Anda di halaman 1dari 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/302583722

Sistem Pengolahan Air Minum Terdesentralisasi dengan Teknologi Membran

Article · May 2016

CITATIONS READS

0 1,372

1 author:

Petra Yohana Sitanggang


Bandung Institute of Technology
3 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Water and membrane technology student's projects View project

All content following this page was uploaded by Petra Yohana Sitanggang on 10 May 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Sistem Pengolahan Air Minum Terdesentralisasi dengan Teknologi Membran

Petra Yohana Sitanggang

Teknik Kimia, ITB, Jalan Ganesa No. 10, Bandung, Indonesia


petrayns@students.itb.ac.id

Abstrak
Indonesia merupakan negara berkembang dan padat penduduk, serta memiliki ketersediaan air besih yang masih minim,
ditandai dengan data akses rumah tangga ke provinsi yang masih rendah. Indonesia merupakan negara kepulauan dan
secara teoritis memiliki banyak sumber mata air, namun karena kurangnya sanitasi dan pencemaran yang disebabkan
industrialisasi atau kandungan natural dari tanah yang berbahaya apabila dikonsumsi, maka diperlukan pengolahan dari
sumber air sebelum dikonsumsi. Adapun strategi yang dapat dijalankan dengan cara sentralisasi (terpusat) atau diolah
secara desentralisasi (lokal). Pengolahan sentralisasi merupakan cara yang sudah biasa dilakukan di negara maju pada
umumnya. Keuntungan dari sentralisasi adalah upgrade dapat dengan cepat dilakukan dan menguntungkan bagi daerah-
daerah yang miskin akan sumber air, serta operating cost menjadi lebih murah. Namun, eksploitasi air dalam jumlah
besar dalam waktu yang singkat akan memicu kerusakan lingkungan dan capital cost sangat mahal dan kurang
terjangkau oleh negara berkembang, serta pembangunan fasilitas air akan sulit karena membutuhkan koordinasi yang
kuat antara beberapa daerah, sehingga akan sangat dipengaruhi oleh kondisi geografi, kondisi politik, social-budaya dan
iklim. Untuk mengatasi kekurangan ini, strategi yang diajukan adalah dengan mengolah air secara terdesentralisasi.
Namun, tidak semua daerah kaya akan sumber air. Sumber air alternatif yang secara umum terdapat pada hampir semua
daerah adalah air tanah, air hujan dan air limbah. Sumber air ini masih mengandung polutan dan mikroorganisme
berbahaya sehinga perlu diolah lagi sebelum dikonsumsi. Pengolahan dapat dilakukan dengan pemrosesan kimia dan
fisika, namun dapat juga dengan mudah dilakukan menggunakan membran. Membran dapat dirancang pada kondisi
paling ekstrim sekalipun, sehingga dapat diterapkan untuk pengolahan air yang berkualitas tinggi pada daerah perkotaan
maupun daerah pinggiran, serta dapat dirancang untuk dapat menyaring air minum pada daerah terisolasi dan kondisi
ekstrim paska-bencana. Membran juga dapat dirancang agar murah dan mudah digunakan sehingga dapat digunakan
dalam skala kecil maupun besar.

Kata Kunci: air minum, membran, reverse osmosis, ultrafiltrasi, mikrofiltrasi.

1. Pendahuluan UNICEF, tren yang terjadi pada data 2010 dan 2007
Air merupakan kebutuhan utama manusia. Air adalah penurunan akses air bersih sebesar 7%.
digunakan sebagai air minum, memasak dan mencuci. Untuk mendapatkan akses air bersih, ada parameter
Air yang baik merupakan air yang tidak berbau, tidak yang harus dipenuhi, salah satunya adalah dengan
berasa dan tidak mengandung mikroba dan/atau zat membangun sistem sanitasi MCK (Mandi, cuci, kakus)
berbahaya. yang baik. Sejak tahun 1993, Indonesia mengalami
Air dapat diperoleh melalui sumber mata air seperti peningkatan yang baik pada fasilitas sanitasi, tetapi
sungai, danau, atau air yang sudah dikelola dan belum mencapai target sanitasi nasional MDG
didistrubusikan oleh PDAM. Namun, ketersediaan air (Millenium Development Goals) karena diperlukan 26
yang layak konsumsi pada negara transisi dan juta orang dengan sanitasi yang baik [2]. Fasilitas
berkembang belum cukup memadai. Bahkan ada 1,1 sanitasi yang kurang baik akan memicu masyarakat
milyar orang pada tahun 2000 yang tidak dapat untuk buang air di tempat yang terbuka. Dampak dari
memperoleh air minum yang layak. sanitasi yang buruk adalah penularan penyakit seperti
Di Indonesia sendiri, persebaran air bersih belum diare, kecacingan, scabies, hepatitis A dan hepatitis E
dapat dikatakan sudah terdistribusi dengan baik. [3].
Menurut data Riskesdas tahun 2010, distribusi air bersih Hal lain seperti kepadatan penduduk juga ikut ambil
di DKI Jakarta, Bangka Belitung, Papua, Kepri, dan bagian dalam kebersihan air minum. Faktanya,
Kalbar masih buruk sekali, ditandai dengan akses kontaminasi feses terhadap tanah dan air merupakan hal
rumah tangga terhadap air bersih masih dibawah 40%. yang umum di daerahh perkotaan, hal ini diakibatkan
Hanya Jawa Tengah dan DI Yogyakarta yang rumah oleh kepadatan penduduk yang berlebihan, toilet yang
tangganya memiliki akses yang baik, yaitu diatas 60%. kurang sehat dan pembuangan limbah mentah ke tempat
Pada taraf ini, menurut unicef Indonesia akan sulit terbuka tanpa diolah [2]. Bahkan, menurut Badan
untuk mencapai Tujuan Pembangunan Milenium. [2]. Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Jakarta
Indonesia harus mencapai 56,8 juta orang dengan memaparkan bahwa 41% sumur air yang digunakan
persediaan air bersih untuk mencapai Tujuan masyarakat Jakarta sebagai pemenuh kebutuhan air
Pembangunan Millenium 2015. Hal ini mungkin sehari-hari berjarak kurang dari 10 meter dari septik
memiliki kendala, karena menurut data pengamatan tank. Kontaminasi air dan sistem pemipaan oleh
mikroba dapat terjadi akibat adanya sumber bakteri dan dengan baik, kadar tembaga dalam makanan dapat
penggunaan pompa untuk mendapatkan air bersih. dikurangi Secara umum, dampak buruk dari
Industrialisasi yang cepat tanpa diimbangi terpaparnya logam berat dalam waktu yang lama
pengendalian pencemaran lingkungan juga mengambil menimbulkan kanker [6].
bagian dalam pencemaran air bersih. Pertumbuhan Dengan adanya permasalahan air bersih dan angka
produksi industri manufaktur besar dan sedang DKI ketersediaan dan angka sanitasi yang masih jauh dari
Jakarta pada tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar target tahunan, bukan berarti hal ini tidak bisa
7,49 persen jika di bandingkan dengan tahun 2013. diperbaiki.
Kenaikan pertumbuhan produksi di DKI Jakarta lebih Peluang-peluang yang datangnya dari pemerintah
tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi Indonesia sendiri adalah:
secara nasional, yang sebesar 4,74 persen [4].  Adanya Program Nasional Sanitasi Total Berbasis
Hal ini berdampak pada kualitas dari sumber airnya. Masyarakat (STBM).
Teluk Jakarta merupakan pantai tempat bermuaranya 13 Program ini merupakan program binaan
sungai yang mengalir di seluruh kota Jakarta. Dari hasil pemerintah dimana pilarnya merupakan
analisa menunjukkan bahwa kadar logam berat (Pb, Cd, penghapusan buang air besar di tempat terbuka,
Cu, Zn dan Ni) dalam sedimen yang ditemukan mencuci tangan dengan sabun, pengolahan air
didominasi oleh logam Seng (Zn) dengan urutan rumah tangga, pengelolaan sampah padat dan
sebagai berikut Zn > Cu > Pb > Ni > Cd baik pada bulan pengelolaan limbah cair. Program ini dipimpin
Juni 2003 maupun September 2003 [5]. oleh Menteri Kesehatan. Harapan dari program ini,
Kadar logam ini diduga berasal dari residu industri pilar-pilar ini dapat diterapkan hingga ke kalangan
setempat maupun aktivitas kapal, seperti PT. Asahimas terbawah dengan pembinaan dan pembiayaan dari
Flat Glass, PT. Bogasari Indofood , PT. Pasifik Paint, pemerintah.
PT. Nippon Paint ,dan PT.Wirantono Baru. Berikut  Program STBM mulai merambah ke lingkungan
adalah data kadar logam yang ditemukan pada Teluk sosial dengan revitalisasi air bersih dan sanitasi di
Jakarta lingkungan sekolah, sehingga siswa bisa menjadi
agen perubahan.
Tabel 1. Tingkat Pencemaran Logam Berat di Barat  Pemerintah mulai menguatkan sistem data dengan
Teluk Jakarta [5] mulai memantau dan mengumpulkan data tentang
Waktu Penelitian ketersediaan air bersih, sehingga pemetaan
No. Parameter permasalahan bisa dilakukan.
Juni 2003 September 2003
1 Pb 8,49 – 31,22 13,08 – 27,95  Air bersih dikelola oleh perusahaan pemerintah,
2 Cd 0,08 – 0,47 <0,001 – 0,20 sehingga pemerintah dapat lebih mudah mengatur
3 Cu 15,81 – 193,75 13,81 – 63,45 sendiri bagaimana cara mendapatkan air dan
4 Zn 82,18 – 533,59 84,12 – 258,82 bagaimana memenuhi kebutuhan air masyarakat
5 Ni 5,95 – 35,38 0,99 – 2,97 (koordinasi lebih mudah)

Tabel 1 menunjukkan bahwa kadar logam berat Namun, untuk mendukung kinerja pemerintah
dapat terurai dan berkurang seiring waktu karena diperlukan juga strategi-strategi untuk menghasilkan air
memiliki waktu paruh, namun dengan adanya logam bersih dalam jumlah besar sehingga dapat memenuhi
berat dalam sumber mata air, hal ini dapat berbahaya kebutuhan masyarakat.
apabila air tersebut digunakan dalam pengairan sawah, Strategi sentralisasi merupakan strategi yang
sebagai air minum, atau apabila termakan oleh biota laut memastikan kecukupan air, sanitasi dan penyaluran ke
yang merupakan makanan bagi manusia.Kadmium kota-kota yang dinaunginya.
dapat terakumulasi dalam ginjal dan menyebabkan Tipe strategi ini cocok untuk area padat penduduk
disfungsi ginjal. Kadmium, timbal dan merkuri dan biasanya pada daerah perkotaan pada negara
merupakan logam yang paling berbahaya bagi tubuh transisi atau beberapa negara berkembang. Kelebihan
manusia. Kadmium mudah diakumulasi oleh tumbuhan, dari sistem ini adalah perkembangan dan perbaikan dari
sehingga berbahaya sekali apabila tumbuhan yang sistem cepat dilakukan, sehingga semua masyarakat
disiram dengan air terkontaminasi kadmium dimakan dapat menikmati air yang sama dan berkualitas. Tetapi,
oleh manusia dan hewan. Menurut badan dunia FAO/ biaya perbaikan dan perawatan dari sistem ini
WHO, konsumsi per minggu yang ditoleransikan bagi memerlukan keahlian dan biaya yang besar.
manusia adalah 400-500 g per orang atau 7 mg per kg Keberlangsungan dari sistem ini juga sangat bergantung
berat badan. [6] dengan sumber daya, jumlah permintaan, energi, sosio-
Tembaga merupakan asupan logam yang diperlukan ekonomi, politik, keberagaman dan perubahan iklim.
manusia dengan kadar kebutuhan 0,05 mg/kg berat Sistem desentralisasi merupakan solusi yang cocok
badan. Asupan tembaga berlebihan akan menimbulkan untuk negara berkembang, karena sistem ini
gejala yang akut [8]. Tetapi apabila makanan diolah memanfaatkan potensi lokal dari setiap daerah,
2
sehingga pengaturan dapat lebih mudah sesuai kearifan c. Radiasi UV dan kombinasi dengan pemanasan
lokal dan biaya yang dikeluarkan lebih murah karena dengan bahan bakar minyak
kapasitasnya lebih kecil, Adapun kelebihan dari d. Koagulasi
desentralisasi adalah: e. Pengendapan
1. Mengurangi biaya transportasi air jarak jauh f. Adsorpsi
2. Memaksimalkan pemanfaatan sumber daya air g. Pertukaran Ion
yang ada h. Disinfeksi dengan kimia
3. Meningkatkan keamanan i. Sendimentasi
4. Mengurangi kemungkinan kegagalan sistem j. Filtrasi
5. Meningkatkan pemasukan pemerintahan lokal k. Filtrasi dengan media butir/
6. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat l. granula
7. Melindungi dan mengurangi kerusakan m. Aerasi
lingkungan
8. Mengurangi ketergantungan dengan sistem 2.2 Teknologi Membran
sentralisasi dan menjamin kelangsungan jangka Pemurnian dengan menggunakan membran secara
panjang hakikatnya merupakan penyaringan dengan gaya
pemicu dan selaput semipermiabel yang tipis.
2. Metode Pemurnian Air Pemicu dari penyaringan menggunakan membran
2.1 Metode pemurnian air sistem terdesentralisasi dapat berupa perbedaan tekanan, konsentrasi, potensial
Pada sistem terdesentralisasi, sumber air permukaan listrik maupun suhu. Pori-pori membrane, terutama
dalam jumlah besar tidak selalu tersedia. Ada 2 jenis ultrafiltrasi memiliki pori-pori yang cukup kecil untuk
sumber air yang dapat cepat didapat, yaitu air tanah dan mencegah mikroba dan virus.
air hujan. Perkembangan teknologi membran yang pesat
Air sumur merupakan pilihan skala rumah tangga membuat membran dapat dibuat menjadi tetap canggih
pada saat krisis air, karena jaraknya pendek dan dan mudah beradaptasi tetapi juga murah. Hanya saja,
idealnya sedikit polutannya. membran rentan akan fouling, sehingga diperlukan
Air dapat dipompa dengan mudah menggunakan langkah pencegahan seperti melakukan pretreatment,
pompa tenaga manusia atau pompa listrik, hanya saja back flushing dan metode crossflow.
bila tidak ada data hidrogeologikal, penentuan lokasi Membran biasanya dibuat dengan konsep dead-end.
sumur yang menghasilkan air akan menjadi sulit. Konsep ini praktis dan digunakan pada aplikasi industri
Pada daerah dengan kadar mineral tertentu dan seperti pembuatan beer dan penyaringan oli. Cara
