Anda di halaman 1dari 26

Biochemical Aspects of Musculoskeletal System

Oeh : dr. Sylvia Rianissa Putri

Subpokok Bahasan
1. Unsur organik tulang: protein matriks
2. Unsur inorganik tulang: mineral tulang
3. Komposisi biokimia cairan sendi
4. Struktur/komposisi biokimia jaringan otot
5. Peranan ion Ca/Mg dalam kontraksi otot
6. Metabolisme dan pembentukan ATP bagi kerja otot, dalam keadaan aerobik dan
anaerobik
7. Pengendalian kerja dan metabolisme otot
8. Pemenuhan kebutuhan oksigen otot
9. Cadangan/sumber energi bagi kerja otot

Protein Penyusun Jaringan

1. Sitoskeleton (dibagi berdasarkan ukuran):


– Mikrofilamen:
• Aktin.
– Mikrotubulus.
– Filamen sedang.

2. Matriks ekstrasel:
– Proteoglikan (terdapat di otot dan di tulang)  mengandung < 95% KH
(mayoritas yang menyusun proteoglikan yang ada di otoot dan si tulang adalah
karbohidrat)
– Protein fibrosa: mayoritas kandungan protein, terdapat di otot dan tulang
• Protein struktural:
• Kolagen
• Elastin  fungsinya : 1. Ektensibilitas yaitu bisa mengembang/
ekstensi/pertambahan panjang, 2. Recoil: kembali membentuk
kumparan. Terdapat di pembuluh darah dan di ligamen.
• Protein fungsional:
• Fibronektin.
• Laminin.

Tambahan :

 Elastin ada di otot polos dari pembuluh darah, yaitu pada bagian Tunika
muskularis.
 Pembuluh darah mempunyai Tunika/ lapisan :
1. Tunika Intima  dibelakangnya terdapat satu lapisan lagi, disebut tunika
elastika interna yang tersusun dari serat elastin.
2. Tunika media  diatasnya terdapat tunika elastika eksterna.
3. Tunika Adventisia (paling luar)  terdiri dari jaringan ikat longgar.
 Ligamen adalah pita jaringan ikat yang menghubungkan tulang atau tulang
rawan, berfungsi untuk menyokong dan memperkuat sendi.

Glycosaminoglicans

Glycosaminoglycans adalah protein yang terikat di proteoglikan.

3 buah golongan yang di lingkari ini bisa ditemukan di tulang


Glycosaminoglican

Core protein

Glycosaminoglikan yang
lainnya

Gambar mikroskop proteoglikan : Gambar struktural proteoglikan


terdapat cabang2 saja
1. Asam hialuronat

Ikatan antara protein yang satu dan yang yang lainnya = Ikatan Kovalen (kuat)

1. Hyaluronic Acid
- Struktur lurus, tidak ada cabang (tidak ada ikatan silang protein)
- Satu-satunya protein Glycosaminoglycan yang tidak punya sulfat.
- Gugus Karbohidrat = Glukosa
- Sifatnya seprti gel : ukurannya dapat bertambah, dapat mengikat air dan tidak
kaku/kenyal
- Karena sifatnya yang tidak kaku maka Asam hialuronat + kondroitin sulfat 
dapat mengahasilkan sifat compresibility, artinya mampu menahan tekanan dari
luar.
- Banyak ditemukan dikartilago
- Memudahkan migrasi sel pada saat morpogenesis (pada embriogenesis) dan
penyembuhan luka. Asan Hyaluronat menyerap air  banyak celah  sel lebih
mudah bergerak.

2. Kondroitin sulfat
- Tidak bercabang
- Mempunyai sulfat
- Gugus Karbohidrat = Galaktosa  berikatan dengan sulfat di atom C ke 4’ atau 6’
- Dapat menyerap air  sehinggan berfungsi sebagai compresibility.
- Terdapat disendi dan kalsifikasi tulang (Osteogenesis Endokondral).

