Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas berkat rahmat Allah Swt karena rahmat dan hidayah-Nya, saya masih
bisa menyelesaikan makalah tentang Problematika Sosial Budaya Yang Dihadapi Masyarakat.
Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan
dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalm penulisan makalah ini masih ada kekurangan, oleh sebab
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Dan semoga
dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bab I

Latar belakang

Kehidupan masyarakat yang semakin hari semakin berkembang dengan pesatnya


ternyata banyak mempengaruhi sosial budaya dalam berbagai ruang lingkup kehidupan di
masyarakat modern saat ini. Serta berbagai faktor-faktor yang melatar belakangi munculnya
problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat saat ini. Berbagai pendapat
muncul dari beberapa toetiti terkenal yang mengemukakan faktor-faktor yg melatar nbelakangi
perubahan sosial ini.

Diantaranya adalah yang telah dikemukanan oleh Max Weber yang mengakui bahwa
arti penting etik ekonomi yang dimaksudkan ialah etik protestan dalam perubahan sosial yaitu
berkembangnya semangat kapitalisme yang pada gilirannya mengembangkan ekonomi dan
bisnis di dunia barat. Serta berbagai faktor lain seperti faktor geografi, faktor biologis,
demografi, politik, teknologi, ekonomi,dan ideologi.

Rumusan masalah

- Penjabaran tentang problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat


saat ini.
- Faktor-faktor yang melatar belakangi munculnya problematika lingkungan sosial budaya
yang dihadapi masyarakat.
- Akibat yang ditimbulkan oleh perubahan sosial di kehidupan masyarakat sosial budaya.
- Definisi pengertian permasalahn sosial budaya yang dihadapi masyarakat.
PROBLEMATIKA LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA YANG DIHADAPI
MASYARAKAT

Berkembangnya kehidupan masyarakat disisi lain memunculkan suatu problematika sendiri.


Perubahan sosial merupakan konsekuensi logis dari adanya saling pengaruh mempengaruhi saat
interaksi sosial terjadi dalam lingkungan sosial budaya masyarakat. Para sosiolog mencoba
menguraikan akibat-akibat dari kelompok-kelompok sebab-sebab yang diasumsikan. Kelompok
atau kelas sebab-sebab ini disebut “faktor-faktor”. Ada beberapa faktor yang dirinci oleh para
pemikir sosial selalu bersifat ganda tidak tunggal, sekurang-kurangnya dalam ukuran yang lebih
besar.

Tetapi para teoritisi yang sangat bersemangat telah terlalu menekankan arti penting sebuah
faktor lebih daripada faktor lainnya. Mereka ini telah menyumbang lebih banyak kepada
pemahaman kita tentang masalah perubahan sosial budaya daripada para teoritisi ekonomis yang
terang-terangan memilih sebab-sebab ganda perubahan sosial budaya. Demikianlah kita telah
belajar sesuatu dari kegigihan Herbert Spencer yang mengemukakan seleksi alamiah sebagai
sebab perubahan sosial . Pendapat Henry Thomas Buckle tentang pengaruh geografi dan
terutama iklim, pendapat Karl Marx tentang pengaruh metode produksi,Arthur De
Gobineau yang menekankan faktor ras, yaitu tentang ras unggul, Emile Durkheim yang
menghargai faktor masyarakat itu sendiri dan Max Weber yang mengakui arti penting
etik ekonomi yang dimaksudkan ialah etik protestan dalam perubahan sosial yaitu
berkembangnya semangat kapitalisme yang pada gilirannya mengembangkan ekonomi
dan bisnis di dunia barat.

Berikut beberapa faktor menurut Bierstedt(1970:516-522):


Faktor geografi, faktor biologis, demografi, politik, teknologi, ekonomi,dan ideologi. Dari
beberapa faktor yang menyebabkan perubahan sosial hanya beberapa saja yang akan diberikan
contohnya. Bila kita memperhatikan penggunaan telepon genggam ataun Hp, akan nampak
betapa besarnya pengaruh terhadap masyarakat kita. Misalnya, kebiasaan mengirim kartu ucapan
selamat pada hari besar keagamaan, hari ulang tahun, dan sebagainya diganti dengan mengirim
sms. Orang lebih mudah dan lebih cepat berhubungan dengan orang lain yang berada di tempat
yang jauh, baik untuk urusan pribadi maupun bisnis , akan tetapi menjadi segan atau bahkan
tidak mau berkomunikasi dengan orang atau kawan yang dekat sekali secara badani. Rasa
keterasingan justru meningkat, itulah contoh pengaruh teknologi.

Cara produksi di pabrik, sistem bagaimana pendapatan masyarakat dibagi diantara


anggotanya menimbulkan perubahan sosial dalam masyarakat. Misalnya timbul serikat buruh
yang melakukan tawar menawar sebelum menandatangani Perjanjian Kerja Sama. Adanya
negara yang menganut sistem perekonomian kapitalisme, berdasarkan sistem negara
kesejahteraan atau sosial demokrasi, berdasarkan sosialisme. Itulah contoh pengaruh ekonomi.
Definisi/Pengertian Masalah Sosial dan Jenis/Macam Masalah Sosial Dalam Masyarakat

Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-
unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika
terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial
seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.

Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam
masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti
proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh
lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi
sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.

Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.

Problematika sosial akan terus bergejolak sampai manusia itu akan berpisah antara ruh
dengan nyawa, namun ada faktor yang sangat bermakna dalam kehidupan yakni faktor manusia
dengan Tuhan. Inilah satu faktor yang harus diperbaiki manusia. ada alasan mengapa saya
mengajukan satu faktor lagi, sebab, manusia dengan Tuhan jika mengalami
komunikasi"hubungan manusia/hamba" secara vertikal akan dapat menyadari bahwa manusia
itu seperti apa, fungsinya apa, tujuannya apa, maksudnya apa? kalau sudah manusia menyadari
sebagai manusia yang tinggal didunia maka secara lambat laun manusia akan akan mengetahui
dirinya sendiri dan kemudian akan menemukan manusia lain untuk melahirkan nilai-nilai dan
perilaku-perilaku sosial yang dapat bermanfaat bagi manusia itu sendiri ataupun manusia
lainnya.
1. pendekatan dengan Tuhan,
2. pendekatan dengan manusia
3. pendekatan dengan Ciptaan Tuhan

jadi pendekatan merupalan suatu jalan dalam pilihan untuk dapat menghasilkan makna
kehidupan berikutnya

setiap aktivitas menurut saya berpotensi menghadirkan permasalahan sosial, maka dari itu
diperlukan adanya pencegahan terhadap kemunculan permasalahan sosial. contoh :pernikahan
dan kelahiran.

Secara kasat mata kedua hal tersebut adalah hal yang lumrah terjadi dalam kehidupan
manusia. tetapi dari pernikahan itu bisa saja tejadi KDRT, perceraian, dan sebagainya. atau
karena kelahiran, muncul masalah-masalah sosial seperti kepadatan penduduk, kematian ibu dan
anak, dsb. oleh karena itu perlu ada langkah-langkah seperti penyuluhan, pendampingan dan
usaha-usaha sosial dalam mencegah timbulnya masalah sosial. kalau sudah terjadi masalah,
maka yang diperlukan adalah rehabilitasi sosial, seperti program suntik, pil, susuk atau lainnya
dalam KB, menurut saya itu adalah upaya rehabilitasi sosial, khususnya bagi wilayah yang
padat penduduknya, semisal china (untuk negara) atau jakarta (bagi sebuah pulau), tetapi
penyuluhan bagaimana membangun KB, itu merupakan sebuah pencegahan bagi wilayah-
wilayah yang jarang penduduknya. demikian juga dengan pagelaran musik dangdut di
kampung-kampung, seperti sekarang yang baru terekspos kembali.

hal di atas diutarakan adalah perkara yang berpotensi menjadi masalah sosial. namun masalah
sosial itu sendiri muncul karena faktor pemicu masalah. apa faktor pemicu masalah tersebut ?
jelas, bahwa yang namanya masalah adalah sesuatuyang ingin dihindari, sesuatu yang tidak
diharapkan, atau sesuatu yang dapat menimbulkan malapetaka.

berbicara masalah porno aksi, maka sebenarnya ini merupakan salah satu pemicu masalah
soaial. hal ini bisa kita lihat, bahwa dari dulu, meskipun orang 'menggandrungi' aktivitas seks
(karena naluri biologis sebagai makhluk hidup), namun manakala hal itu terjadi di muka umum,
maka hal itu akan mendatangkan cacian, hinaan, dan berbagai sanksi psikologis, bahkan ada
yang sampai dibakar atau dipukuli. untuk di indonesia, pelanggaran porno aksi masih menjadi
bahan perdebatan, karena hingga kini aturan masalah tersebut tidak kunjung mendapat kepastian
hukum, betul ?! tapi tadi bisa kita lihat, meskipun sanksi dari norma hukum belum nampak
jelas, namun sanksi dari berbagai norma telah menyalahkan aktivitas tersebut, norma
kesopanan, menyalahkan, norma adat pun demikian, norma agama, tentu lebis tegas lagi. maka
dari sini bisa kita simpulkan bahwa porno aksi (ditempat keramaian dan bukan dengan yang
dihalalkan) merupakan sesuatu yang tidak diharapkan, baik oleh tokoh masyarakat, tokoh
agama, maupun masyarakat. allahu'alam

terkait dengan adanya pagelaran dangdut, porno aksi, dan kaitannya dengan masalah ekonomi,
sebenarnya yang menjadi permasalahan intinya, menurut saya (sebagai kalangan sosial, ilmu
sosial) adalah ketidakadaannya ke-sinkron-an pola berpikir masyarakat dengan perilakunya.
dimana mereka dalam pola berpikir (sebagai pedoman mereka bertindak) 1. untuk porno aksi
(atau terkait aktivitas seksual) itu adalah hanyalah lingkup privat seseorang dengan
pasangannya dan tabu untuk diumbar ke setiap orang, tetapi ada yang melakukannya demi
alasan ekonomi. 2. pagelaran dangdut, meskipun tanpa porno aksi, sebenarnya tujuannya adalah
memberikan hiburan, yang setiap orang memerlukan dan mencari hiburan, tinggal bagaimana
merancang hiburan yang atraktif namun dengan tidak mengeksploitasi hal-hal yangterkait
dengan seks. justru dengan adanya porno aksi dlam panggung hiburan, menunjukkan ketidak
kreatifan penyelenggara hiburan itu sendiri. buktinya, rumah-rumah pelacuran atau warung
remang-remang, meskipun tidak mengatasnamakan hiburan, mereka tetap larsi manis. 3.
masalah ekonomi selalu menjadi senjata pamungkas setiap orang melakukan pelanggaran.
contoh kecil, orang yang mengebut dan melanggar lalu lintas, alasannya adalah menghemat
waktu, time is money, atau membunuh orang, karena alasan harta. jadi ekonomi, hanya sebagai
alasan saja, sehingga pilihannya adalah menegakkan kepastian hukum atau mentolerir berbagai
alasan, termasuk alasan ekonomi. dan pelanggaran karena alasan ekonomi, mencerminkan
bahwa negara ini tidak sejahtera dan pemerintahnya tidak memperhatian ekonomi rakyatya.

( sumber : ISBD oleh HJ.EUIS IDA WARTIAH, Dra, Msi.)


Kesimpulan

Problematika sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau


masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara
unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam
kehidupan kelompok atau masyarakat.

Banyak timbul beberapa faktor yang menjadi timbulnya masalah sosial itu. Namun yang
perlu kita garis bawahi sekarang adalah manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang di bekali
oleh akal dan pikirannya masing-masing. Maka dari itu jika terjadi suatu kecenderungan
sosial,perbedaan dan perselisihan antar manusia itu kembali kepada pola pikir kita masing-
masing. Tapi bukan berarti faktor lingkungan sekitar tidaklah penting. Karena secara logika
lingkungan sosial itu juga merupakan faktor kedua yang terpenting dari faktor yang pertama
tadi yang mengakibatkan suatu problematika sosial terjadi.
MAKALAH TENTANG PROBLEMATIKA LINGKUNGAN SOSIAL
YANG DIHADAPI MASYARAKAT

Dosen Pembina:

Kamaludin

Disusun Oleh:

Aditia Huda Ikhsani

201110073011028

PROGRAM STUDI ILMU SOSIAL DAN KEBUDAYAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2011

Anda mungkin juga menyukai