Anda di halaman 1dari 8

Praktikum Mesin-Mesin Listrik

Transformator atau biasa dikenal trafo. Merupakan perangkat elektris yang


memindah energi AC dari 1 sirkuit ke sirkuit lainnya dengan kopel magnetis dari
kumparan primer dan sekundernya. Hal tersebut dapat dicapai melalui induksi bersama
(M) antara dua rangkaian yang dihubungkan oleh fluks magnet. Nilai Koefisien kopel
dari transformator tergantung pada bentuk dan ukuran kumparan, kedudukan relatif
serta karakter inti dari kedua kumparan tersebut. Salah satu idealnya transformator yaitu
apabila seluruh garis-garis fluk magnet yang diproduksi oleh komponen primer
memotong komponen sekundernya. Nilai Koefisien Kopel yang tinggi mempercepat
transfer energi yang terjadi.

Jika salah satu kumparan dihubungkan dengan sumber tegangan AC, fluks AC
timbul di dalam inti besi yang dihubungkan dengan kumparan yang lain menyebabkan
atau menimbulkan ggl (gaya gerak listrik) induksi ( sesuai dengan induksi
elektromagnet) dari hukum faraday, Bila arus bolak balik mengalir pada induktor, maka
akan timbul gaya gerak listrik (ggl). Transformasi Data adalah upaya yang dilakukan
dengan tujuan utama untuk mengubah skala pengukuran data asli menjadi bentuk lain
sehingga data dapat memenuhi asumsi-asumsi yang mendasari analisis ragam.

Jenis Transformasi Data

Transformasi data ada beberapa jenis, antara lain:

1. Transformasi Square Root (Akar),

2. Tansformasi Logaritma,

3. Transformasi Arcsin,

4. Transformasi Square (Kuadrat),

5. Transformasi Cubic (Pangkat Tiga),

6. Transformasi Inverse (Kebalikan),

7. Transformasi Inverse Square Root (Kebalikan Akar),

8. Transformasi Inverse Square (Kebalikan Kuadrat),


I-10 Laboratorium Mesin Listrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik

9. Transformasi Inverse Cubic (Kebalikan Pangkat Tiga),

10. Transformasi Reverse Score (Balik Skor).

Transformasi akar

Transformasi jenis ini disebut juga dengan istilah transformasi akar kuadrat
(square root). Transformasi akar digunakan apabila data anda tidak memenuhi asumsi
kehomogenen ragam. Dengan kata lain transformasi akar berfungsi untuk membuat
ragam menjadi homogen.

Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah
energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain tanpa
merubah frekuensi dari sistem, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan
prinsip induksi elektromagnet. Trafo digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga
listrik maupun elektronika. Penggunaan trafo dalam system tenaga memungkinkan
terpilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap- tiap keperluan misalnya
kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik jarak jauh. Masing–
masing tipe transformator memiliki kekhususan dalam perencanaan dan pembuatan
yang disesuaikan dengan pemakaiannya. Walaupun demikian semua tipe transformator
mempunyai prinsip dasar yang sama. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah
inti, yang terbuat dari besi berlapis dan dua buah kumparan, yaitu kumparan primer dan
kumparan sekunder. Rasio perubahan tegangan akan tergantung dari rasio jumlah lilitan
pada kedua kumparan. Biasanya kumparan terbuat dari kawat tembaga yang dibelit
seputar “kaki” inti transformator.

(Dikutip dari laman :


http://www.academia.edu/30582074/pemeliharaan_Transformator . Pada tanggal 11
Oktober 2018)

Rugi-rugi hysterisis
Rugi hysterisis terjadi karena respon yang lambat dari material inti. Hal ini
terjadi karena masih adanya medan magnetik residu yang bekerja pada material, jadi
I-11 Laboratorium Mesin Listrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik

saat arus eksitasi bernilai 0, fluks tidak serta merta berubah menjadi 0 namun perlahan-
lahan menuju 0. Sebelum fluks mencapai nilai 0 arus sudah mulai mengalir kembali
atau dengan kata lain arus sudah bernilai tidak sama dengan 0 sehingga akan
membangkitkan fluks kembali.
Rugi hysterisis ini memperbesar arus eksitasi karena medan magnetik residu
mempunyai arah yang berlawanan dengan medan magnet yang dihasilkan oleh arus
eksitasi ( Iex ). Untuk mengurangi rugi ini, material inti dibuat dari besi lunak yang
umum digunakan adalah besi silikon. Besarnya rugi hysterisis dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan

Rugi-rugi tembaga
Rugi tembaga adalah rugi-rugi lilitan primer dan sekunder. Lilitan primer dan
sekunder terdiri dari kawat tembaga yang mempunyai panjang, luas penampang dan
tahanan jenis, di rumuskan sebagai berikut:

R = Tahanan (Ohm)
ρ = Tahanan jenis (Ohm.m)
l = Panjang (m)
A = Luas penampang (m2)

Rugi tembaga primer = IP2.RP (Watt)


Rugi tembaga sekunder = IS2.RS (Watt)

RP & RS = Tahanan Primer & Sekunder SHAPE \* MERGEFORMAT

IP & IS = Arus Primer & Sekunder (Ampere)


Karena rugi tembaga tergantung dari arus primer dan sekunder, maka rugi tembaga
bersifat tidak tetap tergantung beban trafo.

Transformator tidak mengubah energi listrik ke bentuk energi lain, tetapi hanya
mengubah besaran lisriknya saja. Tidak seperti generator dan motor listrik. Untuk
menunjukkannya, berikut di berikan skema perubahan energi listrik dan mekanik :
Dari skema di atas dapat kita lihat bahwa transformator mengubah energi lisrik menjadi
energi lisrik kembali. Beberapa alasan digunakannya transformer, antara lain:

I-12 Laboratorium Mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

1. Tegangan yang dihasilkan sumber tidak sesuai dengan tegangan pemakai.


2. Biasanya sumber jauh dari pemakai sehingga perlu tegangan tinggi (Pada jaringan
transmisi).
3. Kebutuhan pemakai / beban memerlukan tegangan yang bervariasi.
Transformator tidak begitu saja ditemukan, tetapi dengan teori-teori dan eksperimen
ahli-ahli di abad ke-18 dan berkembang hingga sekarang. Sejarah mengenai teori
tentang transformator dan penerapannya adalah sebagai berikut:
1831, Michael Faraday mendemonstrasikan sebuah koil dapat menghasilkan tegangan
dari koil lain.
1832, Joseph Henry menemukan bahwa perubahan flux yang cepat dapat menghasilkan
tegangan koil yang cukup tinggi.
1836, Nicholas Callan memodifikasi penemuan Henry dengan dua koil.
1850 – 1884, era penemuan generator AC dan penggunaan listrik AC.
1885, Georges Westinghouse & William Stanley mengembangkan transformer
berdasarkan generator AC.
1889, Mikhail Dolivo-Dobrovolski mengembangkan transformer 3 fasa pertama .
Milestones mengkonstruksi :
1929, 3,5 MVA-100/27,7 kV Transformer interkoneksi
1933, 40MVA-220/8,8 kV Transformer 3 fasa
1962, 200 MVA-220/20 kV Transformer generator
2001, 245 MVA-765/18 kV Transformer generator 3 fasa
2004, 750 MVA-435/21 kV Transformer generator 3 fasa
(Dikutip dari laman : http://www.academia.edu/12518856/TEKNIK_ELEKTRO_
TRANSFORMATOR. Pada tanggal 11 Oktober 2018)

Ada beberapa Jenis transformator atau transformer, yaitu :

1. Step-Up
Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih
banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan.

I-13 Laboratorium Mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan
yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi
jarak jauh.

2. Step-down
Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan
primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat
mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.

3. Autotransformator
Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik
dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga
merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan
arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan
kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari
autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah
daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak dapat memberikan isolasi
secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan sekunder. Selain itu, autotransformator
tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya
tidak lebih dari 1,5 kali).

4. Autotransformator Variabel
Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang
sadapan tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder
yang berubah-ubah.

5. Transformator Isolasi
Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan
lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada
beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi

I-14 Laboratorium Mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

kerugian. Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang. Untuk
penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling kapasitor.

6. Transformator Pulsa
Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk
memberikan keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material
inti yang cepat jenuh sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet
berhenti berubah. Karena GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi
perubahan fluks magnet, transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak
jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah.

7. Transformator Tiga Fasa


Transformator tiga fasa sebenarnya adalah tiga transformator yang dihubungkan
secara khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y)
dan lilitan sekunder dihubungkan secara delta (Δ).