3. Keratan sulfat I dan II


- Ditemukan di Kartilago

Protein Kolagen

Protein kolagen termasuk dalam golongan apa? Protein fibrosa


Perbedaan kolagen dan elastin

Elastin

Fungsinya :
1. Ektensibilitas yaitu bisa mengembang/ekstensi/pertambahan panjang
2. Recoil: kembali membentuk kumparan. Terdapat di pembuluh darah dan di ligamen.

Sintesisnya Elastin

1. Dibentuk dari monomer-monomer tropoelastin. Tropoelastin bergabung dan menjadi


panjang  membentuk rantai
2. Sebagian prolin di tropoelastin mengalami hidroksilasi menjadi hidroksiprolin oleh
prolil hidroksilase sehingga struktur 2 dimensi protein berubah.
Perubahan gugus  perubahan muatan protein  pelipatan berubah

3. Diekskresikan dari sel. Beberapa residu lisil mengalami deaminasi (pelepasan gugus
amino) menjadi aldehid.
4. Tiga buah aldehid  akan membentuk struktur menjadi kumparan. Bentuk Elastin 
Random Coil
5. Saat sudah mature, elastin bersifat sangan tidak larut air, stabil, tapi turn overnya
rendah  jika sudah rusak maka waktu untuk kembali normal sangat lama/sulit.

Kolagen

Sintesis Kolagen:

INTRASELULAR

1. Peptida masuk ke Retikulum Endoplasma dan sinyalnya akan dipotong


2. Hidroksilasi residu prolil dan sebagian residu lisil, sehingga Prolil  Hidroksiprolil
dan lisisl  hidroksilisil
Berikutnya, Glikosilasi yaitu pengikatan glukosa di sebagian hidroksilisil.
3. Pembentukan ikatan sulfida (antar gugus-gugus sulfida dalam rantainya sendiri 
melengkung dan antar rantai pada perpanjangan peptida  semakin panjang.
4. Pembentukan triple helix. Setelah itu, dibawa ke luar sel.

EKSTRASELULER

1. Pembentukan propeptida (dipotong ujung amino (kepala) dan karboksil (ekor)).


2. Pembentukan serat kolagen dengan susunan quarter-staggered  seperempat
bertumpuk.
3. Deaminasi oksidatif gugus ɛ-amino (pelepasan gugus amino) dari residu lisil dan
hidroksilisil ke aldehid.
4. Pembentukan ikatan silang dalam rantai melalui produk kondensasi basa dan aldol
schiff.
Protein-Protein yang Ditemukan di Tulang

Tulang mengandung material organik (protein) dan inorganik

Materian Inorganik = mineral :

 Hydroxyapatide Ca10(PO4)6(OH)2
Hydroxyapatide merupakan material inorganik yang utama. 95% kalsium yang ada di
dalam tubuh terdapat di Hydroxyapatide.
Nice to know : Salah satu komposisi pepsodent : HAP = Hydroxyapatide
 Sodium
 Magnesium
 Fluoride
Sampai sekarang fungsi fluoride untuk tulang belum diketahui. Fungsi
Hydroxyapatide di gigi  menutup micro lesi sehingga tidak terjadi lubang.
Turn Over Tulang

Tulang dibentuk oleh kristal-kristal osteoblast.

 Osteoblas (bentuk muda osteosit)  membentuk tulang


 Osteoclas  menghancurkan tulang
Gambar 50-14: Sistematik ilustrasi dari peran Osteoklas dalam resorpsi tulang. Enzim
lisosom dan ion hidrogen dilepaskan ke dalam lingkungan mikro yang terbatas, diciptakan
oleh keterikatan antara matriks tulang dan zona perifer yang jelas. Pengasaman dari tulang ini
terbatas memfasilitasi pembongkaran kalsium fosfat dari tulang dan merupakan pH optimal
untuk aktivasi enzim lisosom hidrolase. Matriks tulang yang dibongkar dan produk-produk
resorpsi tulang diambil (masuk ke dalam) sitoplasma osteoklas, mungkin dicerna lebih lanjut.
Dan ditransfer ke dalam kapiler. Persamaan kimia yang ditampilkan mengacu pada aksi
carbonic anhydrase II.

