Waduk PDF

Kuliah ke-2
Perencanaan dan Pengelolaan Waduk (TKP 4131)

Sub Materi:
PENDAHULUAN (Pengertian, Fungsi dan Tipe
Waduk)
Jurusan Teknik Pengairan, FTUB

2015
Kuliah PP. Waduk-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT “....thinks correctly n smartly...success!!”
PENGERTIAN DASAR
Waduk ( Reservoir):
“Suatu tampungan air (di sungai) untuk

memelihara keseimbangan antara pasokan
(supply) dan kebutuhan (demand)”
Menurut Komisi Dam Dunia:
Bendungan H > 15m

Embung H < 15M
1
KONSEP DASAR WADUK
Wilayah pasokan air baku
Sungai
‒ Fluktuasi debit musim

kemarau dan hujan
besar
PLTA
‒ Musim hujan terjadi Wilayah rawan banjir
banjir, sedangkan
musim kemarau terjadi
kekeringan
‒ Peningkatan kebutuhan
air (Mis. Untuk air baku,
irigasi, Perikanan, PLTA,
dll) Pasokan air irigasi
FUNGSI UTAMA WADUK
Menyediakan tampungan ( storage)

M e ns tab i l ka n aliran air, baik dengan cara
pengaturan persediaan air yang berubahberubah-
-
ubah pada suatu sungai alamiah, maupun
dengan cara memenuhi kebutuhan yang
berubah-
berubah -ubah dari konsumen.
konsumen.
2
TIPE WADUK
1. Waduk Menyimpan air pada periode

penampung aliran tinggi (musim hujan)
untuk digunakan selama masa
atau waduk
kekeringan (kemarau)
konservasi
Menyimpan air dan digunakan

2. Waduk untuk mengantisipasi fluktuasi
distribusi jumlah kebutuhan air (biasanya
pada periode harian)
Fungsi Pemanfaatan Waduk
1 Pasokan Air (irigasi & air bersih)
2 Pembangkit listrik (PLTA)
3 Pengendali banjir (Flood Control)
4 Transportasi
5 Pariwisata, Olahraga
3
Jurusan Teknik Pengairan FTUB , 2014
KARAKTERISTIK FISIK WADUK
Click
Yaitu “kurva yang menyajikan hubungan antara ELEVASI, LUAS

PERMUKAAN WADUK, dan VOLUME TAMPUNGAN WADUK”
4
BEBERAPA BENDUNGAN BESAR DI
INDONESIA
A
Jatiluhur
B
Cirata
C
Saguling
D
Sutami
D
Wonorejo
Data Teknis Bendungan

No Nama Tahun Data Teknis Tujuan dibangun
1 Jatiluhur 1957 H = 105m; L = 1220m Irigasi, air baku,
El. Crest = +114,5m dpl PLTA, flood control,
Kapasitas = 2443 juta m3 pariwisata dan
olahraga
2 Saguling 1984 H = 97,5m; El. Crest = +650m dpl Irigasi, Perikanan,
Kapasitas = 875 juta m3 PLTA
3 Cirata 1987 H = 125m; El. Crest = +225m dpl Irigasi, Perikanan,
Kapasitas = 973 juta m3 PLTA
4 Sutami 1964 H = 100m; El. Crest = +279m dpl Irigasi, air baku,
Kapasitas = 343 juta m3 PLTA, flood control,
pariwisata dan
olahraga
5 Wonorejo 1999 H = 100m; El. Crest = +188m dpl Irigasi, air baku,
Kapasitas = 122 juta m3 PLTA,
5
Waduk Jatiluhur
Pelimpah “Morning Glory”

Jatiluhur
6
Waduk Karangkates
Kuliah PP. Waduk-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT

13
“....thinks correctly n smartly...success!!”
Pelimpah Karangkates
7
Waduk Cirata
Waduk Saguling
8
Pelimpah Samping Saguling
Waduk Wonorejo
9
Sub Materi:
Perencanaan Waduk

2015
1 = waduk 7 = generator 13 = spillway

2 = power intake 8 = tail race
3 = bendungan 9 = sungai
4 = pipa pesat (penstock) 10 = trafo utama
5 = katup utama (main inlet valve) 11 = gardu induk
6 = turbin 12 = tegangan tinggi
10
Investigasi alternatif site (preliminary

Segi konstruksi
design techniques)
Segi hidrologi
Teknik sederhana
Alternatif-alternatif site bendungan untuk estimasi
teseleksi kapasitas waduk,
Mis. evaporasi
dan karakteristik
musiman aliran
sungai diabaikan
Evaluasi alternatif-alternatif yang
memenuhi syarat (Final design
techniques)
a. Data sekunder
‒ Peta topografi umumnya (skala 1 : 25000 atau 1 :
50000)
‒ Peta geologi
‒ Foto udara (Sumber: BIG/Badan Informasi
Geospasial)
‒ Data klimatologi
‒ Data hidrologi (hujan, sedimen dan debit sungai)
‒ Data jaringan irigasi (pengairan)
‒ Peta cekungan waduk beserta kondisi sekelilingnya
(skala
Kuliah PP. Waduk-Dr.Eng Donny 1 ST.,
Harisuseno, : 5000
MT atau 1 : 10000) “....thinks correctly n smartly...success!!”
11
b. Data primer : Penyelidikan lapangan (pekerjaan

penyelidikan geologi dan mekanika
tanah), pengukuran sampling
sedimen, pengukuran debit, analisa
laboratorium
a. Kelayakan teknik
b. Kelayakan ekonomi
c. Kelayakan sosial, dll
つづく
Kelayakan Teknik (Technical Feasibility):
a. Lokasi As dan tubuh bendungan
b. Kekuatan konstruksi : bahan bendungan, kondisi geologi,
daya dukung tanah
c. Segi hidrologis : ketersediaan air di sungai
d. Segi sedimentasi
Kelayakan Ekonomi (Economic Feasibility) :

