Anda di halaman 1dari 35

1.1.

Latar Belakang Penyedia Jasa


CV. ADICIPTA NUSATAMA adalah suatu perseroan komanditer yang
bergerak dalam bidang layanan jasa konsultansi di bidang perencanaan,
perancangan, pengawasan (supervisi) & manajemen serta perekayasaan
(engineering). Perusahaan ini didirikan pada tanggal 19 Juli 1988
dihadapan Notaris Etha Malimpungi, SH dan berkedudukan untuk pertama
kalinya di Jalan Suprapto No. 87 Palu Sulawesi Tengah.
CV. ADICIPTA NUSATAMA semula didirikan untuk mengisii kekurangan-
kekurangan terhadap layanan jasa konsultansi yang ada di Provinsi
Sulawesi Tengah khususnya dan di Wilayah Republik Indonesia pada
umumnya, serta untuk menunjang kegiatan-kegiatan pembangunan di
beberapa sektor terutama di sektor pembangunan infrastruktur.
Seiring dengan perubahan paradigma pembangunan nasional yang lebih
menekankan pada aspek otonomi dan pelibatan peran serta seluruh
masyarakat selaku pemangku kepentingan (stakeholders) dalam proses
pembangunan nasional, maka hal tersebut disamping merupakan
peluang juga sekaligus merupakan tantangan bagi CV. ADICIPTA
NUSATAMA dalam berkiprah dalam memberikan layanan jasa sesuai
kualifikasi dan klasifikasi bidang usahanya agar dapat sesuai dengan yang
diharapkan oleh semua pihak.
Sehubungan dengan hal tersebut dan dalam upaya peningkatan kinerja
perusahaan, pada tahun 2010 dilakukan perubahan komposisi
kepengurusan perusahaan sebagaimana tercantum dalam Akte
Perubahan nomor : 09 yang dibuat dihadapan Notaris Notaris Etha
Malimpungi, SH pada tanggal 18 Januari 2010.
Perubahan komposisi kepengurusan CV. ADICIPTA NUSATAMA dirancang
kedalam struktur yang memungkinkan para ahli dan karyawan dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka seefektif dan seefisien
mungkin. Disamping itu, perubahan komposisi kepengurusan dimaksud
juga memberikan ruang bagi ketersedian beragam tenaga ahli dengan
berbagai latar belakang keahlian untuk berkiprah dalam
mengaktualisasikan keahliannya masing-masing.
Visi yang dibangun CV. ADICIPTA NUSATAMA adalah ”senantiasa
berupaya menjadi penyedia jasa yang berdaya saing dan berinovasi serta
mampu berkembang secara sehat dan mandiri” dengan misi
”menghasilkan produk layanan jasa yang bermutu, melalui upaya
penyediaan sumber daya manusia handal dan peralatan yang memadai
untuk memberikan jaminan terhadap kepuasan pengguna jasa”
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, CV. ADICIPTA NUSATAMA selalu
berupaya untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (good
corporate governance) melalui pendekatan sistem manajerial yaitu
melalui suatu mekanisme Programming, Organizing, Actuating dan
Controlling (POAC) sehingga perusahaan dapat menjalankan kegiatan
usahanya secara berkelanjutan dan mampu memberikan keuntungan
bagi pemilik modal (shareholder).
Disamping itu, untuk menjamin akuntabilitas dan mutu layanan yang
diberikan pola kerja yang diterapkan mengacu pada Sistem Manajemen
Mutu Terpadu (Total Quality Management System) melalui mekanisme
Planning, Doing, Checking dan Actuating (PDCA) yang diintegrasikan sejak
dari proses awal hingga akhir dan serah terima akhir suatu pekerjaan.

1.2. Organisasi Perusahaan


Sesuai ketentuan yang tercantum dalam Anggaran Dasar pendiriannya,
perusahaan dikelola oleh direktur yang bertanggung jawab atas
pengoperasian, kontinutas, serta penentuan kebijaksanaan perusahaan.
Direktur disamping kedudukan mereka sebagai direktur perusahaan, juga
secara aktif ikut serta dalam melaksanakan aktivitas konsultasi profesional
menurut bidang keahlian dan latar belakang keilmuan dan pengalaman
yang dimilikinya.
Dalam menjalankan tugas, direktur dibantu oleh wakil Direktur serta tenaga
ahli inti perusahaan yang berpengalaman dan telah teruji kemampuan skill
dan knowledge-nya yaitu bidang tenaga ahli sipil, tenaga ahli
arsitektur,tenaga ahli elektrikal/mekanikal, tenaga ahli tata lingkungan,
tenaga operator komputer dimana masing-masing bidang tenaga ahli
mampu mengambil keputusan yang tepat disaat tersulit sekalipun. Masing
masing tenaga ahli dan penunjang bertanggung jawab penuh pada
tugasnya sesuai dengan keahliannya dan lingkup penugasannya masing-
masing.
CV. ADICIPTA NUSATAMA dikelola oleh direksi (Direktur dan wakil Direktur)
serta tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu, serta tenaga penunjang teknis
dan administrasi lainnya. Untuk memudahkan rentang kendali
pelaksanaan tugas-tugas dan tanggung jawab perusahaan, CV.
ADICIPTA NUSATAMA mempunyai struktur organisasi seperti pada bagan
pada gambar 1.1 berikut :
Untuk mengisi kebutuhan akan tenaga yang sesuai dengan tugas-
tugasnya, CV. ADICIPTA NUSATAMA akan menyiapkan suatu tim yang
profesional dan berpengalaman. Dalam rangka penyiapan suatu tim
tersebut, langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan terlebih
dahulu klasifikasi dan kualifikasi tenaga ahli yang dibutuhkan sesuai dengan
ruang lingkup pelayanan pekerjaan ini. Langkah berikutnya adalah memilih
dan menentukan kandidat-kandidat terpilih yang dirasa mampu untuk
mengisi posisi-posisi tersebut.
Konsultan memiliki suatu tanggung jawab yang spesifik atas tenaga ahli
yang diusulkan untuk menjadi anggota tim pelaksana pekerjaan. Dalam
kaitan ini, pemilihan setiap anggota tim didasarkan pada penilaian
kemampuan masing-masing personil dalam menangani pekerjaan
sebelumnya.

1.3. Fasilitas dan Peralatan Perusahaan


Dalam kegiatan jasa konsultasi gedung kantor, peralatan dan fasilitas
termasuk perlengkapannya adalah merupakan salah satu syarat utama
dalam mendukung kegiatan perusahaan.
Untuk itu perusahaan kami saat ini telah memiliki gedung kantor dan
berbagai macam jenis peralatan dan perlengkapan yang memadai
sehingga dapat memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada
Pengguna Jasa yang memberikan kepercayaan menangani pekerjaan.
Menyadari betapa pentingnya keberadaan dukungan fasilitas sarana dan
prasarana dalam menunjang kualitas hasil karya dan mutu kinerja
perusahaan, maka CV. ADICIPTA NUSATAMA telah menyiapkan berbagai
fasilitas sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan masing-masing
pekerjaan yang akan ditangani.
1.4. Lingkup Layanan
Ruang lingkup Aktivitas CV. ADICIPTA NUSATAMA menurut Sertifikasi Badan Usaha
Jasa Konsultan konstruksi yang di terbitkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi Nasional (LPJKN) yang meliputi bidang-bidang :

1. Perencanaan Konstruksi yang mencakup :


 Arsitektural :
o Jasa Nasehat/Pra Desain, Desain dan Administrasi Kontrak
Arsitektural
o Jasa Arsitektural Lansekap

 Sipil :
o Jasa Nasehat/Pra Desain dan Desain Enjiniring Bangunan
o Jasa Nasehat/Pra Desain dan Desain Enjiniring Teknik Sipil Keairan
o Jasa Nasehat/Pra Desain dan Desain Enjiniring Teknik Sipil
Transportasi

 Tata Lingkungan :
o Jasa Konsultasi Lingkungan
o Jasa Perencana Urban

 Jasa Analisis Enjiniring :


o Jasa Komposisi, Kemurnian dan Analisis

 Jasa Survey :
o Jasa Survey Permukaan
o Jasa Pembuatan Peta
o Jasa Geologi, Geofisik dan Prospek Lainnya

2. Pengawas Konstruksi yang mencakup :


 Jasa Inspeksi Teknis
o Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Bangunan
o Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil
Transportasi
o Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil
Keairan
o Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Industrial Plant dan
Proses
1.5. Pengalaman Perusahaan
Sampai saat ini, CV. ADICIPTA NUSATAMA memiliki pengalaman
profesional yang cukup memadai dalam beberapa bidang perencanaan
pembangunan maupun pengawasan, mulai dari pekerjaan detail
engineering design, urban design, survey dan pemetaan, supervisi,
advisory dan lain sebagainya dan telah dipercaya dan membantu
memberikan jasa konsultasi pada institusi pemerintah di tingkat provinsi,
kabupaten dan kota.
Khusus dalam menangani Pengawasan Teknis Jembatan Makunyi I Cs,
kiranya pengalaman CV. ADICIPTA NUSATAMA dalam melaksanakan
beberapa pekerjaan seperti antara lain Pengawasan Teknis
Pembangunan/Rehabilitasi Pustu Oti, Poskesdes Alindau dan Kamonji
(Paket A), Supervisi Pembuatan Pagar Kampus UNTAD dan beberapa
pekerjaan lain yang terkait dengan Pengawasan Teknis, bangunan dan
lingkungan, baik yang dikerjakan secara asosiasi (joint operation) dengan
beberapa konsultan nasional, maupun yang dikerjakan secara sendiri
dapat dijadikan tolok ukur kemampuan CV. ADICIPTA NUSATAMA dalam
menangani Pengawasan Teknis Jembatan Makunyi I Cs.
Disamping pemahaman secara konseptual Pengawasan Teknis Jembatan
Makunyi I Cs, Klasifikasi dan kualifikasi tenaga ahli yang tersedia, kualitas
dan Kuantitas peralatan yang akan digunakan serta pengalaman
perusahaan dalam menangani pekerjaan sejenis, pengenalan terhadap
wilayah pengawasan juga merupakan prasyarat bagi keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan.
CV. ADICIPTA NUSATAMA dan para tenaga ahlinya telah mengenal dengan

baik karakteristik wilayah-wilayah yang berada di bagian Timur Indonesia,


provinsi Sulawesi Tengah serta Kota Palu pada khususnya. berdasarkan
pengalamannya selama ini dalam mengerjakan pekerjaan-pekerjaan
konsultansi di beberapa wilayah kabupaten/kota yang tersebar di
kawasan timur Indonesia dan provinsi Sulawesi Tengah, maka hal tersebut
selanjutnya akan dijadikan sebagai referensi oleh para tenaga ahli dalam
melaksanakan Pengawasan Teknis Jembatan Makunyi I Cs.
Dengan demikian, maka diharapkan dengan referensi pengalaman
tersebut, terdapat signifikansi dan keterpaduan antara Pengawasan Teknis
Jembatan Makunyi I Cs yang akan dibuat dengan dokumen-dokumen
lain yang telah ada, khususnya dokumen yang terkait dengan kegiatan
Pengawasan Teknis.
Adapun Daftar Pengalaman Kerja dan Uraian Pengalaman Kerja sejenis 10
(sepuluh) tahun terakhir dinyatakan sebagaimana lampiran berikut ini.
4.1. Perihal Kerangka Acuan Kerja
Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang diberikan, maka setelah
mempelajari, mengkaji dengan teliti dengan seksama dokumen tersebut
maka kami berpendapat bahwa bahwa KAK yang diberikan tersebut
secara garis besar telah memberikan pemahaman menyangkut tugas dan
tanggung jawab yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas
dalam rangka pelaksanaan Pengawasan Teknis Jembatan Makunyi I Cs.
Disamping itu KAK yang diberikan sudah cukup memberikan informasi
yang komprehensif yang mencakup latar belakang pelaksanaan
pekerjaan pengawasan, maksud dan tujuan, sasaran yang ingin dicapai,
lingkup pekerjaan, pelaksanaan kegiatan pengawasan, tanggung jawab
pelaksanaan, biaya, kriteria, proses pekerjaan pengawasan, masukan dan
keluaran yang dihasilkan, sehingga dengan demikian konsultan pengawas
dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik sesuai
ketentuan yang disyaratkan.
Sehubungan dengan pelaksanaan Pengawasan Teknis Jembatan Makunyi
I Cs dan dalam upaya mencapai hasil kegiatan sesuai dengan yang
diharapkan, penyedia jasa mencoba memberikan beberapa usulan
khususnya yang terkait dengan dasar hukum ataupun Norma, Standar,
Pedoman dan Manual (NSPM) serta mekanisme pelaksanaan kegiatan,
usulan tersebut disampaikan sebagai bentuk apresiasi dan inovasi
penyedian jasa terhadap persyaratan yang tercantum dalam KAK.

Apresiasi dan inovasi disusun dan disampaikan berdasarkan pengalaman


penyedia jasa dalam mengerjakan pekerjaan-pekerjaan pengawasan
konstruksi bangunan maupun pekerjaan sejenis.
Beberapa usulan apresiasi dan inovasi dimaksud adalah sebagaimana
diuraiakan pada sub bab sebagai berikut.

A. PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN


Berdasarkan pengalaman dan apresiasi konsultan terhadap KAK yang
diberikan, dalam mengerjakan Pengawasan Teknis Jembatan Makunyi I
Cs, penetapan urutan kegiatan seringkali mempengaruhi kualitas hasil
akhir serta efisiensi dan efektivitas dari kegiatan yang dilaksanakan.
Dengan demikian, maka setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan,
selalu harus berdasarkan pada sebuah makanisme kerja yang ditetapkan
terlebih dahulu. Oleh sebab itu, tim konsultan sebelum merumuskan
mekanisme kegiatan terlebih dahulu akan melakukan identifikasi awal
dengan pengenalan terhadap kondisi dan situasi eksisting wilayah atau
pun kawasan yang akan dijadikan sebagai lokasi (site) bangunan, juga
akan melakukan pengkajian terhadap seluruh dokumen pelaksanaan
konstruksi serta berbagai kebijakan, regulasi dan norma-norma, standar-
standar, pedoman maupun manual (NSPM) yang terkait dengan
penyenggaraan bangunan gedung negara. Dengan cara tersebut,
diharapkan seluruh kegiatan akan dapat berjalan (dilaksanakan) secara
sistematis, efisien dan efektif sehingga akan menghasilkan hasil kegiatan
yang optimal dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sehubungan dengan hal tersebut, dalam kegiatan Pengawasan Teknis
Jembatan Makunyi I Cs tim penyedia jasa telah menyusun dan
merencanakan 4 (empat) tahapan pokok dan delapan (delapan) jenis
kegiatan yang akan diusulkan kepada pengguna jasa dengan tahapan
dan mekanisme proses sebagaimana tercantum pada tabel 4.1 sebagai
berikut.

Tabel : 4.1
MEKANISME PROSES PELAKSANAAN
Pengawasan Pembangunan Puskesmas Pembantu Saloya
B. RUANG LINGKUP
Kegiatan pengawasan secara umum bertujuan untuk mengawasi
pekerjaan konstruksi Pengawasan Teknis Jembatan Makunyi I Cs yang
merupakan salah satu program, Pokja Univeristas Tadulako, baik secara
kualitas maupun kuantitas pekerjaan fisik. Untuk itu pelaksanaan
pengawasan harus dilakukan secara penuh dan menempatkan tenaga-
tenaga ahli yang profesional.
Konsultan pengawas harus dapat melaksanakan pekerjaannya dengan
baik dan penuh tanggung jawab sehingga dapat menghasilkan kualitas
yang baik. Untuk memperoleh hasil tersebut maka harus memperhatikan
masukan, azas, keluaran dan proses dalam pelaksanaannya. Selain hal
tersebut diperlukan interpretasi pelaksanaan tugas yang baik dalam
pelaksanaan Pengawasan Teknis Jembatan Makunyi I Cs sebagai satu
kesatuan dengan pelaksanaan pekerjaan konstruksi dengan lingkup
pekerjaan pengawasan meliputi :

1. Melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan di lapangan, baik


kuantitas, kualitas maupun ketepatan waktu pelaksanaan
pekerjaan konstruksi.
2. Pengamanan untuk kelancaran pelaksanaan, baik dalam hal mutu
pekerjaan, ketertiban pekerjaan, kerusakan, kecelakaan,
penyimpangan pekerjaan maupun perselisihan.
3. Pengaturan penggunaan bahan untuk pekerjaan utamanya
menyangkut mutu bahan/material yang akan digunakan, baik
menyangkut asal bahan, hasil pengujian bahan di laboratorium,
maupun bahan yang ditolak (tidak boleh digunakan).
4. Menyelesaikan administrasi di lapangan, baik mengenai
pelaporan, penyerahan pekerjaan, penyimpangan dari rencana,
perhitungan pekerjaan tambah-kurang, perpanjangan waktu
pelaksanaan pekerjaan, maupun membantu pejabat pelaksana
teknis kegiatan ataupun kuasa pengguna angaran dalam
persiapan pendaftaran bangunan gedung Negara.
5. Membantu penyedia jasa konstruksi (kontraktor) dalam
menyiapkan gambar sesuai dengan hasil pelaksanaan (as built
drawing) sebagai kelengkapan dokumen pembangunan.