daerah yang kaya akan polusi tanah seperti perkebunan seperti ini efektif untuk penyaringan pada konsentrasi
dan daerah industri, air pada kedalaman yang rendah rendah dan pressure drop yang kecil.
tidak memiliki kualitas yang layak sebagai air minum Untuk penyaringan air, akan ditemukan kasus-kasus
karena memiliki kadar garam yang tinggi, dimana air yang disaring memiliki konsentrasi pengotor
terkontaminasi limbah industri atau memiliki kadar yang tinggi, sehingga membran yang digunakan harus
arsenik alami seperti di Bangladesh, atau florida di memiliki konsep crossflow, dimana desain sistem
Tanzania. disesuaikan dengan sifat aliran umpan.
Air hujan juga merupakan sumber air alternatif. Modul crossflow dapat berupa turbular, lembaran,
Namun, air hujan memiliki banyak polutan dan gulungan atau hollow fiber, dengan penggunaannya
terkontaminasi sesuai tempat jatuhnya, dan sangat adalah tergantung dari tujuan proses.
bergantung dengan musim. Bahan membran yang efektif dan murah adalah
Sumber air yang umum lainnya adalah limbah dan polimer dengan kestabilan kimia yang tinggi. Bahan
limbah rumah tangga. anorganik seperti keramik hanya digunakan pada
Limbah jenis ini biasanya tidak digunakan untuk air kondisi pH spesifik, temperatur atau aliran masuk
minum, melainkan air untuk menyiram kebun, air pada dengan komposisi kimia tertentu sehingga tidak bisa
boiler dan heat exchanger. Air limbah merupakan menggunakan polimer. Membran yang dapat digunakan
pilihan utama pada kondisi krisis seperti permintaan pada skala desentralisasi adalah:
yang tinggi atau musim kemarau. Ultrafiltrasi. Ultrafiltrasi merupakan mebran yang
Ketiga sumber air ini memiliki banyak polutan dan hampir mengeliminasi semua patogen karena pori-
tidak dapat langsung diminum, serta biasanya memiliki porinya yang sangat kecil (<100nm). Ultrafiltrasi
kadar mineral dan polutan yang tinggi sehingga menguntungkan karena membutuhkan pressure drop
pemurnian tidak bisa dilakukan dengan dipanaskan saja yang kecil. Contoh plant ultrafiltrasi adalah plant
pada skala rumahan. Perlu adanya proses pemurnian Chesnut Avenue Water Works, Chesnut Avenue,
sebelum didistribusikan, antara lain: Singapura dengan kapasitas 72 MGD atau sekitar
a. Pemanasan dengan bahan bakar minyak 272.000 m3 /hari [8]. Ultrafiltrasi dapat dikatakan
b. Pemanasan dengan solar jarang digunakan untuk penyaringan air minum
rumahan. Biasanya, ultrafiltrasi digabung dengan pre-
3
treatment dan penyaringan dengan membran hollow pada negara maju, namun membutuhkan perawatan
fiber. Tujuan dari pretreatment adalah mengurangi secara berkala sehingga ada biaya maintenance yang
turbiditas dan mengurangi kadar klor. harus dikeluarkan.
Meskipun jarang digunakan pada skala rumahan, Reverse Osmosis unggul dan banyak digunakan
ultrafiltrasi berbentuk hollow fiber mulai pada desalinasi air laut pada kondisi darurat. Desalinasi
dikembangkan untuk pemurnian tap water dirumah air laut harus melalui pretreatment bertahap dan
tangga, seperti yang dikembangkan Homespring dan membutuhkan driving force sehingga harga
Memfil. Pretreatment yang digunakan pada skala kecil investasinya akan menjadi lebih mahal, oleh karena
ini adalah filter karbon, yang harus diganti secara alasan inilah penggunaan menjadi terbatas.
berkala. Sistem filtrasi menggunakan hollow fiber Nanofiltrasi. Nanofiltrasi banyak digunakan pada
ultrafiltration sebaiknya dirancang untuk sistem yang pengolahan air permukaan.Contoh plant nanofiltrasi
kontinu. saat ini adalah plant Boca Raton di Florida dengan
Bahkan low-pressure ultrafiltration sudah dicobakan kapasitas 150.000 m3/hari.
di Afrika Selatan, untuk menyaring air dari alga dan Membran bioreaktor. Membran bioreaktor bukan
polusi lainnya. Membran ini perlu dibersihkan secara dilakukan untuk menyaring air, tetapi melakukan
berkala. Pada daerah pinggiran dan peri-urban, sumber reklamasi air dari limbah seperti lumpur. Membran
energi tidak banyak, sehingga energy potensial atau bioreaktor bertujuan untuk menggantikan proses
head dari umpan dimaksimalkan agar feed tidak perlu konvensional seperti lumpur aktif dan klarifier. MBR
disedot dengan pompa, namun pompa tetap dibutuhkan digunakan untuk memisahkan mikroba dari air limbah
agar proses tetap terjadi terus menerus sehingga yang sebelumnya telah diolah. Membran bioreaktor ini
penyaringan berulang-ulang. unggul karena air hasil penyaringan yang dihasilkannya
Mikrofiltrasi. Mikrofiltrasi dengan keramik memiliki kualitas tinggi, serta pengoperasian fleksibel.
merupakan penyaringan yang sedang dikembangkan di Akan tetapi, penambahan membrane bioreaktor akan
negara berkembang dan direkomendasikan oleh WHO. membuat biaya produksi menjadi mahal dan operasi
Karena ukurannya yang besar (0,2 mikrometer), ada akan lebih rumit.
sebagian bakteri dan virus yang dapat lolos. Biasanya
membran dibuat dari tanah liat, dan tidak membutuhkan 2.3 Indikator Kualitas Air
driving force, atau cukup dengan pompa tangan saja. Ada beberapa indikator dalam menganalisis apakah
Biasanya, membran komersial akan dilengkapi dengan sistem distribusi sudah berjalan dengan baik dan
per perak sebagai disinfektan dan menghindari memenuhi kebutuhan masyarakat, yakni ditinjau dari
penumpukan mikroorganisme. kondisi didalam plant itu sendiri dan ditinjau dari keran
Mikrofiltrasi juga dikemas secara ergonomis dalam keluaran di rumah-rumah masyarakat, yaitu [27]:
bentuk “filter pen” untuk pengembara dan militer untuk  Kualitas kimia dan biologi dari sumber mata air
bertahan hidup, dengan tujuan menghindari  Kefektifan dan efisiensi proses
kontaminasi cacing, dan juga bakteri seperti yang  Tipe, desain dan umur efektif dari sistem distribusi
dilakukan LifeStraw.  Kesatuan sistem, cara penyimpanan dan sterilisasi
Mikrofiltrasi juga dikembangkan untuk sistem
mendapatkan air bersih pada kondisi bencana alam.  Tekanan air
Mikrofiltrasi ini biasanya memerlukan pretreatment  Kualitas dari filtrate
klorinasi dan membutuhkan operator yang handal, dan  Adanya aliran buntu dan waktu yang dibutuhkan
perlu dicuci dengan hipoklorit dan dilakukan backflush untuk sampai ke rumah-rumah masyarakat
sehingga perlu operator yang handal. Teknologi ini
 Kemungkinan bercampurnya air saat transportasi
sudah diterapkan di Asia Tenggara, Asia Tengah dan
Amerika Selatan. Parameter ini dapat diketahui dengan pengambilan
Reverse Osmosis. Reverse Osmosis merupakan data secara berkala. Data yang sebaiknya diambil secara
modul yang paling umum digunakan pada penyaringan berkala meliputi:
skala rumah tangga. Reverse Osmosis saat ini  Meterial pipa, umur pipa dan ukuran pipa
menempati 60% plant dari plant desalinasi diseluruh  Catatan perbaikan dan kerusakan
dunia [23]. Plant reverse osmosis terbesar saat ini  Parameter operasional pipa
terletak di Israel yaitu Sorek Desalination Plant.  Parameter lingkungan pipa
Reverse osmosis juga memerlukan pre-treatment  Data kualitas air pada sumber dan rumah-rumah
untuk menghindari terjadinya fouling, diantaranya penduduk
pemisahan dari sedimentasi, mikrofiltrasi, dan filter
 Pemetaan pipa dan drainase terbuka
karbon aktif sebagai post-treatment.
Reverse Osmosis, hampir sama dengan ultrafiltrasi,  Titik tempat pembuangan limbah padat
hampir tidak membutuhkan beda tekan yang besar,  Data dan riwayat pencurian air
cukup dengan tekanan feed water saja. Reverse  Informasi saluran limbah dan drainase
Osmosis lazim digunakan pada keran rumah tangga
4
3. Keunggulan dan Kelemahan Teknologi Hidrofobisitas dapat ditingkatkan dengan berbagai
Membran dalam Pengolahan Air metode, diantaranya adalah metode coating, plasma
Filtrasi menggunakan membran menghasilkan air treatment, grafting secara kimia, dan radiasi. Prinsip
yang relatif aman untuk dikonsumsi menurut WHO dari metode ini adalah peningkatan kekasaran
selama operasi dijalankan dengan benar dan air tidak permukaan dan menurunkan energi permukaan. [8]
turbid, serta mengeliminasi sebagian besar patogen, Membran superhidrofobik tidak hanya digunakan
sehingga menghindari terjadinya penyakit akibat air untuk filtrasi fluida berupa cairan, tetapi dapat juga
minum yang tidak bersih. digunakan untuk filtrasi partikulat diudara. Contoh dari
Filtrasi menggunakan membran juga tidak filtrasi partikulat dari udara adalah “Fresh On” yang
menyulitkan bagi orang yang awam sekalipun, sehingga dikembangkan oleh Prof. I Gede Wenten. Membran
masyarakat jadi mau menggunakannya dan sedikit yang digunakan adalah membran hollowfiber dengan
