Anda di halaman 1dari 44

Asuhan Keperawatan pada Ny.

A dengan Prioritas Masalah


Kebutuhan Dasar Rasa Nyaman: Nyeri pada Ibu Nifas
Post Seksio Sesarea di Kelurahan Sari Rejo
Medan Polonia

Karya Tulis Ilmiah (KTI)


Disusun dalam Rangka Menyelesaikan
Program Studi DIII Keperawatan

Oleh
YUSPIKA OKTANIA
142500014

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
i
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
senantiasa memberikan berkat, anugerah dan kekuatan kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan
pada Ny. A dengan Perioritas Masalah Kebutuhan Dasar Aman dan
Nyaman: Nyeri pada Ibu Nifas Post Seksio Sesarea di Kelurahan Sari Rejo
Medan Polonia”.
Adapun maksud dan tujuan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini adalah
untuk memenuhi salah satu syara tuntuk menyelesaikan Program Diploma III
Keperawatan di Fakultas Keperawatan USU.
Selama proses pembantuan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis telah banyak
mendapatkan bimbingan, saran, bantuan, serta doa dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini, penulis dengan segala kerendahan hati dan dengan tulus
mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Wakil Dekan I Fakultas
Ilmu Keperawatan Sumatera Utara.
3. Ibu Cholina Trisa Siregar, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp. KMB, selaku Wakil Dekan
II Fakultas Ilmu Keperawatan Sumatera Utara
4. Ibu Dr. Siti Saidah Nasution, S.Kp. M.Kep, Sp.Mat, selakuWakil Dekan III
Fakultas Ilmu Keperawatan Sumatera Utara.
5. Ibu Mahnum Lailan Nasution, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Ketua Program
Studi D III Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatra
Utara.
6. Ibu Nur Afi Darti, S.Kp, M.Kep, selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan meluangkan waktu serta pikiran dengan
penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
7. Ibu Erniyati, S.Kp, MNS selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan
waktunya dalam siding Karya Tulis Ilmiah saya.

ii
Universitas Sumatera Utara
8. Orang tua tercinta, Bapak Jamarsen Simanjuntak dan Ibu Berna Sitohang atas
segala keikhlasan dalam memberikan kasih saying serta abang Jan Feredi
Yosafat Simanjuntak, S.Pd dan adik-adik saya yang saya sayangi Hotman
Parlindugan Simanjuntak dan Hotdin Noperiandi Simanjuntak yang tidak
pernah memberikan dukungan moril maupun materil dengan penuh kasih
saying sehingga penulis dapat meyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Terimakasih kepada semua teman-teman mahasiswa/I Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara Angkatan 2014 atas kebersamaan yang kita lalui
selama 3 tahun dan terima kasih untuk dukungan dan semangat yang kalian
berikan.

Medan, 24Juli 2017


Penulis

Yuspika Oktania

iii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Tujuan Penelitian ......................................................................... 3
1.2.1 Tujuan Umum .................................................................. 3
1.2.2 Tujuan Khusus ......................................................................... 3
1.3 Manfaat ........................................................................................ 3
1.3.1 Praktik Pelayanan Keperawatan ................................................ 3
1.3.2 Pendidikan Keperawatan .......................................................... 3
1.3.3 Bagi penulis .............................................................................. 4

BAB II PENGELOLAAN KASUS ............................................................. 5


2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Dengan Masalah Aman
Nyaman Nyeri Pada ibu Hamil ................................................... 5
2.1.1 Pengkajian ........................................................................... 6
2.1.2 Analisa Data ........................................................................ 10
2.1.3 Rumusan Masalah ................................................................ 11
2.1.4 Perencanaan .......................................................................... 12
2.2 Asuhan Keperawatan Kasus........................................................ 14
2.2.1 Pengkajian ............................................................................ 14
2.2.2 Analisa Data ......................................................................... 17
2.2.3 Rumusan Masalah ................................................................ 19
2.2.4 Perencanaan ......................................................................... 20
2.2.5 Pelaksanaan Keperawatan ................................................... 21

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 24


3.1 Kesimpulan .................................................................................. 24
3.2 Saran ............................................................................................. 25

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 26


LAMPIRAN

iv
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan
adalah suatu kebutuhan individu. Nyeri merupakan perasaan yang tidak
menyenengkan yang tekadang dialami individu. Kebutuhan terbebas dari
nyeri itu merupakan salah satu kebutuhan dasar yang merupakan tujuan
diberikannya asuhan keperawatan pada seorang pasien di rumah sakit (Sigit,
2010).
Konsep kenyamanan memiliki subjektivitas yang sama dengan nyeri.
Setiap individu memiliki karakteristik fisiologis, sosial, spiritual, dan
kebudayaan yang mempengaruhi cara mereka menginterpretasikan dan
merasakan nyeri. Kolcaba (1992) mendefinisikan kenyamanan dengan cara
yang konsisten pada pengalaman subjektif klien. Kolcaba mendefenisikan
kenyamanan sebagai suatu keadaan telah terpenuhi kebutuhan dasar manusia.
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang
meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi),
dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah atau nyeri)
(Potter & Perry 2005).
Setiap individu pernah mengalami nyeri dalam tingkatan tertentu.
Nyeri merupakan alasan yang paling umum orang mencari perawatan
kesehatan. Nyeri merupakan salah satu yang paling sering tejadi di bidang
medis. Individu yang merasakan nyeri merasa tertekan atau menderita dan
mencari upaya untuk menghilangkan nyeri. Perawat meenggunakan berbagai
intervensi untuk menghilangkan nyeri atau mengembalikan kenyamanan.
Perawat tidak dapat melihat atau merasakan nyeri yang di klien rasakan.
Nyeri bersifat subjektif, tidak ada dua individu yang mengalami nyeri yang
sama dan tidak ada dua kejadian nyeri yang sama menghasilkan respon atau
perasaan yang identik pada seorang individu.
Dalam memberikan asuhan keperawatan guna mengatasi nyeri pada
pasien, perawat harus selalu berusaha untuk mengembangkan strategi

