Anda di halaman 1dari 26

SISTEM TRANSMISI DAN GETARAN PERMESINAN

Sistem Transmisi Gas Turbin

Dosen Pengampu:
Adhi Iswantoro, S.T., M.T.
Kelompok 6
Eka Novianto Nugroho 04211740000003
Noerendik Fuathur Farhan 04211740000011
Sulisetyo Mei Wulansari 04211740000021
Muhammad Rifqi Nanda Milansyah 04211740000067

Departemen Teknik Sistem Perkapalan


Fakultas Teknologi Kelautan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
2018
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu
Wata’ala yang telah memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah.
Sehingga kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Sistem
Transmisi Gas Turbin” pada mata kuliah sistem transmisi & getaran
permesinan dengan baik tanpa ada halangan yang berarti.
Laporan ini berisi tentang cara kerja mesin turbin gas dan sistem
transmisi yang tedapat di dalamnya. Kami menyadari bahwa laporan ini
masih memiliki banyak kekurangan terutama saat proses pembuatan laporan
ini sendiri, seperti kesalahan dalam penulisan dan ketidaklengkapan materi
yang terdapat pada laporan ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca agar laporan ini dapat
diperbaiki di kedepannya.
Akhir kata kami berharap semoga laporan tentang sistem transmisi
gas turbin dapat memberikan manfaat dalam bidang kelautan maupun
inpirasi terhadap pembaca terutama dalam ruang lingkup Departemen Teknik
Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, Surabaya.

Surabaya, 27 September 2018

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1. Latar belakang .................................................................................. 1


1.2. Tujuan............................................................................................... 1
1.3. Rumusan Masalah ............................................................................ 2

BAB 2 ISI ....................................................................................................... 3

2.1. Turbin Gas dan Sejarahnya .................................................................. 3

2.1.1. Turbin Gas ..................................................................................... 3


2.1.2. Sejarah Turbin Gas ........................................................................ 3

2.2. Prinsip Kerja Turbin Gas ..................................................................... 4


2.3. Komponen Turbin Gas ......................................................................... 6
2.4. Klasifikasi Turbin Gas ....................................................................... 12

2.4.1. Klasifikasi turbin gas berdasarkan siklus kerjanya...................... 12


2.4.2. Klasifikasi turbin gas berdasarkan konstruksi porosnya ......... 14

2.5. Bahan Bakar Turbin Gas .................................................................... 16


2.6. Kelebihan dan Kekurangan Turbin Gas ............................................. 18
2.7. Aplikasi Turbin Gas ........................................................................... 19

BAB 3 PENUTUP ........................................................................................ 22

3.1. Kesimpulan......................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 23

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang

Energi merupakan suatu besaran yang tidak dapat diciptakan maupun


dimusnahkan. Dengan kata lain, energi hanya bisa dikonversi atau berubah bentuk
menjadi energi lain. Salah satu mesin konversi energi yang banyak digunakan
untuk kebutuhan yang besar adalah turbin.
Turbin sendiri merupakan mesin penggerak, dimana energi fluida kerja
dipergunakan langsung untuk memutar roda turbin. Bagian turbin yang berputar
dinamai rotor atau roda turbin., sedangkan bagian yang tidak berputar dinamai
stator atau rumah turbin. Roda turbin terletak di dalam rumah turbin dan roda
turbin memutar poros daya yang menggerakkan atau memutar bebannya, seperti :
generator listrik, pompa, kompresor, baling-baling dan lain sebagainya.
Di dalam turbin, fluida kerja mengalami proses ekspansi, yaitu proses
penurunan tekanan dan mengalir secara kontinu. Fluida kerja yang digunakan
turbin dapat berupa air, uap air, atau gas.
Secara umum, sistem turbin terdiri dari beberapa komponen, antara lain:
kompresor, pompa, ketel uap (boiler), ruang bakar, kondensor dan turbin. Turbin
banyak di manfatkan untuk pembangkit listrik, pesawat terbang, pemanfaatan di
dalam industry, dan lain sebagainya. Di dalam makalah ini, akan di bahas khusus
mengenai turbin gas baik dalam siklus, klasifikasi, komponen-komponen yang
ada, dan prinsip kerja dari turbin gas tersebut serta aplikasi turbin yang akan di
gunakan.

1.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian turbin gas dan sejarahnya.
2. Untuk mengetahui prinsip kerja turbin gas.
3. Untuk mengetahui komponen turbin gas.
4. Untuk mengetahui klasifikasi turbin gas.

1
5. Untuk mengetahui bahan bakar apa yang digunakan untuk menjalankan
turbin gas.
6. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan turbin gas.
7. Untuk mengetahui aplikasi turbin gas.
1.3. Rumusan Masalah
1. Apa itu turbin gas dan bagaimana sejarahnya?
2. Bagaimana prinsip kerja turbin gas?
3. Apa aja komponen – komponen pembentuk turbin gas?
4. Apa saja klasifikasi turbin gas?
5. Apa saja bahan bakar yang digunakan untuk menjalankan turbin gas?
6. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari turbin gas?
7. Apa saja aplikasi dari turbin gas?

2
BAB 2
ISI
2.1. Turbin Gas dan Sejarahnya
2.1.1. Turbin Gas
Energi pada era sekarang ini sudah banyak dimanfaatkan. Pemanfaatan
energi tersebut dengan dapat dilakukan dengan menggunakan mesin konversi
energi. Salah satu mesin konversi energi yang banyak digunakan adalah turbin
gas. Turbin gas merupakan suatu penggerak mula yang memanfaatkan gas
sebagai fluida kerja.
Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi
mekanik berupa putaran yang menggerakan roda turbin sehingga menghasilkan
daya. Bagian turbin yang berputar disebut rotor dan bagian turbin yang diam
disebut stator. Rotor sendiri dapat diartikan sebagai roda turbin sedangkan
stator dapat diartikan sebagai rumah turbin. Rotor memutar poros daya yang
menggerakan beban seperti generator listrik, pompa dan lain sebagainya.

2.1.2. Sejarah Turbin Gas


Sifat energi yang tidak bisa diciptakan dan dimusnahkan akan tetapi
hanya bisa dikonversikan sudah lama diketahui. Bukti dari hal adalah dengan
adanya prinsip konversi energi dalam turbin yang ditemukan oleh ilmuwan
mesir kuno (Alexanderia) yang bernama Hero. Alat konversi energi tersebut
dinamakan Aeolipilie. Prinsip dari Aeolipilie itu sendiri adalah dengan mengisi
air ke dalam bejana, bejana tersebut dihubungkan dengan bejana sperical yang
bebas bergerak melalui penopang pipa, bila bejana air dipanaskan maka uap
3
akan mengalir melalui pipa penyangga dan masuk ke bejana sperical dan
memancar melalui sebuah nozzle, pancaran tersebut menghasilkan gaya dorong
dan timbul reaksi gaya gerak sperical berputar dengan arah yang berlawanan.
Selanjutnya temuan dari ilmuwan bernama Hero tersebut banyak
dikembangkan oleh ilmuwan yang lain. Salah satu ilmuwan yang
mengembangkan prinsip sistem turbin gas adalah John Barber (Nuneaton,
Inggris) pada tahun 1971. Sistem yang dikembangkan oleh John Barber ini

merupakan sistem yang desainnya masih digunakan hingga sekarang. Sistem


turbin gas tersebut terdiri dari kompresor, ruang bakar dan turbin.
Kemajuan teknologi turbin gas pada era sekarang ini juga dipacu dari
adanya temuan mengenai turbin uap oleh Sir Charles Person (Inggris) pada
tahun 1884. Turbin uap kemudian diterapkan pada sistem populas kapal dan
pusat tenaga listrik. Selanjutnya turbin gas terus dikembangkan pada tahun-
tahun berikutnya oleh para ilmuwan hingga kemajuan teknologi turbin gas
dapat digunakan dengan maksimal seperti sekarang. Pada era sekarang ini
turbin gas banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan industri, pembangkit listrik,
dan juga untuk pesawat terbang.

2.2. Prinsip Kerja Turbin Gas

4
Turbin gas termasuk dalam mesin pembakaran dalam. Artinya proses

pembakarannya berada didalam mesin itu sendiri.

