Peternakan hewan jenis pengerat pada sebagian masyarakat kurang mendapatkan perhatian. Beberapa orang beranggapan bahwa hewan jenis ini sebagai hama yang dapat merusak lingkungan. Namun disisi lain keuntungan dapat diraup dari ternak hewan jenis ini dan cukup menjanjikan, salah satu diantaranya yaitu beternak marmut. Usaha peternakan marmut menjadi salah satu alternatif yang dianggap cukup potensial dan terbilang cukup menguntungkan, seperti yang kita ketahui, banyak orang menyukai hewan peliharaan satu ini, baik itu sebagai hewan peliharaan, dimanfaatkan dagingnya, ataupun sebagai hewan percobaan. Namun, tak lepas dari usaha ternak yang menghasilkan limbah, salah satu kendala yang cukup menjadi perhatian yaitu kotoran yang dihasilkan dari ternak marmut baik itu dalam skala kecil maupun skala besar. Sehingga perlu adanya kajian khusus mengenai pengolahan limbah terkhususnya dari peternakan marmut ini. Salah satu diantaranya yaitu pengolahan limbah peternakan menjadi pupuk padat maupun pupuk cair. Pengolahan tersebut tentunya membutuhkan pemahaman lebih untuk selanjutnya dapat dilakukan dan diaplikasikan dalam kegiatan peternakan sehari-hari. Tentunya dengan sistem pengolahan yang baik dapat berdampak kepada hal yang lebih baik pula, bahkan dapat menjadi omset tambahan bagi peternakan tersebut. Pupuk organik cair atau POC didapatkan dari beberapa tahapan pengolahan limbah peternakan, diantaranya yaitu telah melewati proses dekomposisi awal yang dilanjutkan proses filtrasi yang kemudian didapatkan filtrat cair yang akhirnya dilakukan aerasi agar dapat terbentuknya POC secara sempurna. Pemanfaatan POC tersebut dapat diaplikasikan secara langsung ataupun melalui proses pengenceran terlebih dahulu kepada tanah atau tanaman. Sehingga, jelas terlihat bahwa dengan pengolahan limbah ternak dapat menjadi suatu tambahan rupiah disamping dari hasil utama dari beternak. Namun, pengolahan limbah peternakan marmut dalam skala kecil atau rumahan membutuhkan bahan baku limbah yang cukup banyak, sehingga salah satu alternatif pilihan yaitu dengan pemanfaatan limbah rumah tangga, selain untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitar, limbah rumah tangga juga dapat dijadikan pupuk organik padat maupun cair, baik itu sebagai bahan baku utama atau bahan tambahan dalam pengolahan limbah. Selain hal tersebut dengan adanya pengolahan limbah rumah tangga dapat menjadi sumber penghasilan tambahan disamping pengolahan limbah ternak marmut secara langsung. Makalah ini dibuat berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu peternak marmut skala kecil atau rumahan yang memanfaatkan limbahnya dan menggabungkannya dengan limbah rumah tangga sebagai penghasil pupuk organik cair. Sistem pengolahan yang dilakukannya cukup sederhana dan mudah diaplikasikan untuk usaha dalam skala kecil atau rumahan. Sehingga, berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk menjadikan makalah ini sebagai sumber kajian dan informasi yang bermanfaat bagi pembaca, peternak, narasumber, maupun bagi penulis sendiri serta pihak lain yang terkait dengan bidangnya.
1.2 Maksud dan Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat, maksud dan tujuan yang ingin dicapai yaitu mengetahui bagaimana cara pemanfaatan limbah peternakan marmut dan limbah rumah tangga sebagai bahan baku dalam pembuatan Pupuk Organik Cair (POC). Serta pemanfaatannya dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar (bagi para tetangga) dan sebagai penghasilan tambahan dari pupuk yang dihasilkan.
1.3 Waktu dan Tempat
Tanggal : 27 November 2018 Waktu : 12.30-17.00 WIB Tempat :