waktu yang dibutuhkan untuk mengedukasi cara ukuran pori 50 nanometer yang digambaran pada
penggunaannya pada konsumen. gambar berikut
Filtrasi menggunakan membran secara singkat dapat
dioperasikan secara kontinu,tidak memerlukan
regenerasi kimiawi, menghasilkan produk yang
konstan, ramah lingkungan dan dapat dibuat murah.
Akan tetapi, meskipun bahan dari membran mudah
didapat dari daerah setempat, namun ada energi yang
dibutuhkan pada proses pembuatannya sehingga
penggunaan dalam skala yang sangat besar tentu
memicu penggunaan energi bahan bakar besar-besaran.
Hanya beberapa jenis dari membran yang dapat
digunakan untuk pemurnian air di negara berkembang
dan banyak hambatan dan batasan dalam pembuatan
membran yang ekonomis pada kondisi air yang ekstrim
seperti di negara berkembang saat krisis air. Namun,
hal ini bukan merupakan masalah apabila membran
seperti ini diaplikasikan pada rumah tangga di negara Gambar 1. Membran Penyaring Udara [8]
maju, karena perekonomian yang lebih baik memicu
kebutuhan masyarakat akan air berkualitas lebih besar Membran lain yang sering digunakan adalah
dan lebih sustain karena daya beli yang tinggi. membrane aquaporine.Aquaporine adalah protein
Pretreatment dari membran seperti klorinasi akan tanaman yang merupakan Major Intrinsik Protein yang
meninggalkan residu bau dan rasa pada air minum, membentuk pori di membran sel biologi. Aquaporine
sehingga air minum menjadi tidak sedap. Membran juga ditemukan oleh Peter Agre [22]. Membran berbasis
tidak efektif digunakan untuk menyaring air yang aquaporine banyak dikembangkan sebagai membran
memiliki turbiditas yang tinggi. purifikasi air.
Untuk dapat bekerja dengan baik, membran Bahan lain yang sedang dikembangkan adalah
memiliki biaya perawatan dan harganya dapat menjadi membran berbasis material nano. Contoh material nano
mahal, tergantung pada tujuan penggunaannya dan yang sudah ada adalah C60 dan carbon nanotube.
kemungkinan untuk memerlukan driving force Carbon nanotube (CN) adalah tabung yang terbuat dari
tambahan. Sebagian besar membran juga masih dalam karbon yang terikat dengan struktur heksagonal [8]. CN
tahap lab dan belum dikomersialisasi sehingga belum memiliki kekuatan yang tinggi dan konduktivitas termal
dapat diterapkan secara praktis pada kebanyakan yang baik. CN digunakan dalam penyisihan bakteri,
masyarakat. anion, kontaminan organik serta logam berat. Transport
Membran yang paling banyak dikembangkan dan aliran air menggunakan CN sangat cepat,
sekarang adalah membran superhidrofobik. Membran disebabkan oleh ikatan hidrogen yang kuat antar
superhidrofobik terbuat dari material polimer molekul air dan tarikan lemah antara grafit dan air
polipropilen. Polipropilen memiliki kelebihan, yakni sehingga hamper tidak ada gaya gesekan [25].
murah, memiliki stabilitas kimia dan termal yang tinggi, CN juga digunakan sebagai material penguat
dan kekuatan mekanik yang baik. Membran hidrofobik campuran komposit.Penambahan CN pada membran
bertujuan agar tidak terjadi pembasahan membran oleh akan meningkatkan performa dari membran itu sendiri.
air, sehingga tidak terjadi penurunan fluks dan kinerja Contoh pengembangan komposit-CN berbasis
membran. Polipropilen kurang memenuhi kriteria ini. polisulfonat adalah nanotube, single wall, dan double
Membran superhidrofobik digunakan terutama pada wall. Polisulfonat memiliki ketahanan kimia, termal dan
ekstraksi minyak kelapa sawit menggunakan mekanik yang baik. CN banyak diaplikasikan bukan
pemanasan tanpa air [24]. hanya pada wastewater refinery tetapi juga untuk
aplikasi medis.
5
Kekurangan dari CN dan sebagian besar membran  Pengolahan limbah padat di perkotaan perlu diatur,
lainnya adalah dapat terbentuknya biofouling, dimana sehingga tidak ikut mencemari air tanah.
terbentuk pertumbuhan organik akibat pembentukan
biofilm. Untuk menghindari terjadinya biofouling, 6. Kesimpulan
membran dikembangkan lagi dengan material yang Air merupakan kebutuhan manusia yang vital dan
anti-bakteri, misalnya dengan fullerene dasar. Negara memiliki tanggungjawab dalam
pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat,
4. Tantangan dalam pengamplikasian membran begitu pula dengan menjamin ketersediaan air bersih