Dilihat dari gambar 2.3. Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran
masuk udara (inlet) proses ini disebut dengan proses hisap. Kompresor berfungsi
untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut, akibatnya temperatur
udara juga meningkat, proses ini dinamakan dengan proses kompresi kompresi.
Kemudian udara yang telah dikompresi ini masuk kedalam ruang bakar. Di dalam
ruang bakar disemprotkan bahan bakar sehingga bercampur dengan udara tadi
dan menyebabkan proses pembakaran. Proses pembakaran tersebut berlangsung
dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya
untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin
gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke
sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk
memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator
listrik dan lain sebagainya. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang
keluar melalui saluran buang (exhaust).
Karena prinsip dasar kerja turbin gas yang berlangsung kontinyu, maka
semua proses yang ada baik itu hisap, kompresi, pembakaraan dan buang
semuanya berlangsung secara bersamaan.
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa secara umum
prinsip kerja dari turbin gas adalah sebagai beikut :
1. Pemampatan (compression) artinya udara dihisap dan dimampatkan
5
2. Pembakaran (combustion) artinya bahan bakar dicampurkan kedalam ruang bakar
dengan udara kemudian dibakar
3. Pemuaian (expansion) artinya gas hasil pembakaran memuai dan mengalir keluar
melalui nozel
4. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangan
Akan tetapi, didalam suatu proses kerja suatu proses turbin tidak ada
proses yang selalu ideal. Dengan kata lain, suatu proses tetap akan menimbulkan
kerugian-kerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh
turbin gas dan berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri.
Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada komponen-komponen sistem turbin
gas. Kerugian-kerugian tersebut timbul karena terjadinya :
1. Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan (pressure
losses) di ruang bakar
2. Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompressi yang menyebabkan
terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan angin.
3. Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur dan
perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.
4. Adanya mechanical losses, dan lain sebagainya.
Kerugian-kerugian tersebut dapat dikurangi dengan cara melakukan
perawatan yang teratur atau dengan memodifikasi peralatan yang ada.
2.3. Komponen Turbin Gas
Turbin gas tersusun atas komponen-komponen utama dan juga
komponen-komponen pendukung. Komponen utama merupakan kompenen yang
harus ada dalam konstruksi turbin gas. Komponen-komponen utama tersebut
meliputi air intlet section, compressor section, combustion section, turbin section,
dan exhaust section. Sedangkan komponen pendukung merupakan komponen
yang keberadannya mampu mendukung komponen utama dalam konstruksi
turbin gas.komponen pendukung tersebut seperti starting equipment, lube-oil
system, cooling system, dan lain sebagainya yang mampu mendukung turbin gas
6
dalam mengkonversi energi. Untuk penjelasan dari masing-masing komponen
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Komponen utama turbin gas
a) Air inlet section Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa
dalam udara sebelum masuk ke kompresor. Bagian ini terdiri dari :
• Air Inlet Housing, merupakan tempat udara masuk dimana didalamnya terdapat
peralatan pembersih udara.
• Inertia Separator, berfungsi untuk membersihkan debu-debu atau partikel yang
terbawa bersama udara masuk.
• Pre-Filter, merupakan penyaringan udara awal yang dipasang pada inlet house.
• Main Filter, merupakan penyaring utama yang terdapat pada bagian dalam inlet
house, udara yang telah melewati penyaring ini masuk ke dalam kompresor
aksial.
• Inlet Bellmouth, berfungsi untuk membagi udara agar merata pada saat memasuki
ruang kompresor.
• Inlet Guide Vane, merupakan blade yang berfungsi sebagai pengatur jumlah
udara yang masuk agar sesuai dengan yang diperlukan.
b) Compressor section berfungsi untuk menaikkan tekanan udara yang masuk. Ada
dua jenis compressor yakni compressor radial flow dan compressor aksial flow.
Tabel a. Perbedaan compressor radaial flow dan aksial flow
Radial flow Axial flow
Keunt -Efisien -Simple dan tidak mahal
ungan -Rasio -Relatif ringan bobotnya
kompresi
tinggi
Kele -Desain - Kurang efisien
maha kompleks - Frontal Area yang besar
n -Mahal - Rasio Kompresi terbatas
Dari kedua jenis compreesor tersebut yang sering digunakan untuk
komponen utama pada turbin gas adalah compressor aksial flow. Seperti yang
7
kita ketahui, compressir section berfungsi untuk mengkompresikan udara dalam
hal ini udara yanag berasala dari air inlet section hingga memiliki tekanan yang
tinggi sehingga pada saat terjadi pembakaran dapat menghasilkan gas panas
berkecepatan tinggi yang dapat menimbulkan daya output turbin yang besar.
Aksial flow compressoe terdiri dari dua bagian yaitu :
• Compressor Rotor Assembly
Jika dilihat dari namanya maka bagian ini merupakan bagaian compressor yang
berputar. Dengan kata lain, bahwa bagaian ini merupakan bagian yang berputara
pada porosnya. Rotor ini memiliki 17 tingkat sudu yang mengompresikan aliran

udara secara aksial dari 1 atm menjadi 17 kalinya sehingga diperoleh udara yang
bertekanan tinggi. Bagian ini tersusun dari wheels, stubshaft, tie bolt dan sudu-
sudu yang disusun kosentris di sekeliling sumbu rotor.

• Compreesor stator assembly


Komponencompressor stator merupakan komponen yang tidak bergerak. Dengan
kata lain bagian compressor ini merupkan bagian yang menjadi rumah dari
compressor rotor assembly. Compressor stator asembly terdiri dari :
o Inlet Casing, merupakan bagian dari casing yang mengarahkan udara masuk ke
inlet bellmouth dan selanjutnya masuk ke inlet guide vane.
o Forward Compressor Casing, bagian casing yang didalamnya terdapat empat
stage kompresor blade.
o Aft Casing, bagian casing yang didalamnya terdapat compressor blade tingkat 5-
10.

8
o Discharge Casing, merupakan bagian casing yang berfungsi sebagai tempat
keluarnya udara yang telah dikompresi. Pada bagian ini terdapat compressor
blade tingkat 11 sampai 17.

c) Combustion Section
Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan fluida kerja
yang berupa udara bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi. Hasil pembakaran ini
berupa energi panas yang diubah menjadi energi kinetik dengan mengarahkan
udara panas tersebut ke transition pieces yang juga berfungsi sebagai nozzle.
Fungsi dari keseluruhan sistem adalah untuk mensuplai energi panas ke siklus
turbin. Sistem pembakaran ini terdiri dari komponen-komponen berikut yang
jumlahnya bervariasi tergantung besar frame dan penggunaan turbin gas. Gambar
2.4.c menunjukan komponen yang ada pada combustion section. Komponen-
komponen itu adalah :
• Combustion Chamber, berfungsi sebagai tempat terjadinya pencampuran antara
udara yang telah dikompresi dengan bahan bakar yang masuk.
• Combustion Liners, terdapat didalam combustion chamber yang berfungsi
sebagai tempat berlangsungnya pembakaran.
• Fuel Nozzle, berfungsi sebagai tempat masuknya bahan bakar ke dalam
combustion liner.
• Ignitors (Spark Plug), berfungsi untuk memercikkan bunga api ke dalam
combustion chamber sehingga campuran bahan bakar dan udara dapat terbakar.

9
• Transition Fieces, berfungsi untuk mengarahkan dan membentuk aliran gas panas
agar sesuai dengan ukuran nozzle dan sudu-sudu turbin gas.
• Cross Fire Tubes, berfungsi untuk meratakan nyala api pada semua combustion
chamber.
• Flame Detector, merupakan alat yang dipasang untuk mendeteksi proses
pembakaran terjadi.Combustion chamber yang ada disusun kosentris mengelilingi
aksial flow compressor dan disambungkan dengan keluaran kompresor udara dari
aksial flow compressor yang dialirkan langsung ke masing-masing chambers.
Zona pembakaran pada combustion chamber ada tiga yaitu:
o Primary Zone, merupakan tempat dimana bahan bakar berdifusi dengan udara
kompresor untuk membentuk campuran udara bahan bakar yang siap dibakar.
o Secondary Zone, adalah zona penyempurnaan pembakaran sebagai kelanjutan
pembakaran pada primary zone.
o Dilution Zone, merupakan zona untuk mereduksi temperatur gas hasil
pembakaran pada keadaan yang diinginkan pada saat masuk ke first stage

nozzles.

d) Turbin Section

10
Pada bagian ini terjadi proses konversi energi kinetik menjadi energi mekanik
yang digunakan sebagai penggerak kompresor aksial dan perlengkapan lainnya.
Dari daya total yang dihasilkan kira-kira 60 % digunakan untuk memutar

kompresornya sendiri, dan sisanya digunakan untuk kerja yang


dibutuhkan.Komponen-komponen pada turbin sesction dapat dilihat pada gambar
di bawah ini.

Sedangkan menurut dimas dalam makalah sistem turbin gas pada sistem PLTGU
komponen dari turbin section adalah sebagai berikut :
• Turbin Rotor Case
• First Stage Nozzle, yang berfungsi untuk mengarahkan gas panas ke first stage
turbine wheel.
• First Stage Turbine Wheel, berfungsi untuk mengkonversikan energi kinetik dari
aliran udara yang berkecepatan tinggi menjadi energi mekanik berupa putaran
rotor.
• Second Stage Nozzle dan Diafragma, berfungsi untuk mengatur aliran gas panas
ke second stage turbine wheel, sedangkan diafragma berfungsi untuk
memisahkan kedua turbin wheel.
• Second Stage Turbine, berfungsi untuk memanfaatkan energi kinetik yang masih
cukup besar dari first stage turbine untuk menghasilkan kecepatan putar rotor
yang lebih besar.
e) Exhaust Section
Bagian ini merupakan bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai saluran
pembuangan gas panas atau gas sisa yang keluar dari turbin gas. Exhaust gas
keluar dari turbin gas melalui exhaust diffuser pada exhaust frame assembly, lalu

