c. Riwayat kesehatan :
Tingkat kesadaran/GCS (< 15), konvulsi, muntah, dispnea /
takipnea, sakit kepala, wajah simetris / tidak, lemah, luka di kepala,
paralise, akumulasi sekret pada saluran napas, adanya liquor dari
hidung dan telinga dan kejang
d. Pengkajian persistem
1) Keadaan umum
2) Tingkat kesedaran : composmetis, apatis, somnolen, sopor, koma
3) TTV
4) Sistem Pernapasan
Perubahan pola napas, baik irama, kedalaman maupun frekuensi,
nafas bunyi ronchi.
5) Sistem Kardiovaskuler
Apabila terjadi peningkatan TIK, tekanan darah meningkat, denyut
nadi bradikardi kemudian takikardi.
6) Sistem Perkemihan
Inkotenensia, distensi kandung kemih
7) Sistem Gastrointestinal
Usus mengalami gangguan fungsi, mual/muntah dan mengalami
perubahan selera
8) SistemMuskuloskeletal
Kelemahan otot, deformasi
9) Sistem Persarafan
Gejala: kehilangan kesadaran, amnesia, vertigo, syncope, tinitus,
kehilangan pendengaran, perubahan penglihatan, gangguan
pengecapan .
2. Pathway
Cedera Kepala
edema paru
difusi O2 terhambat
ketidakefektifan pola
nafas
3. Diagnosa Keperawatan
a. ketidakefektifas pola nafas
b. resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak
c. ketidakefektifan jalan nafas
d. perubahan pemenuhan nutrisi
4. intervensi
NO Diagnosa Tujuan dan Intervensi
Keperawatan Kriteria Hasil
1. Ketidakefektifan NOC NIC
pola napas 1. Respiratory status: Airway Management
ventilation 1. Monitor respirasi dan
2. Respiratory status: status O2 oxygen
airway patency therapy
3. Vital sign status 2. Monitor TD, nadi, RR
Kriteria Hasil: sebelum, selama dan
1. Menunjukan jalan napas setelah aktivitas
yang paten (klien tidak 3. Buka jalan napas,
terasa tercekik, irama gunakan teknik chin lift
napas, frekuensi atau jaw thrust bila
pernapasan dalam perlu
rentang normal, tidak 4. Keluarkan sekret
ada suara napas dengan batuk atau
abnormal) suction
2. Tanda-tanda vital dalam 5. Pertahankan jalan napas
rentang normal (tekanan yang paten
darah, nadi, pernapasan)