Membran dituntut mampu dalam menghasilkan yang merata bagi seluruh masyarakat.
filtrat berupa air yang jernih dan bebas virus atau Air dapat diperoleh dari sumber air terbuka seperti
mikroba. Meskipun mikrofiltrasi belum bisa memenuhi sungai, waduk, atau mata air. Akan tetapi, kerap kali
tuntutan ini 100%. Namun, yang terpenting dari filtrasi akses sumber air tidak merata diberbagai daerah. Untuk
terdesentralisasi menggunakan membran adalah desain melakukan distribusi air bersih, cara yang kerap kali
membrane harus memungkinkan untuk menjadi murah, dilakukan adalah dengan sistem pengaliran dan
dan tidak memerlukan perawatan yang mahal dan sulit pengolahan air secara sentralisasi. Metode sentralisasi
jika akan diaplikasikan ke negara berkembang. dilakukan dengan mengolah air pada suatu daerah yang
Desain membran pun dituntut mampu untuk kaya akan air bersih, kemudian mendistribusikan air
memfiltrasi pada kondisi ekstrim seperti paska-bencana tersebut ke beberapa daerah lainnya. Cara ini akan
dan kondisi air dengan turbiditas yang tinggi, dengan membutuhkan biaya kapital yang besar, karena
driving force yang terbatas sehingga harus dibutuhkan plant yang sangat besar untuk mengolah
meminimalisir penggunaan electric pump. Pretreatment kebutuhan air beberapa daerah sekaligus. Metode
yang digunakan dalam pemurnian air harus dirancang distribusi ini juga sangat tergantung dengan
sesederhana mungkin agar sesuai digunakan, baik pada ketersediaan air didaerah yang dimanfaatkan tersebut
daerah perkotaan maupun pada daerah pinggiran negara dan sangat dipengaruhi oleh kondisi social politik
berkembang yang kesulitan air. daerah tersebut. Metode ini dapat dipandang sebagai
Membran juga rentan mengalami fouling, sehingga kurang efektif untuk diterapkan pada daerah
perlu dilakukan flushing, back flushing, dan pencucian berkembang dan transisi, meskipun metode ini memiliki
secara berkala. Menghindari penggunaan membran kelebihan dalam pengolahan air menjadi lebih mudah
yang sembarangan juga membantu meningkatkan masa diperbaharui dan lebih merata karena dilakukan secara
pakai dari membrane, sehingga membran perlu terpusat.
dirancang sesederhana mungkin dan mudah untuk Alternatif lain yang mudah dilakukan adalah
dipelajari oleh orang awam. Membran juga dituntut pengolahan secara desentralisasi. Cara ini sangat
untuk sustain sehingga perlu pengawasan dari beberapa bermanfaat terutama karena biayanya murah dan dapat
pihak agar membran tetap berjalan baik dalam jangka diterapkan pada daerah yang sangat sulit air sekalipun.
waktu yang panjang pada daerah-daerah pinggiran atau Sumber air yang digunakan adalah air limbah atau air
terisolasi. Apabila tantangan ini terpenuhi, diharapkan tanah.
membran dapat memberi kontribusi besar dalam Air limbah atau air tanah tidak dapat langsung
memenuhi kebutuhan air bersih sesuai standar MDG. diminum karena masih mengandung zat yang
berbahaya bagi tubuh. Dari berbagai metode fisika dan
5. Hambatan dalam meningkatkan ketersediaan air kimia untuk memurnikan air, cara yang dianjurkan
bersih adalah menggunakan penyaringan membran untuk
Meskipun ada upaya dan tuntutan dalam menghasilkan air yang siap minum. Metode membran
mewujudkan Indonesia yang kecukupan akan air bersih ini memiliki keunggulan dari segi kepraktisan dan dari
sesuai MDG, tetapi ada hambatan yang harus diatasi segi harga dan kualitas filtrate. Membran yang dapat
bersama-sama dalam melaksanakan tujuan, antara lain: digunakan berjenis mikrofiltrasi, ultrafiltrasi,
 Anggaran pemerintah dalam bidang sanitasi nanofiltrasi, reverse osmosis dan membran bioreaktor.
dianggap masih kurang, yaitu kurang dari 1% PDB. Masing-masing membran memiliki kelebihan dan
Namun sejak 2010 pemerintah mulai mencanangkan kekurangannya, dan penggunaannya bergantung pada
Program Percepatan Sanitasi Nasional, dengan jenis air yang akan disaring.
anggaran pemerintah daerah meningkat 4-7% pada Membran memiliki banyak manfaat namun kurang
tahun 2011. populer untuk diterapkan di Indonesia. Sebaiknya,
 Perlu koordinasi yang baik antara pemerintah pusat mulai ada pengembangan membran dalam skala
dan daerah, sehingga tanggung jawab dalam bidang pengolahan besar maupun dalam skala rumahan.
sanitasi pada daerah tertentu menjadi jelas. Pengembangan ini dapat dikembangkan dalam skala
 Masyarakat perlu menyadari pentingnya kebersihan institut terlebih dahulu. Untuk mengembangkan
dan sanitasi, sehingga pencemaran air minum teknologi ini agar bisa dinikmati masyarakat secara
menjadi berkurang. merata, diperlukan adanya kerjasama diantara pihak
institut, masyarakat dan inisiatif pemerintah itu sendiri.
6
Daftar Pustaka [17] Rygaard, M.; Binning, P.J.; Albrechtsen, H.J.
REFERENCES Increasing urban water self-sufficiency: New era,
[1] I.G. Wenten. “Teknologi Membran: Prospek dan new challenges. J. Environ. Manag. 2011, 92,
Tantangannya.” Teknik Kimia Institut Teknologi 185–194.
Bandung, 2015. [18] I.G. Wenten. “Teknologi Membran dan
[2] Unicef, 2010. Ringkasan Kajian : Air Bersih, Aplikasinya di Indonesia.” Teknik Kimia Institut
Sanitasi dan Kebersihan. Unicef Indonesia. Teknologi Bandung, 2010.
[3] WSP-EAP. 2008. Economic Impacts of [19] I.G. Wenten, P.T.P. Aryanti, A.N. Hakim.
Sanitation in Indonesia. Research Report. P. 21 - “Teknologi Membran dalam Pengolahan Air.”
30. Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung, 2014.
[4] BPS Provinsi DKI Jakarta, 2015, Berita Resmi [20] Churchhouse, S., 2000. Membrane bioreactors
Statistik. hit the big time –from lab to full scale application.
[5] Rochyatun, Endang,2007,Makara, Sains, In: Rautenbach, R., Melin, T., Dohmann, M.
Pemantauan Kadar Logam Berat dalam (Eds.), Membrantechnik, 3. Aachener Tagung,
Sendimen di Perairan Teluk Jakarta,Vol. 11, No. B12. Klenkes Druck und Verlag GmbH, Aachen,
1: 28-36 pp. 11–17.
[6] Widaningrum, dkk. 2007. Buletin Teknologi [21] Peter-Varbanetsa, Maryna, dkk. 2009.
Pascapanen Pertanian Vol. 3 .Balai Besar Decentralized systems for potable water and the
Penelitian dan Pengembangan Pascapanen potential of membrane technology. TECHNEA.
Pertanian [22] Knepper, M.A. & Nielsen, S. (2004) Peter Agre,
[7] Charlena, 2004. Pencemaran Logam Berat 2003 Nobel Prize Winner in Chemistry. Journal
Timbal (Pb) dan Cadmium (Cd) pada Sayur- of the American Society of Nephrology. 15,
sayuran. Falsafah Sains. Program Pascasarjana 1093-1095
S3 IPB. [23] Voith, M. (2010) Membrane movers: water
[8] Wenten, I.G. 2016. Teknologi Membran: treatment businesses adapt their portfolios to
Prospek dan Tantangannya di Indonesia. Institut meet new regulations and reduce costs. Chemical
Teknologi Bandung. Engineering News. 88, 22-23.
[9] Astawan, Made. 2005. Awas Koran Bekas! [24] Wenten, I.G. (2015) Zero sludge palm oil milling
Kompas cyber media. plant skala bench dengan metode ekstraksi
[10] I.G. Wenten, P.T.P. Aryanti. “Ultrafiltrasi dan minyak–minyak berbasis membran
Aplikasinya.” Teknik Kimia Institut Teknologi superhidrofobik dalam pengolahan minyak sawit
Bandung, 2014. dengan konsep pemasakan tanpa air. Laporan
[11] I.G. Wenten, Khoiruddin, A.N. Hakim: Osmosis Akhir Riset SINAS, ITB
Balik. Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung, [25] Hinds, B.J.d. (2004) Aligned multiwalled carbon
2014. nanotube membranes. Science. 303, 62-65.
[12] Biggs, C.; Ryan, C.; Wiseman, J.; Larsen, K. [26] Koch Membrane System. 2012. An Overview of
Distributed Water Systems: A Networked and Membrane Technology. Koch Membrane System
Localised Approach for Sustainable Water [27] WHO.2014. Water Safety in Distribution
Services; Victorian Eco-Innovation Lab (VEIL), System. World Health Organization.
University of Melbourne: Melbourne, Australia,
2009; p. 31.
[13] Sharma, A.; Grant, A.L.; Grant, T.; Pamminger,
F.; Opray, L. Environmental and economic
assessment of urban water services for a
greenfield development. Environ. Eng. Sci. 2009,
26, 921–934.
[14] Schmoll, O., Howard, G., Chilton, J., Chorus, I.,
2006. Protecting Groundwater for Health.
Managing the Quality of Drinking Water
Sources. World Health Organization, IWA
Publishing, London, UK, pp. 199–270.
[15] Schoeman, J.J., Steyn, A., 2000. Defluoridation,
Denitrification and Desalination of Water using
Ion Exchange and Reverse Osmosis Technology.
WRC Report TT 124/1/00.
[16] Wilderer, P.A.; Huber, H. Integration of water
reuse in the planning of livable cities. Intell.
Build. Int. 2011, 3, 96–106

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai