Anda di halaman 1dari 7

KERUSUHAN LAMPUNG SELATAN 2012

Kerusuhan ini disebabkan dua gadis dari penduduk Desa Agom terjatuh
dari motor, kemudian dibantu oleh warga Desa Balinuraga dan terjadi
kesalahpahaman, karena saat warga Balinuraga membantu korban diikuti
pelecehan terhadap korban. Kesalahpahaman yang disebabkan isu
pelecahan ini mengakibatkan kemarahan dari warga desa Agom kepada
warga desa Balinuraga.

Akibat peristiwa ini terjadi bentrokan antara warga desa Agom dan desa
Balinuraga serta sekitarnya. Bentrokan ini menyebakan 14 orang tewas.
Selain itu, ratusan rumah dan puluhan kendaraan bermotor
rusak. Bentrokan yang berujung bentrokan ini menyebabkan ratusan orang
dari desa Balinuraga mengungsi.

Kapolres Lampung Selatan AKBP Tatar Nugraha menegaskan, kerusuhan


yang terjadi di Way Panji Lampung Selatan antara masyarakat Balinuraga
dan Way Harong menyebabkan tiga orang tewas, enam luka parah, dan
lima rumah terbakar. Pihak keamanan sudah berhasil memisahkan dua
kelompok massa.

Ketiga korban tewas yakni Marhadan bin samsinur, 35 tahun warga Dusun
Jembat Besi, Gunung Terang Kalianda. Jahiya bin Abdullah Lalung, (30)
warga Jati Permai kalianda. Alwi Nazar bin Solihin (35) Dusun Sukaraja
Desa Tajimalela Kalianda. Sedangkan korban luka berat masih dirawat di
RSUD Bob Bazar, Lampung Selatan dan dalam pengawasan dan
pengamanan yang sangat ketat dari petugas kepolisian.

Tiga orang yang tewas merupakan penduduk pribumi sedangkan yang luka
parah dua orang pribumi dan empat orang berasal dari suku Bali. Hingga
berita ini di turunkan, situasi di kedua daerah itu masih mencekam dan
tampak ratusan personil Polri, TNI AD dan Marinir terus melakukan
penjagaan super ketat, guna mengantisipasi agar tidak terjadi kerusuhan
atau serangan balik dari warga pribumi yang sejak Minggu (28/10).

Camat Way Panji, Lampung Selatan Hendra S.Sos di TKP mengatakan,


penyebab kerusuhan sesungguhnya berawal dari kesalahpahaman.

"Informasi yang kami terima, ada dua gadis dari penduduk pribumi terjatuh
dari motor, kemudian dibantu oleh warga Balinuraga. Di sinilah beragam
info yang diterima. Yang memanaskan situasi, ada isu seronok pada saat
warga Balinuraga memberikan pertolongan. Inilah penyebab pemicu
kerusuhan tadi malam," ujar Hendra.

Mendengar informasi itu, tanpa dikomando ratusan massa pribumi dari


Desa Agom, Kecamatan Kalianda dan beberapa desa sekitar bergerak ke
Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji. Massa tersebut hendak ngeludruk
(menyerbu) ke Balinuraga yang mayoritas dihuni warga etnis Bali.

Berdasarkan pemantauan SP di Desa Patok, Kecamatan Way Panji,


ratusan warga pribumi berjaga-jaga di perempatan pasar Patok yang
merupakan jalur masuk ke Desa Balinuraga.

Sementara itu, Wakapolda Lampung Kombes Pol. Rusman menegaskan,


seluruh aparatnya siap mengamankan te

mpat kejadian perkara. "Aparat yang diterjunkan cukup banyak. Ada Polri,
TNI, Marinir. Cukup mengantisipasi persoalan ini," ujar Rusman.

Bahkan pada Minggu (28/10) sore sekitar pukul 16.00 WIB, ia telah
mengumpulkan tokoh-tokoh dari masyarakat Bali Kecamatan Way Panji.
Sementara itu, Dan Brigif III Piabung Lampung, Kol Mar Hardimo
mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengamanan dari malam
Minggu.

"Pada saat info ada peristiwa itu, kami langsung bergerak melakukan
pengamanan. Yang pertama sekali mengamankan keluarga besar marinir
yang berada di Way Panji. Kini mereka kita amankan di markas Marinir di
Piabung," ujarnya.

"Sejak tadi pagi, 1 kompi sudah berada di Way Panji dan sekitarnya. Sore
ini akan datang 1 kompi lagi," ujarnya. Hardimo berharap semua pihak
dapat menerima tragedi ini sebagai musibah. "Kalau dihitung menang kalah
tak akan selesai-selesai," pungkasnya. [NVS/L-8]

Total korban meninggal dalam bentrokan warga dari Kampung Agom,


Kecamatan Kalianda, dan Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji,
Lampung Selatan, bertambah empat, menjadi 14 orang.

Kepala Polres Lampung Selatan AKBP Tatar Nugroho mengatakan, empat


korban merupakan korban meninggal pada saat bentrokan hari Minggu
(28/10/2012) lalu, sedangkan 10 korban merupakan korban meninggal
pada saat bentrokan hari Senin (29/10/2012) kemarin. "Saat bentrok hari
Minggu lalu, ada tiga korban meninggal dan satu kritis di RS Bandar
Lampung. Senin kemarin, korban yang kritis tersebut juga meninggal
dunia," papar Tatar.

Tatar menambahkan, empat korban merupakan massa dari pihak


Kampung Agom, sedangkan 10 korban merupakan massa dari Kampung
Balinuraga. Saat ini, beberapa korban jiwa masih diidentifikasi.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada bentrok di Desa Balinuraga,


Way Panji, Lampung Selatan, Senin (29/10/2012), korban tewas berjumlah
enam orang. Jumlah korban tewas ini bertambah sejak bentrok terjadi pada
Minggu (28/10/2012), yakni tiga orang. Selain itu, tiga lainnya luka-luka dan
16 rumah terbakar.
Bentrok berawal dari dua gadis dari Desa Agom, yang sedang
mengendarai sepeda motor, diganggu pemuda Desa Balinuraga sehingga
terjatuh dan mengalami luka-luka. Bentrok terjadi Sabtu (27/10/2012)
sekitar pukul 23.00. Massa dari Desa Agom menyerbu Desa Balinuraga
dengan membawa senjata tajam. Massa tersebut ada yang membawa
parang, pedang, golok, celurit, bahkan senjata senapan angin. Bentrok
berlanjut hingga Minggu (28/10/2012) yang menewaskan tiga orang.

Bentrok susulan kembali terjadi Senin (29/10/2012) dan kembali memakan


korban jiwa. Dihubungi secara terpisah, Kepala Biro Penerangan
Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar mengungkapkan,
saat ini sekitar 1.500 personel masih berjaga di sekitar lokasi.

Setelah memeriksa 55 saksi kasus bentrok Balinuraga, Kabupaten


Lampung Selatan, Kepolisian Daerah (Polda) Lampung belum juga
menetapkan tersangka.

"Kami masih melakukan pendalaman penyidikan, belum ada tersangka,"


kata Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih,
kepada Republika, Selasa (13/11).

Informasi yang beredar Polda telah mengantongi nama-nama calon


tersangka kasus Balinuraga yang terjadi pada 28-29 Oktober 2012.
Namun, sampai Selasa (13/11) belum ada keterangan resmi nama
tersangkanya.

Sulistyaningsih mengatakan polisi masih melakukan pemeriksaan saksi-


saksi dan pendalaman terhadap kasus Balinuraga yang menewaskan 14
orang tersebut. Pemeriksaan saksi, kata Sulis, sudah dilakukan sejak Rabu
(6/11) lalu.

Dalam penuntasan tindakan hukum terhadap pelaku perusakan dan


pertikaian kedua belah pihak, ia mengatakan belum bisa menargetkan
hingga kapan penyelesaian proses hukum pascaperdamaian tersebut.
Saat ini, kepolisian masih melakukan proses rehabilitasi kepada korban
bentrok. Tahap sekarang melakukan penenangan warga dulu, agar warga
bisa hidup damai kembali.

Pada poin perdamaian pada 4 November lalu, pada poin delapan korban
kedua pihak bertikai Desa Balinuraga dan Desa Agom, sepakat tidak ada
saling menuntut secara hukum dalam perdamaian tersebut.

Surat pernyataan perdamaian pihak yang bertikai di Lampung Selatan,


berhasil ditandatangani masing-masing pihak disaksikan Sekretaris Daerah
Provinsi (Sekdaprov) Lampung, Berlian Tihang, di Pemprov Lampung,
Ahad (4/11).

Berlian bersyukur setelah melalui proses yang panjang, kedua belah pihak
menyepakati 10 butir pernyataan perdamaian atas kejadian bentrok
antarkampung pada 28-29 Oktober 2012. "Sebenarnya tidak ada istilah
pribumi dan pendatang. Jadi semua warga Lampung, tetapi berasal
berbagai suku," kata Berlian.

Ia mengatakan untuk menciptakan suasana damai dan tentram, dengan


mendekatkan diri pada sang pencipta, menahan emosi dan sabar. "Karena
terpancing emosi, hal kecil jadi besar," ujarnya.

Selain itu, ia mengungkapkan setiap kehidupan pasti ada dinamika,


sehingga masing-masing pihak dapat menahan emosi, tidak mudah
tersinggung. Ia mengatakan semua pihak harus berpikir positif, sehingg
pada 27-29 Oktober 2012 tidak terulang lagi.

Kesepakatan perdamaian ini, Berlian mengatakan, akan terus


ditindaklanjuti, tidak berhenti di meja saja. Tapi akan terus tersosialisasi ke
warga.
TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
KERUSUHAN LAMPUNG SELATAN 2012

Disusun Oleh :
Steven Pagun Sumolang
NIM : 1815025053

Ilmu Komputer
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Mulawarman
Samarinda, November
2018

Anda mungkin juga menyukai