Anda di halaman 1dari 19

Strategi Parenting Mengajarkan

Kreativitas Pada Anak Usia Dini


Andi Nurzamzam Arman 1606941814
Hanifah Sabila 1606964023
Gianti Amanda 1706000646
Tri Gunadi 1506778703

Magister Psikologi Anak Usia Dini Universitas Indonesia


Pendahuluan
KREATIVITAS
kemampuan untuk mengembangkan ide baru atau menyelesaikan
masalah dengan cara yang berbeda (Ahmadi, Mustafa, & Ahmadi,
2014).
MENGAPA PENTING?
Kreativitas penting untuk mempersiapkan anak dalam
beradaptasi dengan lingkunganny,

FENOMENA
orang tua memiliki pandangan bahwa kreativitas hanya dapat
diajarkan di sekolah dengan guru yang kompeten di bidang tersebut

PENELITIAN TERDAHULU
Radbakhsh et al. (2013) dalam penelitiannya menggunakan
metode bermain dan bercerita berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan kreativitas anak pada aktivitas tersebut.
2
Tinjauan Pustaka
Definisi Kreativitas
Henniger, 2009 Hurlock, 2009
kreativitas menjadi dua hal, yaitu kreativitas adalah sebuah kemampuan
yang pertama adalah aspek seorang individu dalam menyusun dan
novelty atau sesuatu hal yang baru menghasilkan sebuah perpaduan ide-ide

dan belum pernah ada di dunia ini; baru yang berupa gagasan imajinatif

sedangkan aspek kedua adalah dimana berupa kombinasi pola-pola baru

approprianteness atau kesesuaian atau kombinasi pengalaman masa lalu


yang dikaitkan dengan hal-hal yang
kegiatan yang berarti bagi
terbaru.
individu yang melakukannya.
3
Tinjauan Pustaka
Tujuh kriteria dasar seorang individu mempunyai daya kreativitas yang
tinggi (Torrance dalam Henniger, 2009)

01 03
Curiosity Flexibility

02 04
Originality Independence

06 07
Redefinition Penetration 05
Sensitivity
to problem

4
Tinjauan Pustaka
Terdapat beberapa ciri anak yang memiliki kreativitas (Setiawan, 2009)

Anak mempunyai keberanian dalam mengambil


resiko;

Anak mampu memainkan peranan positif dalam


hal berpikir kreatif;

Anak mampu merumuskan dan mendefinisikan beberapa


hal berkaitan dengan masalah yang terjadi;

Anak mampu menyelesaikan masalah tumbuh kembang;

Anak mampu mentoleransi terhadap masalah-masalah yang


ambigu atau ganda,

Anak mampu menghargai terhadap anak-anak lain dan


lingkungan sekitarnya.
5
Tinjauan Pustaka
Empat tahapan munculnya kreativitas Anak :

Tahapan persiapan
01 Anak melakukan tahapan penganalisaan masalah, pengumpulan data, pengumpulan
hipotesis sesuai dengan kaidah – kaidah yang ada, tapi dalam hal ini belum mampu
menemukan hal yang baru.

Tahapan inkubasi.
02 Tahapan ini adalah disebut sebagai tahapan istirahat, dimana anak menyimpan
informasi yang sudah didapat, berhenti sejenak dan anak tidak lagi memikirkan diri,

Tahapan pencerahan
03 Tahapan ini sering disebut sebagai tahapan penemuan eureka atau “tahapan AHA”,
dimana anak melakukan tahapan inspiratif dari gagasan – gagasan lamamenjadi
munculnya gagasan – gagasan baru.
Tahapan pembuktian atau pelaksanaan
04 Tahapan ini merupakan tonggak seorang anak membentuk ide atau gagasan baru, dimana
bisa terjadi secara cepat atau bahkan lama.
6
Tinjauan Pustaka
Definisi Kreativitas Menurut Carl Rogers

Rogers mengajukan konsep constructive


creativity yaitu kondisi dimana kreativitas
akan muncul dan paling tepat terjadi ketika Rogers menyatakan bahwa ketiga

terdapat tiga kondisi internal psikologis: kondisi internal psikologis tersebut

keterbukaan terhadap pengalaman, lokus dapat dipupuk dengan membangun dua

internal evaluasi, dan kemampuan untuk kondisi eksternal, yaitu psychological


bermain-main dengan elemen dan konsep safety dan psychological freedom
(Harrington, Block, & Block, 1987). (Harrington, Block, & Block, 1987).

7
Tinjauan Pustaka
Teori Psikososial Erik Erikson

Erik Erikson menyatakan bahwa faktor


keamanan dan kebebasan psikologis
yang dapat mengembangkan potensi
kreativitas anak dibangun sejak anak
masih berada dalam tahap infant dengan
menekankan pentingnya membangun
aspek kepercayaan pada anak dan
juga aspek otonomi pada anak
(Erikson, 1963; dalam Harrington, Block,
& Block, 1987).

8
Tinjauan Pustaka
Ahmadi, Mustaffa, dan Ahmadi (2014) menjelaskan bahwa dalam aspek proses yang kreatif terdiri dari
beberapa komponen, yaitu:

Imajinasi & Keorisinilan atau keaslian


01 Kemampuan untuk memunculkan ide serta produk yang baru dan orisinil;

Produktivitas
02 Kemampuan untuk menghasilkan berbagai ide yang bervariasi melalui pemikiran yang
berbeda;

Pemecahan Masalah
03 Kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan imajinasi yang dimiliki dalam situasi
tertentu;

04 Kemampuan untuk memproduksi suatu hasil yang bernilai dan berharga.


99
Tinjauan Pustaka
Faktor yang mempengaruhi berkembangnya potensi kreativitas
yang dimiliki oleh anak:

Hubungan antara caregiver dan anak.


Sikap, perilaku, dan kepribadian orang tua adalah prediktor yang signifikan bagi
kemampuan kreatif pada anak (Kwasniewska, Gralewski, Witkowska, Kostrzewska, &
Lebuda, 2018).
Learning environment atau lingkungan belajar merupakan aspek yang tidak kalah
pentingnya dalam menumbuhkan kreativitas pada anak
Free-play atau bermain bebas pada masa usia dini memiliki pengaruh dalam
perkembangan kreativitas individual

10
Tinjauan Pustaka
Hambatan dalam pengembangan tingkat serta potensi
kreativitas pada anak
Adanya penggunaan teknologi yang tidak sesuai oleh anak (Ahmadi, Mustaffa, &
Ahmadi, 2014).
Kurangnya kesempatan untuk menggunakan ide atau apa yang telah dipelajari,
kurangnya minat pada masalah yang dihadapi, kurangnya tantangan untuk
memunculkan kemampuan terbaik yang dimiliki oleh seseorang, kurangnya kesempatan
untuk melakukan berbagai hal dengan cara sendiri, dan kurangnya dalam merancang
tujuan yang akan dicapai.
Beberapa hambatan kreativitas terkait dengan aspek perkembangan orang tua, seperti
tidak mau memaafkan, insecurity, kecemburuan, kebohongan, ketidakpercayaan,
kepahitan yang dialami orang tua, ancaman dan pemberontakan.
Aspek pengalaman dan perkembangan orang tua, perilaku orang tua juga dapat menjadi
penghalang kreativitas anak serta pengashan orang tua

11
Strategi Parenting Kegiatan Menumbuhkan
Kreativitas Anak Usia Dini

12
Cara atau strategi menstimulasi potensi kreativitas yang
dimiliki oleh anak yang dapat dilakukan oleh orang tua:

Mendorong pengejaran atau pencarian terhadap


pengalaman baru dan bervariasi.

Mendukung sikap dan kemandirian anak serta tidak perlu


terlalu menaati peraturan.

Memperkuat ketekunan dalam kinerja tugas-tugas kreatif.

Mendorong anak untuk berfantasi (Kwaśniewska &


Lebuda, 2017)
13
“Anak usia pra
sekolah perlu
diberikan waktu,
material dan ruang
untuk menjadi
kreatif. “

14
Contoh stimulasi potensi kreativitas yang dimiliki oleh anak
yang dapat dilakukan oleh orang tua:

Untuk anak prasekolah bisa dimulai dengan bahan-bahan


sederhana yang menstimulasi imajinasi anak dan kesempatan
bermain tidak terstruktur. Beberapa bahan yang dapat digunakan
adalah buku, bahan menggambar, alat-alat yang mengeluarkan
bunyi, lilin, balok kayu.

mendorong anak melanjutkan proses kegiatan kreativitas namun


ketika anak sudah mengatakan dirinya telah selesai maka kegiatan
dianggap selesai.

Ketika anak telah selesai melakukan kegiatan hal yang penting untuk orang
tua lakukan adalah menggunakan pujian secara deskriptif,
15
Bermain lilin (clay dan playdough)

Bermain dengan cat

Membentuk pasir menjadi


apapun yang mereka inginkan
“ Salah satu kegiatan
yang sering dilakukan Menggunakan sedotan, kapas,
bahkan buah-buahan dan sayuran
untuk mengembangkan yang telah dipotong untuk
kreativitas adalah melalui menggambar
kegiatan Seni (Art).“ Menyiapkan bahan seperti
gulungan karton tisu toilet, kotak
karton bekas, koran bekas, botol
yang sudah kosong, semua bisa
diolah menjadi produk kreatif

16
“Hal yang sangat penting bagi orang tua untuk menunjukkan kepada
anak bahwa banyak cara lain dalam melakukan sesuatu dan orang tua
menunjukkan bahwa mereka lebih mengutamakan proses daripada
hasil akhirnya.”

17
Kesimpulan

• Orang tua dan guru membantu anak untuk berpikir dan memecahkan
masalah secara kreatif dengan memberikan mereka kebebasan untuk
menghargai ide mereka dan berani ketika membuat kesalahan.

• Orang tua juga berperan mempersiapkan lingkungan, situasi yang


menstimulasi panca indera anak dalam mengembangkan kreativitas,
menciptakan situasi melalui komunikasi dua arah ketika membicarakan
kegiatan yang anak lakukan.

18
Terima Kasih

19

Anda mungkin juga menyukai