Intinya:
Lisosom akan menghasilkan suatu asam  menghancurkan kristal tulag (kesannya makan tulang )

Protein yang Ditemukan di Kartilago

Tampilan Proteoglycan dan Glycosaminoglycan pada Kolagen:


OTOT

Histologi Otot:

Otot dilindungi oleh jaringan ikat epimisium. 1 otot terdiri dari fasikulus-fasikulus. Fasikulus
dilindungi oleh perimisium. 1 fasikulus terdiri dari myofibril-myofibril. Myofibril dilindungi
oleh endomisium.

Sarkomer adalah unit terkecil dari otot. Bila dilihat menggunakn mikroskop polarisasi cahaya
maka dapat dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Pita terang (Pita I)  Isotropic (mempolarisasikan cahaya). Terdiri atas filamen-


filamen tipis saja di dalam sarkomer.
2. Pita Gelap (Pita A)  Anisotrop (tidak bisa mempolarisasikan cahaya). Terdiri atas
campuran antara filamen tebal dan tipis yang saling bertumpu (superimpose).
Keterangan gambar:

 Z line = Zwischensceible  artinya diantara. Garis Z berada di tengah-tengah filamen


tipis. 1 sarkomer = dari z line yang satu ke z line yang lainnya.
 H band = heller  artinya lebih terang karena hanya terdiri dari filamen tebal saja,
tidak superimpose dengan filamen tipis, tetapi tidak seterang pita A.
 M band = mittelscheible  berada di tengah-tengah pita H.

Sarkomer disusun oleh pita tipis (aktin) dan pita tebal (miosin)

AKTIN

G-Aktin

 Pada keadaan fisiologis, aktin membentuk globuler (G-aktin)  bola-bola


 G-aktin merupakan 25% protein yang menyusun otot (jika dilihat dari berat
keringnya.
 Ukurannya yaitu 43 Da

F-Aktin

 Ketika ada Mg2+, G-aktin akan membentuk filamen aktin (F-aktin)  bola-bolanya
menyatu membentuk rantai.
Aktin tidak bekerja sendiri, tetapi membutuhkan

 Tropomiosin  berhubungan dengan miosin


 Troponin
1. Troponin C (TpC)  berhubungan dengan miosin
2. Troponin I (TpI)  Inhibit = mencegah terjadinya ikatan aktin-miosin.
3. Troponin T (TpT)  mengikat troponin lainnya dan Tropomiosin.

Miosin

 Miosin merupakan 55% protein yang menyusun otot.


 Ukurannya : 460 Da
 Berbentuk Asimetris hexamer
 Miosin terdiri dari:
1. Kepala (bagian yang ringan = light chain)
2. Ekor (bagian yang berat = heavy chain)
 Enzim Tripsin digunakan untuk memotong Ekor miosin menjadi 2 bagian, yaitu:
1. HMM (Hight Molekular Miosin)
2. LMM (Low Molekular Miosin)
 Sedangkan, Enzim papain digunakan untuk memisahkan bagian kepala dan ekor.
Enzim papain terdapat di daun pepaya.
Catatan:

 HMM dan kepala S-1 miosin mempunyai akivitas ATPase  pemecahan ATP pada
saat kontraksi otot.
 Sedangkan F-aktin tidak berfungsi sebagai pemecah ATP, tetapi sebagai kofaktor 
mempercepat laju reaksi sehinnga 100-200 kali lebih cepat.

Beberapa Protein Lain yang Penting di Otot

Catatan tambahan :

Dystrophin  protein yang paling sering mengalami mutasi.

