Disusun Oleh:
GILANG SETIAWAN
0433131490118067
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang talah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan ini . laporan
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kompetensi Dasar Perawatan
Klinik yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Tn.R dengan Gangguan Pola
Tidur di Ruang Rengasdengklok RSUD Karawang.
Dalam penulisan laporan ini penulis banyak mengalami kesulitan, tetapi
berkat bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak maka laporan ini
dapat selesai pada waktunya. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima
kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
tidur.
dan Tidur.
3. Manfaat Penulisan
1) Bidang Pendidikan
TINJAUAN TEORITIS
1. Konsep Kebutuhan
a. Definisi
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus
dipenuhi oleh semua orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup, tubuh
akan berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur itu sendiri memiliki makna
yang berbeda pada setiap individu. Secara umum, istirahat berarti suatu
keadaan tenang relaks, tanpa tekanan emosional, dan bebas dari perasaan
gelisah.
Sedangkan tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi
dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan
dengan aktivitas fisik yang minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi,
perubahan proses fisiologis tubuh, dan penurunan respon terhadap stimulus
eksternal.
b. Tahapan Tidur
EEG, EMG, dan EOG dapat mengidentifikasi perbedaan signal pada
level otak, otot, dan aktivitas mata. Normalnya, tidur dibagi menjadi dua
yaitu nonrapid eye movement (NREM) dan rapid eye movement (REM).
Selama masa NREM seseorang terbagi menjadi empat tahapan dan
memerlukan kira-kira 90 menit selama siklus tidur. Sedangkan tahapan
REM adalah tahapan terakhir kira-kira 90 menit sebelum tidur berakhir.
b. NREM tahap II
Periode suara tidur.
Mulai relaksasi otot.
Berlangsung 10-20 menit.
Fungsi tubuh berlangsung lambat.
Dapat dibangunkan dengan mudah.
d. NREM tahap IV
Tidur nyenyak.
Sulit untuk dibangunkan, butuh stimulus intensif.
Untuk restorasi dan istirahat, tonus otot menurun.
Sekresi lambung menurun.
Gerak bola mata cepat.
Bayi
Pada malam hari kira-kira tidur 8-10 jam.
Usia 1 bulan sampai dengan 1 tahun kira-kira tidur 14 jam/hari.
Tahap REM 20-30%.
Toddler
Tidur 10-12 jam/hari.
Tahap REM 25%.
Prasekolah
Tidur 11 jam pada malam hari.
Tahap REM 20%.
Usia sekolah
Tidur 10 jam pada malam hari.
Tahap REM 18,5%.
Remaja
Tidur 8,5 jam pada malam hari.
Tahap REM 20%.
Dewasa muda
Tidur 7-9 jam/hari.
Tahap REM 20-25%.
Usia tua
Tidur ± 6 jam/hari.
Tahap REM 20-25%.
Tahap NREM IV menurun dan kadang-kadang absen.
Sering terbangun pada malam hari.
2. Lingkungan
Pasien yang biasanya tidur dalam lingkungan tenang dan nyaman,
kemudian terjadi perubahan suasana seperti gaduh maka akan
menghambat tidurnya.
3. Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan
untuk tetap bangun dan waspada menahan kantuk.
4. Kelelahan
Kelelahan dapat memperpendek periode pertama dari tahap REM.
5. Kecemasan
Pada keadaan cemas seorang mungkin meningkatkan saraf simpatis
sehingga mengganggu tidurnya.
6. Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal,seseorang yang tahan minum
alkohol dapat ,mengakibatkan insomania dan lekasa marah.
7. Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidut antara
lain:
Diuretik : Menyebabkan insomnia.
Antidepresa : Menyupresi REM.
Kafein : Meningkatkan saraf simpatis.
Beta-bloker : Menimbulkan insomnia.
Narkotika : Menyupresi REM.
8. Nutrisi
Makanan yang banyak mengandung L-Triptofan yang merupakan asam
amino dari protein yang dicerna seperti keju,susu,daging dan ikan tuna
dapat mampercepat terjadinya proses.
1. Insomnia
Pengertian insomnia mencakup banyak hal. Insomnia dapat berupa
kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk tetap tidur, bahkan seseoranng
yang terbangun dari tidur tapi merasa belumcukup tidur dapat di sebut
mengalami insomnia (japardi 2002). Jadi insomnia merupakan
ketidak mampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur baik secara kualitas
maupun kuantitas. Insomnia bukan berarti seseorang tidak dapat
tidur/kurang tidur karena orang yang menderita insomniasering dapat
tidur lebih lama dari yang mereka pikirkan, tetapi kualitasnya
berkurang. Jenis insomnia yaitu :
Insomnia insial adalah ketidakmampuan seseorang untuk dapat
memulai tidur.
Insomnia intermiten adalah ketidakmampuan seseorang untuk dapat
mempertahankan tidur atau keadaan sering terjaga dari tidur.
Insomnia terminal adalah bangun secara dini dan tidak dapat tidur
lagi. Beberapa factor yang menyebabkan seseorang mengalami
insomnia yaitu rasa nyeri, kecemasan,ketakutan, tekanan jiwa
kondisi, dan kondisi yang tidak menunjang untuk tidur.
2. Somnambulisme
Merupakan gangguan tingkah laku yang sangat kompleks mencakup
adanya otomatis dan semipurposeful aksi motorik, seperti membuka
pintu, duduk di tempat tidur, menabrak kursi,berjalan kaki dan
berbicara. Termasuk tingkah laku berjalan dalam beberapa menit
dankembali tidur (Japardi 2002). Lebih banyak terjadi pada anak-anak,
penderita mempunyai resikoterjadinya cidera.
3. Enuresis
Enuresis adalah kencing yang tidak di sengaja (mengompol) terjadi pada
anak-anak, remaja dan paling banyak pada laki-laki, penyebab secara
pasti belum jelas, namun ada bebrapa faktor yangmenyebabkan Enuresis
seperti gangguan pada bladder, stres, dan toilet training yang kaku.
4. Narkolepsi
Merupakan suatu kondisi yang di cirikan oleh keinginan yang tak
terkendali untuk tidur, dapat dikatakan pula bahwa Narkolepsi serangan
mengantuk yang mendadak sehingga ia dapat tertidur pada setiap saat
di mana serangn mengantuk tersebut datang. Penyebabnya secara pasti
belum jelas, tetapi di duga terjadi akibat kerusakan genetika sistem saraf
pusat di mana periode REM tidak dapat di kendalikan. Serangan
narkolepsi dapat menimbulkan bahaya bila terjadi pada waktu
mengendarai kendaraan, pekerja yang bekerja pada alat-alat yang
berputar-putar atau berada di tepi jurang.
5. Night Terrors
Adalah mimpi buruk, umumnya terjadi pada anak usia 6 tahun atau
lebih, setelah tidur beberapa jam, anak tersebut langsung terjaga dan
berteriak, pucat dan ketakutan.
6. Mendengkur
Disebabkan oleh adanya rintangan terhadap pengaliran udara di hidung
dan mulut. Amandelyang membengkak dan Adenoid dapat menjadi
faktor yang turut menyebabkan mendengkur.Pangkal lidah yang
menyumbat saluran nafas pada lansia. Otot-otot dibagian belakang
mulut mengendur lalu bergetar bila dilewati udara pernafasan.
A. Pengkajian
a. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama :
Perawat memfokuskan pada hal-hal yang menyebabkan klien
meminta bantuan pelayanan seperti :
- Apa yang dirasakan klien
- Apakah masalah atau gejala yang dirasakan terjadi secara tiba-
tiba atau perlahan dan sejak kapan dirasakan
- Bagaimana gejala itu mempengaruhi aktivitas hidup sehari-hari
- Apakah ada perubahan fisik tertentu yang sangat mengganggu
klien
b. Riwayat penyakit sekarang :
Kaji kondisi yang pernah dialami oleh klien diluar gangguan yang
dirasakan sekarang khususnya gangguan yang mungkin sudah
berlangsung lama bila dihubungkan dengan usia dan kemungkinan
penyebabnya, namun karena tidak mengganggu aktivitas klien, kondisi
ini tidak dikeluhkan.
c. Riwayat diit
Perubahan status nutrisi atau gangguan pada saluran pencernaan dapat
mencerminkan gangguan pola tidur. Pola dan kebiasaan makan yang
salah dapat menjadi faktor penyebab, oleh karena itu kondisi ini perlu
dikaji :
- Penurunan berat badan yang drastis
- Selera makan yang menurun
- Pola makan dan minum sehari-hari
- Kebiasaan mengonsumsi makanan yang dapat mengganggu fungsi
pencernaan
d. Riwayat Tidur :
Data yang perlu dikaji seperti deskripsi masalah tidur klien, pola tidur
biasa, perubahan tidur terakhir, rutinitas menjelang tidur dan lingkungan
tidur, penggunaan obat tidur, pola asupan diet, gejala yang dialami
selama terbangun, penyakit fisik yang terjadi secara bersamaan, status
emosional dan mental saat ini.
B. Pengkajian Fisik
Keadaan umum pasien
Kesadaran
Pemeriksaan TTV
Batasan Karakteristik :
Perubahan pola tidur normal
Penurunan kemampuan berfungsi
Ketidakpuasan tidur
Menyatakan sering terjaga
Meyatakan tidak mengalami kesulitan tidur
Menyatakan tidak merasa cukup istirahat
b. Hubungan Sosial
1) Apakah pasien mempunyai teman dekat?
Hanya dengan keluarga
2) Siapa yang dipercaya pasien?
Istrinya
3) Apakah pasein ikut dalam kegiatan masyarakat?
Tidak
4) Apakah pekerjaan pasien sekarang? Apakah sesuai
kemampuan?
Tidak bekerja
c. Spiritual
1) Apakah pasien menganut satu agama ?
Ya, agama Islam
2) Saat ini apakah pasien mengalami gangguan dalam
menjalankan ibadah? Klien kesulitan beribadah karena
kondisinya
3) Bagaimana hubungan antara manusia dan Tuhan dalam agama
pasien?
Pasien berdoa dan beribadah untuk kesembuhan penyakitnya.
2. Pemeriksaan Laboratorium
Hematokrit 31.4% 40 – 52
MCV 88 fL 80 – 100
MCH 30 pq 26 -34
RDW SD 35.9 fL
ANALISA DATA
Nama Pasien : Tn. R
Usia : 57 Tahun
Tanggal Data Fokus Masalah Penyebab
23/08/18 DS : Nyeri akut Ulkus DM
- Klien mengatakan ↓
nyeri. Luka gangren
- Klien mengatakan ↓
nyeri pada lengan Trauma jaringan
kiri. infeksi
- Klien mengatakan ↓
nyeri seperti ditusuk. Kerusakan sel
- P: Nyeri karna luka ↓
ulkus DM.
- Q: Nyeri seperti Merangsang
tertusuk. nosiseptor
- R: Di lengan kiri
↓
- S: Skala nyeri 6 dari
0-10. Persepsi nyeri
- T: Nyeri akut. ↓
DO : Nyeri akut
- Klien tampak
menahan nyeri.
- Terdapat luka
gangren di lengan
kiri.
- TTV:
- TD: 110/70mmhg
- N: 95x/menit
- RR: 22x/menit
- S: 36.5ºC
23/08/18 DS : Gangguan pola Luka gangren
- Klien mengatakan tidur ↓
susah tidur. Trauma jaringan
- Klien mengatakan infeksi
Sulit tidur karena ↓
nyeri. Merangsang
DO : reseptor nyeri
- Klien tampak ↓
menahan nyeri. Persepsi nyeri
- Klien tampak sulit ↓
untuk tidur karena Nyeri
rasa nyeri. ↓
- Klien tampak Koping klien tidak
lemas. efektif
- Klien tampak ↓
gelisah. Gangguan pola
- Konjungtiva anemis tidur
- TTV:
- TD: 110/70mmhg
- N: 95x/menit
- RR: 22x/menit
- S: 36.5ºC
23/08/18 DS : Ketidak Mual
- Klien mengatakan seimbangan nutrisi: ↓
mual. kurang dari Tidak nafsu makan
DO : kebutuhan tubuh ↓
- Klien tampak Intake makan tidak
menghabiskan ½ por adekuat
makanan yang ↓
disajikan. Nutrisi kurang dari
- Mukosa bibir kering. kebutuhan tubuh
- BB: 75kg
- IMT: 25.9
- BBI: 63kg
b23/08/18 DS : Deifisit perawatan Perubahan status
- Klien mengatakan diri kesehatan
belum pernah mandi ↓
selama di RS. Menurunkan daya
- Klien mengatakan tahan tubuh
belum pernah gosok ↓
gigi selama di RS. Hambatan
- Klien mengatakan melakukan
belum pernah cuci aktivitas
↓
rambut selama di Defisit perawatan
RS. diri
- Klien mengatakan
dibantu sepenuhnya
oleh keluarga untuk
pemenuhan
perawatan diri.
DO :
- Klien tampak kotor.
- Gigi kuning dan
kotor.
- Bau nafas.
- Kulit kepala
berketombe.
- Rambut berminyak
dan bercabang.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn. R
Usia : 57 Tahun
Tgl No Diagnosa Keperawatan
23/08/2018 1. Nyeri aku b.d luka gangren
2. Gangguan pola tidur b.d nyeri
3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
b.d mual
4. Defisit perawatan diri b.d perubahan status kesehatan