Anda di halaman 1dari 2

I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peternakan hewan jenis pengerat pada sebagian masyarakat kurang
mendapatkan perhatian. Beberapa orang beranggapan bahwa hewan jenis ini
sebagai hama yang dapat merusak lingkungan. Namun disisi lain keuntungan dapat
diraup dari ternak hewan jenis ini dan cukup menjanjikan, salah satu diantaranya
yaitu beternak marmut. Usaha peternakan marmut menjadi salah satu alternatif
yang dianggap cukup potensial dan terbilang cukup menguntungkan, seperti yang
kita ketahui, banyak orang menyukai hewan peliharaan satu ini, baik itu sebagai
hewan peliharaan, dimanfaatkan dagingnya, ataupun sebagai hewan percobaan.
Namun, tak lepas dari usaha ternak yang menghasilkan limbah, salah satu
kendala yang cukup menjadi perhatian yaitu kotoran yang dihasilkan dari ternak
marmut baik itu dalam skala kecil maupun skala besar. Sehingga perlu adanya
kajian khusus mengenai pengolahan limbah terkhususnya dari peternakan marmut
ini. Salah satu diantaranya yaitu pengolahan limbah peternakan menjadi pupuk
padat maupun pupuk cair. Pengolahan tersebut tentunya membutuhkan pemahaman
lebih untuk selanjutnya dapat dilakukan dan diaplikasikan dalam kegiatan
peternakan sehari-hari. Tentunya dengan sistem pengolahan yang baik dapat
berdampak kepada hal yang lebih baik pula, bahkan dapat menjadi omset tambahan
bagi peternakan tersebut.
Pupuk organik cair atau POC didapatkan dari beberapa tahapan pengolahan
limbah peternakan, diantaranya yaitu telah melewati proses dekomposisi awal yang
dilanjutkan proses filtrasi yang kemudian didapatkan filtrat cair yang akhirnya
dilakukan aerasi agar dapat terbentuknya POC secara sempurna. Pemanfaatan POC
tersebut dapat diaplikasikan secara langsung ataupun melalui proses pengenceran
terlebih dahulu kepada tanah atau tanaman. Sehingga, jelas terlihat bahwa dengan
pengolahan limbah ternak dapat menjadi suatu tambahan rupiah disamping dari
hasil utama dari beternak.
Namun, pengolahan limbah peternakan marmut dalam skala kecil atau
rumahan membutuhkan bahan baku limbah yang cukup banyak, sehingga salah satu
alternatif pilihan yaitu dengan pemanfaatan limbah rumah tangga, selain untuk
menjaga kelestarian lingkungan sekitar, limbah rumah tangga juga dapat dijadikan
pupuk organik padat maupun cair, baik itu sebagai bahan baku utama atau bahan
tambahan dalam pengolahan limbah. Selain hal tersebut dengan adanya pengolahan
limbah rumah tangga dapat menjadi sumber penghasilan tambahan disamping
pengolahan limbah ternak marmut secara langsung.
Makalah ini dibuat berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu peternak
marmut skala kecil atau rumahan yang memanfaatkan limbahnya dan
menggabungkannya dengan limbah rumah tangga sebagai penghasil pupuk organik
cair. Sistem pengolahan yang dilakukannya cukup sederhana dan mudah
diaplikasikan untuk usaha dalam skala kecil atau rumahan. Sehingga, berdasarkan
hal tersebut penulis tertarik untuk menjadikan makalah ini sebagai sumber kajian
dan informasi yang bermanfaat bagi pembaca, peternak, narasumber, maupun bagi
penulis sendiri serta pihak lain yang terkait dengan bidangnya.

1.2 Maksud dan Tujuan


Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat, maksud dan tujuan yang ingin
dicapai yaitu mengetahui bagaimana cara pemanfaatan limbah peternakan marmut
dan limbah rumah tangga sebagai bahan baku dalam pembuatan Pupuk Organik
Cair (POC). Serta pemanfaatannya dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar
(bagi para tetangga) dan sebagai penghasilan tambahan dari pupuk yang dihasilkan.

1.3 Waktu dan Tempat


Tanggal : 27 November 2018
Waktu : 12.30-17.00 WIB
Tempat :

Anda mungkin juga menyukai