Mutasi gen dapat menyebabkan 2 hal, yaitu 1) semua protein Dystrophin yang dihasilkan
mutan atau 2) promotornya yang mengalami mutasi sehingga tidak mampu memproduksi
Dystropin. Kedua hal tersebut dapat menyebabkan kelemahan otot, pada awalnya hanya di
sebagian/sedikit otot yang mengalami distrofi. Hal tersebut dapat menyebabkan gangguan
keseimbangan. Lama kelamaan, semakin banyak otot yang diserang sehingga dapat
menyebabkan kelumpuhan. Jantung juga dapat bermasalah. Pada akhirnya, pasien meninggal
karena gangguan otot-otot pada pernapasan.
Siklus Kontraksi Otot

1. Fase Relaksasi
 ATP berikatan di kepala S-1 miosin sehingga miosin melepaskan aktin
 Kepala S-1 miosin menghidrolisis ATP  ADP + Pi (Phosphate inorganik),
tetapi masih terikat dengan S-1 sampai dengan terjadinya fase kontraksi.
2. Fase Kontraksi
 Dirangsang melalui peristiwa yang melibatkan kalsium, troponin, tropomiosin,
dan aktin.
 Ketika ada Ca2+ maka aktin akan menjadi accesible (lebih mudah diakses) =
Troponin I bergerak sehingga terjadi reposisi tropomiosin-troponin 
membuka jalan agar aktin dapat diakses/diikat oleh miosin.
 Terbentuknya Aktin-Miosin-ADP-Pi compleks.
 Pi dilepaskan diikuti dengan pelepasan ADP, maka akan terjadi power stroke
(ayunan).

Keterangan Gambar:

1. Terjadi ikatan antara miosin dan ATP  ATP dipecah menjadi ADP + Pi
2. Actin berikatan dengan Ca2+  aktin berikatan dengan miosin  Aktin-Miosin-ADP-
Pi
3. Setelah miosin berikatan dengan aktin makan Pi akan dilepaskan, diikuti dengan ADP
(kontraksi)  Aktin-Miosin kompleks
Oleh karena itu, Aktin disebut sebagai kofaktor karena jika tidak ada aktin maka ATP
+ Pi tidak akan bisa dilepas.
4. Ketika ada ATP lagi  berikatan dengan aktin-miosin  Aktin-Miosin-ATP
Mayat  kaku (rigor mortis). Hal tersebut dikarenakan tidak ada lagi ATP yang
dihasilkan sehingga miosin tidak bisa melepaskan aktin (tidak bisa relaksasi).
5. Maka aktin akan dilepaskan (relaksasi)  ATP-Miosin  kembali ke nomor 1.

Gambaran Skematik

= menunjukkan bahwa perpindahan yang terjadi perlahan (satu-persatu)

Catatan Tambahan

 Yang dibutuhkan untuk berkontraksi:


Mg2+ = Membentuk filamen aktin (F-aktin)
Ca2+ = membuka jalan agar miosin dapat mengikat aktin

Hipocalsemia  kekuatan otot berkurang

 Filamen terikat di Z line. Ketika terjadi kontraksi maka garis Z line akan ditarik ke
arah tengah-tengah miosin sehingga sarkomer memendek.
Miosin tidak bergerak, yang bergerak hanya aktin.
Keterangan : RYR  Ryanodine Receptor.

Saat rangsangan/Depolarisasi sampai di Tubulus T maka cadangan Ca2+ yang ada di


Retikulum Sarkoplasma (Retikulum yang khusus ada di otot) akan dilepaskan.
Catatan tambahan

 Hubungan antara ujung saraf dan motorik (motor endplate) dan sel motorik (otot)
disebut sebagai neuromuskular junction  bersifat sinaps
 Awalnya, perjalanan impuls dimulai di saraf  Depolarisasi  kanal Ca2+ terbuka 
Ca2+ ↑  vesikel-vesikel (berisi Asetilkolin (ACH)) yang berada di post sinaps
dieksositosis  menyebrang ke celah sinaps dan berikatan dengan reseptor ACH
yang ada di sel motor (otot)  Otot depolarisasi  Kanal Ca2+ yang ada di otot
terbuka. Akan tetapi, Ca2+ yang masuk hanya sedikit sehingga memicu terjadinya
pelepasan Ca2+ di dalam sel otot.

Tahap Kontraksi
NO (Nitric Oxide)

Arginin dengan bantuan enzim Nitric Oxide Syntase (NOS) akan membentuk NO dan
Citruline.

Dulu, saat diteliti timbul pertanyaan:

“Mengapa otot polos yang mempunyai endotel dapat mengalami relaksasi, sedangkan yang
tidak memiliki endotel tidak bisa relaksasi?”

Jawaban:

Dulu, senyawa yang dapat menyebabkan relaksasi dinamakan EDRF (Endothelium-Derived


Relaxing Factor) karena terdapat di Endotel.

Sekarang terbukti bahwa EDRF = gas NO

Gas NO yang membuat pembuluh darah dapat berdilatasi (vasodilatasi).

Nice to Know:

VIAGRA = obat yang mengobati disfungsi ereksi. Bekerja pada NO  menyebabkan


vasodilatasi di daerah spongiosa, sehingga spongiosa berisi darah  terjadi perubahan
ukuran penis  Ereksi.

Cara Kerja NO

Ach terikat reseptor  pelepasan kalsium dan Inositol trifosfat (IP3)  Aktivasi enzin NO
syntase  Memecah argini menjadi Citruline dan NO  masuk ke sel otot  meningkatkan
aktivasi Guanylyl Cyclase  pembentukan cAMP  memacu relaksasi pada otot polos.
Gambar Cara Kerja NO

Keterangan Tabel:

 NOS 1 = nNOS (neuron NO syntase)  oleh saraf


 NOS 2 = iNOS (induce NO syntase)
 NOS 3 = eNOS (endothelial)  banyak, bisa berada di seluruh tubuh

NOS 1 dan NOS 3 = dibentuk pada saat keadaan normal

NOS 2 = dihasilkan pada saat inflamasi saja.

Perbedaan Otot Rangka, Otot Jangtung, dan Otot Polos

Otot Ranggka Otot Jantung Otot Polos


Otot Ranggka/Lurik Otot Polos

Regulasi Kalsium
Keterangan Gambar

Metabolisme di Otot
Keterangan Gambar:

 Otot mendapatkan energi dari Creatine Fosfat dan cadangan Glikogen


 Cadangan Glikogen yang ada di otot hanya bisa dipakai oleh otot, tidak bisa
digunakan organ lain.
 Saat tidak berkontraksi, agar tidak terjadi penumpukan ATP maka dibentuklah
1. Glikogen
2. Creatin phosphate  membawa Pi dari mitokondria ke serat otot.
 Proses Glikolisis

Glikogen -----(Glikogenolisis)---- melepaskan glukosa 6-fosfat -----(Glikolisis-


Siklus Krebs)---- CO2, H2O, dan ATP  digunakan untuk kontraksi.

 Pada keadaan mulai bekerja, ATP yang tersedia hanya sedikit, hanya untuk beberapa
detik. Oleh karena itu, membutuhkan cadangan ATP dari otot (Glikogen).
 ATP dapat ditingkatkan/diaktivasi oleh
1. ↑ Ca2+
2. ↑ Epinephrine  meningkatkan seluruh mekanisme yang ada di dalam tubuh.
3. AMP  merupakan hasil akhir dari pemecahan ATP (ATP  ADP  AMP).
AMP yang meningkat akan menjadi sinya ke otot bahwa cadangan ATP telah
habis sehingga otot melepaskan glikogen dan terjadilah Gikogenolisis.
 1 molekul glukosa = 32 ATP  memerlukan oksigen yang banyak
 Pada keadaan high intencity dan cepat  Glikolisis anaerob  karena ATP yang
dihasilkan sedikit. Akan tetapi, jika dilakukan dalam waktu yang lama (endurance)
maka ATP akan dihasilkan dari proses pemecahan Glikogen.
 Jika Glikogen sudah hampir habis maka menggunakan cadangan asam lemak. Proses
pemecahan lemak terjadi setelah 10 – 15 menit berolahraga.
 Oxidative Phospirylation terjadi di mitokondria untuk menghasilkan energi.
↑ mitokondria  ↑ oksigen ↑ energi
 Otot mengandung myoglobin (membawa oksigen). Myoglobin juga mempunya Fe2+
dan struktur protein yang hampir sama dengan dengan Hemoglobin sehingga
warnanya sama. Otot yang bekerja endurance warnanya akan merah, karena banyak
mengandung myoglobin. Sedangkan otot-otot yang tidak bisa bekerja dalam waktu
yang lama berwarna putih karena myoglobinnya sedikit. Pada Otot putih bergantung
pada proses Glikolisis anaerobik.
ATP-Creatin Phosphate