‒ Benefit Cost Ratio (BCR)
‒ Net Benefit
‒ IRR
24
12
1) Harus ada tempat yang cocok untuk

kedudukan bendungan berdasarkan aspek
geologi, mekanika tanah, dll
2) Harga pembebasan lahan tidak mahal
3) Kedudukan waduk harus mempunyai kapasitas
yang cukup
4) Waduk yang dalam lebih baik daripada yang
dangkal, karena harga lahan <<, penguapan
<< dan kecil kemungkinan ditumbuhi rumput
air
つづく
5) Daerah-daerah anak sungai yang luar biasa
produktifnya dalam menghasilkan sedimen
sedapat mungkin harus dihindarkan
6) Kualitas air yang ditampung haruslah
memenuhi tujuan pemanfaatannya. Mis.
pemanfaatan untuk air baku, irigasi, dll
7) Tebing waduk dan lereng-lereng bukit yang
berdekatan dengan rencana lokasi waduk
haruslah stabil dan tidak porous
13
1. Topografi
Pada alur sungai yang dalam tetapi sempit, waduk
beton akan lebih menguntungkan, sebaliknya pada alur
sungai yang dangkal tetapi lebar, waduk urugan
akan lebih menguntungkan
2. Geologi teknik
Pada hakekatnya penelitian geologi teknik perlu
dilakukan, di tempat kedudukan calon waduk dan
sekitarnya untuk mengidentifikasi adanya celah yang
mengakibatkan kebocoran ataupun kemungkinan
adanya daerah yang mudah longsor (sliding zones)
3. Pondasi.
つづく
Pada dasarnya bendungan urugan dapat dibangun di atas
hampir semua keadaan topografi dan geologi yang
dijumpai, sedangkan waduk beton hanya mungkin
dibangun di atas pondasi yang kokoh (Soedibyo, 1993).
4. Bahan waduk.
a) Kualitas dan kuantitas bahan yang mungkin terdapat di
sekitar tempat kedudukan calon waduk.
b) Jarak pengangkutannya dari daerah penggalian
(borrow–pits and quarry–areas) ke tempat penimbunan
calon tubuh waduk.
28
14
つづく
5. Bangunan penyadap.
Umumnya air yang disadap dari waduk digunakan
untuk irigasi, pembangkit tenaga listrik, air minum,
pengendali banjir, penggelontoran dan lain–lainnya.
Tipe bangunan penyadap yang berfungsi ganda,
sesuai dengan tujuan pembangunan waduk yang
bersangkutan, misalnya air penggelontoran
dikeluarkan lewat terowongan pembuangan,
penggelontor lumpur atau terowongan pelimpah
banjir dan kesemuanya didasarkan pada
pertimbangan ekonomis (Soedibyo, 1993).
29
つづく
6. Lain–lain.
Meliputi masalah sosial, seperti pembebasan tanah

dan pemindahan penduduk dari areal yang akan
digunakan sebagai waduk, serta pemindahan
fasilitas umum dari daerah yang akan tergenang,
seperti, jalan raya, jalan kereta api, kantor
pemerintahan, pasar dan lain–lain (Soedibyo, 1993).
15
Muka Air Kondisi Debit Banjir Rencana
Mercu Bangunan Pelimpah
Tampungan Air Efektif

Debit Limpasan
M.A. Minimum
Bangunan
Pengambilan
Tampungan Mati
TAHAPAN PERENCANAAN BENDUNGAN/WADUK
32
16
つづく
33
つづく
Gambar: Tahapan Perencanaan Bendungan (Waduk)

34
17
A. Data primer yang diperlukan antara lain :

1. Data pengukuran volume waduk yang didapat dari
hasil pengukuran pemetaan di lapangan.
2. Data Penyelidikan Geologi
3. Data Penyelidikan Tanah
Data tanah digunakan untuk merencanakan pondasi
yang akan dipakai. Data tanah ini terdiri dari : Sudut
geser dalam (φ), Nilai kohesi (c), Kadar air (w)
35
つづく
B. Data sekunder yang diperlukan antara lain :
1. Data Topografi
Data topografi digunakan untuk menentukan elevasi dan
tata letak lokasi dimana akan dibangun waduk.
Skala peta 1 : 10000 dengan interval kontur 5 m atau 10
m
2. Data Geologi
Data geologi digunakan untuk mengetahui karakteristik
batuan yang berguna untuk merencanakan struktur
waduk.
36
18
Data geologi terdiri dari:

つづく
Jenis tanah dan batuan yang ada di lokasi
daerah genangan.
Lokasi patahan
3. Data Hidrologi
Data hidrologi terdiri dari : Data curah hujan dan
lokasi stasiun, data AWLR
4. Data Klimatologi
Data iklim termasuk di dalamnya suhu udara,
kelembaban relatif, kecepatan angin dan lama
penyinaran matahari. 37
Sub Materi:
LENGKUNG KAPASITAS WADUK