1
Universitas Sumatera Utara
penatalaksanaan nyeri, sehingga lebih dari sekedar pemberian obat-obatan
analgesic. Dengan memahami konsep nyeri secara holistic, diharapkan
perawat mampu mengembangkan strategi-strategi yang dapat mengatasi nyeri
yang dirasakan seorang pasien (Sigit, 2010).
Sectio Caesarea adalah suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan
melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan sayatan
rahim dalam keadaan utuh (Winkjosastro, 1999).Masa nifas adalah masa
pulih kembali mulai dari perslinan selesai sampai alat-alat kandungan
kembali seperti pra hamil kira-kira 6-8 minggu.
Selama massa nifas, terjadi beberapa berubahan yang dialami oleh ibu
nifas, anatar lain intensitas kontraksi uterus meningkat 1-2 jam post partum,
aktivitas uteri menurun secara halus dan cepat kemudian stabil, kontraksi
uterus ini akan menjadi pembuluh darah uterus sehingga perlahan dapat
berhenti. Rasa sakit (after pain) mulas-mulas yang disebabkan karna
kontraksi rahim berlagsung 2-4 hari post partum. After pain lebih terasa bila
wanita tersebut menyusui. Perasaan sakit timbul bila masih terdapat sisa-sisa
selaput ketuban, sisa-sisa plasenta, gumpalan darah, sehingga perlu diberikan
pengertian pada ibu tentang hal ini, bila terlalu mengganggu dapat diberikan
analgetik anti spasmolitik.
Penelitian oleh Hillan (2003) mengenai rasa nyeri post sectio caesarea
diketahui bahwa pada minggu ke-12 klien masih mengalami nyeri luka
setelah pulang kerumah dan bertambah sekitar 32% pasien yang dilakukan
operasi sectio caesarea masih mengalami nyeri pada luka, dan tidak jarang
nyeri pada luka setalah pulang bertambah berat sehingga membutuhkan obat
analgesic. Nyeri pasca section caesarea sering tidak dipedulikan diantara para
perawat (Mander,2004). Hal ini perlu penanganan yang optimal agar perasaan
nyaman pasien pasca opresi section caesarea terpenuhi, misalnya dengan cara
managemen yang benar.
Berdasarkan latar belakang diatas peenulis tertarik untuk mengangkat
Asuhan Keperawatan pada pasien post dengasectio caesarea dan prioritas
masalah Kebutuhan Dasar Aman dan Nyaman di Lingkungan 1 Sari Rejo
Medan Polonia sebagai judul untuk penulisan Karya Tulis Ilmiah.

2
Universitas Sumatera Utara
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengidentifikasi
pemberian asuhan keperawatan pada pasien post seksio sesarea dengan
masalah kebutuhan dasar aman nyaman di Lingkungan 1 Sari Rejo
Medan Polonia.
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari karya tulis ilmiah ini adalah:
a. Mampu malakukan pengkajian yang dilakukan pada Ny.A
dengan masalah kebuthan dasar aman dan nyaman.
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny.A dengan
masalah kebutuhan dasar aman dan nyaman.
c. Mampu penyusunan rencana asuhan keperawatan pada Ny.A
dengan masalah kebutuhan dasar aman dan nyaman.
d. Mampu malakukan implementasi yang dilakukan pada Ny.A
dengan masalah kebutuhan dasar aman dan nyaman.
e. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pasien masalah
kebutuhan dasar aman dan nyaman.

1.3 MANFAAT
1.3.1 Praktik Pelayananan keperawatan
Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai sumber pengatahuan dan
strategi bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada
pasien post partumsectio caesareadengan masalah kebutuhan dasar
aman dan nyaman.
1.3.2 Pendidikan Keperawatan
Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai informasi tambahan dalam
kegiatan proses belajar mengajar tentang asuhan keperawatan pada
pasien post partumsectio caesareadengan masalah kebutuhan dasar
aman dan nyaman.

3
Universitas Sumatera Utara
1.3.3 Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapatdigunakan sebagai bahan pembelajaran dalam
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan personal dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien denganmasalah
kebutuhan dasar aman dan nyaman.

4
Universitas Sumatera Utara
BAB II
PENGELOLAAN KASUS

2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Dengan masalah Kebutuhan


DasarAman dan Nyaman: Nyeri
Menurut McCaffery (1980), menyatakan bahwa nyeri adalah segala
sesuatu yang dikatakan seseorang tentang nyeri tersebut dan terjadi kapan
saja saat seseorang mengatakan merasakan nyeri. Suatu sensasi yang tidak
menyenangkan baik secara sensori maupun emosional yang berhubungan
dengan adanya suatu kerusakan jaringan atau faktor lain, sehingga individu
merasa tersiksa, menderita yang akhirnya akan mengganggu aktifitas sehari-
hari (Asmadi, 2008).
Persalinan sectio saecaria adalah pembedahan untuk melahirkan janin
dengan membuka dinding perut dan dinding uterus. Persalinan sectio
cesaria dipengaruhi oleh beberapa indikasi diantaranya indikasi ibu dan
indikasi janin. Indikasi ibu antara lain : disproporsi kepala
panggul/CPD/FDP, disfungsi uterus, distosia jaringan lunak dan plasenta
previa. Sedangkan indikasi jain antara lain : janin besar, gawat janin, letak
lintang (Kasdu, 2003).
Konsep kenyamanan memiliki subjektivitas yang sama dengan nyeri.
Setiap induvidu memiliki karakteistik fisiologi, sosial, spiritual, psikologis,
dan kebudayaan yang mempengaruhi cara mereka menginterpretasi dan
merasa nyeri dan merasakan nyeri. Kolcaba (1992) mendefenisikan
kenyaman dengan cara yang konsisten pada pengalaman subjektif klien.
Kolcaba mendefenisikan kenyaman sabagai suatu keadaan telah tepenuhi
kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan
ketentaraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari)
kelegaan (kebutuhan terpenuhi), dan teransenden (keadaan tentang sesuatu
yang melebihi masalah atau nyeri).
Konsep keselamatan dan keamanan terkait dengan kemampuan
seseorang dalam menghindari bahaya, yang ditentukan oleh pengetahuan dan
kesadaran serta motivasi orang tesebut untuk melakukan tindakan

5
Universitas Sumatera Utara
pencegahan. Ada tiga faktor penting yang terkait dengan keselamatan dan
keamanan, yaitu tingkat pengetahuan dan kesadaran individu, kemampuan
fisik dan mental dalam mempraktikkan upaya pencegahan, serta lingkungan
fisik yang membahayakan atau berpotensi menimbulkan bahaya
(Roper,2002).

2.1.1 Pengkajian
Pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari pengumpulan,
verifikasi, dan komunikasi data tentang klien. Tujuan dari pengkajian
adalah menetapkan dasar data tentang kebutuhan, masalah kesehatan,
tujuan, nilai, dan gaya hidup yang dilakukan klien (Potter & Perry, 2006).
Pengkajian nyeri yang faktual (terkini), lengkap dan akurat akan
mempermudah di dalam menetapkan data dasar, dalam menegakkan
diagnosa keperawatan yang tepat, merencanakan terapi pengobatan yang
cocok, dan memudahkan dalam mengevaluasi respon klien terhadap terapi
yang diberikan.
Prasetyo (2010) mengatakan tindakan perawat yang perlu dilakukan
olehperawat dalam melakukan pengkajian pada pasien nyeri akut adalah:
a. Mengkaji perasaan klien (respon psikologi yang muncul).
b. Menetapkan respon fisiologis klien tehadap nyeri dan lokasi nyeri.
c. Mengkaji tingkat keparahan dan kualitas nyeri.
Pengkajian selama episode nyeri akut sebaiknya tidak dilakukan
saat klien dalam keadaan waspada (perhatikan penuh pada nyeri),
sebaiknya perawat berusaha untuk mengurangi kecemasan klien terlebih
dahulu mencoba mengkaji kuantitas persepsi klien terhadap nyeri.
Dalam mengkaji respon nyeri yang dialami klien ada beberapa
komponen yang harus diperhatikan :
1. Penentuan ada tidaknya nyeri Dalam melakukan pengkajian terhadap
nyeri, harus mempercayai ketika pasien melaporkan adanya nyeri,
walaupun dalam observasi tidak ditemukan adanya cedera atau luka.

