Anda di halaman 1dari 4

Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

ini telah dijalankan atas kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Biiak Numfor telah berlangsung sejak
bulan Oktober 2015 hingga 15 januari 2018. Program Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM), merupakan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat(STBM) yang dilaksanakan oleh
Pemerintah maka sebagai bentuk dukungan pemerintah atas program ini adalah melalui Surat Keputusan
Menteri Kesehatan No. 852 Tahun 2010 yang selanjutnya telah diganti dengan Permenkes No. 3 tahun
2014. Program ini dilaksanakan oleh lima (5) mitra, yaitu CD-Bethesda di Kabupaten Sumba Barat dan
Sumba Barat Daya, Yayasan Dian Desa di Kabupaten Sikka dan Kabupaten Flores Timur, Yayasan
Masyarakat Peduli di Kabupaten Lombok Timur, Plan International Indonesia di Kabupaten Timor Tengah
Selatan, Yayasan Rumsram di Kabupaten Timor Tengah Utara dan Numfor di Kabupaten Biak dan
Kabupaten Supiori.

Program Unit Manager Plan International Indonesia, Program Unit Kefamenanu, James Ballo, saat
menyampaikan kata sambutannya mengatakan, “Hingga berakhirnya program STBM pada tanggal 30 juni
2015 mendatang, atas nama Plan International Indonesia patut menyampaikan hasil kerjasama dengan
Pemda TTU dan TTS yang telah berhasil mendeklarasikan 183 desa STBM, 22 Kecamatan STBM dan 104
SD/MI STBM di TTU dengan capaian lainnya yaitu terbentuknya 4 kelompok Sanitasi Marketing dan yang
dikelola perorangan sebanyak 8 kelompok. semuanya menyediakan kloset dengan harga yang bisa
dijangkau oleh masyarakat desa di seluruh wilayah TTU dan juga di Kabupaten TTS. Selain itu Plan telah
berhasil mendeklarasikan 226 desa STBM, 18 Kecamatan STBM dan 100 SD/MI STBM dengan capaian
lainnya yaitu terbentuknya Koperasi Serba Usaha SANMARK TTS yang telah memiliki sentra produksi
kloset di 16 Desa (tersebar di 14 Kecamatan) dan juga Bank Sampah Harapan Soe dengan 20 unit
pengelola sebagai penerima sampah yang diantar oleh masyarakat,” kata James Ballo.

Lebih lanjut James mengatakan Tantangan selanjutnya adalah Perlu adanya konsistensi untuk
melaksanakan mekanisme monitoring dan pelaporan 5 Pilar STBM secara berjenjang, di mana Tim STBM
yang telah dibentuk dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa yang harus berperan dalam
melakukan monitoring di Rumah tangga, dan hasil monitoring direkap menjadi rekapan tingkat RT dan
rekapan tingkat Desa/Kelurahan. Hasil tersebut selanjutnya, dilaporkan kepada Tim STBM Kecamatan
melalui rapat rutin bulanan di Kecamatan. Yang berikut adalah Tim STBM Kecamatan yang telah
ditetapkan dengan Surat Keputusan Camat melakukan Kajian/Analisa, melakukan Verifikasi lapangan dan
sampling monitoring, langsung ke rumah tangga. Hasil monitoring tersebut akan dijabarkan oleh
Puskesmas/Sanitarian ke Dinas Kesehatan sebagai laporan kegiatan inspeksi sanitasi dan dilakukan input
data ke Web STBM WWW.STBM-INDONESIA.ORG .

Dengan pembelajaran yang didapat selama 4,5 tahun bersama-sama dengan pemerintah kabupaten
dalam mengajak masyarakat melakukan perubahan perilaku dan berdasarkan data yang ada, telah
membuktikan bahwa untuk mewujudkan masyarakat TTU dan TTS yang sehat bukanlah hal yang mustahil.
Perubahan di masyarakat telah terjadi, pertanyaannya apakah kita akan membiarkan perubahan itu
ataukah kita akan terus mengawal perubahan tersebut tutur James. “atas nama seluruh jajaran staf dan
management Plan International Indonesia menyampaikan terima kasih atas kerjasama dan dukungan
yang diberikan Pemerintah Kabupaten dan Masyarakat Timor Tengah Selatan, Pokja AMPL Kab. TTU dan
TTS, Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas PPO, BPMPD, Dinas Koperasi, UPTD Cinta Kebersihan, PKH,
Pamsimas, Child Fund, IPMNH dan semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan
yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Semoga sedikit keberhasilan ini menjadi dasar melangkah menuju perilaku hidup bersih dan sehat untuk
mewujudkan masyarakat dan
generasi penerus yang berkualitas terlebih juga untuk pemenuhan hak dari anak-anak di TTU dan TTS dan
juga dengan berakhirnya pendampingan Plan International Indonesia untuk program STBM, maka melalui
Pemerintah dan seluruh masyarakat TTU dan TTS kami titipkan keberlanjutan program STBM untuk masa
depan anak-anak yang lebih bersih, lebih sehat di seluruh pelosok TTU dan TTS harap James Ballo.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati TTU dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten I Tata Praja,
Willibrodus Apaut mengatakan, “Seiring dengan akan berakhirnya program kerja sama Antara Plan
International Indonesia dengan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara, yang terjalin sejak tahun
2010 yang lalu, maka pada kesempatan yang baik ini atas nama Pemerintah kabupaten Timor Tengah
Utara dan masyarakat, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Plan International Indonesia atas
dukungannya, komitmen dan kerja samanya yang telah ikut melaksanakan program-program dalam
RPJMD 2011-2015 di Kabupaten Timor Tengah Utara, khususnya program pembangunan kesehatan yakni
mendorong penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) lewat 5 Pilar STBM.” (Asri Sofian).

Zonalinenews.Com-Larantuka, Deklarasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Desa Duntana


Kecamatan Titehena di resmikan oleh Wupati FloresTimur jumad 25 Nopember 2017, Agustinus
Payong Boli,SH. Saat Deklarasi tersebut Agus Boli menegaskan Pola hidup sederhana dan sehat,
seperti pengaturan sistem Air bersih, MCK, penataan tata rumah, serta menyiapkan tempat
pembuangan yang terarah seperti limbah kotoran yang tidak terurus dan juga masyarakat harus
ditunjang oleh pola gizi sanitarian yang baik.

Dalam sambutannya Agus Boli mengapresiasi kepada kepala desa Duntana serta seluruh masyarakat
Desa Duntana dan warga desa Kecamatan Titehena yang berkesempatan Hadir karena telah berusaha
melaksanakan pembangunan MCK bagi kebutuhan masyarakat itu sendiri.

Agus Boli menegaskan pertahankan Pola Hidup sehat agar dapat menunjang derajat kesehatan serta
menjadi pendukung tumbuh kembangkan anak-anak yang sehat sejahtera, jika ini dilakukan secara
baik dan ini menjadi budaya maka akan menciptakan generasi sehat, cerdas, sejahtera untuk
membentuk karakter sejak dini sehingga masa Depan anak –anak dapat menjadi bekal di masa depan
dengan pola hidup sehat.

“Sampah kalau diolah akan menjadi sesuatu yang bernilai dan dapat menjadi sumber pendapatan bagi
masyarakat, oleh karena itu saya mengajak kepada kaum muda agar dapat kreatif untuk mengolah
sampah yang tidak bernilai menjadi sesuatu yang bernilai,”ajak Agus”.

“Ada dua hal penting yang dapat dicapai oleh masyarakat, yang pertama lingkungan kita menjadi
indah dan bersih serta sehat dan yang kedua ada sumber pendapatan baru untuk keluarga kita. Oleh
karena itu saya tegaskan kepada Orang Muda di desa Duntana ada keberanian tidak untuk membuat
sesuatu yang bernilai serta kreatif,” tegas Agus.

Agus Boli berharap, kelima Pilar STBM yang di deklarasikan di desa Duntana Kecamatan Titehena
saat ini dapat di jalankan dan di tingkatkan secara maksimal oleh seluruh lapisan Masyarakat, dan
Desa Duntana akan lebih maju untuk mengaplikasikan STBM tersebut.

Pantauan Zonalinenews,Larantuka saat mendeklarasikan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Desa


Duntana Kecamatan Titehena, Kabupaten FloresTimur di hadiri oleh Wakil Bupati Flores Timur,
Camat Kecamatan Titehena, Seluruh Kepala Desa se-kecamatan Titehena, Dokter,Kepala Puskesmas
Lato, lewolaga, Tenaga kesehatan dan seluruh masyarakat desa Duntana Kecamatan Titehena,
Kabupaten Flores Timur.

Saat mengunjungi Desa Duntana Kecamatan Titehena Wakil Bupati FloresTimur di sambut oleh
seluruh Masyarakat desa Duntana dan tokoh-tokoh Adat masyarakat Desa Duntana kecamatan
Titehena. (*Ritha/Bonny)

Bupati Ende, Ir Marsel Petu dalam kegaiatan pendeklarasian mengatakan kegiatan deklarasi STBM selain merupakan salah satu
bentuk penjabaran dari program Pemerintah Kabupaten Ende lima tahun kedepan juga merupakan momentum penting dalam
menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentinya perilaku hidup bersih dan sehat yang dimulai dari diri sendiri, keluarga dan
komunitas sehingga terbentuk masyarakat Indonesia yang mandiri untuk hidup sehat.
Untuk itu pada momentum deklarasi STBM saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang
mempunyai kepedulian tinggi dengan pelaksanaan STBM terutama seluruh komponen masyarakat di 13 desa atas hasil kerja
keras dalam mencapai prestasi hingga melaksanakan deklarasi 5 pilar STBM yang meliputi stop buang air besar sembarangan
juga cuci tangan pakai sabun juga pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga serta pengelolaan sampah rumah tangga
maupun pengelolaan limbah cair rumah tangga.
Dikatakan STBM merupakan pendukung jaminan kesehatan nasional (JKN) dan bagian dari sistem jaminan sosial nasional yang
diselengarakan melalui mekanisme asuransi kesehatan nasional sosial agar semua penduduk Indonesia terlindung dalam sistem
asuransi sehingga dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat layak yang berlaku mulai 1 Januari 2014.
Bupati Marsel mengatakan Kabupaten Ende sejak tahun 2013 sampai sekarang telah melaksanakan program STBM di tiga
kecamatan dan 32 desa intervensi Plan Internasional Indonesia dan telah melaksanakan deklarasi STBM sebanyak 15 desa.
Momentum deklarasi tersebut sebagai penyemangat untuk percepatan gerakan STBM di 240 desa dan 23 kelurahan di seluruh
Kabupaten Ende,kata Bupati Marsel.
Momen deklarasi ini juga menjadi titik awal percepatan peningkatan perilaku higenis dan akses terhadap air minum dan sanitasi
yang layak bagi masyarakat yang kurang mampu di Provinsi NTT khususnya di Kabupaten Ende.

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul 13 Desa di Detusoko Deklarasikan
STBM, http://kupang.tribunnews.com/2015/06/26/13-desa-di-detusoko-deklarasikan-stbm.

Editor: alfred_dama

Anda mungkin juga menyukai