A. LINGKUP LAYANAN JASA KONSULTAN


Konsultan pengawas bertanggung jawab secara profesional dengan
tetap mengutamakan etika profesi yang berlaku. Kegiatan pengawasan
dilaksanakan dengan berpedoman pada Keputusan Menteri
Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor: 332/KPTS/M/2002 Tanggal 21
Agustus 2002, yang meliputi : memeriksa dan mempelajari dokumen
pelaksanaan konstruksi; mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan
metoda pelaksanaan; mengawasi kualitas dan kuantitas pekerjaan fisik;
memecahkan persoalan yang terjadi selama pelaksanaan;
melaksanakan rapat-rapat lapangan (rapat direksi) secara berkala;
menyusun lampiran berita acara kemajuan pekerjaan, pemeliharaan,
dan serah terima pekerjaan; meneliti gambar-gambar kerja (soft drawing)
yang diajukan pemborong; meneliti gambar-gambar hasil pekerjaan (as
built drawing); dan, menyusun daftar cacat/kerusakan pekerjaan.
Agar tercapainya suatu keluaran dengan hasil yang baik dari kegiatan
pengawasan, maka perlu diperhatikan persyaratan-persyaratan yang
diajukan oleh pihak Pengguna Jasa yang antara lain sebagai berikut:
 Persyaratan umum, setiap bagian pekerjaan pengawasan harus
dilaksanakan secara benar dan tuntas.
 Persyaratan objektif, pelaksanaan pekerjaan pengawasan yang
objektif, baik menyangkut macam, kualitas dan kuantitas sesuai
standar yang berlaku.
 Persyaratan fungsional, pengawasan konstruksi fisik harus
dilaksanakan secara profesional agar dapat mendorong
peningkatan kinerja kegiatan.
 Persyaratan prosedural, pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang berlaku.
 Persyaratan teknik lainnya, pekerjaan pengawasan selalu
berpedoman pada ketentuan-ketentuan seperti standar teknis,
pedoman teknis dan peraturan-peraturan teknis yang berlaku.
Peranan khusus layanan jasa konsultansi sebagaimana maksud dan tujuan
Pengawasan Teknis Jembatan Makunyi I Cs sesuai Kerangka Acuan Kerja
(KAK) yang diberikan adalah :
 Membantu Pihak Pengguna Jasa dalam hal ini Satuan Kerja Dinas
perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tojo Una-una
dalam melakukan pengawasan teknis (Memantau, mengawasi,
mengelola, mengendalikan serta mengambil keputusan terkait
pelaksanaan pembangunan gedung dalam lingkup Bandara Tojo
Una-una yaitu dalam hal ini Pengawasan Teknis Jembatan Makunyi I
Cs.
 Meminimalkan kendala-kendala teknis yang sering dihadapi oleh
penyedia jasa konstruksi di lapangan dalam menerapkan desain
yang memenuhi persyaratan spesifikasinya.
 Membantu menyelesaikan revisi desain bilamana terdapat
perbedaan desain yang ada, dengan kondisi di lapangan.
 Melakukan Pengawasan Teknis Jembatan Makunyi I Cs.

Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang diberikan, maka ruang


lingkup pekerjaan ini mencakup akan mencakup :

a. Kegiatan Persiapan :
1. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan
pengawasan.
2. Memeriksa time schedule (bar chart, S-curve) yang diajukan
pelaksana konstruksi dan selanjutnya diteruskan kepada pengguna
jasa untuk mendapatkan persetujuan.

b. Kegiatan Pengawasan Lapangan :


1. Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum,
pengawasan lapangan, koordinasi dan inspeksi kegiatan-kegiatan
pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun administrasi teknis
yang dilakukan dapat secara terus menerus sampai pada
pekerjaan diserahkan untuk kedua kalinya.
2. Melaksanakan rapat awal “Pre Construction Meeting” untuk
menetapkan MC = 0 bersama pemborong dan tim teknis.
3. Memimpin rapat mingguan untuk memecahkan masalah-masalah
dan rencana kerja berikutnya yang dituangkan dalam notulen
berita acara rapat mingguan.
4. Mengontrol dan mengendalikan waktu agar pelaksanaan
konstruksi dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal waktu yang
disepakati dalam kontrak.
5. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas bahan atau
komponen bangunan, peralatan, dan perlengkapan selama
pekerjaan pelaksanaan di lapangan atau di tempat kerja lainnya.
6. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang
tepat dan cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai
jadwal yang ditetapkan.
7. Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau
pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya, waktu
pekerjaan, dan ketentuan kontrak, untuk mendapatkan
persetujuan dari Pengguna Anggaran/Pejabat Pelaksana Teknis.
8. Memberikan perintah atau petunjuk kepada Pemborong, sejauh
tidak mengenai pengurangan, penambahan biaya, batas waktu
pekerjaan yang tidak menyimpang dari kontrak pemborongan.
9. Memberikan bantuan dan petunjuk kepada Pemborong dalam
mengusahakan perijinan sehubungan dengan pelaksanaan
pembangunan.

c. Konsultasi
1. Melakukan konsultasi Pengguna Anggaran/Pejabat Pelaksana
Teknis untuk membahas segala masalah dan persoalan yang timbul
selama masa pembangunan.
2. Mengadakan rapat lapangan secara berkala, sedikitnya 2 (dua)
kali dalam sebulan dengan Pengguna Anggaran/Pejabat
Pelaksana Teknis, Perencana dan Pemborong dengan tujuan
membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam
pelaksanaan, untuk kemudian membuat risalah rapat dan
mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan. Serah
terima paling lambat 1 (satu) minggu kemudian.
3. Mengadakan rapat diluar jadual rutin tersebut apabila dianggap
mendesak.

d. Pelaporan :
1. Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis
teknologi kepada Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) mengenai volume presentase dan nilai bobot
bagian-bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh pelaksana
konstruksi.
2. Melaporkan kemajuan pekerjaan fisik yang nyata telah
dilaksanakan dan dibandingkan dengan jadwal yang sudah
disepakati untuk disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK).
3. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga
kerja dan alat yang digunakan.
4. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh
Kontraktor terutama yang mengakibatkan pekerjaan tambahan
atau berkurangnya pekerjaan dan juga perhitungan serta gambar
konstruksi yang dibuat oleh Kontraktor (Shop Drawing).

e. Penyiapan Dokumen :
A. Menerima dan menyiapkan berita acara penyelesaian pekerjaan
di lapangan serta untuk keperluan pembayaran angsuran.
B. Memeriksa di lapangan dan menyiapkan daftar volume dan nilai
pekerjaan, serta penambahan atau pengurangan pekerjaan guna
keperluan pekerjaan.
C. Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan,
serta berita acara kemajuan pekerjaan, penyerahan pertama dan
kedua.
D. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan
(As Built Drawing) sebelum serah terima pertama.
E. Menyusun daftar cacat / kerusakan sebelum serah terima pertama
dan mengawasi perbaikan pada masa pemeliharaan.

F. KELUARAN
Keluaran yang diharapkan dari hasil kegiatan pengawasan ini secara umum
dapat dikatakan adalah terlaksananya kegiatan pengawasan secara rutin
atas pekerjaan pembangunan yang dilaksanakan oleh penyedia jasa
konstruksi (kontraktor), baik menyangkut kuantitas, kualitas, dan ketepatan
waktu dan biaya pelaksanaan sehingga wujud akhir bangunan dan
kelengkapannya dapat sesuai dengan dokumen pelaksanaan yaitu kontrak
kerja, spesifikasi teknis/rencana kerja dan syarat-syarat, gambar kerja
maupun dokumen lainnya yang dipersyaratkan untuk pekerjaan tersebut
serta dapat diterima dengan baik oleh pengguna jasa (PPK) maupun Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA).
Sedangkan secara spesifik keluaran yang diharapkan sebagaimana
dinyatakan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang diberikan, secara garis
besarnya mencakup :
1. Buku Laporan Pengawasan Pekerjaan.
2. Dokumentasi Kegiatan.
Lebih lanjut dalam sebagaimana dijelaskan dalam KAK, dokumen yang
dihasilkan selama proses pengawasan adalah mencakup Laporan
Pendahuluan, Laporan Bulanan dan As Built Drawing dengan substansi
muatan masing-masing laporan sebagai berikut :

1. Laporan Mingguan
Laporan Mingguan memuat :
- Laporan harian
- Time Schedule
Laporan Bulanan ini diserahkan selambat-lambatnya tiap bulan
berjalan sejak SPMK diterbitkan.