6
Universitas Sumatera Utara
2. Karakteristik nyeri (Metode P, Q, R, S, T)
a. Faktor pencetus ( P : Provocate) Mengakji tentang penyebab
nyeri pada klien, dalam hal ini juga dapat melakukan observai
bagian-bagian tubuh yang mengalami cidera. Menanyakan pada
klien perasaan-perasaan apa yang dapat mencetuskan nyeri.
b. Kualitas (Q : Quality) Kualitas nyeri merupakan sesuatu yang
subjektif yang diungkapkan oleh klien, seringkali klien
mendeskripsikan nyeri dengan kalimat-kalimat: tajam, tumpul,
berdenyut, berpindah-pindah, seperti tertindih, perih tertusuk,
disayat-sayat dimana tiap-tiap klien mungkin berbeda-beda dalam
melaporkan kualitas nyeri yang dirasakan.
c. Lokasi (R: Region ) Untuk mengkaji lokasi nyeri maka meminta
klien untuk menunjukkan semua bagian / daerah dirasakan tidak
nyaman oleh klien. Untuk melokalisasi nyeri lebih spesifik, maka
perawat dapat meminta klien untuk melacak daerah nyeri dan titik
yang paling nyeri, kemungkinan hal ini akan sulit apabila nyeri
yang dirasakan bersifat difus (menyebar).
d. Keparahan (S: Severe) Tingkat keparahan pasien tentang nyeri
merupakan karakteristik yang paling subjektif. Pada pengkajian
ini klien diminta untuk menggambarkan nyeri yang ia rasakan
sebagai nyeri ringan, nyeri sedang atau berat. Skala nyeri numerik
(Numerical Rating Scale, NRS) : Skala nyeri numerik digunakan
untuk menilai intensitas atau derajat keparahan nyeri yang
memberi kesempatan pada klien untuk mengindentifikasi
keparahan nyeri yang dirasakan (Potter & Perry, 2006). Angka 0
diartikan kondisi klien tidak merasakan nyeri, angka 10
mengindikasikan nyeri paling berat yang di rasakan klien.

7
Universitas Sumatera Utara
e. Durasi (T: Time) Menanyakan pada pasien untuk menentukan
awitan, durasi, dan rangkaiian nyeri. Menanyakan “Kapan nyeri
mulai dirasakan?”, “Sudah berapa lama nyeri dirasakan?”.
Pengkajian nyeri dengan menggunakan skala numerik
merupakan alat yang paling umum yaitu dengan menggunakan angka
0-10. Angka 0 tidak ada nyeri, angka 1-3 adalah nyeri, angka 4-6
adalah nyeri sedang,angka 7-9 adalah nyeri hebat terkontrol, angka 10
adalah nyeri berat tidakterkontrol (Potter & Perry, 2006).

Hal-hal yang perlu dikaji:


a. Lokasi
Untuk menentukan lokasi nyeri yang spesifik, minta klien untuk
menentukan area nyerinya, bisa dengan bantuan gambar. Klien bisa
menanadai bagian tubuh yang mengalami nyeri.
b. Intensitas Nyeri
Penggunaan skala intensitas nyeriadalah metode yang mudah dan
terpecaya untuk mentukan intensitas nyeri pasien.
c. Kualitas Nyeri
Tekadang nyeri bisa terasa seperti dipukul-pukul atau ditusuk.
Perawat perlu mencatat kata-kata yang digunakan klien untuk
menggambarkan nyerinya. Sebab informasi berpengaruh besar pada
diagnosis dan etiologi nyeri.
d. Pola
Pola nyeri meliputi waktu kaitan, durasi, dan kekambuhan atau
interval nyeri. Karenanya, perawat perlu mengkaji kapan dimulai,

8
Universitas Sumatera Utara
berapa lama nyeri berlangsung, apakah nyeri berulang,dan kenapa
nyeri terakhir muncul.
e. Faktor Pesipitasi
Terkadang, aktivitas tetentu dapat memicu munculnya nyeri sebagai
contoh, aktivitas fisik yang berat dapat menimbulkan nyeri dada.
Selain itu, faktor lingkungan (lingkungan yang sangat dingin atau
sangat panas), stressor fisik dan emosional juga dapat memicu
munculnya nyeri.
f. Kualitas Nyeri
Terkadang nyeri bisa terasa seperti dipukul-pukul atau ditusuk-tusuk
perawat perlu mencatat kata-kata yang digunakan klien untuk
menggambarkan nyerinya. Sebab informasi berpengaruh besar pada
diagnosa dan etiologi nyeri.
1) Gejala Yang Menyertai
Gejala ini meliputi mual, muntah, pusing, dan diare. Gejala
tersebut dapat disebabkan awitan nyeri atau oleh nyeri itu sendiri.
2) Pengaruh Pada Aktivitas Sehari-hari
Dengan mengetahui sejauh mana nyeri mempengaruhi aktivitas
harian klienakan membantu perawat memahami perspektif klien
tentang nyeri. Beberapa aspek kehidupan yang perlu dikaji terkait
nyeri adalah tidur, napsu makan, konseentrasi, perkerjaan,
hubungan interpersonal, hubungan pernikahan, aktivitas dirumah,
aktivitas diwaktu senggang serta status emosional.
3) Sumber Koping
Setiap individu memiliki strategi koping yang berbeda dalam
menghadapi nyeri. Strategi tersebut dapat dipengaruhi oleh
pengalaman nyeri sebelumnya atau pengaruh agama atau budaya.
4) Respon Afektif
Respon afektif klien terhadap nyeri bervariasi, bergantung pada
situasi, derajat dan durasi nyeri, interpretasi tentang nyeri, dan
banyak faktor lainya. Perawatperlu mengkaji adanya perasaan
ansietas, takut, lelah, depresi, atau perasaan gagal pada klien.

9
Universitas Sumatera Utara
5) Obseervasi Respon Perilaku dan Fisiologis
Respon non verbal yang bisa dijadikan indikator nyeri. Salah satu
yang paling utama adalah ekspresi wajah. Perilaku seperti
menutup mata rapat-rapat atau membukanya lebar-lebar,
menggigiti bibir bagian bawah, dan sering wajah dapat
mengidentifikasikan nyeri. Selain ekspresi wajah, respon perilaku
lain yang dapat menandakan nyeri adalah vokalisasi (misalnya
serangan, menagis, berteriak),imobilisasi bagian tubuh yang
mengalami nyeri, gerakan tubuh tanpa tujuan (misalnya
menendang-nendang, membolak-balikantubuh diatas kasur), dll.
a. Sedangkan respon fisiologis untuk nyeri bervariasi, bergantung
pada sumber dan durasi nyeri.
b. Pada awal awitan nyeri akut, respon fisiologis dapat meliputi
peningkatan tekanan darah, nadi, dan penafasan, diaphoresis,
serta dilatasi pupil akibat terstimulasinya system saraf
simpatis.
c. Akan tetapi, jika nyeri berlangsung lama, dan saraf simpatis
telah beradaptasi, respon fisiologis tersebut mungkin akan
berkurang atau bahkan tidak ada. Karenanya, penting bagi
perawat untuk mengkaji lebih dari satu respon fisiologis sebab
bisa jadi respon tersebut merupakan indikator yang buruk
untuk nyeri.