1. Mitokondria memecah ATP menjadi ADP (disimpan di mktokondria) dan Pi. Pi


dengan bantuan Creatin Phospate Kinase (CPK) di mitokondria akan berikatan
dengan Creatin sehingga membentuk Creatine-phosphate dan dibawa ke Myofibril.
2. Di miofibril sendiri terjadi pemecahan ATP saat kontraksi (ATP  ADP dan Pi)
3. Pi direaksikan dengan CPK yang ada di myofibril maka akan terlepas dari Creatine
dan berikatan dengan ADP (hasil pemecahan ATP di otot setelah kontaksi) dan
membentuk ATP.
4. Sedangan Pi yang terbentuk akibat kontraksi di myofibril (proses nomor 2) akan
dibawa ke Mitokondria dan berikatan dengan ADP yang dihasilkan pada pemecahan
ATP di mitokondria (proses nomor 1).

Catatan Tambahan:

 Creatine phosphate berfungsi sebagai Shuttle (pesawat ulang-alik) yang membawa Pi


dari mitokondria ke myofibril dan sebaliknya.
 Jumlah Creatin phosphate banyak saat relaksasi karena cadangan ATP banyak dan
semua creatin terikat phospate.
 Saat kontraksi  kerjanya cepat  jumlah Creatine phosphate tidak sedikit, bahkan
tidak ada.
Keterangan Tabel

 Type 1 = endurance
 Type 2 = Cepat = bergantung pada glikolisis anaaerob

SPINTER

 Menggunakan otot type 2 (Glikolitik)


 Awalnya, 4 – 5 detik pertama menggunakan cadangan ATP. Setelah cadangan
Creatine phosphate habis maka akan terjadi proses Glikolisis anaerob karena asupan
oksigen berkurang dan ATP yang dihasilkan cepat.
 Untuk menghasilkan jumlah ATP yang sama dengan Glikolisis aerob maka glikogen
yang dipecah dalah proses Glikolisis anaerob lebih banyak daripada glikolisis aerob.
Oleh karena itu, Glikogen pada altet spinter cepat habis.
Sebelum lari ada fase Carbohydrat Loading (memakan makanan yang mengandung
karbohidrat agar cadangan glikogennya banyak).
PELARI MARATON

 Menggunakan Type 1 (Oxidative)


 Cadangan Glikogen habisnya lama
 Aktivitas meraton dapat:
1. Memecah Glikogen
2. Proses β-oksidasi (pemecahan FFA (Asam lemak bebas)).
Pemecahan 1 rantai FFA akan menghasilkan energi yang berkali-kali lipat
lebih banyak daripada yang dihasilkan oleh 1 glukosa karena banyak ikatan
antar C yang dapat dilepaskan.
 Untuk menghasilkan ATP maka menggunakan:
 Blood glucose: 4 min.
 Hepatic glycogen: 18 min.
 Muscle glycogen: 70 min.
 Adipose TAG: 4000 min  tingkat oksidasi lebih lambat
 Dapat terjadi fatigue (kelelahan) karena produksi asam laktat.
 Cara mencegah fatigue:
 Carbohydrate Loading
 Soda (Sodium bikarbonat)
 Blood doping = didonorkan darah sehingga Hb tinggi  banyak oksigen yang
dihantarkan ke sel  ↑ Glikolisis aerob  ↓ asam laktat (terbentuk karena
glikolisis anaerob).
 Creatine
 Androstenedione (doping hormon seks steroid).

---ALHAMDULILLAH---

Anda mungkin juga menyukai