Anda di halaman 1dari 27

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN

PADA BAYI BARU LAHIR BY. NY. I DENGAN NORMAL

DI RSUD JAYAPURA

DI SUSUN OLEH :

1.Husnah Wati Sultan 7. Faradilla Laboy


2. Anjelika A. Sanaky 8. Efelina Matuan
3. Githa Numberi 9. Rosita Molama
4. Susia Peyon 10. Agnes Wambrauw
5. Apvia Rumbewas 11. M. Joice Doga
6. Rizka Fitrisari 12. Sisilia Gobay (Tidak Aktif)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN

TAHUN 2018/2019

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR|KELOMPOK V 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Ynag Maha Esa Yang telah melimpahkan rahmat
dan hidaYah-NYa kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok kami
Yaitu “Manajemen Asuhan Kebidanan Pada By. Ny. I Dengan Normal Di RSUD JaYapura”.

Kami mengucapkan terima kasih Yang sebesar-besarnYa kepada Kakak-kakak senior


di ruangan perinatologi atas bantuan Yang telah diberikan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada teman-teman kelompok Yang
telah melakukan tugas dengan baik dalam pembuatan makalah ini.

Kami menYadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih ada
beberapa kesalahan Yang dapat ditemukan. Namun demikian, kami berupaYa dengan segala
kemampuan dan pengetahuan Yang kami miliki untuk menyelesaikan makalah ini. Oleh
karenanYa, kami sangat mengharapkan saran dan kritik Yang sifatnYa membangun untuk
penyempurnaan makalah ini kami sampaikan terima kasih.

JaYapura, 20 November 2018

Kelompok V

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR|KELOMPOK V 2


DAFTAR ISI

Halaman Depan

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan

BAB II : LANDASAN TEORI

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR|KELOMPOK V 3


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia angka kematian bayi dan ibu melahirkan masih tergolong tinggi Yaitu

mencapai 194/100.000 kelahiran hidup untuk angka kematian bayi pada tahun 1997.

penelitian telah menunjukkan bahwa lebih dari 50% kemtian bayi terjadi dalam perode

neonatal Yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Kurang baiknYa penanganan bayi baru lahir

Yang lahir sehat akan menyebabkan kelainan-kelainan Yang dapat mengakibatkan cacat

seumur hidup, kematian. MisalnYa sebagai akibat hipotermi pada bayi baru lahir dapat terjadi

cold stress Yang selanjutnYa dapat terjadi hipoksemia atau hipoglikemia dan mengakibatkan

kerusakan otak. Akibat selanjutnYa adalah perdarahan otak, syok, beberapa bagian tubuh

mengeras dan keterlambatan tumbuh kembang. Contoh lain misalnYa kurang baiknYa

pembersihan jalan nafas waktu lahir dapat menyebabkan masuknYa cairan lambung kedalam

paru-paru Yang mengakibatkan kesulitan pernafasan, kekurangan zat asam, dan apabila hal

ini berlangsung terlalu lama dapat menimbulkan perdaraha otak, kerusakan otak dan

kemudian keterlambatan tumbuh kembang.

Ditinjau dari perkembangan dan pertumbuhan bayi periode neonatal merupakan

periode Yang paling kritis. Pencegahan asfiksia, menjaga suhu tubuh bayi, terutama pada

bayi dengan berat badan lahir rendah, pemberian air susu ibu (ASI) dalam rangka

menurunkan angka kematian oleh karena diare. Pencegahan terhadap infeksi, pemantauan

kenaikan berat badan dan stimulasi psikologis merupakan tugas pokok bagi pemantau

kesehatan bayi dan anak. Neonatus pada minggu pertama oleh kondisi ibu waktu hamil dan

melahirkan.

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR|KELOMPOK V 4


Berdasarkan hal Yang tersebut diatas penulis tertarik untuk mengambil kasus dengan

judul Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir Normal.

B. Tujuan

1.Tujuan Umum

Dapat melakuakn asuhan kebidanan pada bayi baru lahir Normal menggunakan 7

langkah manajemen varney dan melakukan pendokumentasian menggunakan SOAP secara

komperhensif.

2.Tujuan Khusus

a. Dapat melakukan pengkajian data pada bayi Ny. I baik data subyektif maupun obyektif.

b.Dapat membuat interpretasi data dengan tepat pada bayi Ny. I

c. Dapat menentukan diagnosa/masalah potensial dan antisipasi pada bayi Ny. I

d.Dapat menentukan tindakan segera Yang tepat untuk bayi Ny. I

e. Dapat membuat perencanaan tindakan Yang tepat untuk bayi Ny. I

f. Dapat melaksanakan rencana tindakan Yang telah dibuat dengan baik pada bayi Ny. I

g.Dapat melakuakn evaluasi dari tindakan Yang telah dilakukan dari awal sampai akhir

pada nayi Ny. I

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR|KELOMPOK V 5


BAB II
LANDASAN TEORI

Bayi Baru Lahir


A. Pengertian
Bayi baru lahir adalah bayi Yang baru lahir selama satu jam pertama kelahiran
(Saifuddin, 2002).
Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu. LahirrnYa biasanYa dengan
usia gestasi 38 – 42 minggu (Donna, 2003).
Bayi baru lahir Normal adalah bayi Yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram (Depkes RI, 2005).
Bayi baru lahir Normal adalah berat lahir antara 2500 – 4000 gram, cukup bulan, lahir
langsung menangis, dan Tidak Ada kelainan congenital (cacat bawaan) Yang berat (Kosim,
2007).
B. Ciri-ciri Bayi Baru Lahir
a) Berat badan 2500 - 4000 gram.
b) Panjang badan 48 - 52 cm.
c) Lingkar dada 30 - 38 cm.
d) Lingkar kepala 33 - 35 cm.
e) Frekuensi jantung 120 - 160 kali/menit.
f) Pernafasan ± 40 - 60 kali/menit.
g) Kulit kemerah - merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup.
h) Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanYa telah sempurna.
i) Kuku agak panjang dan lemas.
j) Genetalia
1) Perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora.
2) Laki - laki testis sudah turun, skrotum sudah ada.
k) Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
l) Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik.

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR|KELOMPOK V 6


m) Reflek graps atau menggenggam sudah baik.
n) Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium berwarna
hitam kecoklatan.
C. Penanganan Bayi Baru Lahir
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan Yang diberikan pada bayi tersebut
selama jam pertama setelah kelahiran. Aspek-aspek penting dari asuhan segera bayi baru
lahir :
a. Jagalah agar bayi tetap kering dan hangat
b. Usahakan adanYa kontak antara kulit bayi dan kulit ibunYa sesegera mungkin.
Segera setelah melahirkan badan bayi lakukan penilaian sepintas :
a. Sambil secara cepat menilai pernapasannYa (menangis kuat, bayi bergerak aktif,
warna kulit kemerahan) letakkan bayi dengan handuk diatas perut ibu
b. Dengan kain bersih dan kering atau kasa lap darah/lendir dari wajah bayi untuk
mencegah jalan udaranYa terhalang. Periksa ulang pernapasan bayi (sebagian besar
bayi akan menangis atau bernapas spontan dalam waktu 30 detik setelah lahir).
c. Dan nilai APGAR SKORnYa, jika bayi bernafas megap-megap atau lemah maka
segera lakukan tindakan resusitasi bayi baru lahir.
PENILAIAN APGAR SKOR

Nilai
Tanda 0 1 2
Denyut Tidak
Lambat < 100 >100
jantung(pulse) Ada
Usaha Tidak Lambat, tidak Menangis dengan
nafas(respisration) Ada teratur keras
Fleksi pada
Tonus otot(activity) Lemah Gerakan aktif
ekstremitas
Kepekaan Tidak
Merintih Menangis kuat
reflek(gremace) Ada
Tubuh merah
Biru SeluruhnYa merah
Warna(apperence) muda,
pucat muda
ekstremitas biru
Klasifikasi :

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR|KELOMPOK V 7


a. Asfiksia ringan (apgar skor 7-10)
b. Asfiksia sedang (apgar skor 4-6)
c. Asfiksia berat (apgar skor 0-3)
D. Klem Dan PotongTali Pusat
a. Klem tali pusat dengan 2 buah klem pada klem pertama kira-kira 2 dan 3 cm dari
pangkal pusat bayi
b. Potonglah tali pusat diantara kedua klem sambil melindungi bayi dari gunting dengan
tangan kiri
c. Pertahankan kebersihan pada saat memotong tali pusat. Potong tali pusat dengan
gunting Yang perawatan alat steril atau desinfeksi tingkat tinggi
d. Periksa tali pusat setiap 15 menit, apabila masih terjadi perdarahan pengikatan ulang
Yang lebih ketat.perawatan tali pusat , jangan membungkus punting tali pusat atau
perut bayi atau mengoleskan cairan atau bahan apapun ke punting tali pusat (JNPK-
KR/ POGI,APN, 2007)
E. Jagalah Kehangatan Bayi
Pada waktu bayi baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu badannYa, dan
membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnYa tetap hangat. Dengan cara :
a. Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dengan kulit
ibu
b. Ganti handuk atau kain Yang basah dan bungkus bayi dengan selimut dan
memastikan bahwa kepala terlindungi dengan baik untuk mencegah keluarnYa panas
tubuh
c. Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15 menit Yaitu :
a) Apabila telapak bayi terasa dingin, periksa suhu aksila bayi
b) Apabila suhu bayi kurang dari 36,5°C, segera hangatkan bayi
c) Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinYa
d) Jangan segera menimbang bayi atau memandikan bayi baru lahir
(memandikan bayi setelah 6 jam)
F. Identifikasi Bayi
Apabila bayi dilahirkan ditempat bersalin Yang persalinannYa Yang mungkin lebih
dari satu persalinan maka alat pengenal harus diberikan kepada setiap bayi baru lahir :
a. Alat Yang digunakan hendaknYa kebal air, tidak mudah melukai, tidak mudah sobek,
tidak mudah lepas (gelang bayi)