2.1.2 Analisa Data


Analisa data adalah kemampuan untuk mengaitkan data dan
menghubungkan data dengan keluhan yang dirasakan klien secara objektif,
sehingga dapat diketahui apa masalah kesehatan ataupun masalah
keperawatan yang dihadapi oleh klien.
Hal-hal yang di analisa dalam konsep kebutuhan dasar nyeri :
a. Pengkajian
1) Karakter nyeri (PQRST)
2) Lokasi

10
Universitas Sumatera Utara
3) Intensitas nyeri
4) Kualitas nyeri
5) Pola
6) Faktor presipitassi
b. Kualitas nyeri
c. Gejala yang menyertai
d. Pengaruh pada aktifitas seehari-hari
e. Sumber koping
f. Respon afektif
g. Observasi respon perilaku dan fisiologis.

2.1.3 Rumusan Masalah


Perumusan masalah keperawatan didasarkan pada identifikasi
kebutuhanklien. Bila data pengkajian mulai menunjukkan masalah,
perawat diarahkan padapemilihan diagnosa yang sesuai. Diagnosa
keperawatan berfokus padamendefinisikan kebutuhan dasar keperawatan
dari klien (Gordon, 1994). Untukmengidentifikasi kebutuhan klien,
perawat harus lebih dulu menentukan apamasalah kesehatan klien dan
apakah masalah tersebut potensial atau aktual (Potter& Perry, 2005).
Diagnosa keperawatan NANDA mungkin muncul pada klien
denganmasalah nyeri (Potter & Perry, 2006) :
1. Nyeri yang berhubungan dengan
a. Cedera fisik atau trauma.
b. Penurunan suplai darah ke jaringan.
c. Proses melahirkan normal.
2. Nyeri kronik yang berhubungan dengan
a. Jaringan parut.
b. Kontrol nyeri yang tidak adekuat.
3. Ketidakberdayaan yang berhubungan dengan
a. Nyeri kronik
4. Hambatan mobilisasi fisik yang berhubungan dengan
a. Nyeri muskuloskeletal

11
Universitas Sumatera Utara
b. Nyeri insisi
5. Resiko cedera yang berhubungan dengan
a. Penurunan resepsi nyeri
6. Defisit perawatan diri yang berhubungan dengan
a. Nyeri muskuloskeletal
7. Disfungsi seksual yang berhubungan dengan
a. Nyeri artritis panggul
8. Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan
a. Nyeri punggung bagian bawah.

2.1.4 Perencanaan
Perencanaan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana
tujuan yangberpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan
intervensikeperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut (Potter &
Perry, 2005).
Berikut contoh perencanaan asuhan keperawatan pada klien dengan
masalah nyeri berdasarkan intervensi NIC dan kriteria hasil NOC dengan
diagnosa keperawatan kelebihan volume cairan.

12
Universitas Sumatera Utara
NO Perencanaan Keperawatan

1. Tujuan dan Kriteria hasil


1. Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan nyeri klien
berkurang/terkontrol dengan baik.
2. Klien melaporkan nyeri berkurang/terkontrol.
3. Wajah tidak tampak meringis.
4. Klien tampak rileks, dapat beristirahat, dan beraktivitas
sesuaikemampuan.
5. Klien menggunakan tindakkan mengurangi nyeri dengan nonanalgesik
secara cepat.
6. Tanda-tanda vital normal.
Intervensi Rasional
1. Lakukan pengkajian tentangnyeri 1. Mempengaruhi pilihan /
meliputi lokasi, waktu, kualitas, pengawasankeefektifanintervensi.
intensitas nyeri. 2. Tingkat ansietas dapat
2. Observasi respon nonverbal dari mempengaruhi persepsi / reaksi
ketidaknyamanan(misalnya wajah terhadap nyeri
meringis) terutama
ketidakmampuanuntuk
berkomunikasi secara efektif. 3. Memfokuskan
3. Ajarkan kembaliperhatian,
menggunakantekniknonanalgetik meningkatkankontrol dan
seperti latihannapas dalam, meningkatkanharga diri dan
mengalihkan nyeri (menonton kemampuan koping
tevelisi,membaca buku atau
majalah,menjalah mendengarkan
musik). 4. Memberikan ketenangan
4. Kontrol faktor - faktor lingkungan kepada pasien sehingga nyeri
yang yang dapatmempengaruhi tidak bertambah.
respon pasienterhadap
ketidaknyamananseperti ruangan
dan suara.

13
Universitas Sumatera Utara
2.2 Asuhan Keperawatan Kasus
2.2.1 Pengkajian
1. Biodata
Seorang wanita dengan inisial Ny.A berusia 31 tahun dan sudah
menikah, beragama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, Pendidikan
terakhir SMK, alamat rumah di Jl. Karang Bakti.
2. Keluahan Utama
Klien mengatakan bahwa ia merasakan nyeri di bagian abdomen,
seperti disayat-sayat, tidak menyebar, dan dirasakan pada saatbergerak ,
sehingga menyebabkan aktivitas sehari-hari terganggu. Hal-hal yang
memperbaiki keadaannya saat ini adalah dengan terbaring dan
beristirahat.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien Post operasi caesare hari ke-11, klien merasakan nyeri
yang menganggu kegiatan untuk melakukan aktivitasnya .hal yang
memperbaiki keadaanya adalah dengan istirahat. Nyeri yang dirasakan
oleh klien seperti disayat-sayat pada bagian abdomen, kuadran kanan
bawah dan kuadran kiri bawah, regio inguinalis dextra (region kanan
bawah) dan region inguinalis sinistral (region kiri bawah) dan nyeri pada
bagian abdomen tidak menyebar.
4. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien megatakan pernah menjalani operasi sectioSaecairia (SC)
selama 1 minggu pada saat melahirkan anak pertamanya.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan didalam keluarga tidak ada yang memiliki
penyakit menular dan penyakit keturunan.
6. Riwayat Obstetrik
Saat ini klien sudah melahirkan anak keduanya dengan P:2 A:0,
kliensudah memiliki anak sebelumnya, sekarang umur anak yang
pertama 6 tahun, dan usia anak kedua 1 minggu. HPHT pada tanggal 22
September 2016.