11
mengalir ke exhaust plenum dan kemudian didifusikan dan dibuang ke atmosfir
melalui exhaust stack, sebelum dibuang ke atmosfir gas panas sisa tersebut diukur
dengan exhaust thermocouple dimana hasil pengukuran ini digunakan juga untuk
data pengontrolan temperatur dan proteksi temperatur trip. Pada exhaust area
terdapat 18 buah termokopel yaitu, 12 buah untuk temperatur kontrol dan 6 buah
untuk temperatur trip.

2.4. Klasifikasi Turbin Gas


Pengklasifikasian ini merupakan pengklasifikasian turbin gas standart yang
belum dimodifikasi. Berikut merupakan klasifikasi turbin gas :
2.4.1. Klasifikasi turbin gas berdasarkan siklus kerjanya
1. Siklus terbuka
Gas hasil pembakaran setelah ekspansi pada turbin langsung dibuang ke udara
bebas. Instalasi turbin gas dengan siklus ini memiliki struktur yang sederhana,
yaitu terdiri dari kompresor, ruang bakar, dan turbin sebagai penggerak beban
dan kompresor. Struktur dan susunan dari instalasi turbin gas dengan siklus

terbuka dapat dilihat pada gambar di bawah ini.


2. Siklus Tertutup

12
Seperti halnya pada turbin uap, turbin gas dapat pula dirancang dengan siklus
tertutup yaitu fluida kerjanya tidak berhubungan dengan atmosfer sekitarnya.
Dengan demikian dapat dijaga kemurniannya. Hal ini sangat menguntungkan dari
segi pencegahan kerusakan yang disebabkan oleh erosi dan korosi. Pemilihan
fluida kerjanya dapat disesuaikan dengan persyaratan yang diminta. Salah satu
hal yang penting adalah bahwa pada system ini dapat digunakan tekanan tinggi
(sampai 40 atm) seperti pada turbin uap, tetapi fluida kerjanya tidak mengalami
perubahan fasa. Skema instalasi turbin gas siklus tertutup dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.

Dari pengklasifikasian turbin gas berdasarkan siklus kerjanya tersebut memiliki


beberapa perbedaan. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel b.
Tabel b. Perbandingan turbin gas siklus terbuka dengan siklus tertutup
No Turbin Gas Siklus Turbin Gas Siklus
Terbuka Tertutup
1 Udara tekan dipanaskan Udara tekan dipanaskan
diruang bakar. Produk diruang bakar. Karena gas
pembakaran bercampur dipanaskan oleh sumber
dengan udara panas eksternal, jumlah gas tetap
sama
2 Gas dari turbin dibuang Gas dari turbin diteruskan
ke atmosfir ke
ruang pendinginan.

13
3 Fluida kerja diganti Fluida kerja bersirkulasi
secara kontinyu secara
kontinyu.
4 Hanya udara yang bisa Fluida jenis apa saja dengan
digunakan sebagai sifat thermodinamika yang
fluida kerja. baik bisa digunakan
5 Sudu turbin cepat aus, Sudu turbin tidak cepat aus,
karena udara dari karena gas tidak
atmosfir terkontaminasi terkontaminasi ketika
ketika melewati ruang melewati ruang bakar
bakar.
6 Karena udara dari turbin Karena udara didinginkan
dibuang ke atmosfir, dengan sirkulasi air, cocok
cocok digunakan untuk digunakan untuk jenis
kendaraan yang instalasi stasioner atau di
bergerak. kapal.