2. Laporan Bulanan
Laporan bulanan memuat :
- Rekap dari Laporan Mingguan
- Dokumentasi Kegiatan secara keseluruhan
Laporan Bulanan ini diserahkan selambat-lambatnya tiap bulan
berjalan sejak SPMK diterbitkan.

4.2. Perihal Personil/Fasilitas Pendukung dari PA/KPA


Peralatan/material, personil dan fasilitas tidak disediakan oleh Pengguna
Anggaran dan atau Pengguna Jasa. Mengingat pentingnya
ketersediaan personil yang cukup jumlah dan kualifikasinya, maka
Konsultan Pengawas akan menyediakan personil baik yang
dipersyaratkan dalam KAK maupun tenaga ahli yang tidak
dipersyaratkan namun berperan penting dalam kelancaran proses
pelaksanaan konstruksi bangunan gedung seperti ; tenaga ahli/inpector
arsitektur dan tenaga ahli/inspector mekanikal/elektrikal misalnya.
Demikian halnya dengan ketersediaan peralatan/material, Konsultan
Pengawas akan menyediakan peralatan/per;engkapan/material baik
yang dipersyaratkan dalam KAK maupun yang tidak dipersyaratkan
namun dianggap berperan penting dalam kelancaran proses
pelaksanaan konstruksi bangunan gedung atau Pengawasan Teknis
Jembatan Makunyi I Cs.
Adapun fasilitas dan peralatan yg dimiliki oleh Konsultan Pengawas
dinayatakan pada tabel 4.2 berikut :

TABEL 4.2
DAFTAR INVENTARISASI FASILITAS

memiliki gedung kantor yang terletak di Jalan Kijang Selatan VII No. 27
Palu sehingga sangat memungkinkan para karyawan/tenaga ahli untuk
bekerja secara lebih efektif dan efisien dengan situasi dan kondisi
lingkungan kantor yang sangat kondusif.
Beberapa peralatan yang akan digunakan di lapangan yang telah
dimiliki CV. ADICIPTA NUSATAMA hingga saat ini antara lain
sebagaimana tercantum pada tabel 4.3 sebagai berikut :

TABEL 4.3 : FASILITAS PERALATAN LAPANGAN

Dengan ketersediaan tenaga ahli/pendukung dan atau kemampuan


menyediakan tenaga ahli/pendukung serta ketersediaan fasilitas
pendukung yang dimiliki CV. ADICIPTA NUSATAMA dapat memperlancar
proses serta hasil pelaksanaan Pengawasan Teknis Jembatan Makunyi I
Cs dapat sesuai dengan yang diharapkan oleh Pengguna Jasa,
Semoga.
E.
Uraian Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja
Pengawasan Teknis Jembatan Makunyi I Cs

A. PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI

I. Pendekatan Teknis
1. Proses Pelaksanaan Pekerjaan

Sebelum menetapkan metodologi, terlebih dahulu perlu dibuatkan


mekanisme proses kegiatan Pengawasan Teknis Jembatan Makunyi I
Cs, sehingga tahapan-tahapan pekerjaan akan dilakukan secara
sistematis dan menyeluruh. Mekanisme proses pelaksanaan pekerjaan
ini dibuat sesuai dengan rencana program kerja yang telah disusun
oleh tim yang kemudian diurutkan berdasarkan standart teknis
pelaksanaannya untuk kemudian dijadikan sebagai pedoman tim
konsultan dalam melaksanakan kegiatannya. Berdasarkan mekanisme
proses pelaksanaan kegiatan ini kemudian tim konsultan merumuskan
dan menetapkan konsep pendekatan dan metodologi pada setiap
tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan, sehingga dengan
demikian antara kegiatan dengan metodologi yang akan diterapkan
akan memiliki koneksitas dan konsistensi yang lebih akurat dan terarah.

Mekanisme proses Pengawasan Teknis Jembatan Makunyi I Cs


selengkapnya dinyatakan pada Gambar 5.1 dan Gambar 5.2 sebagai
berikut :
GAMBAR 5.1 :

BAGAN ALIR PROSES KEGIATAN PENGAWASAN


GAMBAR 5.2 :
BAGAN ALIR PROSES PEMBAYARAN
2. Pendekatan Sistem
Keberhasilan pelaksanaan kontrak konstruksi umumnya dan konstruksi
bangunan gedung pada khususnya akan sangat dipengaruhi oleh
banyak faktor baik secara internal maupun eksternal. Secara internal
faktor yang mempengaruhi suatu kegiatan konstruksi mencakup yaitu
antara lain ; resourcess (tenaga kerja, material dan biaya), metode,
serta jangka waktu penyelesaian pekerjaan konstruksi. Sedangkan
secara eksternal keberhasilan pelaksanaan pekerjaan konstruksi akan
sangat dipengaruhi oleh faktor iklim, cuaca dan keadaan ekonomi
dan stabilitas keamanan. Disamping itu, dalam pelaksanaan pekerjaan
konstruksi juga merupakan suatu rangkaian kegiatan yang mencakup
input, proses dan output.

Berdasarkan pemahaman tersebut, maka dalam pelaksanaan


pekerjaan pengawasan agar diperoleh hasil yang optimal, konsultan
pengawas akan menerapkan suatu pendekatan sistem (system
approach) yang melihat bahwa pekerjaan konstruksi yang akan
diawasi terdiri dari beberapa komponen yang saling berhubungan dan
mempunyai saling ketergantungan antara satu dengan yang lainnya.