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR|KELOMPOK V 8


b. Pada alat identifikasi harus tercantum :
1) Nama bayi /Nama ibu
2) Tanggal lahir dan jam
3) Nomor bayi
4) Jenis kelamin
5) Nama ibu lengkap
G. Pemberian ASI Dini
Memberikan ASI dini (dalam 1 jam pertama setelah bayi baru lahir) akan memberikan
keuntungan Yaitu:
a. Merangsang produksi ASI
Rangsangan isapan bayi pada puting susu ibu akan diteruskan oleh serabut sYaraf ke
hipofise anterior untuk mengeluarkan hormon prolaktin (hormon ini Yang memacu payudara
untuk menghasilkan ASI.
b. Memperkuat reflek menghisap
1) Reflek rooting (reflek mencari putting susu)
2) Reflek suckling (reflek menghisap)
3) Reflek swallowing (reflek menelan)
c. Mempercepat hubungan batin ibu dan bayi (membina ikatan emosional dan
kehangatan ibu-bayi).
d. Memberikan kekebalan pasif Yang segera kepada bayi melalui kolostrum.
e. Merangsang kontraksi uterus dan mencegah terjadi perdarahan pada ibu.
H. Perawatan Mata
Memberikan eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1% untuk mencegah penYakit mata
karena klamidia (penYakit menular seksual). Obat mata diberikan pada 1 jam pertama setelah
persalinan.
I. Pemberian Vitamin K
Untuk mencegah terjadinYa perdarahan karena defisiensi vitamin K pada bayi baru
lahir lakukan hal-hal berikut :
a. Semua bayi baru lahir Normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K peroral
1mg/hari.
b. Bayi resiko tinggi diberi vitamin K parenteral dengan dosis 0,5-1 mg IM dipaha kiri.
J. Pemberian Imunisasi Hepatitis B

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR|KELOMPOK V 9


Pemberian imunisasi Hepatitis B ini untuk mencegah infeksi Hepatitis B di berikan
pada usia 0 (segera setelah lahir menggunakan uniject) di suntik, IM dipaha kanan dan
selanjutnYa di berikan ulangan sesuai imunisasi dasar lengkap.
K. Pemantauan Lanjutan
Tujuan pemantauan bayi baru lahir Yaitu untuk mengetahui aktifitas bayi Normal atau
tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir Yang memerlukan perhatian dan
tindak lanjut dari petugas kesehatan.
Dua jam pertama sesudah lahir
Hal-hal Yang di nilai waktu pemantauan bayi pada jam pertama sesudah kelahiran Yaitu:
1) Kemampuan menghisap kuat atau lemah
2) Bayi tampak aktif atau lunglai
3) Bayi tampak kemerahan atau biru
Masa transisi adalah waktu ketika bayi melakukan stabilitasi dan penyusaian terhadap
kehidupan diluar uterus. Ada 3 priode transisi, Yaitu:
1) Tahap pertama /periode reaktif adalah dimulai segera setelah lahir dan berakhir
setelah 30 menit.
2) Tahap kedua/ periode interval adalah berlangsung mulai menit 30 sampai 2 jam
setelah lahir (biasanYa pada priode ini banYak tidur).
3) Tahap ketiga /periode reaktif kedua adalah Yang berlanjut dari dua jam sampai enam
jam.

Plasenta Previa

A. PENGERTIAN
Plasenta previa merupakan plasenta Yang letaknYa abNormal Yaitu pada segmen bawah
rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (ostium uteri internum).

