1 Latar belakang
Pertanian merupakan industri biologis yang memanfaatkan proses biokimia,
menggunakan media tanaman. Pertanian modern mengubah proses alamiah tanaman yang
semula hanya menggunakan unsur-unsur hara yang berasal dari dalam tanah, diganti dengan
proses pemacuan pertumbuhan dan hasil panennya melalui pemupukan, pestisida, dan varietas-
varietas sintetik yang membutuhkan unsur hara dalam jumlah besar untuk berproduksi tinggi.
Penerapan teknologi pertanian pada saat revolusi hijau, disamping telah meningkatkan
produksi pertanian namun juga meninggalkan dampak negatif pada mutu lingkungan dan
keanekaragaman hayati.
Pada tahun 2016 jumlah penduduk Indonesia adalah 258.704.986 jiwa (BPS, 2016).
Jumlah penduduk Indonesia akan terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Peningkatan
jumlah penduduk Indonesia mengakibatkan peningkatan jumlah kebutuhan dasar seperti
kebutuhan pangan, perumahan dan energi nasional. Indonesia pada saat ini terlebih lagi pada
masa mendatang akan menghadapi permasalahan dalam mencukupi produksi pangan terkait
jumlah penduduk yang sangat besar dan menurunnya kualitas lingkungan. Masalah berikutnya
yang kita hadapi adalah peningkatan kebutuhan pangan yang terus meningkat yang
membutuhkan input agrokimia dosis tinggi yang harus diharmoniskan dengan produk aman
konsumsi dan konservasi lingkungan untuk mencapai keberlanjutan produksi.
Dari segi keberlanjutan tersebut diharapkan bisa memperbaiki seluruh sistem yang ada
di lahan dan dapat mewujudkan pertanian yang sehat, berlanjut, alami dan tanpa mengurangi
kualitas lahan yang tersedia pada skala lansekap. Pertanian keberlanjutan merupakan solusi
permasalahan pangan dan penurunan kualitas lingkungan yang terjadi di Indonesia. Dalam
konteks tersebut perlu adanya pengenalan pengelolaan lansekap yang terpadu bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap konsep dasar Pertanian Berlanjut di daerah
Tropis dan pelaksanaannya pada tingkat lansekap.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat