Sipil :
o Jasa Nasehat/Pra Desain dan Desain Enjiniring Bangunan
o Jasa Nasehat/Pra Desain dan Desain Enjiniring Teknik Sipil Keairan
o Jasa Nasehat/Pra Desain dan Desain Enjiniring Teknik Sipil
Transportasi
Tata Lingkungan :
o Jasa Konsultasi Lingkungan
o Jasa Perencana Urban
Jasa Survey :
o Jasa Survey Permukaan
o Jasa Pembuatan Peta
o Jasa Geologi, Geofisik dan Prospek Lainnya
Tabel : 4.1
MEKANISME PROSES PELAKSANAAN
Pengawasan Pembangunan Puskesmas Pembantu Saloya
B. RUANG LINGKUP
Kegiatan pengawasan secara umum bertujuan untuk mengawasi
pekerjaan konstruksi Pengawasan Teknis Jembatan Makunyi I Cs yang
merupakan salah satu program, Pokja Univeristas Tadulako, baik secara
kualitas maupun kuantitas pekerjaan fisik. Untuk itu pelaksanaan
pengawasan harus dilakukan secara penuh dan menempatkan tenaga-
tenaga ahli yang profesional.
Konsultan pengawas harus dapat melaksanakan pekerjaannya dengan
baik dan penuh tanggung jawab sehingga dapat menghasilkan kualitas
yang baik. Untuk memperoleh hasil tersebut maka harus memperhatikan
masukan, azas, keluaran dan proses dalam pelaksanaannya. Selain hal
tersebut diperlukan interpretasi pelaksanaan tugas yang baik dalam
pelaksanaan Pengawasan Teknis Jembatan Makunyi I Cs sebagai satu
kesatuan dengan pelaksanaan pekerjaan konstruksi dengan lingkup
pekerjaan pengawasan meliputi :
a. Kegiatan Persiapan :
1. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan
pengawasan.
2. Memeriksa time schedule (bar chart, S-curve) yang diajukan
pelaksana konstruksi dan selanjutnya diteruskan kepada pengguna
jasa untuk mendapatkan persetujuan.
c. Konsultasi
1. Melakukan konsultasi Pengguna Anggaran/Pejabat Pelaksana
Teknis untuk membahas segala masalah dan persoalan yang timbul
selama masa pembangunan.
2. Mengadakan rapat lapangan secara berkala, sedikitnya 2 (dua)
kali dalam sebulan dengan Pengguna Anggaran/Pejabat
Pelaksana Teknis, Perencana dan Pemborong dengan tujuan
membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam
pelaksanaan, untuk kemudian membuat risalah rapat dan
mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan. Serah
terima paling lambat 1 (satu) minggu kemudian.
3. Mengadakan rapat diluar jadual rutin tersebut apabila dianggap
mendesak.
d. Pelaporan :
1. Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis
teknologi kepada Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) mengenai volume presentase dan nilai bobot
bagian-bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh pelaksana
konstruksi.
2. Melaporkan kemajuan pekerjaan fisik yang nyata telah
dilaksanakan dan dibandingkan dengan jadwal yang sudah
disepakati untuk disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK).
3. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga
kerja dan alat yang digunakan.
4. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh
Kontraktor terutama yang mengakibatkan pekerjaan tambahan
atau berkurangnya pekerjaan dan juga perhitungan serta gambar
konstruksi yang dibuat oleh Kontraktor (Shop Drawing).
e. Penyiapan Dokumen :
A. Menerima dan menyiapkan berita acara penyelesaian pekerjaan
di lapangan serta untuk keperluan pembayaran angsuran.
B. Memeriksa di lapangan dan menyiapkan daftar volume dan nilai
pekerjaan, serta penambahan atau pengurangan pekerjaan guna
keperluan pekerjaan.
C. Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan,
serta berita acara kemajuan pekerjaan, penyerahan pertama dan
kedua.
D. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan
(As Built Drawing) sebelum serah terima pertama.
E. Menyusun daftar cacat / kerusakan sebelum serah terima pertama
dan mengawasi perbaikan pada masa pemeliharaan.