I.b. Prinsip Kerja Transformator


Prinsip dasar suatu transformator adalah induksi bersama (mutual induction)
antara dua rangkaian yang dihubungkan oleh fluks magnet. Dalam bentuk yang
sederhana, transformator terdiri dari dua buah kumparan induksi yang secara listrik
terpisah tetapi secara magnet dihubungkan oleh suatu path yang mempunyai relaktansi
yang rendah. Kedua kumparan tersebut mempunyai induksi bersama atau mutual
induction yang tinggi. Jika salah satu kumparan dihubungkan dengan sumber tegangan
bolak-balik, fluks bolak-balik timbul di dalam inti besi yang dihubungkan dengan
kumparan yang lain menyebabkan atau menimbulkan ggl (gaya gerak listrik) induksi
( sesuai dengan induksi elektromagnet) dari hukum faraday, Bila arus bolak balik
mengalir pada induktor, maka akan timbul gaya gerak listrik (ggl) .
GGL tersebut di nyatakan dalam persamaan berikut:
e = – N(dФ )/dt Volt ( Hukum Faraday )
Dimana : e = gaya gerak listrik ( ggl ) [ volt ]

I-15 Laboratorium Mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

N = jumlah lilitan
(d∅)/dt = perubahan fluks magnet
Perlu diingat bahwa hanya tegangan listrik arus bolak-balik yang dapat
ditransformasikan oleh transformator, sedangkan dalam bidang elektronika,
transformator digunakan sebagai gandengan impedansi antara sumber dan beban untuk
menghambat arus searah sambil tetap melakukan arus bolak-balik antara rangkaian.
Tujuan utama menggunakan inti pada transformator adalah untuk mengurangi reluktansi
( tahanan magnetis ) dari rangkaian magnetis ( common magnetic circuit ).
sehingga bila rugi tahanan dan adanya fluksi bocor diabaikan akan terdapat hubungan:
Dimana :
E1 = GGL induksi di sisi primer (efektif) (volt)
E2 = GGL induksi di sisi sekunder (efektif) (volt)
V1 = Tegangan terminal di sisi primer (volt)
V2 = Tegangan terminal di sisi sekunder (volt)
N1 = Jumlah belitan di sisi primer
N2 = Jumlah belitan di sisi sekunder
a = Faktor transformasi

Transformator merupakan suatu alat listrik yang mengubah tegangan arus bolak-
balik dari satu besaran volt ac ke besaran volt ac yang lain melalui suatu gandengan
magnet dan berdasarkan prinsip-prinsip induksi-elektromagnet (Hukum Faraday).
Transformator terdiri atas sebuah inti, yang terbuat dari besi berlapis dan dua buah
kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.Penggunaan transformator
yang sederhana memungkinkan dipilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk
tiap-tiap keperluan serta merupakan salah satu sebab penting bahwa arus bolak-balik
sangat banyak dipergunakan untuk pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik. Prinsip
kerja transformator adalah berdasarkan hukum Ampere dan hukum Faraday, yaitu: arus
listrik dapat menimbulkan medan magnet dan sebaliknya medan magnet dapat
menimbulkan arus listrik.
Jika pada salah satu kumparan pada transformator diberi arus bolak-balik maka
jumlah garis gaya magnet berubah-ubah. Akibatnya pada sisi primer terjadi induksi. Sisi

I-16 Laboratorium Mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

sekunder menerima garis gaya magnet dari sisi primer yang jumlahnya berubah-ubah
pula. Maka di sisi sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua ujung terdapat
beda tegangan.Transformator merupakan komponen yang sangat penting peranannya
dalam system ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik
elektromagnetis statis yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah daya listrik
dari suatu rangkaian listrik kerangkaian listrik lainnya, dengan frekuensi yang sama dan
perbandingan transformasi tertentu melalui suatu gandengan magnet dan bekerja prinsip
kerja induksi elektromagnetis dimana perbandingan tegangan antara sisi primer dan sisi
sekunder berbanding lurus dengan perbandingan jumlah lilitan dan berbanding terbalik
dengan perbandingan arusnya.

(Dikutip dari laman : staff.ui.ac.id/system/files/users/chairul.hudaya/material/transfor


merpaper.pdf. Pada tanggal 11 Oktober 2018)

I-17 Laboratorium Mesin Listrik

Anda mungkin juga menyukai