Anda di halaman 1dari 15

PERTEMUAN I

PERSAMAAN DIFUSIVITAS

Persamaan difusivitas digunakan untuk memodelkan kinerja sistem aliran yang


bergantung pada waktu. Oleh karena itu, dasar dari persamaan difusivitas adalah persamaan
kontinuitas yang menggambarkan perubahan jumlah massa pada suatu titik lokasi terhadap
perubahan waktu. Nama difusivitas berasal dari persamaan yang digunakan untuk
menggambarkan proses difusi panas (diffusion of heat). Kenyataannya, aliran fluida dalam
media permeabel dapat dimodelkan oleh persamaan yang bentuknya sama dengan persamaan
difusivitas untuk aliran panas (dan juga aliran listrik). Penggunaan persamaan difusivitas
dalam teknik reservoir sangat luas. Model matematis ini telah dipakai sebagai:

a. Alat untuk interpretasi data well test

b. Model matematik dalam simulasi numerik reservoir

c. Alat untuk analisis deliverability

d. Model matematik untuk decline curve analysis menggunakan type curves

e. dan sebagainya.

Dalam literatur, persamaan difusivitas dan tiga persamaan pembentuknya, yaitu


persamaan kontinuitas, persamaan gerak, dan persamaan keadaan, seringkali dituliskan dalam
bentukbentuk tertentu dengan menggunakan operator matematika tertentu. Hal itu berkenaan
dengan besaran variabel yang terkandung dalam persamaan tersebut yaitu apakah berupa
skalar atau vektor. Untuk itu, ada baiknya diketahui sejumlah operator matematika yang biasa
digunakan dalam menyatakan persamaan-persamaan tersebut. Beberapa bentuk dan definisi
operator matematika tersebut yang penting diantaranya:

1. Persamaan Kontinuitas

Persamaan kontinuitas memodelkan perubahan jumlah massa terhadap perubahan


waktu. Dengan kata lain, pada dasarnya persamaan ini menyatakan hukum kekekalan massa
yaitu:

(massa rate in) – (massa rate out) = ( perubahan massa rate pada volume tersebut )

Pengembangan Persamaan Difusivitas diperoleh dengan menggabungkan persamaan-


persamaan yang terkait ngan perubahan jumlah dan keadaan massa pada suatu waktu dan
pada lokasi tertentu. Persamaan-persamaan tersebut adalah:

A. Persamaan kontinuitas yaitu hukum kekekalan massa satu sama lain dalam menyatakan
hubu Teori dan Aplikasi Persamaan Difusivitas,
B. Persamaan gerak yaitu hukum Darcy

C. Persamaan keadaan yang menyatakan hubungan keadaan (state) dari material terhadap
perubahan tekanan.

Solusi Analitik Persamaan Difusivitas yaitu :

1. Solusi Analitik Eksak

2. Solusi van Everdingen-Hurst

3. Solusi Analitik Pendekatan

 Periode aliran transient


 Periode aliran pseudo-steady state
 Periode aliran steady state

2. Periode Transient

Periode aliran ini terjadi pada saat-saat awal produksi ketika efek batas luar reservoir
belum terasa di sumur dan dengan demikian reservoir berperilaku seperti halnya tidak ada
batas (reservoir bersifat infinite-acting).

3. Pressure Transient Reservoir


4. Periode Pseudo-steady State

Periode Pseudosteady State Aliran pseudosteady-state terjadi ketika semua batas


reservoir pada closed reservoir system sudah “terasa” yaitu gangguan akibat aktivitas
produksi sudah sampai di batas reservoir. Oleh karenanya, kondisi ini dicapai pada t yang
cukup besar. Kondisi pseudosteady state ini terkait dengan keadaan reservoir terbatas (finite-
bounded), yaitu mempunyai kondisi tidak ada aliran (no-flow outer boundary condition) dan
sumur berproduksi dengan laju alir konstan

5. Periode Steady State

Aliran steady-state flow terjadi pada harga t yang sangat besar (sumur telah
diproduksikan dengan sangat lama) pada suatu sistem reservoir dengan kondisi batas luar
reservoir berupa tekanan konstan dan laju produksi di lubang sumur konstan
PERTEMUAN II

PERSAMAAN ALIRAN

1. Hukum Darcy

Hukum Darcy adalah persamaan yang mendefinisikan kemampuan suatu


fluida mengalir melalui media berpori seperti batu. Hal ini bergantung pada prinsip bahwa
jumlah aliran antara dua titik adalah berbanding lurus dengan perbedaan tekanan antara titik-
titik dan kemampuan media melalui yang mengalir untuk menghambat arus.

Dalam format modern, menggunakan konvensi tanda tertentu, hukum Darcy biasanya ditulis
sebagai:

Q =-KA dh / dl

dimana:
Q = laju aliran air (volume per waktu)
K = konduktivitas hidrolik
Sebuah kolom = luas penampang lintang
dh / dl = gradien hidrolik, yaitu, perubahan kepala panjang bunga.

Adapun uji darcy seperti gambar dibawah ini :

2. Permeabilitas

Permeabilitas merupakan besaran yang digunakan untuk menunjukkan seberapa besar


kemampuan suatu batuan untuk mengalirkan fluida yang terkandung didalamnya .
Permeabilitas merupakan property suatu batuan berpori dan merupakan besaran yang
menunjukkan kapasitas medium dalam mengalirkan fluida
a. Aliran dalam kondisi satu fasa.

1) Jika hanya ada satu fluida yang mengalir dalam medium.

2) Saturasi fluida yang mengalir dalam medium tersebut bernilai 1.

3) Permeabilitas ini disebut permeabilitas absolut.

b. Aliran dalam kondisi multifasa.

1) Jika terdapat lebih dari satu fluida yang mengalir dalam medium.

2) Permeabilitas ini disebut permeabilitas relatif.

Cara untuk mendapatkan permeabilitas antara lain yaitu :

a. Dengan menggunakan hukum Darcy yang data–datanya diperoleh dari analisis core di
laboratorium.

b. Dengan well-test analysis (flow testing).

c. Dengan mengukur aliran kedalam sumur pada logging produksi.

d. Dengan cara log data menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang dikalibrasi
melalui analisis core

Ada beberapa alasan mengapa permeabilitas perlu untuk diketahui antara lain adalah :

a. Menentukan kuantitas fluida yang dapat diproduksikan.

b. Menentukan potensi suatu lapisan batuan untuk dijadikan reservoir.

c. Menentukan nilai ekonomis suatu reservoir.

d. Menentukan lokasi lapisan yang ekonomis untuk dibor.

e. Menentukan lokasi lapisan yang cocok untuk perforasi.

f. Menentukan kekentalan lumpur yang baik agar tidak terjadi loss circulation.

g. Menentukan komposisi lumpur yang baik untuk membuat mud cake pada dinding sumur.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar persamaan darcy :

K=(Viskositas*Q*L)/(A*P)

dapat Berlaku antara lain :

a. Viskositas konstan pada kondisi isothermal.


b. Distribusi kecepatan sama.

c. Tidak adanya turbulensi.

d. Viskositas yang konstan, distribusi kecepatan konstan, tidak adanya turbulensi, aliran
laminer (viscous flow) menyebabkan tidak ada perubahan friksi.

e. Tidak terjadi reaksi antara fluida yang mengalir dengan media yang dilaluinya.

3. Persamaan Aliran Fluida Incompressible (Liquid)

1. Aliran Linear

Jika jarak yang diukur sesuai dengan arah aliran, maka gradient potensial berlawanan
dengan arah yang sama karena fluida bergerak dari yang tinggi ke tempat yang rendah.
Maka, hukum Darcy:

u = − kρ dΦ / μ dl

Jika produksi dari reservoir ke sumur bernilai positif, di mana konvensi diadopsi pada
buku ini, maka dikarenakan radius yang diukur berbeda arah dengan alirannya, maka
hukum Darcy adalah:

u= kρdΦ/μdr
PERTEMUAN III

KONSEP PRODUKTIVITAS

Produksi adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan hasil keluaran dan
umumnya dinyatakan dengan volume produksi Produktivitas berhubungan dengan efisiensi
penggunaan sumber daya (masukan dalam menghasilkan tingkat perbandingan antara
keluaran dan masukan).

Unsur-unsur pada produktivitas yaitu :

1. Efisiensi

• Produktivitas sebagai rasio output/input merupakan ukuran efisiensi pemakaian


sumber daya (input).

• Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan penggunaan masukan


(input) yang direncanakan dengan penggunaan masukan yang sebenarnya terlaksana.

• Pengertian efisiensi berorientasi kepada masukan

2. Efektivitas

• Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target
yang dapat tercapai baik secara kuantitas maupun waktu.

• Makin besar presentase target tercapai, makin tinggi tingkat efektivitasnya.

• Konsep ini berorientasi pada keluaran.

• Peningkatan efektivitas belum tentu dibarengi dengan peningkatan efisiensi dan


sebaliknya.
Gabungan antara efektivitas dan efisiensi membentuk pengertian produktivitas dengan
cara sebagai berikut :

Prinsip dalam manajemen produktivitas adalah :

“Efektif dalam mencapai tujuan dan efisien dalam menggunakan sumber daya”

3. Kualitas

• kualitas adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh pemenuhan persyaratan,


spesifikasi, dan harapan konsumen. Kualitas merupakan salah satuukuran
produktivitas

4. Daur Produksi

• Ada empat tahap daur yang saling berkaitan dan berkesinambungan, yaitu :

1.Pengukuran Produktivitas.

2.Evaluasi Produktivitas.

3.Perencanaan Produktivitas.

4.Perbaikan Produktivitas
Manfaat Produktivitas yaitu :

1. Perusahaan dapat menilai efisiensi konversi sumber dayanya, agar dapat meningkatkan
produktivitas melalui efisiensi penggunaan sumber-sumber daya itu sendiri

2. Perencanaan sumber-sumber daya akan menjadi lebih efektif dan efisienmelalui


pengukuran produktivitas, baik dalam perencanaan jangka pendek maupun jangka
panjang.

3. Tujuan ekonomis dan non ekonomis dari perusahaan dapat diorganisasikankembali dengan
cara memberikan prioritas tertentu yang dipandang dari sudut produktivitas.

4. Perencanaan target tingkat produktivitas di masa mendatang dapat dimodifikasikembali


berdasarkan informasi pengukuran tingkat produktivitas sekarang.

5. Strategi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dapat ditetapkan berdasarkan


tingkat kesenjangan produktivitas (productivity gap) yang adadiantara tingkat
produktivitas yang direncanakan dan tingkat produktivitas yangdiukur, dalam hal ini
pengukuran produktivitas akan memberikan informasidalam mengidentifikasi masalah-
masalah atau perubahan-perubahan yangterjadi, sehingga tindakan korektif dapat diambil.

6. Pengukuran produktivitas perusahaan akan menjadi informasi yang bermanfaatdalam


membandingkan tingkat produktivitas diantara organisasi perusahaanindustri sejenis serta
bermanfaat pula untuk informasi produktivitas industri pada skala nasional maupun global.

7. Nilai-nilai produktivitas yang dihasilkan dari suatu pengukuran dapat menjadiinformasi


yang berguna untuk merencanakan tingkat keuntungan dari perusahaan itu.

8. Pengukuran produktivitas akan menciptakan tindakan-tindakan kompetitif berupa upaya-


upaya peningkatan produktivitas terus-menerus.

A. Productivity Indeks

Indeks produktivitas (PI) sebuah sumur didefinisikan sebagai stock tank barrel
minyak yang dapat diproduksikan per harinya per psi (pound per inci persegi) dari penarikan
tekanan.PI adalah perhitungan terhadap potensi kemampuan alir dari sumur. Dalam
pengertian yang mudah, indeks produktivitas adalah perbandingan antara laju produksi harian
terhadap perbedaan tekanan. PI biasanya cukup konstan, tetapi nilainya dapat jatuh apabila
perbedaan tekanan menjadi sangat besar akibat dari hal-hal berikut:

1. Turbulensi, dimana tekanan meningkat lebih pesat daripada laju produksi.

2. Berkurangnya kemampuan permeabel efektif dari minyak akibat meningkatnya kejenuhan


gas dan perubahan porositas akibat kompresi formasi.
3. Meningkatnya kekentalan minyak akibat keluarnya gas terlarut.

A. Metode untuk Meningkatkan PI :

1. Pengupasan Tanah Penutup (S)

2. Peningkatan nilai permeabilitas efektif (k)

3. Pengurangan visikositas (µ)

4. Faktor Pengurangan volume formasi Minyak (B0)

5. Pengurangan ratio re/rw

6. Peningkatan Penetrasi sumur (h)

B. Permodelan dan Simulasi Sumur Berkaitan dengan PI

Karakteristik Solution Gas Drive:

1. Productivity Index Turun dengan cepat.

2. Penurunan Tekanan Reservoir cepat.

3. Produksi Minyak Bebas Air.

C. Gas Cap Drive


Karakteristik Gas Cap Drive:

1. Recovery 20-60 %.

2. Produksi Air sangat kecil.

3. GOR naik dengan cepat hingga maksimum.

4. Penurunan PI dan tekanan relatif cepat.

D. Water Drive

Karakteristik Water Drive:

1. Perolehan Minyak mencapai 60 - 80%.

2. Harga WOR akan naik.

3. Penurunan tekanan sangat stabil atau pelan.

4. Perubahan GOR selama produksi kecil relatif konstan.

5. PI (Productivity Index) relatif turun dengan cepat.


PERTEMUAN IV

METODE KESETIMBANGAN MATERI

1. Pengenalan reservoir migas

Reservoir adalah suatu tempat terakumulasinya minyak dan gas bumi. Pada umumnya
reservoir minyak memiliki karakteristik yang berbeda-beda tergantung dari komposisi,
temperature dan tekanan pada tempat dimana terjadi akumulasi hidrokarbon didalamnya .

2. Syarat Terakumulasi MIGAS

1. Adanya batuan Induk (Source Rock)

2. Adanya batuan waduk (Reservoir Rock)

3. Adanya struktur batuan perangkap

4. Adanya batuan penutup (Cap Rock)

5. Adanya jalur migrasi

3. Persamaan Kesetimbangan Materi

Bentuk umum dari persamaan material balance pertama kali diperkenalkan oleh R.J.
Schilthuis pada tahun 1941.Berasal dari keseimbangan volume yang terjadi antara produksi
keseluruhan dengan ekspansi fluida yang terjadi di reservoir akibat adanya penurunan
tekanan.

• Gambar (a) menunjukkan volume fluida pada tekanan awal Pi pada reservoir yang
memiliki gas cap. Total volume fluida pada gambar (a) adalah volume hidrokarbon di
reservoir atau Hydrocarbon Pore Volume (HCPV).

• Gambar (b) memperlihatkan efek dari penurunan tekanan sejumlah DP dan


menyebabkan adanya ekspansi fluida di reservoir
3. Perhitungan Gas

Total volume gascap adalah mNBoi, dimana m adalah rasio antara volume hidrokarbon
gascap awal dengan volume minyak awal, yang bisa diekspresikan sebagai :

Jumlah gas pada suatu nilai tekanan setelah terjadinya penurunan tekanan adalah :

Sehingga ekspansi gascap adalah :

4. Penyulingan Gas

Menggambarkan hubungan antara tekanan rata-rata dan gas kumulatif yang


dihasilkan,kumulatif kondensat produksi dan menghasilkan kondensat gas ratio ( CGR )
5. Undersaturated Reservoir

Ciri-ciri

1. Tanpa gas cap, m = 0

2. Term water influx dapat diabaikan, karena volume aquifer sangat kecil

3. Diatas undersaturated , Rs=Rsi=Rp

Berdasarkan ciri-ciri tersebut, maka persamaan Material Balance dapat direduksikan


menjadi :

6.Saturated Reservoir

Ciri-ciri :

1. Pada saat tekanan bubble point tercapai, gas keluar dari percampurannya dengan minyak

2. Kompresibilitas gas lebih besar daripada kompresibilitas batuan maupun fluida

3. Sumber energi utama adalah gas yang terbebaskan dari percampurannya dengan minyak

4. Sangat cocok untuk pengaplikasian artificial lift atau proyek secondary recovery lainnya

5. Nilai Ultimate Recoverynya berkisar antara 5-30% dari Original Oil In Place

Untuk reservoir dengan mekanisme pendorong jenis ini, persamaan Material balancenya
menjadi :

Pada tahun 1963-1964 Havlena dan Odeh memperkenalkan metoda baru dalam analisa
Material Balance, yaitu dengan menampilkan Material Balance dalam bentuk persamaan
linier.

Havlena dan Odeh memperkenalkan Material Balance dalam bentuk :

Anda mungkin juga menyukai