Klasifikasi plasenta previa berdasarkan terabanYa jaringan plasenta melalui pembukaan jalan
lahir pada waktu tertentu :

1. Plasenta previa totalis : bila seluruh pembukaan jalan lahir tertutup oleh plasenta.
2. Plasenta previa lateralis : bila hanYa sebagian pembukaan jalan lahir tertutup oleh plasenta.
3. Plasenta previa marginalis : bila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan
jalan lahir.
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR|KELOMPOK V 10
4. Plasenta previa letak rendah : bila plasenta berada 3-4 cm diatas pinggir pembukaan jalan
lahir.

B. CIRI – CIRI PLASENTA PREVIA


1. Perdarahan tanpa nyeri

2. Perdarahan berulang

3. Warna perdarahan merah segar

4. AdanYa anemia dan renjatan Yang sesuai dengan keluarnYa darah

5. TimbulnYa perlahan-lahan

6. Waktu terjadinYa saat hamil

7. His biasanYa Tidak Ada

8. Rasa tidak tegang (biasa) saat palpasi

9. Denyut jantung janin ada

10. Teraba jaringan plasenta pada periksa dalam vagina

11. Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggul

12. Presentasi mungkin abNormal.

C. ETIOLOGI
Penyebab plasenta previa secara pasti sulit ditentukan, tetapi ada beberapafaktor Yang
meningkatkan risiko terjadinYa plasenta previa, misalnYa bekasoperasi rahim (bekas sesar atau
operasi mioma), sering mengalami infeksirahim (radang panggul), kehamilan ganda, pernah
plasenta previa, atau kelainan bawaan rahim.

D. DIAGNOSIS PLASENTA PREVIA :

1. Anamnesis : adanYa perdarahan per vaginam pada kehamilan lebih 20 minggu dan
berlangsung tanpa sebab.
2. Pemeriksaan luar : sering ditemukan kelainan letak. Bila letak kepala maka kepala belum
masuk pintu atas panggul.
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR|KELOMPOK V 11
3. Inspekulo : adanYa darah dari ostium uteri eksternum.
4. USG untuk menentukan letak plasenta.
5. Penentuan letak plasenta secara langsung dengan perabaan langsung melalui kanalis
servikalis tetapi pemeriksaan ini sangat berbahaYa karena dapat menyebabkan perdarahan
Yang banYak. Oleh karena itu cara ini hanYa dilakukan diatas meja operasi.

D. PENATALAKSANAAN PLASENTA PREVIA :


1. Konservatif bila :
a. Kehamilan kurang 37 minggu
b. Perdarahan Tidak Ada atau tidak banYak (Hb masih dalam batas Normal).
c. Tempat tinggal pasien dekat dengan rumah sakit (dapat menempuh perjalanan selama 15
menit).
Penanganan aktif bila :
a. Perdarahan banYak tanpa memandang usia kehamilan
b. Umur kehamilan 37 minggu atau lebih.
c. Anak mati

Perawatan konservatif berupa :

- Istirahat.

- Memberikan hematinik dan spasmolitik unntuk mengatasi anemia.

- Memberikan antibiotik bila ada indikasii.

- Pemeriksaan USG, Hb, dan hematokrit.

Bila selama 3 hari tidak terjadi perdarahan setelah melakukan perawatan konservatif maka
lakukan mobilisasi bertahap. Pasien dipulangkan bila tetap Tidak Ada perdarahan. Bila timbul
perdarahan segera bawa ke rumah sakit dan tidak boleh melakukan senggama.

Penanganan aktif berupa :

- Persalinan per vaginam.

- Persalinan per abdominal.

Penderita disiapkan untuk pemeriksaan dalam di atas meja operasi (double set up) Yakni
dalam keadaan siap operasi. Bila pada pemeriksaan dalam didapatkan :

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR|KELOMPOK V 12


1. Plasenta previa marginalis
2. Plasenta previa letak rendah
3. Plasenta lateralis atau marginalis dimana janin mati dan serviks sudah matang, kepala
sudah masuk pintu atas panggul dan Tidak Ada perdarahan atau hanYa sedikit
perdarahan maka lakukan amniotomi Yang diikuti dengan drips oksitosin pada partus
per vaginam bila gagal drips (sesuai dengan protap terminasi kehamilan). Bila terjadi
perdarahan banYak, lakukan seksio sesar.

E. INDIKASI MELAKUKAN SEKSIO SESAR :

- Plasenta previa totalis

- Perdarahan banYak tanpa henti.

- Presentase abNormal.

- Panggul sempit.

- Keadaan serviks tidak menguntungkan (beelum matang).

- Gawat janin

Pada keadaan dimana tidak memungkinkan dilakukan seksio sesar maka lakukan pemasangan
cunam Willet atau versi Braxton Hicks.

HBSag/Hepatitis B

A. Pengertian

Hepatitis B adalah infeksi serius pada hati Yang disebabkan oleh virus hepatitis B
(HBV). Hepatitis B bisa menyebabkan kondisi akut dan kronis pada pasien. Jika sudah
memasuki level kronis, penYakit ini bisa membahaYakan nYawa penderitanYa. Jika tidak
segera ditangani, pendertia hepatitis B kronis berisiko terkena sirosis, kanker hati, atau gagal
hati.

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR|KELOMPOK V 13


Hepatitis B sulit dikenali karena gejala-gejalanYa tidak langsung terasa dan bahkan
ada Yang sama sekali tidak muncul. Karena itulah, banYak orang Yang tidak menYadari
bahwa dirinYa telah terinfeksi. Virus ini biasanYa berkembang selama 1-5 bulan sejak terjadi
pajanan terhadap virus sampai kemunculan gejala pertama.

Beberapa gejala umum hepatitis B antara lain:

 Kehilangan nafsu makan.


 Mual dan muntah.
 Nyeri di perut bagian bawah.
 Sakit kuning (dilihat dari kulit dan bagian putih mata Yang menguning).
 Gejala Yang mirip pilek, misalnYa lelah, nyeri pada tubuh, dan sakit kepala.

B. Penderita Hepatitis B di Indonesia

Hepatitis B merupakan masalah kesehatan dunia, termasuk di Indonesia. Organisasi


Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan lebih dari 680 ribu orang meninggal dunia tiap
tahun akibat komplikasi hepatitis B, seperti siroris dan kanker hati.

Di Indonesia sendiri, hasil riset Kesehatan Dasar pada Yang dirilis pada 2015
menunjukkan bahwa penderita hepatitis di Indonesia diperkirakan mencapai 28 juta orang,
dimana setengah di antaranYa berpotensi untuk menjadi kronis, dan 10 persen dari risiko
kronis tersebut akan mengalami sirosis atau bahkan kanker hati.

C. Cara Penularan Hepatitis B

Hepatitis B dapat menular melalui darah dan cairan tubuh, misalnYa sperma dan
cairan vagina. Beberapa cara penularan umumnYa antara lain:

 Kontak seksual. MisalnYa berganti-ganti pasangan dan berhubungan seks tanpa alat
pengaman.
 Berbagi jarum suntik. MisalnYa menggunakan alat suntik Yang sudah terkontaminasi darah
penderita hepatitis B.
 Kontak dengan jarum suntik secara tidak disengaja. MisalnYa petugas kesehatan
(paramedis) Yang sering berurusan dengan darah manusia.
 Ibu dan bayi. Ibu Yang sedang hamil dapat menularkan penYakit ini pada bayinYa saat
persalinan.

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR|KELOMPOK V 14


D. Diagnosis pada Hepatitis B

Diagnosis hepatitis B dilakukan melalui serangkaian pemeriksaan darah, Yakni tes


antigen dan antibodi untuk virus hepatitis B, serta pemeriksaan darah untuk melihat fungsi
hati.

Ada tiga jenis pemeriksaan antigen dan antibodi untuk hepatitis B, Yakni hepatitis B
surface antigen (HbsAg), hepatitis B core antigen (HbcAg), antibodi hepatitis B surface
antigen (anti-HbsAg). Masing-masing tes ini memiliki fungsi Yang berbeda, dan akan
dijelaskan lebih mendetail pada bagian diagnosis.

Tes fungsi hati dilakukan untuk memeriksa kemungkinan menderita penYakit hati
lainnYa. Hal ini dikarenakan gejala hepatitis B seringkali menyerupai penYakit lainnYa,
terutama gangguan di hati. Pada pemeriksaan ini, akan dilihat apakah terdapat peningkatan
enzim hati, Yang menandakan bahwa hati Anda sedang berada di bawah tekanan atau sedang
mengalami gangguan tertentu.

E. Hepatitis B Akut dan Kronis

Ada dua jenis infeksi hepatitis B, Yaitu akut (terjadi dalam waktu singkat) dan kronis
(jangka panjang). Infeksi akut umumnYa dialami oleh orang dewasa. Jika mengalami
hepatitis B akut, sistem kekebalan tubuh Anda biasanYa dapat melenYapkan virus dari tubuh
dan Anda akan sembuh dalam beberapa bulan.

Hepatitis B kronis terjadi saat virus tinggal dalam tubuh selama lebih dari enam bulan.
Jenis hepatitis B ini lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak. Anak-anak Yang terinfeksi
virus pada saat lahir berisiko mengalami hepatitis B empat sampai lima kali lebih besar
dibanding anak-anak Yang terinfeksi pada masa balita.

SebanYak 20 persen orang dewasa Yang terpapar virus ini akan berujung pada
diagnosis hepatitis B kronis. Penderita hepatitis B kronis bisa menularkan virus meski tanpa
menunjukkan gejala apa pun. Berdasarkan penelitian WHO, sekitar 3 dari 10 penderita
hepatitis B kronis akan mengalami sirosis.

Sirosis adalah kerusakan hati jangka panjang atau kronis Yang menyebabkan luka
pada hati. Perkembangan penYakit Yang perlahan-lahan mengakibatkan jaringan sehat

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR|KELOMPOK V 15


digantikan oleh jaringan rusak. Fungsi hati dalam memproses nutrisi, hormon, obat, dan
racun Yang diproduksi tubuh akan melambat.

F. Pengobatan Hepatitis B

Tidak Ada langkah khusus dalam pengobatan hepatitis B. Tujuan pengobatan kondisi
ini adalah untuk mengurangi gejala dengan obat pereda sakit, serta menjaga kenYamanan
sehari-hari si penderita dan keseimbangan gizinYa.

Sementara itu, pengobatan untuk hepatitis B kronis tergantung pada tingkat keparahan
infeksi pada hati. Penanganan penYakit ini adalah menggunakan obat-obatan Yang berfungsi
untuk menghambat produksi virus dan mencegah kerusakan pada hati.

G. Vaksin dan Pencegahan Hepatitis B

Langkah efektif dalam pencegahan hepatitis B adalah dengan melakukan vaksin. Di


Indonesia sendiri, vaksin hepatitis B termasuk vaksin wajib dalam imunisasi. Proses
pemberian vaksin dilakukan sebanYak tiga kali, Yaitu saat anak lahir, saat anak berusia 1
bulan, dan pada saat anak berusia 3-6 bulan. Meskipun begitu, orang dewasa dari segala usia
pun dianjurkan untuk menerima vaksin hepatitis B, terutama apabila mereka berisiko tinggi
tertular hepatitis B. ContohnYa seperti:

 Orang Yang memiliki lebihdari satu pasangan seksual.


 Orang Yang menggunakan obat suntik atau berhubungan seks dengan pengguna obat suntik.
 Petugas kesehatan (paramedis) Yang berisiko terpapar virus hepatitis B.
 Orang Yang tinggal serumah dengan penderita hepatitis B.
 Penderita penYakit hati kronis.
 Penderita penYakit ginjal.

Pemeriksaan hepatitis B juga diterapkan bagi ibu hamil. Jika sang ibu mengidap
penYakit ini, bayinYa harus menerima vaksin pada saat lahir (12 jam setelah persalinan)
untuk mencegah penularan dari ibu ke bayi. Langkah lain Yang dapat dilakukan untuk
mengurangi risiko terkena hepatitis B di antaranYa adalah:

 Berhenti atau jangan menggunakan obat-obatan terlarang.


 Hindari berbagi penggunaan barang seperti sikat gigi, anting-anting, ataualat cukur.
 Waspadalah saat ingin menindik ataumenato tubuh.
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR|KELOMPOK V 16
 Jangan berhubungan seks tanpa alat pengaman kecuali Anda Yakin pasangan Anda tidak
memiliki hepatitis B atau penYakit kelamin menular lainnYa.

Apabila Anda telah melakukan kontak dengan salah seorang penderita hepatitis B
dalam rentang waktu 24 jam terakhir, segera periksakan diri ke dokter. Risiko penularan
penYakit ini dapat diturunkan dengan pemberian suntikan imunoglobulin hepatitis B. Ini
adalah larutan obat Yang berisi antibodi guna melawan virus hepatitis B.

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR|KELOMPOK V 17


BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

BY. NY. I DENGAN NORMAL

DI RSUD JAYAPURA

LANGKAH I : PENGUMPULAN DATA DASAR

No. Register :
Tanggal Pengkajian : 16 November 2018 Jam : 10.00 WIT
Tempat Pengkajian : Ruangan Perinatologi (SCN 2)
Oleh : Kelompok V

A. Data Subyektif
1. Identitas Anak
Nama : By. Ny. I
Tempat Tanggal Lahir : JaYapura, 15 November 2018
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 0 hari (10 jam)
Anak Ke : VI
BB Lahir : 3400 gram
PB Lahir : 48 cm

Ibu

Nama : Ny. I
Umur : 36 Tahun
Pekerjaan : IRT

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR|KELOMPOK V 18


Pendidikan Terakhir : SD
Agama : Kristen Protestan
Suku/Bangsa : Serui/Indonesia
Alamat : Skouw

