Anda di halaman 1dari 15

RHIZOMA

2.1 Tujuan Percobaan : - Mengetahui struktur anatomi rimpang


- Mengetahui adanya benda ergastik pada rimpang
2.2 Pengamatan Rhizoma
2.2.1 Temu Giring (Curcuma heyneana)
2.2.1.1 Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma heyneana
2.2.1.2 Deskripsi Tanaman
Temu giring dalam pengobatan tradisional dimanfaatkan sebagai obat
cacing, meningkatkan stamina, rematik, sembelit, dan disentri. Tamanan ini
berasal dari jawa dan banyak ditemui tumbuh liar di hutan-hutan jati jawa
timur. Merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh hingga dua meter.
Berbentuk batang dan daun mirip dengan tanaman temu-temuan lainnya.
Rimpang panjang dan sempit atau membengkok ke bawah. Pada umumnya,
rimpang tumbuh ke bawah dengan percabangan rimpang secara keseluruhan
berbentuk bujur sankar. Bagian dalam rimpang berwarna kuning sedangkan
bagian dalammya berwarna pucat. Temu giring memiliki manfaat bila
dikonsumsi pada kesehatan yaitu mengobati panas atau demam, mengatasi
gangguan pada perut, seperti maag, kembung, masuk angin dll. melancarkan
sistem pernafasan. sebagai penawar racun alami. membunuh dan mencegah
sel kanker. membakar lemak dalam perut, dan mengobati penyakit kulit
terutama gatal-gatal
2.2.1.3 Hasil Pengamatan
a. Uji Organoleptis
 Bau : Aromatik

38
 Warna : Luar: coklat; dalam: kuning
 Rasa : Pahit
 Sediaan : Rhizoma
b. Morfologi

Morfologi rimpang temu giring

c. Anatomi
Pada mikroskop dengan
perbesaran 100x dapat
dilihat bahwa terdapat:

1. Amilum
2. Minyak
3. Lignin
Gambar Tangan Temu giring

Disamping adalah gambar


mikroskop pada
penampang melintang
temu giring dengan
perbesaran 100x yang telah
didapati terdapat amilum.

Gamar mikroskop temu giring

d. Uji Kimiawi
- Temu giring + IKI  biru kehitaman
Amilum (+)
- Temu giring + Sudan III  kemerahan
Minyak (+)

39
- Temu giring + HCl + Fluoroglusin  kemerahan
Lignin (+)
2.2.1.4 Analisis dan Pembahasan
Berdasarkan uji organoleptis dari rhizoma temu giring didapati daging
buah berwarna kunig pucat, rasa yang pahit, dan bau yang khas dan tajam.
Uji kimiawi dilakukan dengan tiga reagen yaitu IKI (uji Amilum),
Floroglyserin dan HCL (Uji lignin), serta Sudan III (uji minyak) dimana
sampe ditetesi reagen dan diamati perubahannya pada mikroskop yang dapat
menunjukan ada atau tidaknya suatu senyawa pada sampel tersebut. Pada uji
pertama digunakan IKI untuk melihat amilum, ketika ditetesi IKI amilum
pada sampel akan berwarna biru kehitaman yang menunjukan adanya
amilum pada temu giring. Pada uji kedua digunakan sudan III untuk menguji
adanya minyak. Setelah gelas preparat yang berisi sampel temu giring ditetesi
sudan III, saat pengamatan bagian yang menghaslkan minyak akan berwarna
kuning pucat yang mengindikasikan adanya minyak pada temu giring. Uji
terakhir yaitu uji temu giring diberikan floroglyserin dan HCL 25% untuk
menguji lignin. Dan setelah dilakukan pengamatan ada bagian pinggir sel
yang berubah menjadi warna merah yang mengindikasikan adanya lignin
pada temu giring
2.2.1.5 Kesimpulan
Berdasarkan dari uji yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa temu
giring mengandung amilum yang ditunjukan dari reagen IKI yang membuat
amilum menjadi biru kehitaman, minyak dari reagen sudan III yang membuat
sel penghasil minyak menjadi berwarna kuning, dan lignin dari reagen
floroglyserin dan HCL 25% membuat lignin berwarna merah.
2.2.1.6 Daftar Pustaka
Utami, Prapti. 2013. The Miracle of Herbs. Agromedia: Jakarta
Utami, Prapti. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. Agromedia: Jakarta

2.2.2 Temu Mangga (Curcuma mangga)


2.2.2.1 Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta

40
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma mangga
2.2.2.2 Deskripsi Tanaman
Temu mangga (Curcuma mangga) merupakan tanaman semak.
Ketinggian tumbuhnya mencapai 110 cm. Tanaman ini hanya memiliki
batang semu, yang sebenarnya merupakan susunan pelepah daun. Daunnya
berbentuk bulat lonjong dengan warna hijau. Panjangnya mencapai 45 cm
dan lebarnya 12,5 cm. Sementara itu, bunganya bertandan dan berwarna
dominan putih. Tanaman ini memiliki rimpang. Bentuknya bulat telur.
Warnanya kuning pucat. Sifatnya renyah dan mudah patah. Aromanya mirip
wortel, serta rasanya seperti gabungan mangga dan wortel. Dalam
pengobatan, bagian tanaman yang digunakan adalah rimpang. Temu mangga
bisa digunakan sebagai obat sakit perut, pengurang lemak perut, penambah
nafsu makan, penguat syahwat, penangkal racun, penurun demam, pencahar,
obat gatal, obat bronchitis, obat asma, obat masuk angin, obat penyakit kulit,
dan obat radang.
2.2.2.3 Hasil Pengamatan
a. Uji Organoleptis
 Bau : Menyengat
 Warna : Luar: coklat; dalam: putih kekuning-kuningan
 Rasa : Sedikit pedas
 Sediaan : Rhizoma
b. Morfologi

Morfologi temu mangga

41
c. Anatomi
Pada mikroskop dengan
perbesaran 400x dapat dilihat
bahwa terdapat:

1. Amilum
2. Parenkim
3. Trakea
Gambar tangan pengamatan temu 4. Minyak
mangga 5. Lignin

Gambar disebelah ini


menunjukkan gambar hasil
pengamatan dengan
perbesaran 400x. Dan dapat
terlihat parenkim dan sel
minyak.

Gambar pengamatan mikroskop

d. Uji Kimiawi
- Temu mangga + IKI  biru kehitaman
Amilum (+)
- Temu mangga + HCl + Fluoroglusin  kemerahan
Lignin (+)
2.2.2.4 Analisis dan Pembahasan
Berdasarkan uji organoleptis pada rhizome temu manga didapati bahwa
warna dari daging rhizome berwarna kuning pucat dengan kulit yang
berwarna coklat pucat. Aroma yang tercium dari temu manga yaitu
menyengat dan rasa dari dagingnya yaitu pedas. Uji kimiawi yang akan
dilakukan pada temu manga yaitu menggunakan IKI, serta HCL 25% dan
Floroglyserin. Pengujian dari sudan III belum dilakukan karena keterbatasan
waktu praktikum. Pengujian pertama digunakan satu tetes iki pada kaca
preparat yang terdapat sampel sayatan melintang dari temu mangga. Setelah
diamati dengan mikroskop didapat bahwa terdapat selsel yang berubah warna
menjadi kehitaman yang mengindikasikan bagian tersebut adalah amilum.

42
Kemudian dilakukan pengujian menggunakan floroglyserin dan HCL 25%
yang ketika diamati dengan mikroskop didapat perubahan pada bagian
pinggir sayatan menjadi merah yaitu adalah lignin .
2.2.2.5 Kesimpulan
Berdasarkan uji kimiawi yang dilakukan dapat diketahui bahwa temu
mangga mengandung amilum serta berlignin. Kandungan minyak belum
dapat diketahui dikarenakan belum dilakukannya uji reagen sudan III.
2.2.2.6 Daftar Pustaka
Hariana, Arief. 2006. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Niaga Swadaya:
Jakarta

2.2.3 Kunyit (Curcuma domestica)


2.2.3.1 Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma domestica Val
2.2.3.2 Deskripsi Tanaman
Tumbuh bercabang dan mempunyai tinggi sekitar 40 cm sampai 100 cm.
Batang semu, bulat, tegak, membentuk rimpang berwarna hijau kekuningan
dan tersusun atas pelepah daun yang agak lunak. Daun tunggal, berbentuk
bulat dan memanjang sampai 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm. Pertulangan
menyirip berwarna hijau pucat Berbunga majemuk, berambut dan bersisik
dari pucuk batang semua. Ujung dan pangkal daun berbentuk runcing dan
tepi daun rata. Kulit luar rimpang jingga kecoklatan, daging buah berwarna
merah jingga kekuningan. Tanaman ini dapat tumbuh di tanah yang
mempunyai tata pengairan yang baik sehingga cocok dengan iklim tropis di
Indonesia. Sebagai obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik,
bahan bumbu masak, peternakan, anti oksidan, anti inflamasi, anti mikroba,

43
pencegah kanker, anti tumor, permbersih darah, menurunkan kadar lemak
darah dan kolesterol.
2.2.3.3 Hasil Pengamatan
a. Uji Organoleptis
 Bau : khas kunyit
 Warna : luar: coklat; dalam: kuning tua
 Rasa : tidak berasa
 Sediaaan : rhizoma
b. Morfologi

Morfologi rimpang kunyit

c. Anatomi
Pada mikroskop dengan
perbesaran 400x dapat
dilihat bahwa terdapat:

1. Trakea
2. Amilum
3. Parenkim
(isodiametris)
Gambar tangan pengamatan kunyit
4. Amilum

Gambar disampig
merupakan gambar
mikroskop dari kunyit yang
diiris melintang.

Gambar mikroskop pengamatan kunyit

44
Gambar disamping
merupakan gambar literatur
pada penampang melintang
kunyit.

d. Uji Kimiawi
- Kunyit + IKI  biru kehitaman
Amilum (+)
- Kunyit + Sudan III  kemerahan
Minyak (+)
- Kunyit + HCl + Fluoroglusin  warna tetap
Lignin (-)
2.2.3.4 Analisis dan Pembahasan
Uji organoleptis pada rhizoma kunyit yaitu warna, bau, dan rasa sebagai
berikut. Warna dari kunyit pada bagian dagingya berwarna kuning pekat
yang dapat meninggalkan bekas pada tangan. Bau dari kunyit pun khas, dan
dengan rasa yang pedas seperti jahe-jahean lainya. Uji kimiawi dari kunyit
dilakukan dengan beberapa reagen yaitu reagen IKI, sudan III, HCl, dan
fluoroglusin. IKI untuk mengidentifikasi adanya amilum, sudan III
mengidentifikasi adanya minyak dan HCl ditambah fluoroglusin
mengidentifikasi adanya lignin. Hasil yang di dapat setelah direaksikan
adalah kunyit mengandung amilum yang ketika direaksikan dengan IKI
berubah warna menjadi biru kehitaman. Dengan meneteskan reagen sudan
III pada sampel irisan melintang kunyit dan diamati dengan mikroskop
didapat bahwa kunyit mengandung minyak dengan adanya selsel besar
berwarna kuning yang memproduksi minya pada kunyit. Pada reaksi HCl dan
fluoroglusin warna kunyit tetap ang berarti menandakan kunyit tidak
berlignin.
2.2.3.5 Kesimpulan
Dari hasil uji organoleptis dan uji kimiawi kunyit diketahui bahwa
warna kuning pekat pada kunyit dapat meninggalkan bekas yang susah untuk

45
dihilangkan. Kemudian pada uji kimiawinya kunyit mengandung minyak dan
amilum namun tidak mengandung lignin.
2.2.3.6 Daftar Pustaka
Rukmana, Rahmat. 2004. Temu-temuan Apotik Hidup di Pekarangan.
Kanisius: Yogyakarta.
Said, Ahmad. 2000. Khasiat dan Manfaat Kunyit. PT Sinar Wadja Lestari:
Jakarta

2.2.4 Jahe (Zingiber officinale)


2.2.4.1 Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotiledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species : Zingiber officinale
2.2.4.2 Deskripsi Tanaman
Jahe merpakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu
yang dilengkapi dengan bunga dan juga biji tunggal. Akar jahe dalam bentuk
rimpang atau umbi. Uniknya, meski digolongkan sebagai tumbuhan
magnolophhyta, pada faktanya jahe lebih banyak dikembangkan melalui
rimpangnya ketimbang dengan bunga dan bijinya. Batang jahe merupakan
batang semu yang bisa mencapai ketinggian maksimal 100 cm. Akar
berbentuk serabut dengan warna putih kotor. Bagian jahe yang dimafaatkan
adalah rimpang yang tebal dan agak melebar tumbuh bercabang-cabang
dengan warna kuning pucat, Jika didasarkan pada warna bunga, maka spesies
tanaman jahe terbagi ke dalam dua jenis yakni jahe dengan bunga berwarna
merah dan jahe dengan bunga berwarna putih. Manfaat jahe yang pertama
adalah melancarkan peredaran darah. Gingerol yang terdapat pada jahe
bersifat antikoagulan yang akan mencegah terjadinya penggumpalan darah.
jahe dapat menghentikan prostaglandin, yang dimana prostaglandin
merupakan salah satu faktor penyebab sakit kepala. Jahe dapat untuk

46
merangsang pelepasan hormon adrenalin dan juga dapat memperlebar
pembuluh darah, yang dapat mengakibatkan darah mengalir menjadi lebih
lancar dan lebih cepat serta dapat meringankan kerja jantung dalam
memompa darah.Jahe dapat merangsang kelenjar pencernaan, baik untuk
membangkitkan nafsu makan dan pencernaan. Jahe berguna sebagai obat
gosok untuk penyakit encok dan sakit kepala.
2.2.4.3 Hasil Pengamatan
a. Uji Organoleptis
 Bau : khas menyengat
 Warna : luar: coklat; dalam: putih kekuningan
 Rasa : pedas
 Sediaan : rhizoma
b. Morfologi

Morfologi rimpang jahe

c. Anatomi
Pada mikroskop dengan
perbesaran 100x dapat
dilihat bahwa terdapat:

1. Trakea
2. Parenkim
3. Minyak

Gambar tangan pengamatan jahe

47
Gambar disamping
merupakan gambar
mikroskop saat pengamatan
pada jahe dengan
perbesaran 100x.

Gambar mikroskop pengamatan jahe

Gambar disamping
merupakan gambar literatur
terhadap penampang
melintang jahe.

d. Uji Kimiawi
- Jahe + IKI  biru kehitaman
Amilum (+)
- Jahe + Sudan III  kemerahan
Minyak (+)
- Jahe + HCl + Fluoroglusin  warna tetap
Lignin (-)
2.2.4.4 Analisis dan Pembahasan
Uji organoleptis dilakukan terhadap rhizome dari kunyit yaitu warna, rasa,
dan bau. Warna dari jahe pada bagian luarnya berwarna coklat pucat dan pada
bangian dalam berwarna putih pucat, bau dari jahe sangat khas dan dapat
pengobat hidup mampet dengan mencium aromanya. Jahe berasa pedas
dilidah dan hangat jika ditelan. Uji kimiawi terhadap jahe dilakukan dengan
menggunakan tiga reagen yaitu reagen IKI, sudan III dan Floroglyserin
dengan HCL 25% untuk menguji amilum serta lignin. Uji pertama digunakan
reagen IKI yang diteteskan pada preparat yang terdapat sampel potongan

48
melintang dari jahe. Setelah diamati dengan mikroskop didapat tidak ada
yang berubah pada hasil amatan yang meninjukan bahwa tidak adanya
amilum pada jahe. Uji kedua menggunakan reagen sudan III dan
menunjukkan adanya perubahan yaitu mengandung minyak. Uji ketiga
menggunakan floroglyserin dengan HCL 25% untuk uji lignin. Setelah
diamati pada mikroskop tidak ada perubahan pula pada hasi amatan yang
menunjukan bahwa tidak adanya lignin pada jahe.
2.2.4.5 Kesimpulan
Berdasar pengamatan dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan uji
organoleptis dan uji kimiawi diketahui bahwa aroma jahe menyengat namun
terasa nyaman dihidung. Uji kimiawi menunjukan bahwa jahe tidak
mengandung lignin dan amilum namun mengandung minyak.
2.2.4.1 Daftar Pustaka
Thomas, Andy. 1989. Tanaman Obat Tradisional. Kasinius : Jogjakarta

2.2.5 Bangle (Zingiber cassumunar)


2.2.5.1 Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Zingiberales
Suku : Zingiberaceae
Marga : Zingiber
Jenis : Zingiber cassumunar
2.2.5.2 Deskripsi Tanaman
Bangle adalah salah satu tanaman rempah-rempah anggota suku temu-
temuan (Zingiberaceae). Rimpangnya dimanfaatkan sebagai bumbu dapur
dan bahan pengobatan. Rimpang Bangle berfungsi untuk mengobati demam,
sakit kepala, batuk berdahak, perut nyeri, masuk anginm sembelit, sakit
kuning, cacingan, rheumatic, ramuan jamu pada wanita setelah melahirkan
dan mengecilkan perut setelah melahirkan atau kegemukan. Herba semusim,
tumbuh tegak, tinggi 1-1,5 m, membentuk rumpun yang agak padat,
berbatang semu, terdiri dari pelepah daun yang dipinggir ujungnya berambut

49
sikat. Daun tunggal, letak berseling. Helaian daun lonjong, tipis, ujung
runcing, pangkal tumpul, tepi rata, berambut halus, jarang, pertulangan
menyirip, panjang 23–35 cm, lebar 20–40 mm, warnanya hijau. Bunganya
bunga majemuk, bentuk tandan, keluar di ujung batang, panjang gagang
sampai 20 cm. Bagian yang mengandung bunga bentuknya bulat telur atau
seperti gelendong, panjangnya 6–10 cm, lebar 4–5 cm. Daun kelopak
tersusun seperti sisik tebal, kelopak bentuk tabung, ujung bergerigi tiga,
warna merah menyala. Bibir bunga bentuknya bundar memanjang, warnanya
putih atau pucat. Bangle mempunyai rimpang yang menjalar dan berdaging,
bentuknya hampir bundar sampai jorong atau tidak beraturan, tebal 2–5 mm.
Permukaan luar tidak rata, berkerut, kadang-kadang dengan parut daun,
warnanya coklat muda kekuningan, bila dibelah berwarna kuning muda
sampai kuning kecoklatan. Rasanya tidak enak, pedas dan pahit. Bangle
digolongkan sebagai rempah-rempah yang memiliki khasiat obat. Panenan
dilakukan setelah tanaman berumur satu tahun. Perbanyakan dengan stek
rimpang. Manfaat tanaman Bangle adalah sebagai campuran Jamu
Tradisional sebagai ramuan untuk pelangsing badan / perut, terutama bagi
ibu-ibu pasca melahirkan. Bangle juga dapat bermanfaat untuk mengobati
sakit kuning, sebagai obat sakit kepala dan demam, meringankan perut nyeri,
sembelit dan menyembuhkan cacingan, meringankan penyakit Rematik dan
gangguan saraf dan daun pada tanaman Bangle juga berkhasiat untuk
menambah nafsu makan.
2.2.5.3 Hasil Pengamatan
a. Uji Organoleptis
 Bau : menyengat
 Warna : luar: coklat; dalam: kuning
 Rasa : pedas
 Sediaan: rhizoma
b. Morfologi

Morfologi rimpang bangle

50
c. Anatomi
Pada mikroskop dengan
perbesaran 100x dapat
dilihat bahwa terdapat:

1. Amilum

2. Minyak

3. Parenkim
Gambar tangan pengamatan bangle

Gambar disamping
merupakan gambar
mikroskop dari
pengamatan terhadap
bangle yang
memperlihatkan adanya
parenkim dan minyak.

Gambar mikroskop pengamatan bangle

Gambar disamping
merupakan gambar
literatur terhadap
penampang melintang
bangle.

e. Uji Kimiawi
- Bangle + IKI  biru kehitaman
Amilum (+)
- Bangle + Sudan III  kemerahan
Minyak (+)

51
2.2.5.4 Analisis dan Pembahasan
Uji organoleptis pada bangle yaitu warna, bau, dan rasanya. Warna dari
bagle yaitu kuning pucat pada bagian dagingnya. Baunya menyengat
menyerupai jahe dan rasanya yang pedas. Uji kimiawi dilakukan terhadap
bangle yaitu dengan menggunakan dua reagen. IKI dan Sudan III karena
keterbatasan waktu pengamatan. Reagen pertama digunakan IKI yang
diteteskan pada preparat yang terdapat sayatan melintang bangle dan setelah
diamati beberapa bagian dari sel bangle berubah warna menjadi merah yang
mengindikasikan adanya amilum. Uji kedua digunakan sudan III untuk uji
minyak yang ketika tetesan sudan III diberikan pada sayatan melintang
bangle pada preparat, hasil pengamatan aka nada beberapa sel besar berwana
kuning yang merupakan tempat minyak.
2.2.5.5 Kesimpulan
Dari uji organoleptis dan uji kimiawi bangle diketahui bahwa bangle
berbau menyengan menyerupai jahe dan bangle terdapat amilum serta
minyak. Untuk lignin belum dapat dibuktikan karena belum dilakukan
pengujian fluoroglusin dengan HCL.
2.2.5.6 Daftar Pustaka
Muhlisah, Fauziah. 1999. Temu-Temuan dan Empon-Empon. Kanisius:
Jogjakarta

52

Anda mungkin juga menyukai

  • EDAMAME
    EDAMAME
    Dokumen5 halaman
    EDAMAME
    Saffana Qolby Mayana
    Belum ada peringkat
  • Botani Akar Dan Batang
    Botani Akar Dan Batang
    Dokumen11 halaman
    Botani Akar Dan Batang
    Saffana Qolby Mayana
    Belum ada peringkat
  • Jagung
    Jagung
    Dokumen6 halaman
    Jagung
    Saffana Qolby Mayana
    Belum ada peringkat
  • Business Plan
    Business Plan
    Dokumen12 halaman
    Business Plan
    Saffana Qolby Mayana
    Belum ada peringkat
  • Cerpen
    Cerpen
    Dokumen1 halaman
    Cerpen
    Saffana Qolby Mayana
    Belum ada peringkat
  • Artikel Jeruk
    Artikel Jeruk
    Dokumen2 halaman
    Artikel Jeruk
    Saffana Qolby Mayana
    Belum ada peringkat
  • Diare Non Infeksi
    Diare Non Infeksi
    Dokumen20 halaman
    Diare Non Infeksi
    Saffana Qolby Mayana
    Belum ada peringkat
  • Laju Reaksi
    Laju Reaksi
    Dokumen12 halaman
    Laju Reaksi
    Saffana Qolby Mayana
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kimia 1 SMAN 1 MALANG
    Laporan Kimia 1 SMAN 1 MALANG
    Dokumen14 halaman
    Laporan Kimia 1 SMAN 1 MALANG
    Saffana Qolby Mayana
    Belum ada peringkat
  • TTH-ANALISIS
    TTH-ANALISIS
    Dokumen10 halaman
    TTH-ANALISIS
    Saffana Qolby Mayana
    Belum ada peringkat
  • Kimia Pengenceran
    Kimia Pengenceran
    Dokumen3 halaman
    Kimia Pengenceran
    Saffana Qolby Mayana
    100% (2)
  • Chapter VI Paper SMAN 1 Malang
    Chapter VI Paper SMAN 1 Malang
    Dokumen3 halaman
    Chapter VI Paper SMAN 1 Malang
    Saffana Qolby Mayana
    Belum ada peringkat
  • Kimia Laju Reaksi
    Kimia Laju Reaksi
    Dokumen13 halaman
    Kimia Laju Reaksi
    Saffana Qolby Mayana
    Belum ada peringkat