14
Universitas Sumatera Utara
7. Riwayat Psikologi Ibu
Klien mengatakan keadanya saat ini adalah hal yang wajarnya,
tapi pasien mengatakan aktivitas dibantu oleh keluarganya. Klien
berharap dia bisa merawat bayinya secara mandiri dan tetap memberikan
ASI esklusif pada anak kedua nya, sama seperti anak pertamanya. Klien
mengatakan orang yang berarti adalah keluaganya dan klien menjalin
hubungan yang baik dengan keluarga dan tetangga di sekitar rumahnya.
Klien memeluk agama islam dan beribadah sesuai ketentuan agamanya
yaitu sholat 5 waktu dan mengikuti pengajian di sekitar rumahnya.
8. Setatus Mental
Dari hasil pegkajian didapatkan tingkat kesadaran klien
composmentis, penampilan rapi,berbicara secara normal dan merespon
setiap pertanyaan yang di berikan dengan baik. Dan intervensi selama
wawancara kontak mata pasien baik.
9. Pola Kebiasaan Sehari-hari
Respirasi pernafasan klien kadang meningkat.Nutrisi jenis
makanan klien nasi,sayur,ikan dan buah. Tidak ada alergi pada makanan,
dan tidak ada kesulitan saat menelan.Eliminasi klien mengalami
obstipasi. Istirahat/tidur klien sering karna memberikan ASI kepada
anaknya di malam hari.Kebutuhan berpakaianklien dibantu oleh ibu dan
mertuanya.Kebutuhan keamanan Klien dilindungi oleh keluarganya, dan
klien juga mampu melindungi diri dari bahaya.Sosialisasi Klien mampu
berkomunikasi dengan orang di sekitarnya dengan baik.Aktivitas Klien di
bantu oleh suami dan ibunya untuk melakukan aktivitasnya.
10. Pemeriksaan Fisik
Secara umum didapati pasien sadar,meringis sambil memegang
bagian luka operasi, untuk melakukan aktivitas klien di bantu oles
suami dan keluarganya dari hasil pemeriksaan tanda-tanda vital: suhu
tubuh 36,5 C, tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 86x/menit, pernafasan
24x/menit, sekala nyeri 5, tinggi badan 175cm, berat badan 57 kg.
Dalam pemeriksaan kepala dan rambut didapati simetris, ubun-ubun di
tengah dan keras, kulit kepala bersih, tidak ada lesi. Penyebaran rambut

15
Universitas Sumatera Utara
merata, berwarna hitam, tidak ada bau. Warna kulit sawo matang,
skruktur wajah simetris. Mata simetris, konjungtiva tidak pucat, pupil
akan mengecil jika di rangsang cahaya, kornea dan iris teransparan,
halus, bersih, dan jernih.
Pada pemeriksaan hidung keadaan tulang hidung simetris dan
tidak ada kelainan, lubang hidung simetris, tidak ada pernafasaan
cuping hidung. Bentuk telinga simetris antara kiri dan kanan, ukuran
telinga normal, lubang telinga bersih, dan ketajaman pendengaran baik.
Pada pemeriksaan mulut dan faring didapati mukosa bibir
lembab, gusi dan gigi bersih, keadaan lidah berwarna merah
mudah.Pada pemeriksaan leher normal, suara jelas dan normal, teraba
denyut nadi karotis. Pada pemeriksaan payudara simetris kiri dan
kanan, puting susu menonjol.
Pada pemeriksaan payudara, simetris kiri dan kanan, puting susu
menonjol. Tidak ada massa dan nyeri tekan, terlihat pancaran asi saat
puting susu dipencet
Pada pemeriksaan abdomen terdapat luka jahitan SC ± 13 cm
secara horojontal di kuandran kanan atas dan kiri bawah, regio kanan
bawah dan regio kiri bawah dan masih dibalut kassa, pada saat di
palpasi ada nyeri tekan.

16
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 ANALISA DATA

NO DATA PENYEBAB MASALAH


KEPERAWATAN
1 DS: Luka akibat Gangguan rasa
Klien mengatakan nyeri pada pembedahan SC nyaman : Nyeri
abdomennya skala nyeri 5,
terasa
seperti di sayat-sayat.
P : kilen mengatakan nyeri Ketidak nyamanan
bertambah jika bergerak dan pada area luka
berkurang bila minum obat dan
disertai dengan istirahat
Q : nyeri seperti di sayat-sayat
R : nyeri di area luka operasi
tidak menyebar kebagian lain Sekala nyeri 5
S : skala nyeri 5
T : nyeri muncul saat bergerak
DO :
Terdapat luka jahitan secara Nyeri
horizontal di abdomen dengan
panjang insisi ± 13 cm masih
terbalut (hari ke 11 ), pasien
terlihat memegangi perutnya
dan muka tampak meringis
kesakitan ketika nyeri timbul.
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
RR : 22 x/menit
T : 36⁰C
Sectio Caesaria
Luka insisi
Kerusakan jaringan

17
Universitas Sumatera Utara
kulit
Nyeri
Gangguan aman
nyaman : Nyeri
2 DS: Klien mangatakan nyeri Luka akibat Intoleransi aktivitas
post operasi seksio sesasare pembedahan SC
menggangu aktivitasnya.
DO: Dalam melakukan aktivitas
seperti mandi masih di bantu
oleh keluarga
Ketidak nyamanan
pada area luka

Nyeri

Klien tidak dapat


memenuhi aktivitas
secara mandiri

Intoleransi aktivitas

18
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 RUMUSAN MASALAH

Masalah Keperawatan
1. Gangguan rasanyaman : Nyeri
2. Intoleransi aktivitas

Diagnosa keperawatan (prioritas)


1. Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan luka insisi
padaabdomen kuadran kanan bawah dan kuadran kiri bawah, regio
inguinalisdextra (regio kanan bawah) dan regio inguinalis sinistra
(regio kiri bawah), dengan luka insisi horizontal, sepanjang ± 13 cm,
nyeri seperti disayat-sayat dengan skala nyeri 5.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum ditandai
dengan dalam melakukan aktivitas membutuhkan bantuan dari
keluarga.

19
Universitas Sumatera Utara
2.2.4 PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL

No.
Dx Perencanaan Keperawatan

1. Tujuan dan kriteria hasil :


- Nyeri berkurang
- Skala nyeri 5 (diukur dengan skala nyeri numerik dengan rentang
nyeri 0-10)
- Wajah tidak tampak meringis dan tidak terlihat menahan nyeri
- Rileks, dapat beristirahat, dan beraktivitas sesuai kemampuan
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
Intervensi Rasional
Mandiri
1. Lakukan pengkajian tentangnyeri 1. Mempengaruhi pilihan
meliputi lokasi, waktu, kualitas, /pengawasan
intensitas nyeri. keefektifanintervensi.
2. Observasi respon nonverbaldari 2. Tingkat ansietas
ketidaknyamanan(misalnya wajah dapatmempengaruhi persepsi /
meringis) terutama reaksi terhadap nyeri.
ketidakmampuanuntuk berkomunikasi
secaraefektif. 3.Memfokuskan kembali
3 Ajarkan menggunakanteknik perhatian,
nonanalgetik seperti latihannapas meningkatkankontrol dan
dalam, mengalihkan nyeri (menonton meningkatkan harga diri dan
tevelisi,membaca buku atau kemampuan koping.
majalah,menjalah mendengarkan 4. Memberikan ketenangan
musik). kepada pasien sehingga nyeri
4. Kontrol faktor – faktorlingkungan tidak bertambah.
yang dapatmempengaruhi respon
pasien terhadap
ketidaknyamananseperti ruangan dan

20
Universitas Sumatera Utara
suara.

Tujuan dan krieteria hasil:


2.
- Mengidentifikasi aktifitas dan situasi yang menimbulkan kecemasan
yang berkontribusi pada intoleransi aktifitas
-Berpatisifasi dalam aktifitas fisik yang dibutuhkan dangan peningkatan
yang memadai pada frekuensi respirasi, dan tekanan darah dan pola
yang dipantau dalam batas normal
Intervensi Rasional
Mandiri
1. Intruksikan kepada klien/keluarga 1. Akan mempermudah
dalam penggunaan teknik penyembuhan dengan
relaksasi salama aktivitas. dilakukan relaksasi.
2. Batasi rangsangan lingkungan 2. Untuk
(seperti cahaya dan kebisingan). memfasilitasirelaksasi.
3. Bantu dengan aktivitas fisik
3. Akan mempermudah klien
teratur sesuai kebutuhan.
dalam beraktivitas.

