PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara yaitu pancasila yang
memiliki sebuah arti penting memiliki ideologi. Setiap bangsa dan negara ingin
berdiri kokoh, tidak mudah terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup
berbangsa dan bernegara. Tidak terkecuali negara Indonesia. Negara yang ingin
berdiri kokoh dan kuat, perlu memiliki ideologi negara yang kokoh dan kuat
pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan rapuh.
Di era yang serba modern ini, makna pancasila sebagai ideologi bangsa dan
negara Indonesia sedikit dilupakan oleh sebagian rakyat Indonesia dan digantikan
oleh perkembangan teknologi yang sangat canggih. Padahal sejarah perumusan
Pancasila melalui proses yang sangat panjang dan rumit. Pancasila merupakan
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam masing-masing sila tidak bisa di
tukar tempat atau dipindah. Bagi bangsa Indonesia, pancasila merupakan pandangan
hidup bangsa dan negara Indonesia. Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan
kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwijudkan
dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih
bermartabat dan berbudaya tinggi.
PEMBAHASAN
Sebagai suatu ideologi bangsa dan negara Indonesia maka Pancasila pada
hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan dan pemikiran seseorang
atau kelompok orang sebagaimana ideologi-ideologi lain didunia, namun Pancasila
diangkat dari nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai religius yang
terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara,
dengan kata lain unsur-unsur yang merupakan materi (bahan) Pancasila tidak lain
diangkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri, sehingga bangsa ini
merupakan kausa materialistis (asal bahan) Pancasila.
A. Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari kata “idea” yang artinya gagasan, pengertian kata “logi”
yang artinya pengetahuan. Jadi ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang
gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas atau ajaran
tentang pengertian pengertian dasar. Istilah ideologi pertama kali di kemukakan
oleh Destutt de Tracy seorang perancis pada tahun 1796. Karl Marx mengartikan
Ideologi sebagai pandangan hidup yang dikembangkan berdasarkan kepentingan
golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang politik atau sosial atau sosial
ekonomi. Ramlan Surbakti mengemukakan ada dua pengertian ideologi secara
fungsional dan ideologi secara struktural. Ideologi secara fungsional di golongkan
menjadi dua tipe yaitu ideologi doktriner dan ideologi yang pragmatis.
Ideologi terbuka bersifat inklusif, tidak totaliter dan tidak dapat dipakai
melegitimasi kekuasaan sekelompok orang. Ideologi terbuka hanya berada dalam
sistem pemerintahan yang demokratis. Ideologi terbuka merupakan ideologi yang
hanya berisi suatu orientasi dasar, sedangkan penerjemahannya ke dalam tujuan-
tujuan dan norma-norma sosial-politik selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan
dengan nilai dan prinsip moral yang berkembang di masyarakat. Operasional cita-
cita yang akan dicapai tidak dapat ditentukan secara apriori, melainkan harus
disepakati secara demokratis.
Ideologi tertutup adalah ajaran atau pandangan dunia atau filsafat yang
menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial, yang dinyatakan
sebagai kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus dipatuhi.
Kebenaran suatu ideologi tertutup tidak boleh dipermasalahkan berdasarkan nilai-
nilai atau prinsip-prinsip moral yang lain.
Dari segi sosiologis, Karl Mannhein membedakan dua macam kategori ideologi yaitu
ideologi yang bersifat partikular dan ideologi yang bersifat komprehensif.
Ideologi Partikular
Didefinisikan sebagai suatu keyakinan-keyakinan yang tersusun secara sistematis
dan terkait erat dengan kepentingan satu kelas sosial tertentu dalam masyarakat.
Ideologi Komprehensif
Didefinisikan sebagai suatu sistem pemikiran menyeluruh mengenai semua aspek
kehidupan sosial. Dalam ideologi ini terdapat suatu cita-cita yang bertujuan untuk
melakukan transformasi sosial secara besar-besaran menuju bentuk tertentu.
Dari kedua ideologi diatas, ideologi Pancasila berada ditengah-tengah kedua ideologi
diatas, artinya ideologi Pancasila memiliki ciri menyeluruh yaitu tidak berpihak pada
golongan tertentu serta ideologi Pancasila yang dikembangkan dari nilai-nilai yang
ada pada realitas bangsa Indonesia mampu mengakomodasikan berbagai idealisme
yang berkembang dalam masyarakat yang bersifat majemuk.
Pancasila memenuhi ketiga dimensi ini sehingga pancasila dapat dikatakan sebagai
ideology terbuka. Fungsi Pancasila sebagai ideologi Negara, yaitu :
1. Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang
majemuk.
2. Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan serta
membimbing bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.
3. Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan
dalam
pembentukan karakter bangsa berdasarkan Pancasila.
4. Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai keadaan bangsa dan
Negara.
Pancasila jika akan dihidupkan secara serius, maka setidaknya dapat menjadi
etos yang mendorong dari belakang atau menarik dari depan akan perlunya
aktualisasi maksimal setiap elemen bangsa. Hal tersebut bisa saja terwujud karena
Pancasila itu sendiri memuat lima prinsip dasar di dalamnya, yaitu:
Kesatuan/Persatuan, kebebasan, persamaan, kepribadian dan prestasi. Kelima prinsip
inilah yang merupakan dasar paling sesuai bagi pembangunan sebuah masyarakat
bangsa dan personal-personal di dalamnya.
Nilai – nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan suatu cerminan dari
kehidupan masyarakat Indonesia (nenek moyang kita) dan secara tetap telah menjadi
bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. Untuk itu kita sebagai
generasi penerus bangsa harus mampu menjaga nilai-nilai tersebut. Untuk dapat hal
tersebut maka perlu adanya berbagai upaya yang didukung oleh seluruh masyarakat
Indonesia. Upaya–upaya tersebut antara lain :
1. Melalui dunia pendidikan, dengan menambahkan mata pelajaran khusus
Pancasila pada setiap satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi.
2. Lebih memasyarakatkan pancasila.
3. Menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
4. Memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang melakukan pelanggaran terhadap
Pancasila.
5. Menolak dengan tegas faham-faham yang bertentangan dengan Pancasila
3.3.1 Nilai-Nilai yang Terkandung Dalam Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan
Negara Indonesia
Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan negara Indonesia itu sangat penting.
Karena Ideologi merupakan alat yang paling ampuh untuk menciptakan negara
Indonesia yang kokoh, bermartabat dan berbudaya tinggi.
Tanpa Ideologi bangsa akan rapuh dan hilang jati dirinya. Pancasila sebagai
sumber nilai menunjukkan identitas bangsa Indonesia yang memiliki nilai-
nilai kemanusiaan yang luhur, hal ini menandakan bahwa dengan Pancasila
bangsa Indonesia menolak segala bentuk penindasan, penjajahan dari satu
bangsa terhadap bangsa yang lain. Ideologi bangsa Indonesia itu adalah Pancasila.
Tidak hanya negara yang menganut ideologi Pancasila, tetapi juga masyarakat
Indonesia, masyarakat Indonesia dalam bertingkah laku juga harus berpedoman teguh
pada ideologi Pancasila supaya cita-cita yang diharapkan oleh masyarakat tersebut
dapat terwujud dengan benar.
4.2 Saran
Dalam makalah ini penulis berkeinginan supaya makalah ini bermanfaat bagi
pembaca dan dapat menambah pengetahuan tentang Pancasila sebagai ideology
bangsa dan Negara.
4.3 Daftar Pustaka
http://fathur-ilmu.blogspot.com/2014/09/makalah-pancasila-sebagai-
ideologi.html
http://www.langkahpembelajaran.com/2014/11/makalah-pancasila-sebagai-
ideologi.html
http://wittalistiya.blogspot.com/2011/04/pancasila-sebagai-ideologi-bangsa-
dan.html
http://suhardiman2.blogspot.com/2011/11/fungsi-pokok-pancasila-sebagai
dasar.html
http://pancasila.univpancasila.ac.id/?p=343
http://smpn1ciemas.sch.id/materi/40-pendidikan-kewarganegaraan/107-nilai-
nilai-pancasila-sebagai-ideologi.html
http://adrunmaths.blogspot.com/2014/12/makalah-pancasila-sebagai-
ideologi.html
http://www.pengertianpakar.com/2015/03/pengertian-dan-fungsi-pancasila-
sebagai-ideologi-negara.html