2013
19
LENGKUNG KAPASITAS WADUK

Yaitu kurva yang menunjukkan hubungan antara
Elevasi (reservoir water level) – Luas
Genangan (reservoir area)– Volume
Tampungan (storage capacity)
Diperoleh dari hasil Setiap waduk

pengukuran topografi memiliki kurva
(garis kontur) di lokasi lengkung kapasitas
rencana waduk yang spesifik
Pembuatan Lengkung Kapasitas Waduk

Perhitungan dilakukan berdasarkan data peta topografi
dengan skala 1:10.000 dan beda tinggi kontur 5m atau 10m
(kalau tidak tersedia, maka dilakukan pengukuran
Langkah-langkah dalam menentukan hubungan elevasi, luas

dan volume waduk dalam Lengkung Kapasitas:
1) Hitung luas permukaan waduk yang dibatasi garis

kontur menggunakan planimetri
2) Hitung volume yang dibatasi oleh 2 garis kontur yang
berurutan dengan menggunakan rumus pendekatan
volume sebagai berikut (Bangunan Utama KP-02, 1986) :
40
20
つづく
Rumus (1) :
Dimana :
Vx = volume pada kontur X (m3).
Z = beda tinggi antar kontur (m).
Fy = luas pada kontur Y (km2).
Fx = luas pada kontur X (km2).
41
つづく
☯ Misalkan elevasi dasar sungai yang akan menjadi dasar waduk
adalah +100,00 meter sedangkan elevasi permukaan waduk
penuh air adalah +130,00 meter (Soedibyo, 1993).
Gambar : Lay out dari waduk (Soedibyo, 1993). 42

21
つづく
Gambar : Penampang memanjang waduk (Soedibyo, 1993).
43
つづく
⓿ Luas permukaan waduk pada masing–masing garis
kontur dicari, yaitu :
F100 untuk elevasi +100,00
44
22
つづく
Masing–masing beda tinggi antara 2 kontur yang berurutan
adalah 5 meter, kecuali yang paling atas atau dasar waduk
misalnya + 133,00 (berarti 3 meter).
⓿ Volume antara 2 kontur yang berurutan dapat dicari yaitu :
1
V105 = . 5 ( F100 + F105 + F100 . F105
3
1
V110 = . 5 ( F105 + F110 + F105 . F110
3
Demikian seterusnya dapat dicari V120, V125 dan V130
Sesudah semua luas dan volume masing–masing diketahui

つづく
lalu digambarkan pada sebuah grafik hubungan antara
elevasi, luas dan volume waduk (Soedibyo, 1993).
23
つづく
Rumus (2) :
h
S= {(a 0 + a1 ) + (a1 + a 2 ) + .... + (a n −1 + a n )}
2
h  n −1

= a 0 + a n + 2 ∑ a i 
2  1 
ai = luasan yang diapit garis kontur (m2)

h = interval garis kontur (m)
S = volume (m3)
つづく
h an
a1
a0 Area
genangan
24
Lengkung Kapasitas Waduk
S = volume tampungan (juta m3)

L = luas permukaan (m2)
Luas genangan (m2)
Volume (juta m3)

S = A HB
L = C HD
Elevasi (m)

Luas genangan (ha)
Elevasi (m)
Elevasi (m)
Volume Waduk (juta m3)

25
Sub Materi:
KARAKTERISTIK WADUK
Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT
KARAKTERISTIK WADUK
1. ASPEK KAPASITAS
Click TAMPUNGAN WADUK
(RESERVOIR CAPACITY)
Click 2. ASPEK PRODUKSI

WADUK (RESERVOIR
YIELD)
Click 3. ASPEK SEDIMENTASI WADUK

(RESERVOIR SEDIMENTATION)
52
26
ASPEK KAPASITAS WADUK (RESERVOIR

CAPACITY)
Kapasitas waduk pada kondisi alamiah

harus ditetapkan berdasarkan pengukuran
topografi
Menghasilkan suatu Lengkung Luas -

Elevasi – Kapasitas atau sering disebut
Bagaimana membuat Lengkung Kapasitas

Waduk?

Click 53
Click
27

Muka Air Normal (MAN) : Elevasi maksimum yang
31 dicapai oleh kenaikan muka air waduk pada kondisi
operasi biasa
Ditentukan oleh: elevasi mercu pelimpah
Muka Air Minimum (MAM): Elevasi terendah yang
2 diperoleh bila genangan dilepaskan pada kondisi
normal
Ditentukan oleh: elevasi bangunan pelepasan
Click
yang paling rendah di waduk
Muka Air Banjir (MAB) : Elevasi muka air waduk pada
33
kondisi banjir (hanya terjadi
pada periode banjir)
55
Tampungan Berguna/Aktif/Efektif (Useful Storage):

つづく
34 Volume tampungan yang terletak diantara MAN
dan MAM
Tampungan Mati (Dead Storage): Volume tampungan
5 dibawah MAM
Tampungan Tambahan (Surcharge Storage): Umumnya

6 tidak terkendali; hanya terjadi pada waktu banjir
& tidak dapat ditahan untuk keperluan selanjutnya
Tampungan Lembah (Valley Storage): Volume air pada

3 alur alamiah (diperkirakan dari penyelidikan
7
geologi/tanah) Click
56
28
TAMPUNGAN AKTIF (ACTIVE

STORAGE)
Tampungan aktif waduk (Saktif) adalah volume air yang
31
ditampung di atas permukaan offtake yang
terendah.
2 Tampungan aktif (Saktif ) = Tampungan total (Stotal ) –