2.2.5 PELAKSANAAN KEPERAWATAN

Hari/ Implementasi Evaluasi


Tangga Masalah (SOAP)
l
Minggu/ - Melakukan S: Klien mengatakan
11 Juni pengkajian tentang merasakan nyeri padabagian abdomen
2017 nyeri meliputi lokasi, karenapost SC, nyeri seperti disayat-sayat,
waktu,kualitas, nyeri jikabergerak denganintensitas nyeri
intensitas nyeri. berat
- Mengobservasi O: Klien tampak meringis
respon nonverbaldari menahan nyeri, tampaksulit untuk bergerak

21
Universitas Sumatera Utara
ketidaknyamanan danberkomunikasi, skalanyeri 5, klien
(wajahmeringis) dan mampumelakukan tekhniklatihan nafas
ketidakmampuanunt dalam
uk berkomunikasi Tanda-tanda vital :
secaraefektif. TD :120/70 mmHg
- Mengajarkan Nadi : 86 x/menit
menggunakan RR : 24 x/menit
tekniknonanalgetik : T : 36 C
latihan napas dalam A: Masalah gangguanaman nyaman:
nyeribelum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
Mengajarkantekhnikmengalihkan(menonto
n tv danmembaca majalah).

Senin/ - Melakukan S: Klien mengatakan nyeri


12 Juni pengkajian tentang masih terasa di bagianabdomen pada
2017 nyeri meliputi waktu, saatbergerak, nyeri seperti disayat-sayat
kualitas,intensitas denganintensitas nyeri sedang
nyeri. O: Klien masih memegang
- Mengajarkan bagian abdomen, skalanyeri 5, klien
menggunakan teknik mampumelakukan tehnik
nonanalgetik : mengalihkan yaitumembaca majalah,
mengalihkan klienmampu miring kanandan kiri secara
(menonton tv dan perlahan-lahandengan bantuankeluarga.
membacamajalah). Tanda-tanda vital :
TD :120/70 mmHg
Nadi : 72 x/menit
RR : 24 x/menit
T : 36⁰C
A: Masalah gangguanaman nyaman:
nyeribelum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

22
Universitas Sumatera Utara
- Latihan nafas dalam
- Mengalihkan nyeri
(menonton tv dan
Mendengarkan
Selasa/ - Melakukan S: Klien mengatakan nyeri
13 Juni pengkajian tentang sedikit berkurang,muncul secara tiba-
2017 nyeri meliputi waktu, tibajika melakukan gerakanyang
kualitas, berlebihan, denganintensitas nyeri sedang
intensitas nyeri. dan klien mengatakannyaman dengan
- Mengajarkan ruangan.
menggunakan O: Klien tampak rileks,
tekniknonanalgetik: skala nyeri 4, klienmampu
latihan napas melakukanlatihan nafas dalam dantekhnik
dalamdan mengalihkanyaitu mendegarkanmusik.
mengalihkan nyeri Tanda-tanda vital :
(menontontv, TD :120/70 mmHg
mendengarkan Nadi : 72 x/menit
musik). RR : 22 x/menit
- Mengontrol faktor – T : 36,2⁰C
faktorlingkungan yang A: Masalah gangguan
yang dapat aman nyaman: nyeri
mempengaruhi respon sebagian teratasi
pasienterhadap P: Intervensi dilanjutkan
ketidaknyamanan
sepertiruangan dan
suara.

23
Universitas Sumatera Utara
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
a. Hasil pengkajian di dapatkan gangguan aman nyaman: nyeri pada
Ny.A,klien mengatakan nyeri di daerah abdomen, nyeri seperti disayat-
sayatdengan skala nyeri 5nyeri tidak menyebar dan nyeri dirasakan pada
saat bergerak.
b. Diagnosa keperawatan yang ditemui yaitu gangguan aman nyaman:
nyeriberhubungan dengan luka insisi pada abdomen kuadran kanan bawah
dankuadran kiri bawah, regio inguinalis dextra (regio kanan bawah) dan
regioinguinalis sinistra (regio kiri bawah), dengan luka insisi
horizontal,sepanjang ± 13 cm, nyeri seperti disayat-sayat dengan skala
nyeri 5ditandai dengan pasien tampak meringis menahannyeri, memegang
bagian abdomen yang luka.
c. Rencana asuhan keperawatan dengan gangguan aman nyaman: nyeri
padaNy.A yaitu kaji tentang nyeri meliputi lokasi, karakteristik, durasi
dankualitas, ajarkan teknik tarik nafas dalam, dan cara mengalihkan
nyeriseperti menonton televisi, membaca buku atau majalah,
mendengarkanmusik dan kolaborasi pemberian analgetik.
d. Implementasi asuhan keperawatan dengan gangguan aman nyaman: nyeri
pada Ny.A yaitu mengkaji lokasi, karakteristik, durasi dan
kualitas,mengajarkan tehnik tarik nafas dalam, dan cara mengalihkan nyeri
sepertimenonton televisi, membaca buku atau majalah, mendengarkan
musik.
e. Evaluasi dengan pemenuhan kebutuhan dasar nyeri pada Ny.A yaitu klien
masih merasakan nyeri pada abdomen dengan skala nyeri 4 TD: 120/70
mmHg, nadi: 72 x/menit,RR: 22 x/menit, T : 36,2⁰C.

24
Universitas Sumatera Utara
3.2 Saran
1. Bagi Pelayanan Keperawatan
Meningkatkan pelayanan keperawatan pada pasien post partum
setio dan memfasilitasi dengan sesuai kebutuhan.
2. Bagi Praktek Keperawatan
Dapat melakukan Asuhan Keperawatan sesuai dengan standard
praktekkeperawatan dalam rencana keperawatan dan dalam rencana harian
berdasarkankebutuhan klien.
3. Bagi Pendidikan Keperawatan
Hasil Karya Tulis Ilmiah ini dapat menjadi masukan bagi
pendidikandalam meningkatan kualitas pendidikan keperawatan kesehatan
maternitas.

25
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA

Kasdu, D, (2003). Operasi Caesar Masalah dan Solusinya, Jakarta: Puspaswara

Prasetyo, S, (2010). Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri.

Edisi 1, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Potter& Perry, (2009).Fundamentals of Nursing.

Edisi 7. Singapore: ELSEVIER.

Rosdahl, C, (2015). Buku Ajar Keperawatan

Dasar, Edisi 10, Jakarta: EGC.

Smeltzer, C, (2001). Buku Ajar KeperawatanMedikal-Bedah Brunner &

Suddarth. Edisi 8, Jakarta: EGC.

Wilkinson, M, (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan :Diagnosis

NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC. Edisi 9, Jakarta: EGC.