F. KELUARAN
Keluaran yang diharapkan dari hasil kegiatan pengawasan ini secara umum
dapat dikatakan adalah terlaksananya kegiatan pengawasan secara rutin
atas pekerjaan pembangunan yang dilaksanakan oleh penyedia jasa
konstruksi (kontraktor), baik menyangkut kuantitas, kualitas, dan ketepatan
waktu dan biaya pelaksanaan sehingga wujud akhir bangunan dan
kelengkapannya dapat sesuai dengan dokumen pelaksanaan yaitu kontrak
kerja, spesifikasi teknis/rencana kerja dan syarat-syarat, gambar kerja
maupun dokumen lainnya yang dipersyaratkan untuk pekerjaan tersebut
serta dapat diterima dengan baik oleh pengguna jasa (PPK) maupun Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA).
Sedangkan secara spesifik keluaran yang diharapkan sebagaimana
dinyatakan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang diberikan, secara garis
besarnya mencakup :
1. Buku Laporan Pengawasan Pekerjaan.
2. Dokumentasi Kegiatan.
Lebih lanjut dalam sebagaimana dijelaskan dalam KAK, dokumen yang
dihasilkan selama proses pengawasan adalah mencakup Laporan
Pendahuluan, Laporan Bulanan dan As Built Drawing dengan substansi
muatan masing-masing laporan sebagai berikut :
1. Laporan Mingguan
Laporan Mingguan memuat :
- Laporan harian
- Time Schedule
Laporan Bulanan ini diserahkan selambat-lambatnya tiap bulan
berjalan sejak SPMK diterbitkan.
2. Laporan Bulanan
Laporan bulanan memuat :
- Rekap dari Laporan Mingguan
- Dokumentasi Kegiatan secara keseluruhan
Laporan Bulanan ini diserahkan selambat-lambatnya tiap bulan
berjalan sejak SPMK diterbitkan.
TABEL 4.2
DAFTAR INVENTARISASI FASILITAS
memiliki gedung kantor yang terletak di Jalan Kijang Selatan VII No. 27
Palu sehingga sangat memungkinkan para karyawan/tenaga ahli untuk
bekerja secara lebih efektif dan efisien dengan situasi dan kondisi
lingkungan kantor yang sangat kondusif.
Beberapa peralatan yang akan digunakan di lapangan yang telah
dimiliki CV. ADICIPTA NUSATAMA hingga saat ini antara lain
sebagaimana tercantum pada tabel 4.3 sebagai berikut :
I. Pendekatan Teknis
1. Proses Pelaksanaan Pekerjaan
II. METODOLOGI
Untuk mendapatkan hasil kerja kegiatan Pengawasan Teknis Jembatan
Makunyi I Cs disamping dibutuhkan pendekatan pelaksanaan juga
dibutuhkan adanya metode pelaksanaan pekerjaan pengawasan yang
didasarkan pada masing-masing tahapan proses pelaksanaan pekerjaan
konstruksi.
Secara garis besar tahapan proses pengawasan dan metode pengawasan
pelaksanaan konstruksi akan serta langkah-langkah kerja yang akan
dilakukan oleh konsultan akan mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Segera setelah Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan, konsultan akan
memobilisasi segala keperluan kantor di lapangan (site office) yang
menyangkut segala keperluan sumberdaya yang dibutuhkan (personil
dan peralatan) termasuk penyediaan peralatan lapangan dan sarana
tranportasi, perlengkapan kantor di lapangan.
Hal-hal penting lainnya harus dilakukan oleh konsultan pada tahap awal
pekerjaan adalah mempelajari dan memahami secara terinci data-data
kontrak dan data-data lainnya yang sudah ada seperti standar
perencanaan, gambar-gambar rencana, spesifikasi, surat keterangan
material, persyaratan kontrak, rencana anggaran biaya, rencana kerja
dan lain-lain. Hal-hal tersebut akan menjadi alat ukur (parameter) yang
akan digunakan sebagai pedoman pengendalian pelaksanaan
pekerjaan konstruksi yang akan dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana
oleh konsultan pengawas sehingga jika terdapat penyimpangan akan
dengan mudah dikoreksi dan diperbaiki serta memberikan usulan-usulan
dan ataupun rekomendasi yang dapat diterima secara teknis.
B. PROGRAM KERJA
a. Pola Kerja
Untuk menjamin keberhasilan suatu kegiatan supervisi pekerjaan
konstruksi disamping dipelukan adanya suatu pendekatan dan
metodologi serta program kerja dan jadwal pelaksanaan pekerjaan
yang jelas, juga diperlukan adanya pola kerja. Berdasarkan hal
tersebut, maka tim konsultan akan menerapkan suatu metode
pekerjaan pengawasan berdasarkan konsep PDCA (Planning, Doing,
Check and Actuating) dalam arti setiap item pekerjaan atau kegiatan
yang akan dilaksanakan akan selalu direncanakan, dikerjakan,
diperiksa kemudian ditindaklanjuti bila terdapat hal-hal yang masih
perlu penyempurnaan/perbaikan, sehingga prosesnya bila
digambarkan akan berbentuk sebuah lingkaran kesatuan proses yang
terintegrasi satu sama lain.
1. Organisasi Tim
Dalam upaya mencapai hasil kegiatan pembangunan yang sesuai
dengan yang diharapkan, pengorganisasian pelaksana pekerjaan
Pengawasan Teknis Jembatan Makunyi I Cs mutlak diperlukan.
Dalam pengorganisasian yang dimaksud, selain uraian tugas dan
tanggung jawab personil sebagaimana diuraikan pada bab terdahulu
maka gambaran struktur organisasi pelaksanaan juga mutlak diperlukan.
Hal ini selain dimaksudkan agar tugas dan tanggung jawab masing-
masing personil yang uraian secara tegas, juga dimaksudkan agar
rentang kendali pelaksanaan pekerjaan dapat dipahami oleh masing-
masing anggota tim supervisi yang terlibat sehingga akan memudahkan
koordinasi tim.
Sehubungan dengan hal tersebut, konsultan menyusun skema organisasi
pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dinyatakan dalam gambar 5.6
berikut.
Gambar 5.6:
ORGANIGRAM PELAKSANAAN PEKERJAAN TIM KONSULTAN SUPERVISI
Keterangan :
Garis Koordinasi :
Garis Instruksi :
1. Inspector/Pengawas
Adapun tugas tenaga Inspector meliputi namun tidak terbatas pada
hal-hal yang tersebut di bawah ini:
a. Mengawasi kwalitas pelaksanaan untuk menjamin bahwa
pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan dokumen kontrak, spesifikasi
serta gambar-gambar rencana yang dilakukan secara terus
menerus.
b. memeriksa serta memberikan rekomendasi atas jadwal
pelaksanaan Penyedia jasa Pelaksanaan atau perubahan-
perubahannya untuk pelaksanaan harian, serta setiap rencana
atau program-program serupa yang diajukan oleh penyedia Jasa
Pelaksanaan untuk mendapatkan rekomendasi lebih lanjut dari Site
Engineer.
c. menilai kecukupan pemakaian, antara lain bahan-bahan dan
tenaga kerja kontraktor sehubungan dengan besarnya tingkat
kemajuan yang ditargetkan, dan bila perlu mengambil tindakan
yang tepat untuk meningkatkan laju pekerjaan.
d. Membantu dan menyampaikan kepada Supervisi apabila
terdapat hal-hal yang menyimpang dari rencana kerja atau
dokumen kontrak.
e. melaksanakan pengawasan yang efektif dan terus – menerus
terhadap pekerjaan serta menjamin bahwa mutu pekerjaan sesuai
dengan standar dan spesifikasi yang ditetapkan dalam kontrak.
f. Melakukan pengawasan dilapangan secara terus menerus dan
mencatat atas semua pelaksanaan pekerjaan harian, antara lain
peralatan, tenaga kerja dan material yang digunakan oleh
kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan harian dalam bentuk
Laporan Harian Inspector (Inspector Daily Report) yang akan
dirangkum dalam Laporan Mingguan (Weekly Report).
Untuk lebih jelasnya Komposisi Tim dan Penugasan (Daftar Personil) dapat
dilihat pada tabel 5.5 Sebagaimana Terlampir. Adapun Daftar Riwayat
Hidup Personil yang Diusulkan (Tenaga Ahli) berikut dokumen pendukung
lainnya serta Pernyataan Kesediaan Untuk Ditugaskan terlampir.