Anda di halaman 1dari 11

Sang pemimpi

Identifikasi :
Judul : Sang Pemimpi
Penulis : Andrea Hirata
Jenis Buku : Fiksi
Penerbit : Bentang
Cetakan I : April 2011
Tebal : 247 halaman

Orientasi:
Sang Pemimpi adalah novel kedua dari tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Novel
ini berkisah tentang kehidupannya di Pulau Belitong yang serba kesusahan. Ada 3 orang
pemuda SMA yang bermimpi untuk menyambung sekolah sampai ke Prancis menjelajah
Eropa sampai ke Afrika. Ikal, Arai, dan Jimbron adalah para pemimpi-pemimpi tersebut.

Tafsiran:
Pada bab pertama buku ini, Andrea menceritakan tentang dirinya (dalam novel ini
digambarkan sebagai Ikal) dan 2 temannya, Arai dan Jimbron adalah tiga remaja yang nakal.

Mereka sangat dibenci oleh Pak Mustar, tokoh antagonis dalam buku ini. Dia seorang Wakil
Kepala SMA Bukan Main itu. Namun, berbeda dengan sang Kepala Sekolah yang bernama
Pak Balia. Ia adalah cermin guru teladan. Pak Belialah yang telah memberikan mimpi-mimpi
kepada murid-muridnya terutama kepada Ikal, Arai dan Jimbron.

Pada bab-bab berikutnya pembaca akan melihat potongan-potongan kisah seperti berdiri
sendiri. Andrea hanya membuat cerpen-cerpen dalam satu buku. Meskipun demikian, pada
setiap bab, mulai awal hingga akhir, buku ini memiliki hubungan yang sangat erat, seperti
mozaik-mozaik dalam kehidupan.

Evaluasi:
Novel yang disajikan dengan bahasa yang cantik ini mampu menyihir pembaca sehingga
pembaca bisa ikut merasakan kebahagiaan, semangat keputusasaan, dan kesedihan.

Selain itu, buku ini memiliki lelucon-lelucon yang tidak biasa, cerdas, dan pasti akan
membuat pembaca tertawa. Dengan membaca buku ini, Anda akan mengetahui bahwa
Andrea Hirata memiliki pribadi yang cerdas dalam mengolah kata-kata dan memiliki
wawasan yang sangat luas.

Meskipun disebut sebagai buku kedua dari tetralogi Laskar Pelangi, di buku ini nyaris tidak
ada hubungannya dengan buku Laskar Pelangi.

Sang Pemimpi hanya menyebutkan kata Laskar Pelangi hanya sekali. Keponakan yang Ikal
biayai saat di Jawa juga tidak disebut sama sekali dalam buku ini, padahal di Novel
sebelumnya telah diceritakan dengan jelas.

Rangkuman:
Dengan mengesampingkan beberapa kekurangan tadi, novel ini benar-benar buku yang
sangat dibutuhkan oleh remaja negeri ini. Buku ini memberi motivasi, semangat, dan mimpi
pada anak-anak yang patah semangat supaya sekolah dan melanjutkan ke pendidikan yang
lebih tinggi. Selain itu, buku ini juga mengajarkan tentang ketidakmungkinan yang bisa
diwujudkan dengan kerja keras
99 cahaya di langit eropa
A. identifikasi
1. Judul Novel : 99 Cahaya di Langit Eropa
2. Pengarang : Hanum S R dan Rangga A
3. Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
4. Tahun Terbit : 2011
5. Jumlah halama : 392
6. Alasan memilih novel tersebut sebagai bahan ulasan : Saya memilih novel ini karena saya suka
membaca hal - hal tentang islam, novel ini menandung banyak sejarah peradaban Islam di Eropa. Banyak hal
yang dapat dipelajari dan sangat menarik. Dan novel ini membuat saya merasakan begitu besar kekuasaan Allah
dan begitu banyaknya sejarah islam yang masih tersembunyi.
1. Orientasi Novel 99 Cahaya di Langit Eropa ini merupakan
sebuah novel pengalaman penulis novel
ini. Novel ini menceritakan tentang perjalanan
sang penulis mencari peradaban islam di tanah
Eropa. Penulis novel ini adalah Hanum Salsabiela
R dan Rangga A. Mereka menjadikan
pengalamannya selama di Eropa menjadi sebuah
novel yang menggambarkan betapa besar dan
agungnya kekuasaan Allah SWT. Di dalam novel
ini benar - benar membuat pembaca terpesona
akan indahnya dan mulianya islam sejak zaman
dahulu.
2. Tafsiran Berada di negara orang lain merupakan suatu
perjalan yang sangat menarik dan mengesankan
bagi Rangga dan Hanum. Perjalannan ini banyak
meninggalkan kesan tersendiri bagi
mereka. Dalam novel ini menceritakan beberapa
sejarah yang tersimpan dalam tempat-tempat yang
indah di benua Eropa. Tempat tersebut antara
lain Tembok Berlin, Konser Mozart, Colloseum
Roma, Menara Eiffel, Stadion Sepak Bola San
Siro, dan Cordoba yang merupakan tempat
dengan segudang peradaban islam. Eropa banyak
menyimpan sejarah peradaban islam, namun
sekarang mulai merenggang karena adanya pihak
- pihak yang memperkeruh keadaan ini. Hal ini
menyebabkan di masa sekarang seolah - olah di
negara Eropa hanya diduduki oleh penduduk non-
islam. Sebenarnya negara Eropa merupakan
segelintir negara yang pertama kali dikuasai
islam.
Di novel ini juga diceritakan tentang seorang
imigran Turki yang tinggal di Wina. Mereka
merupakan teman Hanum dan Rangga . Mereka
adalah Fatma Pasha dan Selim, serta putrinya
yang bernama Eyse. Fatma, Selim, dan Eyse yang
menemani perjalanan Hanum dan Rangga di
Wina.
Fatma adalam seorang wanita imigran Turki. Ia
merupakan teman kursus Hanum. Fatma
merupakan seorang wanita yang tangguh, pekerja
keras, penuh ilmu, dan baik hati. Fatma juga
merupakan orang yang menceritakan segala hal
yang ia ketahui di Eropa kepada
Hanum. Sepulang kursus biasanya Fatma, Hanum
dan Eyse pergi menjelajah kota Wina. Fatma
adalah wanita penuh dengan kasih sayang. Fatma
merupakan keturunan dari tokoh islam Turki yaitu
Pasha.
Eyse merupakan putri dari Fatma. Ia sering ikut
Fatma saat sedang kursus, bahkan putrid kecil ini
juga menemani Hanum dan Fatma dalam
melakukan penjelajahan mengelilingi kota
Wina. Eyes yang masih kecil ini tidak pernah
merepotkan Fatma maupun Hanum saat jalan -
jalan. Namun jika ia terlalu capek badannya akan
terasa panasdan dari lubang hidungnya akan
mengeluarkan cairan merah yaitu darah. Hal itu
sudah biasa terjadi, bahkan Fatma tidak terkejul
ataupun khawatir dengan hal tersebut.
Tokoh lainnya yaitu Selim. Selim merupakan
suami dari Fatma. Selim merupakan pegawai
kantor yang sederhana. Ia sangat baik dan mudah
bergaul. Selim juga orang yang mengenalkan
Hanum dan Rangga tentang peradaban islam di
Eropa.
Selain itu, juga ada seorang wanita yang sangat
dermawan. Ia membuka restoran dengan konsep
“makan sepuasnya, bayar seiklasnya”. Wanita
tersebut adalah Natalie Deewan. Natalie Deewan
percaya bahwa semua yang dilakukan dengan
iklas pasti akan mendapatkan imblah yang lebih
dari Allah Swt.
Perjalanan berlanjut ke kota Paris, pusat
peradaban ibukota Eropa. Disana Hanum bertemu
dengan seorang mualaf yaitu Marion Latimer. Ia
merupakan seorang ilmuwan di Arab
WorldInstitute Paris. Marionlah yang membantu
Hanum dalam mencari peradaban di Paris. Ia
mengatakan bahwa Eropa adalah pantulan cahaya
islam. Marion jugalah yang membuka mata hatiku
tentang islam. Dia wanita yang sangat paham
tentang sejarah islam di Eropa.
Selain itu, juga ada tokoh Khan dan Stefan yang
merupakan teman dekat Rangga. Mereka satu
kampus dan juga orang yang selalu ada untuk
Rangga. Mereka baik dan yang memberikan
semangat terhadap Rangga.
Maarja teman kampus Rangga, Khan, dan
Stefan. Ia adalah seseorang yang tidak pernah
menghargai orang lain. Maarja selalu ingin
menang sendiri. Ia juga sering berbed pendapat
dengan ketiga laki – laki tersebut.
3. Evaluasi Novel yang disajikan dengan bahasa yang indah
membuat pembaca benar- benar tertrik untuk
membacanya. Novel ini juga membuat kita bisa
merasakan berada di negara Eropa tersebut. Novel
ini juga sangat menyetuh hati, karena kemuliaan
dan kebesaran-Nya. Selain itu juga mengajak
kita untuk melakukan keagamaan islam dengan
sepenuh hati dan juga menmbah wawasan kita
tentang islam.
Namun, novel ini juga memiliki
kekurangannya. Kekurangan dari novel ini yaitu
pada sub bab pada novel terkesan dipaksakan,
sehinggal kurang memuaskan. Ketika telah
sampai pada akhir sub bab, tiba-tiba kita masuk
kembali pada rangkaian cerita sebelumnya yang
terputus. Pada awal epilognya juga kurang
berkesan.
4. Rangkuman Kekurangan – kekurangan tersebut bisa
dikesampingkan, karena novel ini sangan
menghanyutkan dn membuat kita terharu. Novel
ini memberikan motivasi spiritual dan semangat
kepada pembacanya. Selain itu, novel ini juga
mengajarkan dan menuntun kita untuk tetap
mempertahankan islam, dari ajarannya sampai
sejatrahnya, agar islam dapat dilihat oleh mata
dunia. Dan semua orang tau bahwa islam adalah
agama paling sempurna dalam kehidupan.
Surat untukmu Sahabat
Identitas :
 Judul novel: Surat untukmu Sahabat
 Penulis: Bunga Riska Nizam
 Penerbit: Aletta Pictures
 Jenis buku: Fiksi
 Tahun terbit: 2013 (cetakan ke-5)
 Tempat terbit: Jakarta
 Ukuran novel: 13 cm x 19 cm
 Tebal halaman: 120 halaman
 Harga buku: Rp. 40.000,00