Tampungan mati (Smati)
3 Dalam konteks Perencanaan dan Pengelolaan Waduk,

apabila disebutkan tampungan, maka (biasanya)
yang dimaksud adalah tampungan aktif waduk.
Click
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENENTUAN TAMPUNGAN AKTIF WADUK:
1 Keragaman (variability) inflow aliran

sungai
2 Besarnya kebutuhan (demand)
3 Besarnya keandalan tampungan

yg diinginkan (degree of
reliability)
29
TAMPUNGAN BANJIR (FLOOD STORAGE)
Tampungan banjir waduk adalah volume air yang

31
ditampung di atas permukaan muka air normal.
32 Air dari tampungan banjir tidak dapat

dimanfaatkan dan akan melimpah (spillout) lewat
pelimpah ke hilir waduk
Click
TAMPUNGAN MATI (DEAD STORAGE)
1 Tampungan mati waduk adalah air yang

ditampung di bawah permukaan offtake yang
terendah.
2 Air di Tampungan mati tidak dapat digunakan.
Volume Tampungan mati waduk

3 diperuntukkan untuk sedimen.
Click
30
Sub Materi:
PERENCANAAN TAMPUNGAN MATI ( DEAD STORAGE)
Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT
ASPEK SEDIMENTASI WADUK

Yaitu jumlah sedimen yang mengendap

di dasar waduk tiap tahun
Tergantung pada kondisi lingkungan DAS

di upstream waduk dan karakteristik hujan
Bagaimana mengestimasi jumlah sedimen

yang masuk ke waduk tiap tahun?
31
Perkiraan sedimen yang

masuk ke dalam waduk
Terdapat tiga (3) pendekatan :
a. Sedimen yang masuk ke dalam waduk dihitung
dengan menggunakan data debit berupa kurva
massa debit (Rating Curve) bersama-sama
dengan lengkung debit-sedimen melayang.
Qs = 0,0864 . C . Qw Rumus umum yang sering
digunakan
Dimana :
Qs = debit sedimen (ton/hari)
C = konsentrasi sedimen (mg/liter)
Qw = debit aliran (m3/detik)
0,0864 merupakan faktor perubahan unit
Kegiatan hidrometri (Pengukuran debit

sungai dan sedimen)
H Q Hidrograf
Cek data debit
muka air
Lengkung
debit
Data muka air
Q t Analisis statsitik,
peramalan,
Hidrograf Q
H ketersediaan air, dll.
muka air
Qs Hidrograf
sedimen Variabel
Sungai
Lengkung hidrologi lain &

sedimen meteorologi
t Qs
Pos Duga Air
t
Pengukuran debit
Variabel Analisis penggerusan,
Pengambilan Analisa laboratorium hidrologi lain & pendangkalan, sedimentasi
sampel sedimen kondisi DAS waduk, dll.
32
つづく
b. Sedimen yang masuk ke dalam waduk dihitung

berdasarkan selisih kapasitas waduk antara dua
periode pengukuran elevasi dasar waduk yang
menggunakan metode echo sounding (pantulan
suara).
c. Metode SDR (Sediment Delivery Ratio)
SDR adalah ratio antara sedimen yang masuk ke sungai
dengan erosi lahan erosi lahan yang terjadi
☯ Salah satu rumus umum estimasi erosi lahan

Metode USLE (Universal Soil Loss Equation)
A = R.K.L.S.C.P
65
つづく
dengan :
A = Banyaknya tanah tererosi, ton/ha/thn.
R = Faktor erosivitas hujan Selengkapnya
K = Faktor erodibilitas tanah dijelaskan pada
LS = Faktor panjang dan kemiringan lereng mata kuliah
C = Faktor tanaman penutup lahan dan Pengelolaan
manajemen tanaman DAS
P = Faktor tindakan konservasi praktis
Rumus penentuan SDR :

Pengukuran
Se dim en yang masuk ke sungai sedimen di
1. SDR = sungai
Erosi lahan yang terjadi ( A )
66
33
つづく
2. Rumus empiris SDR (DPU Dirjen Pengairan, 1999 : 79):
SDR = S x
(1 - 0.8683 (A -0.2018
)) + 0.8683 (A -0.2018
)
2 (S + 50.n )
Dengan:
SDR = nilainya 0 < SDR < 1
A = luas DAS (ha)
S = kemiringan lereng permukaan DAS (%)
n = koefisien kekasaran permukaan DAS
(Manning)
67
つづく
3. SDR berdasarkan luas DAS
Tabel : Perkiraan Sediment Delivery Ratio (SDR).

