BAB I PENDAHULUAN
Perhitungan :
Diketahui: [𝐻𝐶𝑙] = 0,1287 mol dan [𝑁𝑎𝑂𝐻] = 0,10296 mol
1. Larutan jenuh MgCO3
HCl yang bereaksi dengan NaOH
[𝐻𝐶𝑙] 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
= 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛 × 1000 𝑚𝐿
0,1287 𝑚𝑜𝑙
= 3,6 𝑚𝐿 ×
1000 𝑚𝐿
Kepekatan MgCO3
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑀𝑔𝐶𝑂3
= 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑀𝑔𝐶𝑂
3 × 10−3 𝐿
9.009×10 −5 𝑚𝑜𝑙
= 25 𝑐𝑚3 × 10−3 𝐿
= 3,6036 × 10−9 𝑀
𝐾𝑠𝑝 = [𝑀𝑔2+ ][𝐶𝑂3 2− ]
= [ 3,6036 × 10−9 ][3,6036−9 ]
= 10.9405 × 10−18 𝑀2
2. Larutan jenuh BaCO3
HCl yang bereaksi dengan NaOH
= 9,652 × 10 𝑚𝑜𝑙
Kepekatan BaCO3
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝐵𝑎𝐶𝑂3
= 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐵𝑎𝐶𝑂
3 × 10−3 𝐿
9,652×10 −5 𝑚𝑜𝑙
= 25 𝑐𝑚3 × 10−3 𝐿
= 3,8608 × 10 𝑀
𝐾𝑠𝑝 = [𝐵𝑎2+ ][𝐶𝑂3 2− ]
= [ 3,8608 × 10−9 𝑀] [3,8608 × 10−9 𝑀]
= 4 × 10−4 𝑀2
3. Larutan jenuh CaCO3
HCl yang bereaksi dengan NaOH sisa
[𝐻𝐶𝑙] 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
= 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛 × 1000 𝑚𝐿
0,1287 𝑚𝑜𝑙
= 4,2 𝑚𝐿 × 1000 𝑚𝐿
= 3,087 × 10−9 𝑀
𝐾𝑠𝑝 = [𝐶𝑎2+ ][𝐶𝑂3 2− ]
= [3,087 × 10−9 ][3,087 × 10−9 ]
= 9,529 × 10−18 𝑀2
4.2 Pembahasan
Kelarutan merupakan banyaknya zat terlarut yang larut dalam
pelarut yang banyaknya tertentu, untuk dapat menghasilkan larutan
jenuh. Faktor-faktor yang penting dalam mempengaruhi kelarutan zat
padat adalah temperatur, sifat dasar zat, dan hadirnya ion-ion dalam
larutan. Kebanyakan zat, kelarutannya akan meningkat jika
temperaturnya dinaikkan. Oleh karena itu, kebanyakan reaksi yang
memerlukan kelarutan yang cepat seringkali menggunakan larutan
panas.
Jenis zat pelarut juga mempengaruhi besarnya kelarutan.
Kebanyakan reaksi menggunakan air sebagai pelarut, karena air
merupakan pelarut yang mempunyai momem dipol yang besar dan
ditari baik ke kation atau anion untuk membentuk ion terhidrasi.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN