Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI INVERTEBRATA

PERCOBAAN II
TOLERANSI HEWAN INVERTEBRATA TERHADAP PERUBAHAN
SALINITAS

OLEH :

NAMA : NASRUDDIN
NIM : F1D1 15 054
KELOMPOK : III (TIGA)
ASISTEN PEMBIMBING : ISNA ARISKA

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Daya tahan hidup organisme dipengaruhi oleh keseimbangan osmotik

antara cairan tubuh dengan air (media) lingkungan hidupnya. Pengaturan

osmotik itu dilakukan melalui mekanisme osmoregulasi. Mekanisme ini dapat

dinyatakan sebagai pengaturan keseimbangan total konsentrasi eklektrolit

yang terlarut dalarn air media hidup organisme.

Organisme perairan harus melakukan osmoregulasi karena harus terjadi

keseimbangan antara substansi tubuh dan lingkungan membran sel yang

permeabel merupakan tempat lewatnya beberapa substansi yang bergerak

cepat adanya perbedaan tekanan osmose antara cairan tubuh dan lingkungan.

Proses osmomoregulasi pada planaria meneybabkan mineral garam cepat

hilang pada air pemeliharaan, sedangkan pada pemeliharaan air laut akan

menjadi semakin pekat akibat pengeluaran garam dan pengambilan.

Insan berfungsi sebagai alat pernafasan tetapi dapat pula berfungsi

sebagai alat eksresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion

dan osmoregulator. Insan merupakan komponen penting dalam pertukaran

gas, insan terbentuk dari lengkungan tulang rawan yang mengeras dengan

beberapa filamen insang di dalamnya. Tiap-tiap filamen insan terdiri

atasbanyak lamella yang merupakan tempat pertukaran gas. Tugas ini

ditunjang oleh struktur lamella itu yang tersusun atas sel-sel tiang sebagai

penyangga bagian dalam. Berdasarkan uraian tersebut maka perlu dilakukan

praktikum Toleransi Hewan Invertebrata terhadap Perubahan SAalinitas.


B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini yaitu bagaimana mengidentifikasi

gejala-gejala fisiologis dan perilaku hewan yang berhubungan dengan

perubahan salinitas ?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini yaitu untuk bagaimana

mengidentifikasi gejala-gejala fisiologis dan perilaku hewan yang

berhubungan dengan perubahan salinitas.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang diperoleh pada praktikum ini dapat bagaimana

mengidentifikasi gejala-gejala fisiologis dan perilaku hewan yang

berhubungan dengan perubahan salinitas.


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Cacing Tanah(Pheretima, sp.)

Cacing tanah merupakan makrofauna yang keberadaannya di dalam

tanah sangat dipengaruhi oleh tutupan lahan.Hal ini karena cacing tanah yang

berada dihutan memiliki kepadatan yang tinggi karena adanya tutupan tajuk

yang berfungsi mengurangi evaporasi dan menjaga kelembaban serta suhu

tanah. Populasinya dipengaruhi oleh makanan yang tersedia pada ekosistem

tersebut, yang berasal dari seresah tanaman dan berbagai sisa organik dari

organisme lain, serta kondisi iklim mikro (Brata, 2008).

. Respirasi bertujuan untuk menghasilkan energi. Energi hasil respirasi

tersebut sangat diperlukan untuk aktivitas hidup, seperti mengatur suhu

tubuh, pergerakan, pertumbuhan dan reproduksi. Pengukuran laju respirasi

dilakukan untuk melihat konsumsi oksigen dari hewan yang diujikan

menggunakan Respirometer Scholander. Pengamatan laju respirasi kecoak

serta belalang dilakukan selama 15 menit menurut Harris tahun 1985

(Jannatan dkk., 2013).

B. Fungsi Sistem Respirasi

Sistem respirasi mempunyai fungsi untuk memasok oksigen kedalam

tubuh serta membuang karbondioksida dari dalam tubuh. Dasarnya respirasi

ekstrenal sama dengan bernafas sedankan respirasi internal adalah proses

penggunaan oksigen oleh sel tubuh dan pembuangan zat sisa metabolisme

berupa gas karbondioksida (Deresan, 2006).


Respirasi atau biasa disebut dengan pernafasan adalah proses

menghirup udarayang mengandung oksigen dan mengeluarkan

karbondioksida. Proses menghirup oksigen ini disebut dengan inspirasi

sedangkan proses mengeluarkan karbondioksida disebut dengan ekspirasi,

organ respirasi pada serangga disebut dengan spiracle dan sistem pernafasan

pada serangga disebut dengan sistem trakea (Yudha dan Ardi, 2018).

C. Faktor yang Mempengaruhi Laju Respirasi

Faktor internal yang mempengaruhi laju respirasi meliputi jenis organ,

sifat genetik,senyawa hidrokarbon serta kondisi stress, Faktor eksternal yang

mempenagruhi laju respirasi seperti oksigen, karbondioksida, serta suhu. Laju

respirasi meningkat dengan meningkatnya suhu saat terjadi kerusakan akibat

panas (Gardjito dan Yuliana, 2018).

Anda mungkin juga menyukai