No. Luas DAS (Km2) SDR
1. 0,050 0,580
2. 0,100 0,520
3. 0,500 0,390
4. 1,000 0,350
5. 5,000 0,250
6. 10,000 0,220
7. 50,000 0,153
8. 100,000 0,127
9. 500,000 0,079
10. 1000,000 0,059
68
34
Diketahui sebuah lahan dengan karakteristik sebagai berikut:

‒ Tata guna lahan : Sawah
‒ Nilai CP : 0,001
‒ Jenis Tanah : Komplek aluvial kelabu dan aluvial coklat
‒ Nilai K : 0,10
‒ Nilai L : 2,9
‒ Kemiringan lereng : (0 – 3) %
‒ Nilai S : 0,10
‒ Nilai LS : 0,29
‒ R : 350,8130 KJ/ha
Nilai laju erosi yang terjadi Metode USLE:

A = R x K x LS x CP
A = 350,8130 x 0,10 x 0,29
69 x 0,001 = 0,0102 ton/ha/th
Diketahui erosi sebesar 0,0102 ton/ha/tahun. Ubahlah ke dalam satuan

mm per tahun.
1 ton = 1000 kg
1 ha = 10000 m2
Misal. Nilai berat isi tanah sekitar 1,2 g cm-3 atau 1,2.103 kg m-3,
sehingga:
0,0102 x 103 kg
T = ——————————-
1,2 x 103 kg m-3 . 104 m2
Tebal tanah (T) = 0,0085 x 10-4 m

= 0,0085 x 10-4 x 103 mm
= 0,00085 mm
Sehingga tebal tanah yang hilang /tererosi 0,00085 mm per tahun.
70
35
Dapat dilakukan dengan menggunakan k u r v a Efisiensi

Ta n g k a p a n W a d u k ( Tr a p E f f i c i e n c y )
☯ Trap Efficiency dari waduk dapat didefinisikan sebagai “ r a s i o
dari jumlah sedimen terendap terhadap total
s edimen yang mas uk ke waduk”
Efisiensi tangkapan waduk (trap efficiency) ini terutama sekali

tergantung dari kecep a t a n j a t u h p a r t i kel
s edi men dan r a t a - r a t a a li r a n ( i n fl o w) yang
masuk pada waduk.
71
Grafik Brune (1953) : “hubungan antara prosentase sedimen yang

tertangkap terhadap rasio kapasitas waduk dan aliran masuk tahunan
(C/I)” Estimasi waduk dalam menangkap sedimen
72
36
つづく
Dengan diketahui besarnya volume sedimen yang
tertangkap di waduk maka kapasitas tampungan mati
dapat ditentukan dengan menggunakan “KURVA
LENGKUNG KAPASITAS WADUK”
Misal. Diketahui hasil estimasi laju sedimen rata-rata yang

masuk ke waduk per tahun: 100 ton/th. Berat jenis
sedimen: 1200 kg/m3. Jika direncanakan mampu
beroperasi selama 20th, tentukan besar tampungan
mati yang harus disediakan waduk!
73
Sub Materi:
KARAKTERISTIK WADUK

2013
37
1. KARAKETRISTIK KAPASITAS
Click TAMPUNGAN WADUK
2. KARAKTERISTIK PRODUKSI
Click WADUK (RESERVOIR YIELD)
3. KARAKTERISTIK SEDIMENTASI WADUK

Click (RESERVOIR SEDIMENTATION)
75
ASPEK KAPASITAS WADUK

Kapasitas waduk pada kondisi alamiah
harus ditetapkan berdasarkan pengukuran
topografi
Menghasilkan suatu Lengkung Luas -

Elevasi – Kapasitas atau sering disebut
Bagaimana membuat Lengkung Kapasitas

Waduk?

Click 76
38
Perkiraan Usia Guna ( Useful Life )Waduk

Usia guna waduk:
“masa manfaat waduk dalam menjalankan fungsinya,
sampai terisi penuh oleh sedimen kapasitas tampungan
matinya”
Terdapat 2 cara menentukan usia guna waduk:

1. Perkiraan usia guna berdasarkan kapasitas
tampungan mati (dead storage ).
Perhitungan ini berdasarkan pada berapa waktu

yang dibutuhkan oleh sedimen untuk mengisi
kapasitas tampungan mati.
77
つづく
Dengan diketahui besarnya kapasitas tampungan mati
dan besarnya kecepatan laju sedimen yang
mengendap, maka akan diketahui waktu yang
dibutuhkan sedimen untuk mengisi pada daerah
tampungan mati.
Misal. Diketahui hasil estimasi laju sedimen rata-rata yang

masuk ke waduk per tahun: 100 ton/th. Berat jenis
sedimen: 1200 kg/m3. Jika direncanakan tampungan
mati sebesar 2400 m3, perkirakan usia guna waduk!
78
39
2. The Empirical Area Reduction Method.

Metode ini berdasarkan besarnya distribusi sedimen
yang mengendap di tampungan
Metode ini pertama kali diusulkan oleh Lane dan Koezler (

1935 ), yang kemudian dikembangkan oleh Borland Miller
(1958, dalam USBR,1973) dan Lara (1965, dalam
USBR,1973).
Dengan metode ini dapat diprediksi bagaimana

sedimen terdistribusi di dalam waduk pada masa-
masa yang akan datang.
79
つづく
Metode ini menggunakan bantuan Kurva Lengkung
Kapasitas Waduk
Sebagai patokan elevasi pintu pengambilan sebagai

acuannya. Sehingga apabila elevasi pintu pengambilan akan
dicapai oleh elevasi endapan sedimen, maka kegiatan
operasional waduk akan terganggu
80
40
Perkiraan sedimen yang masuk ke dalam

waduk
a. Sedimen yang masuk ke dalam waduk dihitung
dengan menggunakan data debit berupa kurva
massa debit (lengkung waktu aliran) bersama-sama
dengan lengkung laju debit-sedimen layang.
Dimana :
Qs = debit sedimen (ton/hari)
C = konsentrasi sedimen (mg/liter)
Qw = debit aliran (m3/detik)
0,0864 merupakan faktor perubahan unit
81
つづく
b. Sedimen yang masuk ke dalam waduk dihitung berdasarkan
selisih kapasitas waduk antara dua periode pengukuran yang
menggunakan metode echo sounding (pantulan suara).
c. Metode SDR (Sediment Delivery Ratio)

SDR adalah ratio antara sedimen yang masuk ke sungai
dengan erosi lahan erosi lahan yang terjadi
☯ Erosi lahan (Metode USLE):
A = R.K.L.S.C.P
82
41
つづく
dengan :
A = Banyaknya tanah tererosi, ton/ha/thn.