AYah

Nama : Tn. M
Umur : 37 Tahun
Pekerjaan : Petani
Pendidikan Terakhir : SMP
Agama : Kristen Protestan
Suku/Bangsa : Manado/Indonesia
Alamat : Skouw

2. Alasan Kunjungan : Tidak Ada


3. Keluhan Utama : Bayi baru dilahirkan secara SC
4. Riwayat Keluhan Utama : bayi dilahirkan secara SC pada jam 00.18 WIT.
5. Riwayat Perkawinan :
a. Umur Waktu Nikah : Ibu : 25 tahun, Suami : 26 tahun
b. Lama : 11 tahun
c. Perkawinan Ke :1
d. Jumlah Anak :5
6. Riwayat Antenatal
a. G: VI P: V A: 0
b. Riwayat ANC : Teratur, 4 kali. Di Puskesmas Oleh Bidan
c. Usia Kehamilan :
d. Kehamilan Tunggal/Kembar : Tunggal
e. Kenaikan BB : 11 kg
f. Imunisasi TT :
g. Keluhan Selama Hamil :
T1 : mual, muntah dan pusing
T2 : mual dan pusing
T3 : Tidak Ada
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR|KELOMPOK V 19
h. PenYakit Ibu Selama Hamil
1) Trimester 1 : Tidak Ada
2) Trimester 2 : Tidak Ada
3) Trimester 3 : Tidak Ada
i. Obat Yang Diminum Selama Hamil
1) TM 1 : Vit B6, B-com
2) TM 2 : SF, KALK dan Vit C
3) TM 3 : SF, KALK dan Vit C
j. Komplikasi
Ibu : Tidak Ada
7. RiwaYat Intranatal
a. Proses Persalinan : Lancar
b. Tanggal Persalinan : 15 November 2018
c. Letak Bayi Waktu Lahir : Kepala
d. Cara Lahir : SC
e. Apgar/Score : 6/7
f. Penolong Persalinan : Dokter
g. Tempat Persalinan : Ruang Operasi RSUD JAYAPURA
h. Therapy/Tindakan :
8. Keadaan Bayi Baru Lahir
a. BB/PB : 3400 gram/48 cm
b. Nilai Apgar : 1 menit/ 5 menit/ 10 menit : 6/ 7/ 8
Skor Penilaian
Tanda Jumlah Nilai
0 1 2
Nafas Pelan, Tidak
Pelan Tangis Kuat 2 2
Teratur
Jantung <100 x m <100 x m <100 x m 1 1
Warna Kulit Badan Kemerahan Seluruh Tubuh
Biru Pucat 1 1
Ekstremitas Biru Kemerahan
Tonus Otot Ekstremitas Fleksi
Lemas Gerakan Aktif 1 1
Sedikit
Refleks Tidak Ada Menyeringai Batuk Bersin 1 2
Jumlah 6 7
c. Inisiasi Menyusui Dini : YA

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR|KELOMPOK V 20


d. Resusitasi : Rangsangan : Ya
Penghisapan lendir : Ya
Ambu Bag : Tidak
Massase Jantung : Tidak
Intubasi Endotrakheal : Tidak
O2 : Ya

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
a) Suhu Badan : 36,1oC
b) Respirasi : 37x/mnt
c) Nadi : 130x/mnt
d. Pengukuran Antropometri
a) Panjang Badan : 46 cm
b) Berat Badan : 3400 gram
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Bentuk : Bulat
Capput Succadeneum : Ada
Cepal hematoem : Tidak Ada
Hidrocephalus : Tidak
Macrocephalus : Tidak
Sutura : Menutup
Fontanel : Normal
Rambut : bersih
Warna : hitam
Jenis : lurus
Lingkar Kepala : 35 cm
b. Muka
Bentuk : simetris
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR|KELOMPOK V 21
Odema : Tidak Ada
c. Mata
Bentuk : simetris
Secret : Tidak Ada
Konjungtiva : tidak pucat
Sklera : tidak ikterus
Kelainan : Tidak Ada
d. Hidung
Bentuk : simetris
Secret : Tidak Ada
Pernapasan cuping hidung : ada
Kelainan : ada
e. Mulut
Bentuk : simetris
Stomatitis : Tidak Ada
Labioskiz is/bibir sumbing : bersih
f. Telinga
Bentuk : simetris
Kelainan : Tidak Ada
g. Leher
Bentuk : simetris
Kelainan : Tidak Ada
h. Dada
Bentuk : simetris
Puting susu : Tidak Ada
Pengeluaran : Tidak Ada
Paru-paru : Normal
Jantung : Normal
Lingkar dada : 37 cm
i. Abdomen
Pembesaran : Tidak Ada
Kelainan tali pusat : Tidak Ada
Lingkar perut : 30 cm
j. Ekstremitas atas
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR|KELOMPOK V 22
Lila : 9 cm
Kelainan : Tidak Ada
Pergerakan tangan ka/ki : Normal
Jumlah jari tangan ka/ki : lengkap
Kuku : pendek
k. Ekstremitas bawah
Pergerakan kaki ka/ki : Normal
Jumlah jari kaki ka/ki : lengkap
Kelainan : Tidak Ada
Kuku : pendek
l. Punggung
Bentuk :
Kelainan : Tidak Ada
m. Genetalia
Laki-laki
Penis berlubang : Ya
Testis : Berada di Scrotum
Kelainan : Tidak Ada
n. Anus
Kelainan : Tidak Ada
o. Refleks
Moro refleks (terkejut) :+
Graps refleks (menggenggam) : +
Rooting refleks (mencari) :+
Sucking reflek (menghisap) :+
Swalowing refleks (menelan) :+
Babinsky reflek :+
3. Pemeriksaan Khusus/Pemeriksaan Penunjang
GDS :
DDR : (-)
Haemoglobin : Tidak dilakukan
Golongan Darah :
HIV : (-)

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR|KELOMPOK V 23


LANGKAH II : IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH

Diagnosa : BBL. Ny “I” usia 10 jam Dengan Normal

Data Dasar

DS : Bayi lahir secara SC pada tanggal 15 november 2018 jam 00.18 WIT dan berjenis
kelamin laki-laki

DO : Keadaan umum : Baik


Kesadaran : Compos Mentis
PB : 48 cm
BB : 3400 gram
LIKA : 35 cm
LIDA : 37 cm
Denyut Jantung : 130x/mnt
Suhu : 36,1oC
RR : 37x/mnt
A/S : 6/7

LANGKAH III : ANTISIPASI MASALAH/DIAGNOSA POTENSIAL

Tidak Ada

LANGKAH IV : TINDAKAN SEGERA

Tidak Ada

LANGKAH V : RENCANA ASUHAN MENYELURUH

1. Bersihkan jalan nafas

2. Penuhi kebutuhan nutrisi

3. Pertahankan kehangatan tubuh bayi

4. Keringkan tubuh bayi dari lendir dan darah

5. Beri minyak telon pada bayi

6. Lakukan pengukuran BB, PB dan pemeriksaan nadi, suhu, respirasi

7. Cek anus berlubang atau tidak

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR|KELOMPOK V 24


8. Pekaikan pakaian bayi dan memasang identitas bayi

9. Beri ijeksi Vit K 1 mg secara IM

10. Gedong bayi dengan kain kering

11. Letakkan bayi dibawah pemancar dan setelah itu lakukan rawat gabung

LANGKAH VI : PELAKSANAAN

Tanggal : Jam : Oleh:

1. Membersihkan jalan nafas dengan menggunakan kassa steril dan menghisap

delee.

2. Memenuhi kebutuhan nutrisi dengan pemberian ASI (colostrum)

3. Mempertahankan kehangatan tubuh bayi

4. Mengeringkan tubuh bayi dari lender dan darah

5. Memeberi minyak talon pada bayi

6. Melakukan pengukuran BB, PB dan lakukan pemeriksaan nadi,suhu dan

respirasi

7. Merawat tali pusat dengan kassa streril

8. Mengecek anus berllubang atau tidak

9. Memakaikan pakaian bayi dan memasang identitas bayi

10. Memberi injeksi vit.K 1 mg secara IM

11. Menggedong bayi dengan kain kering

12. Meletakkan bayi di bawah pemancar dan setelah itu lakukan rawat gabung.

LANGKAH VII : EVALUASI


MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR|KELOMPOK V 25
Tanggal : Jam : Oleh:
1. Keadaan umum : baik, kesadaran : composmentis

2. Vital Sign : HR : 136 x/menit S : 36,7OC R : 35 x/menit

3. BB: 3500 gram, PB: 48 cm, LK: 35 cm, LD: 33 cm, APGAR Score: 8-9-10

4. Bayi memakai gelang identitas warna biru

5. Bayi mendapat injeksi vit.K 1 mg dip aha lateral kiri

6. Anus berlubang

7. Bayi berada di bawah sinar pemancar

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal/jam

Oleh

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR|KELOMPOK V 26


Subyektif :

Objektif :

Assesment/Analisa

Perencanaan

Mengetahui,

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR|KELOMPOK V 27

Anda mungkin juga menyukai