Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Pengolahan Tanah Minimum (Minimum Tillage)

Pengolahan tanah minimum (Minimum Tillage) adalah pengolahan tanah yang dilakukan
secara terbatas atau seperlunya tanpa melakukan pengolahan tanah pada seluruh areal lahan.
Pengolahan tanah secara intensif memerlukan biaya yang tinggi dan juga dapat mempercepat
kerusakan pada sumber daya tanah. Biasanya pada saat pengolahan tanah di lahan terbuka,
tanah akan dihancurkan dengan alat pengolah, yang dapat menyebabkan terganggunya agrerat
tanah. Dan apabila terjadi hujan, tanah akan sangat mudah hancur dan terbawa oleh air
permukaan yang menyebabkan erosi. Dalam jangka panjang, pengolahan tanah yang
dilakukan secara terus-menerus dapat menyebabkan pemadatan pada lapisan tanah bagian
bawah lapisan olah, dan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan akar. Oleh karena itu,
untuk mengatasi kerusakan karena pengolahan tanah, maka digunakan sistim pengolahan
tanah minimum (minimum tillage) yang diikuti dengan pemberian mulsa untuk meningkatkan
produksi pertanian.
Pengolahan tanah secara minimum (minimum tillage) memiliki beberapa manfaat,
diantaranya yaitu:
1. Dapat mencegah kerusakan tanah oleh erosi dan aliran pemukaan
2. Dapat mengamankan dan memelihara produktifitas tanah agar tercapai produksi yang
setinggi-tingginya dalam waktu yang tidak terbatas.
3. Meningkatkan produksi lahan usahatani.
4. Menghemat biaya pengolahan tanah, waktu dan tenaga kerja.
Di lahan pertanian yang kering dengan jenis tanah podsolik dengan lapisan olah yang
tipis dan peka akan erosi, diperlukan bahan organik untuk neningkatkan kesuburan dan
produktifitas lahan. Bahan organic dapat hilang karena pengolahan tanah yang terlalu sering,
tanah menjadi terbuka sehingga terjadi kenaikan suhu yang mempercepat hilangnya unsur
hara dalam tanah. Pada tanah yang tidak diolah biasanya akar tanaman hanya mampu
menembus sampai kedalaman 30 - 40 cm. Untuk mengatasi hal itu maka diperlukan
pengolahan tanah seperlunya saja yaitu disekitar lobang tanaman diikuti dengan pemberian
mulsa.
Cara pengolahan tanah minimum
1. Pengolahan tanah disekitar lobang tanaman.
Lahan yang akan ditanami dibersihkan dari rumput-rumput baik secara mekanis
maupun secara kimia menggunakan Herbisida Glyposate, selanjutnya tanah ditutupi
dengan mulsa dan tanah diolah seperlunya disekitar lobang tanam.
2. Pengolahan tanah di sekitar tanaman.
Untuk pembersihan Iahan dari rumput-rumputan dan pemberian mulsa sama
dengan cara di pengolahan tanah sekitar lobang tanaman, dan untuk pengolahan tanah
dilakukan dalam jalur tempat tumbuh tanaman
3. Tanpa pengolahan tanah (Zero Tillage).
Saat struktur dan porositas tanah dalam keadaan masih baik maka pengolahan
tanah beIum diperlukan.
Pemberian mulsa
Mulsa merupakan sisa-sisa tanaman (serasah) yang susah lapuk. Mulsa dibutuhkan dalam
pengendalian gulma, peningkatan aktivitas organisme tanah, mengurangi penguapan air tanah
serta menambah bahan organik setelah mulsa tersebut mulai lapuk. Mulsa tersebut
dihempaskan di atas permukaan lahan secara merata dengan ketebalan sekitar 3-5 cm
sebanyak 5 ton/Ha.
Pemupukan

Pemupukan pada sistim minimum tillage diberikan dengan penugalan dalam alur dengan
jarak 7-10 cm dari barisan tanaman. Setelah pemberian pupuk, lubang/alur ditutup dengan
tanah.

Anda mungkin juga menyukai