Orientasi:
Novel ini merupakan karya Bunga R. Nizam yang bercerita mengenai surat terakhir untuk
sahabat. Dia bernama Keke. Ketika itu, terakhir kalinya Andini, Fachda, Dinda, Ida, dan
Maya merayakan ulang tahun Keke. Saat dia dinyatakan bebas dari kanker yang
menggerogoti tubuhnya.

Berselang waktu, semuanya menjadi terasa baru. Setelah tiga tahun bersama di SMP Al-
Kamal, alhasil tahun ini mereka ber-enam tidak lagi duduk di sekolah yang sama. Berpisah
sekolah bukan berarti kami kehilangan arah dalam persahabatan yang telah kami bangun
sejak SMP dulu.

Tafsiran:
Ketika itu, Keke tidak lagi mampu menahan kesedihannya ketika ia menyaksikan rambutnya
memenuhi genggaman tangan. Hal ini menunjukkan bahwa kami juga merasakannya. Ketika
itu, kami kehilangan seorang sahabat akhir tahun lalu di tanggal 25 Desember 2006, berat
untuk membayangkan.

Hari ini kami ber-lima akan berkumpul dan bertemu di pemakaman Keke pukul 16.00 sore.
Syifa kebagian membawa kue ultah, Ida menyiapkan lilin, sementara yang lain menyiapkan
kebutuhan berziarah seperti payung, bunga, dan air.

Selain kami ber-lima, ziarah juga dilakukan oleh Kak Kiki, Kak Cika, dan Pak Jody. Hari ini,
Ida yang paling awal sampai ditempat sempat melihat ibu kandung Keke berziarah dan
menangis di pusaranya.

Ida menyaksikan pemandangan yang mengharukan karena saat menceritakan hal tersebut saja
matanya ikut berkaca-kaca. Tanpa terasa satu jam telah berlalu dan kami masih berada di
pusara Keke.

Bercerita mengenai suatu hari, ketika Keke masih dirawat di rumah sakit. Menurut Kak Cika,
setelah kami pergi pamit untuk sholat maghrib, keke sempat membuka mata dan
menyampaikan pesannya meski tidak bisa diucapkan dalam bahasa lisan yang jelas.

Keke memainkan jarinya membentuk angka satu dan empat. Pak Jodi sempat memberikan
secarik kertas dan pena yang akhirnya menjadi pesan terakhir yang Keke sampaikan.
Tidak lama setelah itu, Keke berpulang ke hadapan Illahi. Kami tidak ada disisinya ketika
Keke pergi karena sedang berdoa bersama meminta yang terbaik untuk Keke. Akhirnya kami
ber-enam berkumpul bersama. Hari natal dipilih karena waktu inilah diliburkan dari segala
aktivitas. Apalagi Dinda yang sudah siap bergabung untuk membaca surat dari Keke yang
baru dibaca sepeninggal nya.

Dengan seluruh yang bercampur di dalam dada, kami terdiam dan berusaha membuka telinga
lebar-lebar. Setelah membaca surat Keke, kami semua akhirnya “merenovasi” semua harapan
dan mencoba menyisipkan permohonan di dalam segala hal yang kami capai

Evaluasi:

Kekurangan:

Terdapat beberapa penulisan yang salah, serta penulisan yang kurang menarik dan susah
untuk dimengerti. Sedangkan, kelemahan yang dimiliki novel ini diantaranya kata-kata
pengemis yang kadang kala membuat para pembaca berimajinasi lain dalam menafsirkan dan
kata kiasan “pengemis”.

Kelebihan:

Novel ini bisa membuat pembaca “terhanyut” dalam cerita yang diceritakan. Apalagi tema
yang diangkat yaitu tentang persahabatan sangatlah bagus untuk bahan pembelajaran
kehidupan. Kosakata yang digunakan juga bisa membuat pembaca larut dalam cerita dan
akhirnya pembaca lebih mudah memahami isi novel tersebut.

Rangkuman:

Namun dengan mengesampingkan kekurangan novel tersebut, kisah yang diangkat


mengajarkan tentang arti persahabatan yang sebenarnya. Dan novel ini juga sangat cocok
untuk para remaja Indonesia. Karena terdapat berbagai macam makna yang bisa
mendatangkan motivasi untuk diri sendiri agar mudah bersahabat dan setia.
Menjelajah Dunia Pustaka ( Teks Ulasan Buku )

Teks ulasan juga disebut teks review. Ulasan pada umumnya di tulis dalam bentuk
artikel, sehingga teks ulasan dapat di sebut artikel ulasan.

Struktur teks ulasan

a. Identitas
Identitas berfungsi untuk memberikan deskripsi tentang wujud fisik buku serta
ciri-cirinya. Identitas menjelaskan identitas buku yaitu :
1. Judul
2. Penulis
3. Penerbit
4. Tahun terbit
5. Hak cipta
6. Jumlah halaman
7. Nomor ISBN
b. Orientasi
Orientasi identik dengan pengantar kepada ulasan buku. Fungsinya yaitu :
1. Menyampaikan informasi tentang buku apa yang di ulas
2. Siapa penulisnya
3. Siapa pembaca yang dituju
4. Memposisikan buku yang di ulas
5. Menyatakan pendapat pengulas tentang buku
c. Tafsiran isi
Tahapan tafsiran isi memuat :
1. Penceritaan ulang tentang hal yang dilakukan oleh penulis saat ia
menulis buku itu
2. Isi buku yang di ulas sebagai hasil dari pembacaan oleh pengulas
terhadap buku itu
3. Perbandingan isi buku yang diulas dengan buku-buku lain yang sejenis
d. Evaluasi
Evaluasi berfungsi untuk menilai karya yang diulas. Tahap evaluasi adalah
bagian inti dari teks ulasan, karena pada tahapan ini pengulas dituntut untuk
memberikan penilaian analitis, objektif, dan kritis atas buku atau materi yang
diulas. Aspek – aspek yang akan dinilai yaitu :
1. Kedalaman isi buku yang akan diulas
2. Tata organisasi gagasan yang tergambar pada penataan bab
3. Gaya penulisan
4. Keunggulan dan kelemahan buku
e. Rangkuman
Rangkuman berisi simpulan dan saran atas ulasan buku yang dibuat.
Struktur teks dan genre mikro pada ulasan buku

Manfaat teks ulasan buku

1. Melatih seseorang memiliki sikap kepedulian dan kepekaan sosial yang tinggi
2. Melatih seseorang untuk memiliki sikap dan sifat mental yang kuat
3. Melatih seseorang dalam menilai bagus tidaknya suatu karya
4. Melatih seseorang untuk bersikap jujur, cendikia, atau tajam pemikirannnya, bernalar
dan mempunyai rasa estetika yang dijadikan bahan penilaian oleh pembaca atau
khalayak
5. Melatih seseorang untuk berfikir objektif
6. Melatih kejelian seseorang
Dampak Buruk Junk Food Untuk Kesehatan Tubuh

Junk Food disebut makanan instan atau makanan cepat saji yang kini telah
berkembang pesat di persaingan perusahaan makanan di Indonesia. Makanan cepat saji
dinilai sebagian orang lebih efektif terhadap waktu dan mudah ditemukan. Tak hanya itu saja,
makanan cepat saji juga memiliki cita rasa yang lezat ditambah lagi harganya yang
terjangkau.
Makanan cepat saji sudah lama mengundang kontroversi di negara kita karena
terungkapnya beberapa dampak buruk yang ia miliki. Dampak buruk itu disebabkan oleh
kandungan zat-zat berbahaya di dalam makanan instan seperti lilin yang ada pada mie instan.
Tak berhenti disitu, nyatanya di dalam makanan cepat saji terkandung bahan pengawet dan
penyedap yang kini disebut micin.
Penggunaan kata micin kerap digunakan para remaja hingga dewasa bila seseorang
mengalami hal-hal yang kurang normal. Maksud dari hal kurang normal itu seperti seseorang
yang telat berpikir, lama menjawab bila diajak komunikasi dan lain sebagainya. Tak
dielakkan, makanan cepat saji memang mengandung zat berbahaya seperti yang telah
diungkapkan di atas.
Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa keseringan mengonsumsi makanan
cepat saji memang tidak berdampak secara langsung ke tubuh. Namun, makanan-makanan
cepat saji yang dikonsumsi akan tertimbun di dalam tubuh yang kemudian hari menjadi
penyebab penyakit mematikan seperti kanker. Tak hanya kanker, penyakit berbahaya juga
mengintai misalnya stroke, usus buntu dan penyakit ginjal.
Maka bila Anda termasuk ke dalam orang yang hobi mengonsumsi makanan cepat
saja, kurangilah hal itu dan mulai sayangi tubuh serta diri anda sendiri. Perlu diketahui bahwa
salah satu kandungan di dalam makanan instan yaitu lilin sulit dicerna tubuh. Lilin itu
memiliki tujuan untuk menghancurkan prinsip kerja sistem pencernaan tubuh sehingga
makanan yang mengandung lilin akan dicerna dengan waktu minimal dua hari.

Anda mungkin juga menyukai