II. METODOLOGI
Untuk mendapatkan hasil kerja kegiatan Pengawasan Teknis Jembatan
Makunyi I Cs disamping dibutuhkan pendekatan pelaksanaan juga
dibutuhkan adanya metode pelaksanaan pekerjaan pengawasan yang
didasarkan pada masing-masing tahapan proses pelaksanaan pekerjaan
konstruksi.
Secara garis besar tahapan proses pengawasan dan metode pengawasan
pelaksanaan konstruksi akan serta langkah-langkah kerja yang akan
dilakukan oleh konsultan akan mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Segera setelah Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan, konsultan akan
memobilisasi segala keperluan kantor di lapangan (site office) yang
menyangkut segala keperluan sumberdaya yang dibutuhkan (personil
dan peralatan) termasuk penyediaan peralatan lapangan dan sarana
tranportasi, perlengkapan kantor di lapangan.

Konsultan juga akan menyiapkan peralatan pengendalian berupa


blanko standard dan format laporan yang akan digunakan selama
tahap pengawasan konstruksi termasuk laporan inspeksi lapangan yang
akan digunakan, laporan pengujian bahan dan tanah (jika diperlukan),
blanko pengecekan topografi survey, blanko pengukuran volume
pekerjaan, blanko persetujuan atas permohonan pelaksanaan
pekerjaan, segala keperluan surat-menyurat antar instansi terkait, blanko
rekaman pengiriman dan pemakaian peralatan, kendaraan dan lain-lain
sebagainya.

Hal-hal penting lainnya harus dilakukan oleh konsultan pada tahap awal
pekerjaan adalah mempelajari dan memahami secara terinci data-data
kontrak dan data-data lainnya yang sudah ada seperti standar
perencanaan, gambar-gambar rencana, spesifikasi, surat keterangan
material, persyaratan kontrak, rencana anggaran biaya, rencana kerja
dan lain-lain. Hal-hal tersebut akan menjadi alat ukur (parameter) yang
akan digunakan sebagai pedoman pengendalian pelaksanaan
pekerjaan konstruksi yang akan dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana
oleh konsultan pengawas sehingga jika terdapat penyimpangan akan
dengan mudah dikoreksi dan diperbaiki serta memberikan usulan-usulan
dan ataupun rekomendasi yang dapat diterima secara teknis.

Disamping itu, konsultan juga akan menyiapkan setiap tambahan-


tambahan, catatan-catatan tambahan atau sejenisnya yang mungkin
diperlukan setelah proses pengkajian ulang secara terinci dan studi atas
data yang sudah ada. Jika setelah disetujui oleh Pemimpin Kegiatan dan
atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), selanjutnya akan diberikan pada
pelaksana konstruksi (kontraktor pelaksana).
2. Tahap Pengawasan Pelaksanaan Konstruksi
Salah satu latar belakang dibutuhkannya tim konsultan pengawas dalam
pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi adalah adanya tuntutan bahwa
pekerjaan konstruksi dapat selesai secara tepat waktu dan biaya serta
dapat memenuhi persyaratan baik secara kuantitas maupun kualitas
yang telah ditentukan dalam dokumen kontrak pelaksanaan konstruksi
antara Pengguna Jasa dan konstraktor pelaksana.
Berdasarkan hal tersebut, maka terdapat beberapa metode yang akan
diterapkan dalam beberapa item’s kegiatan konstruksi dikaitkan dengan
tugas-tugas dan fungsi konsultan pengawas dilapangan yaitu :

a. Pengendalian Kuantitas dan Kualitas (Quality and Quantity Control)


Pengendalian jumlah dan kualitas pekerjaan (Quantity dan Quality
Control) adalah merupakan bagian dari Quality Assurance yang
merupakan prasyarat utama bagi terlaksananya suatu kegiatan
konstruksi secara optimal sesuai yang ditentukan dalam dokumen
pelaksanaan konstruksi.
Untuk memenuhi tuntutan pengendalian tersebut, maka konsultan
pengawas akan melalukan upaya monitoring dan pemeriksaan
secara terus menerus dan evaluasi secara berkala terhadap proses
konstruksi selama masa konstruksi berlangsung dengan
membandingkan antara kuantitas (baik menyangkut jumlah dan
ukurannya) serta spesifikasi teknis pekerjaan sebagaimana disyaratkan
dalam dokumen kontrak dan realisasinya di lapangan.

Kegiatan monitoring dan pemeriksaan dan atau pengujian (jika


diperlukan) akan dilakukan baik terhadap material yang akan
digunakan, peralatan, tenaga kerja serta proses (metode kerja) yang
akan digunakan dalam proses pelaksanaan konstruksi yang dilakukan
oleh kontraktor pelaksana sesuai dengan standard pengujian bahan
yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang.
Disamping upaya monitoring dan pemeriksaan dan atau pengujian
juga diperlukan adanya pengadministrasian, baik menyangkut
tatalaksana monitoring, pemeriksaan dan pengujian maupun
menyangkut penggunaan sumberdaya (manusia, alat dan bahan)
yang digunakan serta faktor-faktor ekternal (alam dan lingkungan)
lainnya yang mempengaruhi proses pelaksanaan konstruksi.

Untuk menunjang upaya monitoring, pemeriksaan dan atau pengujian


maka konsultan akan melakukan back-up data quantity maupun
quality yang mencakup :
 Keseluruhan bahan yang akan digunakan yang sudah lolos uji
mutu.
 Semua pekerjaan yang telah dilaksanakan.
 Setiap item pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan segera
dilakukan pengukuran dan melakukan uji mutu tidak perlu
menunggu sampai masa penyusunan Sertifikat bulanan.
 Back-up data quantity dan quality diajukan secara bertahap
sesuai degan pekerjaan yang sudah selesai, sehingga waktu
yang oleh konsultan untuk memeriksa cukup. Jika terdapat
perbedaan antara hasil back up data Quantity dam Quality
antara konsultan dan kontraktor pelaksana maka dilakukan
perhitungan ulang secara bersama-sama.

b. Pengendalian Waktu dan Biaya


Salah satu persyaratan yang umumnya tercantum dalam kontrak
pelakanaan konstruksi antara Pengguna Jasa dan Kontraktor
Pelaksana adalah terpenuhinya jadwal waktu dan biaya yang telah
ditentukan. Dalam melakukan pengendalian waktu dan biaya
pekerjaan konstruksi, maka konsultan pengawas akan melakukan
upaya pengendalian dengan metode CPM (Critical Path Method)
sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah dibuat oleh
kontraktor pelaksana dan telah mendapat persetujuan Pengguna
Jasa.
Dalam proses pengendalian waktu dan biaya konsultan akan
melakukan evaluasi secara berkala (mingguan, dua mingguan atau
bulanan) terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang telah
dilaksanakan oleh kontraktor dengan membandingkan antara
rencana yang ada dan realisasinya sehingga dengan demikian kinerja
kontraktor pelaksana dapat diukur berdasarkan kesesuaian antara
rencana yang dibuat dan capaiannya.