R = Faktor erosivitas hujan dan aliran permukaan
K = Faktor erodibilitas tanah
LS = Faktor panjang dan kemiringan lereng
C = Faktor tanaman penutup lahan dan manajemen tanaman
P = Faktor tindakan konservasi praktis
Rumus penentuan SDR :

Se dim en yang masuk ke sungai
1. SDR =
Erosi lahan yang terjadi ( A )
83
つづく
2. Rumus SDR (DPU Dirjen Pengairan, 1999 : 79):
SDR = S x
(1 - 0.8683 (A -0.2018
)) + 0.8683 (A -0.2018
)
2 (S + 50.n )
Dengan:
SDR = nisbah pelepasan sedimen, nilainya 0 <
SDR < 1
A = luas DAS (ha)
S = kemiringan lereng rataan permukaan
DAS (%)
n = koefisien kekasaran Manning
84
42
つづく
3. SDR berdasarkan luas DAS
Tabel : Perkiraan Sediment Delivery Ratio (SDR).
No. Luas DAS (Km2) SDR
1. 0,050 0,580
2. 0,100 0,520
3. 0,500 0,390
4. 1,000 0,350
5. 5,000 0,250
6. 10,000 0,220
7. 50,000 0,153
8. 100,000 0,127
9. 500,000 0,079
10. 1000,000 0,059
85
つづく
K = Faktor erodibilitas tanah, yaitu laju erosi per
indeks erosi hujan (R) untuk suatu tanah yang
diperoleh dari petak percobaan yang panjangnya
22,13 m dengan kemiringan seragam sebesar 9%
tanpa tanaman, satuan ton/KJ.
LS = Faktor panjang dan kemiringan lereng, yaitu

nisbah antara besarnya erosi per indeks erosi dari
suatu lahan dengan panjang dan kemiringan lahan
tertentu terhadap besarnya erosi dari plot lahan
dengan panjang 22,13 m dan kemiringan 9%,
dibawah keadaan yang identik, tidak berdimensi.
86
43
つづく
C = Faktor tanaman penutup lahan dan manajemen
tanaman, yaitu nisbah erosi dari suatu lahan dengan
penutup tanaman dan manajemen tanaman tertentu
terhadap lahan yang identik dengan tanaman, tidak
berdimensi.
P = Faktor tindakan konservasi praktis, yaitu nisbah

antara besarnya erosi dari suatu lahan dengan
tindakan konservasi praktis dengan besarnya erosi
dari tanah yang diolah searah lereng dalam keadaan
yang identik, tidak berdimensi.
87
Perkiraan Sedimen yang Mengendap di Waduk

Dapat dilakukan dengan menggunakan kurva Efisiensi
Tangkapan Waduk (Trap Efficiency)
☯ Trap Efficiency dari waduk dapat didefinisikan sebagai
“rasio dari jumlah sedimen terendap terhadap total
sedimen yang masuk ke waduk”
Efisiensi tangkapan waduk (trap efficiency) ini terutama

sekali tergantung dari kecepatan jatuh partikel sedimen
rata-rata aliran yang masuk pada waduk.

88
44
つづく
Grafik Brune (1953) : “hubungan antara prosentase sedimen yang
tertangkap terhadap rasio kapasitas waduk dan aliran masuk tahunan
(C/I)” Estimasi waduk dalam menangkap sedimen
89
ASPEK PRODUKSI WADUK

(RESERVOIR YIELD)
Yaitu jumlah air yang dapat disediakan waduk
dalam suatu interval waktu tertentu
e.g. operasi harian, operasi tahunan
Tergantung pada aliran masuk ke waduk dan

akan berubah dari tahun ke tahun
Produksi aman : jumlah air maksimum yang

dapat dijamin tersedia selama suatu periode
kritis
Produksi sekunder : air yang diperoleh diatas
jumlah produksi aman selama periode aliran
tinggi
Click
90
45
ASPEK SEDIMENTASI WADUK

Yaitu jumlah sedimen yang mengendap

di dasar waduk tiap tahun
Tergantung pada kondisi lingkungan DAS

di upstream waduk dan hujan
Bagaimana mengestimasi jumlah sedimen

yang masuk ke waduk tiap tahun?
KARAKTERISTIK TAMPUNGAN
WADUK
Click
46

Muka Air Normal (MAN) : Elevasi maksimum yang
31 dicapai oleh kenaikan muka air waduk pada kondisi
operasi biasa
Ditentukan oleh: elevasi mercu pelimpah
Muka Air Minimum (MAM): Elevasi terendah yang
2 diperoleh bila genangan dilepaskan pada kondisi
normal
Ditentukan oleh: elevasi bangunan pelepasan
Click
yang paling rendah di waduk
Muka Air Banjir (MAB) : Elevasi muka air waduk pada
33
kondisi banjir (hanya terjadi
pada periode banjir)
93
Tampungan Berguna/Aktif/Efektif (Useful Storage):

つづく
34 Volume tampungan yang terletak diantara MAN
dan MAM
Tampungan Mati (Dead Storage): Volume tampungan
5 dibawah MAM
Tampungan Tambahan (Surcharge Storage): Umumnya

6 tidak terkendali; hanya terjadi pada waktu banjir
& tidak dapat ditahan untuk keperluan selanjutnya
Tampungan Lembah (Valley Storage): Volume air pada

3 alur alamiah (diperkirakan dari penyelidikan
7
geologi/tanah) Click
94
47
KONSEP PENENTUAN KAPASITAS

TAMPUNGAN WADUK
KAPASITAS
KARAKTERISTIK LEPASAN
TAMPUNGAN
INFLOW TERKONTROL
WADUK
TINGKAT
KEANDALAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENENTUAN TAMPUNGAN WADUK:
1 Keragaman (variability) aliran sungai
2 Besarnya kebutuhan (demand)
3
Besarnya keandalan (degree of
reliability) yg diinginkan
48
RESERVOIR WATER BALANCE
Water in storaget = Inflowst – Outflowst ± Groundwatert – Yield + Storaget-1

HUBUNGAN I – S - O
INFLOW (I) WADUK (S) RELEASE (O)
Hujan Kapasitas Evaporasi

Limpasan Waduk Rembesan
Sungai Uncontrolled release
(limpahan)
Hubungan I-S-O: Controlled release
• Irigasi
I + ∆ S – O = 0 (nol) • Penyediaan air minum
• Navigasi
• dll
Kuliah PP. Waduk-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT 98
49
Karakteristik Data Inflow untuk

analisa tampungan waduk
a) Tidak mungkin untuk memprediksi rangkaian debit
dari sungai alami → semua metode menggunakan
data historis
b) Dalam prosedur analisis dianggap debit inflow

ke waduk sebagai kejadian diskrit (harian,
bulanan, tahunan).
Data inflow diperoleh dari:
(1) pengukuran setempat, (2) estimasi analisa
regresi, (3) model-model proses deterministik.
c) Data inflow telah dicek terhadap homogenitas

つづく
dan konsistensi.
d) Data inflow dapat dinyatakan sebagai distribusi
frekwensi dari aliran, mis. seperti Normal, log-
Normal, Gumbel, Log-Pearson, Gamma, Weibull.
Distribusi-distribusi ini didefinisikan oleh
parameter-parameter aliran :
[1] Rerata (µ),
[2] Simpangan baku (Sd), dan
[3] Skewness (Cs)
[4] Korelasi serial data inflow 100
50
Besarnya Tingkat
tampungan ketelitian
Interval waktu
(Time interval)
>>> tampungan semakin besar interval waktu

>>> tingkat ketelitian semakin kecil interval waktu
Waduk kecil Waduk besar

Harian Mingguan 10 harian ½ bulanan Bulanan Tahunan
Interval waktu
TAMPUNGAN AKTIF (ACTIVE

STORAGE)
Tampungan aktif waduk (Saktif) adalah volume air yang
31
ditampung di atas permukaan offtake yang terendah.
2 Tampungan aktif (Saktif ) = Tampungan total (Stotal ) –

Tampungan mati (Smati)
3 Dalam konteks Perencanaan dan Pengelolaan Waduk,

apabila disebutkan tampungan, maka (biasanya) yang
dimaksud adalah tampungan aktif waduk.
Click
51
TAMPUNGAN BANJIR (FLOOD STORAGE)
Tampungan banjir waduk adalah volume air yang

31
ditampung di atas permukaan muka air normal.
32 Air dari tampungan banjir tidak dapat

dimanfaatkan dan akan melimpah (spillout) lewat
pelimpah ke hilir waduk
Click
TAMPUNGAN MATI (DEAD STORAGE)
1 Tampungan mati waduk adalah air yang

ditampung di bawah permukaan offtake yang
terendah.
2 Air di Tampungan mati tidak dapat digunakan.
Volume Tampungan mati waduk

3 diperuntukkan untuk sedimen.
Click
52
TAMPUNGAN-TAMPUNGAN KONSEPTUAL
(CONCEPTUAL STORAGES)
FINITE Adalah tampungan biasa dimana

STORAGE dapat terjadi kondisi melimpah (spill)
dan kondisi kosong.
SEMI-INFINITE Adalah tampungan dimana dapat

STORAGE terjadi kondisi melimpah (spill) tetapi
tidak pernah kondisi kosong.
INFINITE Adalah tampungan biasa dimana

STORAGE dapat terjadi kondisi kosong tetapi
tidak pernah kondisi melimpah (spill).
53
LEPASAN (RELEASE)
☯ Adalah aliran terkontrol keluar waduk selama jangka waktu
tertentu. Sebutan lainnya adalah: Yield, Draft, Outflow,
Regulation.
Aliran tak terkontrol keluar waduk disebut LIMPAHAN

(spillout), yang terjadi hanya apabila air di waduk berada di
atas Muka Air Normal (air yang mengisi tampungan banjir)
Lepasan sering dinyatakan sebagai prosentase dari rerata

aliran debit. Apabila kehilangan air di waduk kecil, maka
besarnya prosentase adalah ± 90%. Apabila kehilangan air di
waduk besar, maka besarnya prosentase adalah ± 50%.
ATURAN OPERASI (RELEASE

RULE/OPERATING RULE)
• Tetapi ada periode-periode
dimana air di waduk begitu
Biasanya besarnya rendah sehingga tidak
volume lepasan dari dapat mencukupi kebutuhan.
sama dengan volume air • Faktor musiman dan inflow
kebutuhan (demand). yang dapat diharapkan pada
periode-periode mendatang.
Cara mengontrol Ada pembatasan dalam

Lepasan air dari waduk pemenuhan kebutuhan
disebut sebagai ATURAN dari pasokan waduk.
OPERASI.
54
つづく
Operasi waduk diartikan: “hubungan antara kapasitas
dan produksi sebagai besarnya kebutuhan yang
dapat dilayani tiap satuan waktu sesuai dengan
kapasitas yang ada.”
Penelaahan operasi : pengkajian hubungan antara

kapasitas dan produksi waduk
Simulasi operasi waduk:

analisis penelaahan operasi yang dapat menjelaskan
karakteristik kapasitas-produksi waduk berdasarkan
kondisi musim keanekaragaman kebutuhan.
109
Contoh dua aturan Operasi waduk

100 100
Kebutuhan (%)
Kebutuhan (%)
Lepasan Lepasan
0 0
C C
Isi waduk Isi waduk
C = Kapasitas tamp. waduk
Memenuhi 100% kebutuhan Lepasan akan semakin

tanpa tergantung dengan isi air dibatasi seiring dengan
waduk turunnya isi waduk
pemasok.
55
PROBABILITAS KEGAGALAN (Probability

of Failure) dan KEANDALAN (Reliability)
p
Probabilitas Kegagalan : Pe =
N
p = Banyak unit waktu selama waduk kosong
N = Banyak total unit waktu
Keandalan : Re = 1 - Pe
Sekian....
http://www.ub.ac.id
56

Waduk PDF

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Waduk PDF

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Kuliah ke-2

Perencanaan dan Pengelolaan Waduk (TKP 4131)

Jurusan Teknik Pengairan, FTUB

“Suatu tampungan air (di sungai) untuk

Menurut Komisi Dam Dunia:

Bendungan H > 15m

‒ Fluktuasi debit musim

FUNGSI UTAMA WADUK

Menyediakan tampungan ( storage)

Kuliah PP. Waduk-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT “....thinks correctly n smartly...success!!”

1. Waduk Menyimpan air pada periode

Menyimpan air dan digunakan

Kuliah PP. Waduk-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT “....thinks correctly n smartly...success!!”

Fungsi Pemanfaatan Waduk

1 Pasokan Air (irigasi & air bersih)

2 Pembangkit listrik (PLTA)

3 Pengendali banjir (Flood Control)

Kuliah PP. Waduk-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT “....thinks correctly n smartly...success!!”

KARAKTERISTIK FISIK WADUK

Kuliah PP. Waduk-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT “....thinks correctly n smartly...success!!”

Jurusan Teknik Pengairan FTUB , 2014

Yaitu “kurva yang menyajikan hubungan antara ELEVASI, LUAS

Kuliah PP. Waduk-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT “....thinks correctly n smartly...success!!”

Data Teknis Bendungan

Kuliah PP. Waduk-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT “....thinks correctly n smartly...success!!”

Pelimpah “Morning Glory”

Kuliah PP. Waduk-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT “....thinks correctly n smartly...success!!”

Kuliah PP. Waduk-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT

Kuliah PP. Waduk-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT “....thinks correctly n smartly...success!!”

Kuliah PP. Waduk-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT “....thinks correctly n smartly...success!!”

Kuliah PP. Waduk-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT “....thinks correctly n smartly...success!!”

Kuliah PP. Waduk-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT “....thinks correctly n smartly...success!!”

Kuliah PP. Waduk-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT “....thinks correctly n smartly...success!!”

Jurusan Teknik Pengairan, FTUB

Jurusan Teknik Pengairan FTUB , 2013

1 = waduk 7 = generator 13 = spillway

Investigasi alternatif site (preliminary

Jurusan Teknik Pengairan FTUB , 2013

b. Data primer : Penyelidikan lapangan (pekerjaan

Kuliah PP. Waduk-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT “....thinks correctly n smartly...success!!”

Jurusan Teknik Pengairan FTUB , 2013

Kelayakan Ekonomi (Economic Feasibility) :

1) Harus ada tempat yang cocok untuk

Jurusan Teknik Pengairan FTUB , 2013

Kuliah PP. Waduk-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT “....thinks correctly n smartly...success!!”

Jurusan Teknik Pengairan FTUB , 2013

Jurusan Teknik Pengairan FTUB , 2013

Meliputi masalah sosial, seperti pembebasan tanah

Kuliah PP. Waduk-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT “....thinks correctly n smartly...success!!”

Muka Air Kondisi Debit Banjir Rencana

Mercu Bangunan Pelimpah

Tampungan Air Efektif

Kuliah PP. Waduk-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT “....thinks correctly n smartly...success!!”

Jurusan Teknik Pengairan FTUB , 2013

TAHAPAN PERENCANAAN BENDUNGAN/WADUK

Jurusan Teknik Pengairan FTUB , 2013

Gambar: Tahapan Perencanaan Bendungan (Waduk)

A. Data primer yang diperlukan antara lain :

Jurusan Teknik Pengairan FTUB , 2013

Data geologi terdiri dari:

Jurusan Teknik Pengairan FTUB , 2014

Jurusan Teknik Pengairan, FTUB

LENGKUNG KAPASITAS WADUK