7 Biaya perawatan rendah Biaya perawatan tinggi


8 Berat instalasi perdaya Berat instalasi perdaya (HP)
(HP) lebih kecil. lebih besar.
Dari perbandingan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan turbin
gas dengan siklus terbuka maupun dengan siklus tertutup bergantung untuk apa
turbin gas tersebut digunakan. Apakah turbin gas digunakan untuk peralatan yang
membutuhkan daya yang tinggi atau tidak, apakah turbin gas digunakan untuk
bidang aviasi atau industri dan lain sebagainya.
2.4.2. Klasifikasi turbin gas berdasarkan konstruksi porosnya
Pengklasifikasian ini didasarkan pada konstruksi poros yang berada pada turbin
gas. Berikut merupakan pengklasifikasiannya :
a) Turbin gas poros tunggal (single shaft)

14
Turbin gas ini digunakan untuk menggerakan generator listrik pada perusahaan
listrik maupun industri yang memerlukan energi listrik. Gambar dari turbin gas
poros tunggal dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Turbin gas poros tunggal ini menghubungkan antara kompresor, turbin, dan
beban. Untuk lebih jelas dalam memahaminya dapat dilihat pada gambar skema

turbin gas poros tunggal sebagai berikut.

b) Turbin gas poros ganda (double shaft)

Turbin jenis ini merupakan turbin gas yang terdiri dari turbin bertekanan tinggi
dan turbin bertekanan rendah, dimana turbin gas ini digunakan untuk
menggerakkan beban yang berubah seperti kompresor pada unit proses. Turbin
dengan tekanan tinggi berfungsi menggerakkan kompresor, mensuplai gas panas
untuk turbin bertekanan rendah. Turbin tekanan rendah untuk memutar generator

15
listrik. Turbin multi shaft ini juga digunakan untuk sentral listrik dan industri.
Turbin ini direncanakan beroperasi pada putaran yang berbeda tanpa
menggunakan reduction gear. Berikut merupakan gambar dan skema dari turbin
gas poros ganda.
Dari gambar tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sistem turbin gas dengan
dua poros ini mempunyai dua unit turbin gas set yang terpisah, yaitu turbin gas
penggerak kompresor dan turbin gas yang menghasilkan daya serta
menggerakkan beban. Jadi, poros pertama menghubungkan turbin pembangkit

gas dengan poros yang lainnya.


2.5. Bahan Bakar Turbin Gas

Pada proses kerja turbin gas membutuhkan bahan bakar. Bahan bakar
untuk turbin gas tersebut harus memenuhi persyaratan tertentu sebelum
digunakan pada proses pembakaran. Persyaratan tersebut yaitu bahan bakar
mempunyai kadar abu yang tidak tinggi. Dengan alasan, bahan bakar yang
mempunyai kadar abu yang tinggi, pada proses pembakaran dihasilkan gas
pembakaran yang mengandung banyak partikel abu yang keras dan korosif. Gas
pembakaran dengan karakteristik tersebut, akan mengenai dan merusak sudu-
sudu turbin pada waktu proses ekspansi pada temperatur tinggi.
Dengan persyaratan tersebut, bahan bakar yang memenuhi persyaratan
adalah bahan bakar cair dan gas. Bahan bakar cair dan gas cenderung mempunyai
kadar abu yang rendah jika dibandingkan dengan bahan bakar padat, sehingga
lebih aman digunakan sebagai bahan bakar turbin gas. Bahan bakar yang
digunakan turbin gas pesawat terbang, persyaratan yang haus dipenui adalah

16
lebih ketat, hal ini karena menyangkut faktor keamanan dan keberhasilan selama
turbin gas beroperasi. Adapun persyaratannya adalah :
• Nilai kalor per satuan berat dari bahan bakar harus tinggi. Dengan jumlah bahan
bakar yang sedikit dan ringan dengan tetapi nilai kalornya tinggi sangat
menguntungkan karena mengurangi berat pesawat terbang secara keseluruhan.
• Kemampuan menguap (volatility) dari bahan bakar tidak terlalu tinggi, oleh
karena pada harga volatility yang tinggi bahan bakar akan mudah sekali
menguap, terutama pada ketinggian tertentu. Hal ini akan membahayakan karena
bahan bakar menjadi mudah terbakar. Disamping itu, saluran bahan bakar mudah
tersumbat karena uap bahan bakar.
• Kemurnian dan kestabilan bahan bakar harus terjamin, yaitu bahan bakar tidak
mudah mengendap, tidak banyak mengandung zatzat seperti air, debu, dan
belerang. Kandungan zat zat tersebut apabila terlalu banyak akan sangat
membahayakan pada proses pembakaran. Khusus untuk belerang, zat ini akan
korosif sekali pada material sudu turbin.
• Flash point dan titik nyala tidak terlalu rendah, sehingga penyimpanan lebih
aman.
• Gradenya harus tinggi, bahan bakar harus mempunyai kualitas yang bagus, tidak
banyak mengandung unsur-unsur yang merugikan seperti dyes dan tretaetyl lead.
Dengan karakteristik bahan bakar untuk turbin gas pesawat terbang
seperti yang disebutkan di atas, terlihat bahwa bahan bakar tersebut adalah
bermutu tinggi, untuk menjamin faktor keamanan yang tinggi pada operasi turbin
gas selama penerbangan. Kegagalan operasi berakibat sangat fatal yaitu turbin
gas mati, pesawat terbang kehilangan gaya dorong, kondisi ini dapat dipastikan
pesawat terbang akan jatuh. Bahan bakar pesawat yang biasa digunakan adalah
dari jenis gasoline dan kerosene atau campuran keduanya, tentunya sudah
dimurnikan dari unsur-unsur yang merugikan. Sebagai contoh, standar yang
dikeluarkan American Society for Tinting Material Spesification (ASTM) seri D-
1655, yaitu Jet A, Jet A1, Jet B. Notasi A, A, dan B membedakan titik bekunya.

17
2.6. Kelebihan dan Kekurangan Turbin Gas
Keunggulan dari turbin gas adalah mesinnya yang ringan dan ukuran yang
kecil bisa menghasilkan daya yang besar. Sebagai contoh, turbin gas yang biasa
dipakai untuk penggerak generator listrik kecil. Generator ini banyak dipakai
untuk mengantisipasi beban puncak jaringan, sehingga fungsinya bisa
menggantikan kalau terjadi pemadaman listrik. Gedung-gedung perkantoran,
rumah sakit, universitas, perusahaan dan lainnya, banyak yang menggunakan
generator jenis ini. Dibandingkan dengan penggunaan generator penggerak
diesel, dengan penggerak turbin gas ukurannya menjadi lebih kecil, sehingga bisa
menghemat tempat dan mudah dipindahkan. Pesawat terbang memerlukan mesin
dengan persyaratan yang spesifik yaitu mesin dengan daya besar untuk daya
dorong, tetapi ringan juga dari segi ukuran harus kecil. Dengan alasan tersebut,
penggunaan turbin gas pada pesawat terbang menjadi pilihan yang tepat, dan
tidak bisa digantikan jenis mesin lain. Pada industri dan pembangkitan listrik
turbin gas sangat menguntungkan karena mesin mudah diinstal, operasinya tidak
ruwet, dan tidak memerlukan ruangan yang besar.
Perbandingan prinsip kerja motor turbine gas dengan motor piston

• Pada gas turbin : gas yang sudah bertekanan dialirkan ke turbin, dan
turbin bergerak secara rotasi.
• Pada piston : bahan bakar dan udara masuk dalam tekanan
rendah,dikompresi piston dan disulut atau meledak sendiri. Piston
bergerak secara translasi bolak balik -> diubah oleh crankshaft menjadi
gerak rotasi. Kelebihan dan kekurangan gas turbine engine V/S piston
engine

Kelebihan:
1). Putaran tinggi,vibration rendah
2). Komponen mesin lebih dikit
3). Power weight ratio tinggi
4). Bentuk streamline, sehingah drag rendah

18
5). Engine control simple, operasinya relatif mudah, pemanasan dalam waktu
singkat
6).menghasilkan tekanan udara yang dapat dikonsumsi
7).bahan bakar yang digunakan relatif murah dan resiko rendah
8).efficiency tinggi pada high altitude
9).kecepatan pesawat tinggi
10).ketinggian terbang tinggi
Kerugian:
1).intensitas suara tinggi
2).konsumsi bahan bakar relatif tinggi
3).biaya maintenance tinggi
4).respons powernya kurang cepat pada low power setting
5).perpindahan throtle dan respons power tidak linear
6).landasan pacu yang diperlukan panjang

2.7. Aplikasi Turbin Gas


Pada era sekarang ini turbin gas sudah banyak digunakan. Turbin gas di
aplikasikan pada dua bidang, yakni pada bidang aviasi dan bidang industri. Untuk
penjelasan dari pengaplikasiannya adalah sebgai berikut :
1. Pada bidang aviasi
Turbin gas pada bidang aviasi digunakan sebagai mesin yang menghasilkan daya
dorong pada pesawat terbang ( Aeroderivatif). Turbin gas dinilai sangat cocok
sebagai motor propulsi pesawat terbang karena memiliki bobot yang ringan
dimensi yang ringkas,sehingga tidak memerlukan banyak ruangan, serta mampu
menghasilkan daya yang besar. hal ini menjadi penting karena adanya
kecenderungan terbang pada kecepatan tinggi serta jarak jelajah yang panjang
dan muatan yang bertambah berat. Gambar dari turbin gas yang digunakan pada
bidang aviasi dapat dilihat sebagai berikut.

