Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN GIZI

1. Pendahuluan
1.1. Pelayanan gizi yang optimal di RS merupakan hak setiap orang dan diperlukan pedoman agar
diperoleh hasil pelayanan yang bermutu

1.2. Peayanan gizi optimal merupakan satu kesatuan dari keseluruhan terapi yang diberikan kepada
seluruh pasien agar menghasilkan hasil yang optimal

1.3. Tingginya perhatian nasional maupun lokal atas tingginya angka kejadian malnutrisi khususnya
yang terjadi pada pasien perawatan di rumah sakit

1.4. Malnutrisi mempunyai efek potensial dan berdampak atas hasil terapi terhadap pasien

1.5. Pihak rumah sakit bertanggungjawab untuk memastikan adanya sistem manajemen terapi gizi
yang optimal untuk mengidentifikasi kebutuhan nutrisi pasien serta menyediakan manajemen
terapi gizi sehingga dapat memenuhi kebutuhan akan nutrisi pasien yang dirawat di rumah sakit

1.6. Pelayanan nutrisi harus dilakukan secara terapi oleh berbagai multidisiplin ilmu menjadi sebuah
tim terapi gizi yang dapat memberikan pelayanan optimal manajemen terapi gizi

2. TUJUAN
2.1. Memastikan seluruh pasien yang dirawat menerima pelayanan gizi yang sesuai dan optimal yang
dapat diterima oleh pasien sesuai dengan kebutuhan nutrisi masing- masing

2.2. Menegakkan diagnosis gangguan gizi dan metabolisme zat gizi berdasakan anamnesis,
antopometri, gejala klinis, dan biokimia tubuh (hasil laboratorium)

2.3. Menyediakan kebutuhan energi dan nutrisi yang cukup untuk memelihara fungsi normal fisiologis
tubuh

2.4. Menyediakan kebutuhan energi dan nutrisi untuk membantu pertumbuhan dan proses
penggantian jaringan tubuh

2.5. Memberikan perlindungan optimal dalam menghadapi resiko lanjut dari penyakit yang diderita oleh
pasien

2.6. Mempertahankan ideal pasien dan menurunkan efek samping klinis dari kondisi malnutrisi pada
pasien

2.7. Melakukan evaluasi terhadap preskripsi diet yang diberikan sesuai perubahan klinis, status gizi
dan status laboratorium

2.8. Memberikan konsultasi dan atau konseling tentang pentingnya diet pada seluruh pasien dan
keluarganya

2.9. Kebijakan ini harus dibaca bersamaan dengan kebijakan lainnya yaitu kebijakan pelayanan
makanan

3. Ruang Lingkup
3.1. Kebijakan ini mencakup dan diterapkan untuk kebutuhan nutrisi seluruh pasien yang mencakup
nutrisi secara oral, enteral dan parenteral
PANDUAN GIZI

3.2. Cakupan pelayanan gizi terdiri atas pelayanan gizi pasien rawat jalan, pelayanan gizi pasien
rawat inap dan penyelenggaraan makanan

3.3. Pelayanan gizi pasien rawat jalan dilakukan oleh dokter spesialis gizi klinik (SpGK)

3.4. Pelayanan gizi rawat inap dilakukan secara terpadu oleh tim terapi gizi (TTG)

3.5. Perencanaan makanan merujuk ke kebijakan penyelenggaraan makanan

3.6. seluruh karyawan terkait harus mengikuti setiap tahapan yang ada dalam pemberian pelayanan
nutrisi ke seluruh pasien

4. PROSES PELAYANAN GIZI


Merujuk ke lampiran 1 – alur screening gizi pasien dan tahapan screening gizi

5. SCREENING DAN PENGKAJIAN NUTRISI


5.1. Merujuk ke kebijakan pengkajian dan pengkajian ulang pasien

5.2. Screening nutrisi merupakan langkah awal yang dilakukan oleh perawat terhadap seluruh pasien
untuk mengidentifikasi pasien yang beresiko malnutrisi agar dapat memperoleh manajemen gizi
yang optimal. Screening ini harus cepat, mudah, dan bersifat umum dan dapat dilakukan oleh
seluruh perawat (sebagai bagian dari tim terapi gizi) yang telah mendapatkan pelatihan untuk
melakukan screening oleh ketua tim terapi gizi (dokter spesialis gizi klinis (SpGK)), dan harus
dilakukan dalam waktu 1x24 jam (bentuk format screening merujuk ke form pengkajian
keperawatan)

5.3. Seluruh pasien harus dilakukan screening gizi oleh perawat mencakup pasien dewasa dan anak
dalam waktu 24 jam setelah pasien dirawat. Adapun alat screening yang digunakan berbasis pola
MUST dengan modifikasi dari dokter spesialis gizi klinis (SpGK) dan untuk anak menggunakan
panduan grafik CDC yaitu berat badan / umur dan tinggi badan / umur jika masuk di kurva di
bawah persentil 25 atau lebih dari 90 maka diberikan nilai 2

5.4. Pada Pasien setelah dilakukan screening gizi maka dikategorikan sebagai :
5.4.1. Beresiko jika total nilai >=2
5.4.2. tidak beresiko jika total nilai < 2

5.5. Seluruh pasien kategori beresiko secara otomatis harus dikonsulkan ke dr SpGK yang akan
memimpin tim terapi gizi untuk memberikan manajemen terapi gizi.

5.6. Seluruh dokter penanggungjawab yang memiliki pasien dengan kategori beresiko bekerjasama
dengan TTG dalam memberikan manajemen gizi

5.7. Adapun yang hanya berhak menolak manajemen gizi hanyalah pasien terkait yang disertai bukti
formulir penolakan. Dalam hal ini yang ditolak oleh pasien hanyalah terkait dengan konsultasi
dokter spesialis gizi klinis (SpGK) namun manajemen gizi tetap harus terlaksana bagi seluruh
pasien tanpa kecuali.

5.8. Pasien kategori beresiko diberikan manajemen terapi gizi oleh tim yang dipimpin oleh dr SpGK..
Dokter spesialis gizi klinis (SpGK) harus melakukan pengkajian, visite pada saat awal pasien
masuk dan saat pasien diperbolehkan pulang. Selama proses perjalanan penyakitnya maka
pengawasan dan perkembangan kemajuan kondisi pasien dilakukan oleh tim terapi gizi yang
setiap harinya perkembangannya dilaporkan oleh dietisien ke dokter spesialis gizi klinis (SpGK)

Hal. 2 dari 10
PANDUAN GIZI

5.9. Pasien dengan kategori tidak beresiko tetap diberikan manajemen terapi gizi oleh dokter
penanggungjawab tanpa konsultasi ke dokter spesialis gizi klinis (SpGK) dan pemantauan
perkembangannya dilakukan juga oleh tim terapi gizi.

5.10. Pasien kategori tidak beresiko harus dilakukan screening ulang setiap 3 hari sekali oleh tim terapi
gizi yang dalam hal ini diwakili oleh perawat jika masih dalam kondisi perawatan. Dalam hal ini tim
terapi gizi bertanggungjawab penuh untuk melakukan screening.

5.11. Jikalau pada saat screening ulang pasien tersebut masuk dalam kategori beresiko maka proses
manajemen terapi gizi secara otomatis dilakukan oleh tim terapi gizi serta konsultasi dokter
spesialis gizi klinis (SpGK) seperti dalam point 6.8 kecuali pasien menandatangani formulir
penolakan untuk konsul dan visite dokter spesialis gizi klinis (SpGK)nya .

5.12. Pengkajian oleh tim terapi gizi mencakup pengkajian oleh dokter spesialis gizi klinis (SpGK) (untuk
pasien dengan kategori beresiko yang setuju dikonsulkan), dietisien dan perawat

5.13. Pengkajian oleh dokter spesialis gizi klinis (SpGK) dilakukan minimal 2 kali yaitu saat pasien
pertama kali dikonsulkan dan saat pulang.

5.14. Pengkajian oleh dokter spesialis gizi klinis (SpGK) bisa lebih dari dua kali dalam keadaan yang
dianggap perlu oleh dokter penanggungjawab atau adanya perubahan kondisi kesehatan pasien
yang mendadak (perburukan) atau saat re- screening masuk dalam kategori beresiko

5.15. Pengkajian oleh dietisien dilakukan harian

5.16. Pengkajian oleh team mencakup :


5.16.1. Pengkajian status gizi
i. Anamnesa
ii. Pemeriksaan fisik
iii. Antopometri
iv. Laboratorium
5.16.2. Riwayat asupan makanan
5.16.3. Penentuan kebutuhan nutrisi
5.16.4. Penentuan jenis diet
5.16.5. Konsultasi dan atau Konseling gizi
5.16.6. Pemantauan dan evaluasi dan tindak lanjut

5.17. Skreening Gizi terdokumentasi dalam rekam medis pasien

6. CAKUPAN MANAJEMEN NUTRISI/ GIZI


6.1. Seluruh pasien yang telah dilakukan screening gizi dan termasuk dalam kategori beresiko

6.2. Perioperatif dan post operatif

6.3. Pasien dengan stress katabolik meningkat

6.4. Kondisi pasien dengan penolakan makan

6.5. Kondisi pasien dengan retardasi mental

6.6. Issue pasien dengan kondisi terminal

6.7. Pasien pulang

6.8. Pasien dengan kelainan metabolik

7. BATASAN PENILAIAN KONDISI PASIEN KATEGORI BERESIKO

Hal. 3 dari 10
PANDUAN GIZI

7.1. Seluruh gangguan sistem pencernaan (mulai dari kesulitan menelan, nyeri lambung sampai sulit
defekasi  input sampai output) , kelainan hati, kandung empedu serta pankreas

7.2. Kondisi sebelum menjalankan berbagai macam operasi di sistem pencernaan

7.3. Kondisi post operasi di sistem pencernaan

7.4. Perawatan di ICU /NICU/PICU/ICCU/ HDU

7.5. Penyakit yang berkaitan dengan sindroma metabolik (lihat lampiran 2)

7.6. Geriatri (batas usia geriatri merujuk ke kebijakan yang berlaku di rumah sakit)

7.7. Penyakit kronis : stroke , gagal ginjal, jantung, kanker, HIV-AIDS, TB

7.8. Malnutrisi pada anak

7.9. Pasien pulang


7.10. Pasien dengan kelainan metabolik

7.11. Abnormalitas hasil laboratorium :


7.11.1. Albumin < 3,5
7.11.2. Total lymphocyte count < 1500 /mm3
7.11.3. Serum transferin < 140 mg/dl
7.11.4. Serum pre-albumin < 17 mg/dl
7.11.5. TIBC < 250 mg/dl
7.11.6. Serum kolesterol < 150 mg/dl

8. DOKUMEN DAN KEBIJAKAN TERKAIT


8.1. Kebijakan pelayanan makanan

8.2. Pengkajian dan pengkajian ulang pasien

8.3. SPO : Pengawasan makanan pasien

9. REFERENSI
9.1. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, Departemen kesehatan Republik Indonesia, cetakan
Ketiga, 2006

9.2. Joint Commission International 4 edition 2011

9.3. MUST explanatory booklet, A guide to the malnutrition universal screening tool ( MUST ), BAPEN,
2007

9.4. TNT : Total Nutrition Therapy

9.5. National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion (2000).
http://www.cdc.gov/growthcharts

Hal. 4 dari 10
PANDUAN GIZI

Lampiran 1 - Penyakit Yang Berkaitan Dengan Sindroma Metabolik

( berdasarkan National Cholesterol Education Program ( NCEP ) Adult Trust Panel III ( ATP III )

1. Ukuran lingkar pinggang :


 Pria : > 90 cm
 Wanita : > 85 cm

2. Hipertensi sistole > 140 dan atau diastole > 90 mmHg

3. Trigliserida > 150

4. HDL :
 Pria : < 40
 Wanita : < 50

5. Gula Darah Puasa : > 100

Jika ditemukan 3 dari 5 kondisi diatas sudah termasuk dalam sindroma metabolik

Hal. 5 dari 10
PANDUAN GIZI

Lampiran 2 - Order Makanan Pertama Bagi Pasien

1. Kebutuhan Kalori Pasien Dewasa

Berat Badan Wanita Pria

< 40 kg 1000 1200

40 - 44 kg 1100 1300

45 – 49 kg 1200 1400

50 – 54 kg 1300 1500

55 – 59 kg 1400 1600

60 – 64 kg 1500 1700

65 – 69 kg 1600 1800

> 70 kg 1700 1900

2. Kebutuhan Garam Pasien Dewasa

Tekanan Darah Garam / RG

≥ 140/90 – 150/100 RG 5 gr

150-160 / 90-100 RG 4 gr

> 160/100 RG 3 gr

Hal. 6 dari 10
PANDUAN GIZI

Hal. 7 dari 10
PANDUAN GIZI

Hal. 8 dari 10
PANDUAN GIZI

Hal. 9 dari 10
PANDUAN GIZI

Hal. 10 dari 10

Anda mungkin juga menyukai