Metode CPM (Critical Path Method) disamping dapat


menggambarkan waktu pelaksanaan konstruksi (rencana dan
capaiannya) juga mampu memberikan gambaran terhadap rencana
dan realisasi penggunaan biaya pelaksanaan konstruksi sehingga
dapat dijadikan alat pengendalian biaya. Pengendalian biaya ini
disamping berfungsi sebagai alat kontrol juga dapat dijadikan
pedoman dalam pembuatan sertifikat pembayaran oleh Pengguna
Jasa kepada kontraktor pelaksana atas prestasi pelaksanaan
pekerjaan yang telah dicapai.

Dalam hal hasil evaluasi dan penilaian terhadap jadwal waktu


penyelesaian yang direncanakan terjadi keterlambatan karena faktor
ekternal (alam) maupun internal (sumberdaya maupun metode kerja),
maka konsultan pengawas akan memberikan pertimbangan teknis
kepada kontraktor pelaksana untuk segera mengambil tindakan
tindakan antara lain seperti:
 meningkatkan efisiensi pemakaian jam kerja, bila perlu
penambahan jam kerja,
 segera menambah peralatan dan tenaga kerja, dan atau ;
 Mengubah metode kerja agar lebih efektif dan efisien.

Konsultan menyadari sepenuhnya pentingnya ketepatan waktu


pelaksanaan pekerjaan dan ketepatan biaya yang berhubungan
dengan pekerjaan konstruksi sehingga evaluasi dan penilaian secara
berkala atas ketepatan waktu dan biaya sejak permulaan pekerjaan
konstruksi dilaksanakan sampai dengan selesai mutlak diperlukan
sehingga hasil pekerjaan konstruksi dapat sesuai dengan yang
direncanakan.

c. Pengendalian Keselamatan Kerja dan Lingkungan


Keselamatan adalah hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam
setiap pekerjaan konstruksi. Sehingga konsultan harus memberikan
perhatian khusus untuk menghindarkan kecelakaan demi keamanan
dan keselamatan pekerjaan, peralatan dan tenaga kerja itu sendiri.

Upaya pengendalian ini dilakukan dengan melakukan monitoring,


evaluasi terhadap metode dan prosedur pelaksanaan pekerjaan
yang diterapkan oleh kontraktor pelaksana dan memastikan bahwa
aktifitas yang dilaksanakan tidak menggangu lingkunan sekitarnya.

Untuk memudahkan rangkaian upaya monitoring, evaluasi terhadap


keseluruhan proses dan pencapaian hasil pelaksanaan pekerjaan
konstruksi yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana di lapangan berikut
kendala dan upaya penyelesaian yang direkomendasikan oleh konsultan
pengawas kepada pengguna jasa dan instansi yang berwenang, maka
segala hal yan berhubungan dengan proses pengendalian yang
dilakukan oleh konsultan di lapangan akan dilaporkan secara berkala.

Disamping upaya pelaporan yang dimaksud, untuk memudahkan


koordinasi dan singkronisasi atas pelaksanaan di lapangan, konsultan
pengawas akan menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara
berkala baik antara tim konsultan dengan pihak kontraktor pelaksana
maupun dengan pihak pengguna jasa dan instansi lainnya yang
berwenang.

3. Tahap Serah Terima Pekerjaan Konstruksi


Sebelum serah terima pekerjaan konstruksi dilaksanakan oleh kontraktor
pelaksana kepada Pengguna Jasa, konsultan terlebih dahulu memeriksa
kembali data hasil pengukuran dan memeriksa hasil
pemeriksaan/pengujian atas hasil pekerjaan yang diukur (back-up
quantity) dan memastikan bahwa hasil pelaksanaan pekerjaan sudah
sesuai dengan dokumen kontrak.
Setelah melakukan pengukuran dan pemeriksaan atas seluruh komponen
bangunan (sub sistem bangunan) dan memastikan seluruh komponen
bangunan dapat berfungsi dengan baik, maka untuk memudahkan
upaya pemeliharaan konsultan pengawas membuat Gambar Terlaksana
(as Built Drawing) atas keseluruhan sistem bangunan yang mencakup
sub sistem arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal, dan sub sistem
sanitasi lingkungan dan komponen bangunan lainnya.
Konsultan menyadari sepenuhnya bahwa sebelum penyerahan
pekerjaan oleh kontraktor pelaksana kepada pengguna jasa, maka
proses serah terima pekerjaan harus ditunjang oleh administrasi
pelaksanaan serta dokumen hasil pelaksanaan pekerjaan sejak
perkerjaan dimulai sampai dengan selesainya pelaksanaan pekerjaan
konstruksi. Pada tahap ini akan memastikan bahwa segala keperluan
administrasi yang dibutuhkan termasuk penyiapan berita acara yang
diperlukan dapat terpenuhi.

Pada tahap ini konsultan pengawas juga akan menyerahkan Laporan


Akhir yang memuat seluruh rangkaian proses pelaksanaan konstruksi sejak
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja oleh Pengguna Jasa sampai
dengan berakhirnya pelaksanaan pekerjaan konstruksi

B. PROGRAM KERJA

Untuk memperoleh hasil kerja kegiatan Supervisi Pemuatan Pagar


Universitas Tadulakosebagaimana ditetapkan dalam KAK yang lebih
berdayaguna (efektif dan efisien) dengan hasil yang optimal, maka
diperlukan adanya program kerja pengawasan yang didasarkan pada
sistimatika pekerjaan pengawasan yang disusun berdasarkan lingkup
kegiatan pengawasan. Tim konsultan akan menerapkan suatu proses kerja
yan digambarkan secara skematik sebagaimana dinyatakan pada
gambar 5.3 sebagai berikut :

GAMBAR 5.3 : BAGAN ALIR PROSES KEGIATAN PENGAWASAN


1. RENCANA PROGRAM KERJA
Tim konsultan akan melaksanakan beberapa item pekerjaan berdasarkan
jadwal kegiatan yang telah ditetapkan. Penyusunan jadwal rencana
kegiatan ini telah disusun berdasarkan pertimbangan teknis dan alokasi
waktu penyelesaian pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak
kerja.
Program kegiatan ini disusun oleh seluruh tenaga ahli yang akan terlibat
langsung dalam kegiatan Supervisi Pembangunan Guest House
Universitas Tadulako dengan mengacu pada dokumen pelaksanaan
konstruksi serta pengalaman masing-masing tenaga ahli, sehingga
dengan demikian diharapkan adanya konsistensi antara metodologi dan
rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.
Rencana program kegiatan pengawasan yang akan dikerjakan oleh
konsultan secara garis besar terdiri dari 11 item pekerjaan sebagai berikut
sebagaimana disajikan pada tabel 5.4 berikut.

TABEL 5.4 : RENCANA PROGRAM KERJA


Berdasarkan program kerja tersebut di atas, maka maka disusun Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana dinyatakan pada bab Selanjutnya .
yaitu Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.

a. Pola Kerja
Untuk menjamin keberhasilan suatu kegiatan supervisi pekerjaan
konstruksi disamping dipelukan adanya suatu pendekatan dan
metodologi serta program kerja dan jadwal pelaksanaan pekerjaan
yang jelas, juga diperlukan adanya pola kerja. Berdasarkan hal
tersebut, maka tim konsultan akan menerapkan suatu metode
pekerjaan pengawasan berdasarkan konsep PDCA (Planning, Doing,
Check and Actuating) dalam arti setiap item pekerjaan atau kegiatan
yang akan dilaksanakan akan selalu direncanakan, dikerjakan,
diperiksa kemudian ditindaklanjuti bila terdapat hal-hal yang masih
perlu penyempurnaan/perbaikan, sehingga prosesnya bila
digambarkan akan berbentuk sebuah lingkaran kesatuan proses yang
terintegrasi satu sama lain.

Pola kerja tim konsultan dalam kegiatan Pengawasan Pembangunan


Puskesmas Pembantu Saloya pada dasarnya akan menerapkan prinsip
“Total Quality Management System (TQMS)” ORGANISASI DAN PERSONIL

1. Organisasi Tim
Dalam upaya mencapai hasil kegiatan pembangunan yang sesuai
dengan yang diharapkan, pengorganisasian pelaksana pekerjaan
Pengawasan Teknis Jembatan Makunyi I Cs mutlak diperlukan.
Dalam pengorganisasian yang dimaksud, selain uraian tugas dan
tanggung jawab personil sebagaimana diuraikan pada bab terdahulu
maka gambaran struktur organisasi pelaksanaan juga mutlak diperlukan.
Hal ini selain dimaksudkan agar tugas dan tanggung jawab masing-
masing personil yang uraian secara tegas, juga dimaksudkan agar
rentang kendali pelaksanaan pekerjaan dapat dipahami oleh masing-
masing anggota tim supervisi yang terlibat sehingga akan memudahkan
koordinasi tim.
Sehubungan dengan hal tersebut, konsultan menyusun skema organisasi
pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dinyatakan dalam gambar 5.6
berikut.
Gambar 5.6:
ORGANIGRAM PELAKSANAAN PEKERJAAN TIM KONSULTAN SUPERVISI

Keterangan :

Garis Koordinasi :

Garis Instruksi :

2. Komposisi Personil (Tim Supervisi)

Dalam rangka upaya untuk mencapai sasaran dan tujuan dari


pelaksanaan Pengawasan Teknis Jembatan Makunyi I Cs secara lebih
optimal, konsultan akan melaksanakan kegiatan tersebut secara
signifikan dan sistematis pada setiap fase kegiatan yang dilaksanakan.
Dengan demikian Konsultan akan menyiapkan dan memobilisasi Tenaga
yang telah ditetapkan dalam KAK dengan komposisi Tim Supervisi serta
uraian tugas dan tanggung jawabnya masing-masing adalah sebagai
berikut :
TENAGA AHLI

1. Inspector/Pengawas
Adapun tugas tenaga Inspector meliputi namun tidak terbatas pada
hal-hal yang tersebut di bawah ini:
a. Mengawasi kwalitas pelaksanaan untuk menjamin bahwa
pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan dokumen kontrak, spesifikasi
serta gambar-gambar rencana yang dilakukan secara terus
menerus.
b. memeriksa serta memberikan rekomendasi atas jadwal
pelaksanaan Penyedia jasa Pelaksanaan atau perubahan-
perubahannya untuk pelaksanaan harian, serta setiap rencana
atau program-program serupa yang diajukan oleh penyedia Jasa
Pelaksanaan untuk mendapatkan rekomendasi lebih lanjut dari Site
Engineer.
c. menilai kecukupan pemakaian, antara lain bahan-bahan dan
tenaga kerja kontraktor sehubungan dengan besarnya tingkat
kemajuan yang ditargetkan, dan bila perlu mengambil tindakan
yang tepat untuk meningkatkan laju pekerjaan.
d. Membantu dan menyampaikan kepada Supervisi apabila
terdapat hal-hal yang menyimpang dari rencana kerja atau
dokumen kontrak.
e. melaksanakan pengawasan yang efektif dan terus – menerus
terhadap pekerjaan serta menjamin bahwa mutu pekerjaan sesuai
dengan standar dan spesifikasi yang ditetapkan dalam kontrak.
f. Melakukan pengawasan dilapangan secara terus menerus dan
mencatat atas semua pelaksanaan pekerjaan harian, antara lain
peralatan, tenaga kerja dan material yang digunakan oleh
kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan harian dalam bentuk
Laporan Harian Inspector (Inspector Daily Report) yang akan
dirangkum dalam Laporan Mingguan (Weekly Report).
Untuk lebih jelasnya Komposisi Tim dan Penugasan (Daftar Personil) dapat
dilihat pada tabel 5.5 Sebagaimana Terlampir. Adapun Daftar Riwayat
Hidup Personil yang Diusulkan (Tenaga Ahli) berikut dokumen pendukung
lainnya serta Pernyataan Kesediaan Untuk Ditugaskan terlampir.

3. Jadwal Penugasan Tenaga Ahli


Untuk memudahkan mobilisasi tenaga ahli dan personil yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan Pengawasan Teknis Jembatan Makunyi I Cs, maka
berikut ini disajikan Jadwal Penugasan Tenaga Ahli sebagaimana
dinyatakan dalam tabel 5.6 berikut terlampir.

Anda mungkin juga menyukai