19
2. Pada bidang industri (sebagai pembangkit listrik)
Turbin gas pada bidang industri digunakan untuk mrnggrakan berbagai macam
peralatan didalam industri seperti, pompa, generator dan lain sebagainya. Berikut
merupakan gambar dari turbin gas yang ada didalam inustri.

Turbin gas dalam bidang industri tidak hanya digunakan untuk menggerakan
peralatan-peralatan yang didalam industri saja namun juga mampu diaplikasian
sebagai pembangkit listrik tenaga gas. Berikut merupakan gambar beserta
penjelasan pembangkit listrik tenaga gas.

20
Gambar di atas menunjukkan prinsip kerja PLTG. Udara masuk ke kompresor untuk
dinaikkan tekanannya, kemudian udara tersebut dialirkan ke ruang bakar. Dalam
ruang bakar, udara bertekanan ini dicampur dengan bahan bakar dan dibakar. Apabila
digunakan bahan bakar gas (BBG), maka gas dapat langsung dicampur dengan udara
untuk dibakar, tetapi apabila digunakan bahan bakar minyak (BBM), maka BBM ini
harus dijadikan kabut terlebih dahulu kemudian baru dicampur dengan udara untuk
dibakar. Teknik mencampur bahan bakar dengan udara dalam ruang bakar sangat
mempengaruhi efisiensi pembakaran. Pembakaran bahan bakar dalam ruang bakar
menghasilkan gas bersuhu tinggi. Gas hasil pembakaran ini kemudian dialirkan
menuju turbin untuk disemprotkan kepada sudu-sudu turbin sehingga energi
(enthalpy) gas ini dikonversikan menjadi energi mekanik dalam turbin penggerak
generator (dan kompresor udara) dan akhirnya generator menghasilkan tenaga listrik.

21
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Turbin gas merupakan suatu penggerak mula yang memanfaatkan gas sebagai
fluida kerja. Turbin gas terdiri dari tiga komponen utama, yaitu : kompresor,
ruang bakar, dan turbin
2. Bahan bakar untuk turbin gas harus memenuhi persyaratan tertentu sebelum
digunakan pada proses pembakaran. Persyaratan tersebut yaitu bahan bakar
mempunyai kadar abu yang tidak tinggi.
3. Untuk meningkatkan kinerja dari turbin gas dapat dilakukan dengan
memodifikasi komponen pada turbin.
4. Batasan Operasi sangatlah penting sebagai panduan operator guna
mengoperaiskan turbin gas
5. Maintenance pada turbine gas selalu tergantung dari faktor-faktor operasional
dengan kondisi yang berbeda disetiap wilayah, karena operasional turbine gas
sangat tergantung dari kondisi daerah operasional.

22
DAFTAR PUSTAKA
Ambong, arnoldus sabon, dkk. 2013. Makalah Mesin Konversi Energi II. (Online),
(https://petekmesum11.files.wordpress.com/), diunduh tanggal 26 September
2018.
Nugroho, Dwi. 2013. Turbin Gas. (Online),
(https://id.scribd.com/doc/124737635/Makalah-Turbin-Gas), diakses tanggal 26
September 2018.
Situmorang, pandedo. 2014. Gas Turbine Engine. (Online),
(http://airframeandpowerplant.blogspot.com/2014_01_01_archive.html), diakses
tanggal 26 September 2018.
Suwasono, agus. 2010. Turbin Gas. (Online),
(http://www.agussuwasono.com/artikel/teknologi/mechanical/412-turbin-
gas.html), diakses tanggal 26 September 2018.
Utama, dimas yudha satria. 2013. Sistem Turbin Gas pada Sistem PLTGU.
(Online),(https://www.academia.edu/11999586/MAKALAH_SISTEM_TURBI
N_GAS_PADA_SISTEM_PLTGU) diunduh tanggal 26 September 2018.
Wikipedia, Turbin Gas. (Online),(http://id.wikipedia.org/wiki/Turbin_gas), diakses
tanggak 26 September 2018.
Yanto, rodhy. 2014. Turbin Gas. (Online),
(http://rondie91.blogspot.com/2014/10/turbin-gas.html), dikases tanggal 26
September 2018.
Yanto, rodhy. 2014. Prinsip Kerja Turbin Gas. (Online),
(http://rondie91.blogspot.com/2014/10/microsoftinternetexplorer4-0-2.html),
dikases tanggal 26 September 2018.

23

Anda mungkin juga menyukai