26
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1
Asuhan Keperawatan Kasus

PROGRAM DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN USU

1. FORMAT PENGKAJIAN PASIEN

I. BIODATA

IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 31 tahun
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Karya Bakti Gg Buntu no.8
Tanggal Masuk RS :-
No. Register :-
Ruangan/Kamar :-
Tanggal Pengkajian : 11 juni 2017
Diagnosa Medis : Post Sectio Saecaria (SC)

II. KELUHAN UTAMA :


Ny.A mengeluh nyeri bagian abdomen, nyeri seperti disayat-
sayat, nyeri tidak menyebar, dan nyeri dirasakan pada saat bergerak.

27
Universitas Sumatera Utara
III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
A. Provocative/palliative
1. Apa penyebabnya :
Post operasi caesar hari ke-11.
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan :
Ny.A mengatakan hal yang memperbaiki keadaan adalah
dengan istirahat.
B. Quantitiy/quality

1. Bagaimana dirasakan :
Ny.A mengatakan nyeri seperti disayat-sayat pada bagian
abdomen.
2. Bagaimana dilihat :
Ny.A tampak lemah dan memegang area yang nyeri pada luka
operasi.
C. Region
1. Dimana lokasinya :
Dibagian abdomen, kuadran kanan bawah dan kuandran kiri
bawah, regio inguinalis dextra (region kanan bawah) dan region
inguinalis sinistra (region kiri bawah).
2. Apakah menyebar :
Ny.A mengatakan nyeri hanya pada bagian abdomen dan tidak
menyebar.
D. Severity
Ny.A mengatakan keadaan yang sekarang mengganggu
kebiasaannya.
E. Time
Ny.A mengatakan nyeri dirasakan pada saat bergerak.

28
Universitas Sumatera Utara
IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
A. Penyakit yang pernah dialami
Ny.A mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang berat,
hanya demam,pusing dan flu biasa saja.
B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan
Ny.A mengatakan jika demam,pusing dan flu hanya minum obat
yang dibeli dari warung.
C. Pernah dirawat/dioperasi
Ny.A mengatakan pernah menjalani operasi Sectio Saecaria (SC)
pada saat melahirkan anak pertamanya.
D. Lama dirawat
Ny.A mengatakan pernah dirawat di rumah sakit selama 1 minggu.
E. Alergi
Ny.A mengatakan tidak ada alergi terhadap obat, makanan,
binatangmaupun lingkungan.
F. Imunisasi
Ny.A mengatakan mendapatkan imunisasi lengkap.

V. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


A. Orang Tua
Orang tua Ny.A tidak ada mengalami penyakit yang berat.
B. Saudara Kandung
Saudara kandung Ny.A tidak ada mengalami penyakit yg berat.
C. Penyakit keturunan yang ada
Tidak ada penyakit keturunan dari keluarga Ny.A.
D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
E. Anggota keluarga yang meninggal
Tidak ada anggota keluarga yang meninggal.
F. Penyebab meninggal
Tidak ada anggota keluarga yang meninggal.

29
Universitas Sumatera Utara
VI. RIWAYAT OBSTETRIK

G:2 P:2 A:0 HPHT: 22 September 2016 TTP: 29 Juni 2017

NO Umur Komplikasi/Masalah Kondisi Penolong


Kehamilan Persalinan Nifas Anak
1 6 tahun Tidak ada Persalinan Sectio Masalah Sehat Dokter
masalah Saecaria ibu tidak nyeri bedah,
saat kuat menahankan perawat
kehamilan sakit anastesi,
perawat
pelaksana
2 1 minggu Tidak ada Persalinan Sectio Masalah Sehat Dokter
masalah Saecaria nyeri bedah,
saat perawat
kehamilan anastesi,
perawat
pelaksana

VII. RIWAYAT KEADAAN PSIKOLOGI

A. Persepsi pasien tentang penyakitnya


Ny.A mengatakan keadaan sekarang adalah hal yang wajar.

B. Konsep Diri
1.Gambaran Diri :Pasien mengatakan sedikit terganggu denganadanya
luka SC, tapi pasien bisa menerima,
pasienmengatakan aktivitas dibantu oleh
keluarganya.
2. Ideal Diri :Pasien mengatakan akan merawat bayinya
secaramandiri dan tetap memberikan ASI

30
Universitas Sumatera Utara
3. Harga Diri :Pasien mengatakan senang dengan kelahiran
anakkeduanya
4. Peran Diri :Pasien menyenangi perannya sebagai ibu dari ke-
2orang anak.
5. Identitas :Pasien merasa senang bahwa bayinya selamat
C. Keadaan Emosi
Keadaan emosi masih dapat terkontrol.

D. Hubungan Sosial
1. Orang yang berarti :
Ny. A mengatakan orang yang berarti adalah keluarganya.
2. Hubungan dengan keluarga :
Ny. A menjalin hubungan baik dengan keluarga.
3. Hubungan dengan orang lain :
Ny. A dapat berinteraksi dengan orang yang ada di sekitarnya.
4. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Tidak ada hambatan dalam berhubungan, keluarga dan tetangga
sering menjenguk.

E. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan
Ny. A memeluk agama Islam dan percaya dengan Tuhannya.
2. Kegiatan ibadah
Ny. A beribadah sesuai ketentuan agamanya yaitu sholat 5 waktu
dan mengikuti pengajian.

31
Universitas Sumatera Utara
VIII. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum
Ny.A tampak lemah, kesadaran compos mentis.
B.Tanda-tanda vital
1. Suhu tubuh : 36,5 C
2. Teekanan darah: 120/70 mmhg
3. Nadi : 86x/ menit
4. Pernafasan : 24x/ menit
5. Sekala nyeri : 5
6. TB : 175 cm
7. BB : 57 kg

C.Pemeriksaan Head to toe


1. Kepala dan rambut
a. Bentuk : Bulat dan simetris
b. Ubun-ubun : Keras
c. Kulit kepala : Bersih, tidak ada lesi
2. Rambut
a. Penyebaran dan keadaan rambut : rambut bersih dan rapi,
distribusi rambut merata.
b. Bau : tidak ada bau
c. Warna kulit : sama dengan warna kulit tubuh lainnya
3. Wajah
a. Warna kulit : sawo matang
b. Struktur wajah : lengkap, simetris
4. Mata
a.Kelengkapan dan kesimetrisan : lengkap dan simetris
b.Palpebra : normal
c. Konjungtiva dan sklera : konjungtiva tidak pucat dan sklera
berwarna
d.Pupil : normal, bentuk bulat, mengecil saat diberi rangsangan
cahaya

32
Universitas Sumatera Utara
e. Kornea dan iris : transparan, halus, bersih dan jernih
f.Visus : pasien masih dapat membaca dalam jarak +/- 3 meter
g. Tekanan bola mata : tidak dilakukan pemeriksaan
5. Hidung
a.Tulang hidung dan posisi septum nasi : simetris dan tidak ada
kelainan
b.Lubang hidung : simetris
c.Cuping hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung
6. Telinga
a.Bentuk telinga : simetris antara kiri dan kanan
b.Ukuran telinga : normal, sama ukurannya antara kiri dan kanan
c.Lubang telinga : bersih, tidak ada kotoran
d.Ketajaman pendengaran : klien dapat mendengar dengan baik
7. Mulut dan faring
a. Keadaan bibir : lembab
b. Keadaan gusi dan gigi : bersih
c. Keadaan lidah : berwarna merah muda
8. Leher
a.Posisi trachea : normal, teraba pada kedua sisi
b.Thyroid : tidak teraba pembesaran thyroid
c.Suara : normal dan jelas
d. Kelenjar limfa : tidak ada pembesaran kelelenjar getah bening
e.Vena jugularis : tidak ada pembesaran
f. Denyut nadi karotis : denyut nadi teraba
9. Payudara
a.Inspeksi :Simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol.
b.Palpasi :Tidak ada massa dan nyeri tekan,terdapat pancaran asi
saat putting susu dipencet.
10. Pemeriksaan integument
a.Kebersihan : kulit bersih
b.Kehangatan : 36,50C
c.Warna : sawo matang

33
Universitas Sumatera Utara
d. Turgor : kembali< 2 detik
e.Kelembaban : keadaan kulit lembab
f. Kelainan pada kulit : tidak ada kelainan
11. Pemeriksaan thoraks/dada
a. Inspeksi thoraks (normal, burrel chest, funnel chest, pigeon
chest, flailchest, kifos koliasis) : normal
b. Pernafasan (frekuensi,irama) : frekuensi 24x/menit,
iramavesikuler
c.Tanda kesulitan bernafas : tidak ada kesulitan bernafas
12. Pemeriksaan paru
a. Palpasi getaran suara : getaran merata di paru-paru kanan dan
kiri
b.Perkusi : resonan
c.Auskultasi (suara nafas, suara ucapan, suara
tambahan):bronkovesikuler, suara nafas normal, tidak ada suara
tambahan
13. Pemeriksaan jantung
a. Inspeksi : warna kulit dada normal seperti warna kulit tubuh,
tidak ada kebiruan atau pucat
b. Palpasi : tidak teraba massa atau benjolan
c. Perkusi : dullnes
d. Auskultasi : 80x/menit
14. Pemeriksaan abdomen
a. Inspeksi :terdapat luka jahitan SC ± 13 cm secara horizontal
di kuadran kanan atas dan kiri bawah, regio kanan bawah
dan regio kiri bawah dan masih dibalut kassa.
b. Auskultasi : frekuensi peristaltik usus : 7x/menit.
c. Palpasi (tanda nyeri tekan, benjolan, ascites, hepar, klien) :
ada nyeritekan, ada luka bekas insisi horizontal dan keadaan
luka baik, lukamasih di bungkus kassa.
d. Perkusi (suara abdomen) : timpani

34
Universitas Sumatera Utara
15. Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya
a. Genitalia (rambut pubis, lubang uretra) : tidak ada kelainan
b.Anus dan perineum (lubang anus, kelainan pada anus,
perineum):
normal, terdapat lubang anus dan tidak ada kelainan
c. Terdapat Lochea
16. Pemeriksaan musculoskeletal/ekstremitas (kesimetrisan,
kekuatan otot,edema) :
a. Ekstremitas atas: Tidak ada edema
b. Ekstremitas bawah:Tidak ada edema, jumlah jari kaki
lengkap
c. Fungsi motorik:Fungsi motorik pasien hanya mampu
menggerakkan sedikitekstremitas atas dan ekstremitas
bawah:
d. Fungsi sensorik (identifikasi sentuhan, tes tajam tumpul,
panas dingin,getaran) :Pasien dapat mengetahui area kulit
yang diberi sentuhan, pasien mampu mengidentifikasi
benda tajam dan tumpul, pasien mampu membedakanrasa
panas dan dingin, pasien mampu merasakan getaran diberi
pada daerah wajah.

IX. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI


I. Pola makan dan minum
a. Frekuensi makan/hari : 3 kali / hari.
b. Nafsu/selera makan : pasien mengatakan selera makan seperti biasa.
c. Nyeri ulu hati : tidak ada nyeri ulu hati.
d. Alergi : tidak ada alergi makanan.
e. Mual dan muntah : tidak ada mual dan muntah.
f. Waktu pemberian makanan : 08.00 wib, 14.00 wib, 19.00 wib.
g. Jumlah dan jenis makanan : nasi, sayur, lauk, buah
h. Waktu pemberian cairan/minuman : pasien terpasang cairan infuse
RL20 tetes / menit, minum apabila haus.

35
Universitas Sumatera Utara
i. Masalah makan dan minum (kesulitan menelan, mengunyah) :Tidak
ada kesulitan menelan.
II. Perawatan diri/personal hygiene
a. Kebersihan tubuh : pasien hanya dilap saja pada pagi hari oleh
keluarga
b. Kebersihan gigi dan mulut : bersih
c. Kebersihan kuku kaki dan tangan : bersih
III. Pola kegiatan/aktivitas
a. Uraian aktivitas pasien untuk mandi, makan, eliminasi, ganti pakaian
dilakukan secara sebagian :Pasien mandi 1x sehari, oral hygiene
dilakukan pada pagi hari, pasienmakan 3x sehari, ganti pakaian 1x
sehari. Semua aktivitas pasiendibantu oleh keluarga.
b. Uraikan aktivitas ibadah pasien selama dirawat/sakit :Pasien
melakukan ibadah hanya berdoa saja selama dirawat di rumah.

X. Pola eliminasi
1. BAB
a. Pola BAB : 1 kali / hari
b. Karakter feses : berwarna kuning kecoklatan, konsitensipadat,bau
khas feses
c.Riwayat perdarahan : tidak ada perdarahan
d.BAB terakhir : tanggal 01 Juni 1014
e.Diare : tidak ada diare
f.Penggunaan laksatif : tidak ada penggunaan laksatif

2. BAK
a.Pola BAK : 6-7 kali / hari
b.Karakter urine : kuning terang, bau khas urin
c.Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK : tidak ada kesulitan BAK
d.Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : tidak ada
e. Penggunaan diuretik : tidak ada
f. Upaya mengatasi masalah : tidak ada

36
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 2

CATATAN PERKEMBANGAN
NO Hari/Tanggal Waktu TindakanKeperawatan Evaluasi
1. Minggu/ 10:00 1. Mengkajikeadaan
11Juni 2017 umumklien. S : Klientampak
2. Mengukurtanda-tanda meringis
Vital kesakitan
O : TD : 120/70
mmhg
HR : 72 x/i
RR : 22x/i
Skalanyeri : 5
Klientampak
lemah.
A : Masalahteratasi
sebagian.
P : intervensi
dilanjutkan.
2. Senin/ 12Juni 14:00 1. Mengkajikeadaan S : Klienkelihatan
2017 umumklie. lemah, sulit
2. Mengukurtanda-tanda bergerak.
vital O : TD : 120/70
mmhg
HR : 72 x/i
RR : 24 x/i
Kliensulit
beraktivitas.
A : Masalahteratasi
sebagian.
P : Intervensi
dihentikan.

37
Universitas Sumatera Utara
3. Selasa/ 13 09:00 1. Mengkajikeadaan S : Klienkelihatan
Juni 2017 umumklie. lemah, sulit
2. Mengukurtanda-tanda bergerak.
vital O : TD : 120/70
mmhg
HR : 78 x/i
RR : 25 x/i
Kliensulit
beraktivitas.
A : Masalahteratasi
sebagian.
P : Intervensi
dihentikan.

38
Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai