Anda di halaman 1dari 22

GIZI PADA NEONATUS, BAYI, BATITA, BALITA,

DAN PRASEKOLAH

Disusun oleh:

Berlian Cahya Sihombing (17.156.02.11.042 )

Elok faiqoh (17.156.02.11.049 )

Ipah Badriah (17.156.02.11.053 )

Visca Vionita (17.156.02.11.076 )

Kelompok 3

Kelas 2B
Program Studi DIII Kebidanan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


MEDISTRA INDONESIA
Jl.Cut Mutia Raya No.88A Sepanjang Jaya Rawa Lumbu Kota Bekasi Jawa Barat
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Bekasi, Oktober 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar ............................................................................................. i


Daftar isi........................................................................................................ ii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar belakang .................................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................... 2
1.3 Rumusan masalah............................................................................... 2
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian status gizi ......................................................................... 3
2.2 Status gizi pada neonates ................................................................... 4
2.3 Status gizi pada bayi........................................................................... 6
2.4 Status gizi pada batita dan balita ...................................................... 10
2.5 Status gizi pada pra sekolah ............................................................. 14
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 18
3.2 Saran ................................................................................................. 18
Daftar Pustaka ............................................................................................ 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gizi (nutrients) merupakan ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan
memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan. Disamping
untuk kesehatan, gizi dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang, karena
gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, dan
produktivitas kerja (Almatsier, 2002).
Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, zat gizi terbagi menjadi
dua, yaitu zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi makro adalah zat gizi
yang dibutuhkan dalam jumlah besar. Zat gizi yang termasuk kelompok zat
gizi makro adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Zat gizi mikro adalah zat
gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil atau sedikit tetapi ada
dalam makanan. Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi mikro adalah
mineral dan vitamin.
Energi dalam makanan terutama diperoleh dari karbohidrat, protein, dan
lemak. Energi diperlukan untuk kelangsungan proses-proses di dalam 11tubuh
seperti proses peredaran dan sirkulasi darah, denyut jantung, pernafasan,
pencernaan, proses fisiologi lainnya, untuk bergerak atau melakukan
pekerjaan fisik. Energi dalam tubuh dapat timbul karena adanya pembakaran
karbohidrat, protein dan lemak, karena itu agar energi tercukupi perlu
pemasukan makanan yang cukup dengan mengkonsumsi makanan yang cukup
dan seimbang. Protein diperlukan oleh tubuh untuk membangun sel-sel yang
telah rusak, membentuk zat-zat pengatur seperti enzim dan hormon,
membentuk zat anti energi dimana tiap gram protein menghasilkan sekitar 4,1
kalori (Almatsier, 2002).
Protein sebagai pembentuk energi tergantung macam dan jumlah bahan
makanan yang dikonsumsi. Untuk menentukan nilai energi dan protein dalam
tubuh dapat memperhatikan angka-angka protein tiap bahan makanan.
Konsumsi makanan seseorang dapat dipengaruhi oleh kebiasaan makan yaitu

1
tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhannya akan makan yang
meliputi sikap, kepercayaan dan pemilihan makanan (Supariasa, 2002).

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui status gizi pada neonatus.
2. Untuk mengetahui status gizi pada bayi.
3. Untuk mengetahui status gizi pada batita.
4. Untuk mengetahui status gizi pada balita.
5. Untuk mengetahui status gizi pada anak pra-sekolah.
6. Untuk mengetahui menu gizi seimbang pada neonatus, bayi, balita, dan
anak pra-sekolah.

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana status gizi pada neonatus?
2. Bagaimana status gizi pada bayi?
3. Bagaimana status gizi pada batita?
4. Bagaimana status gizi pada balita?
5. Bagaimana status gizi pada anak pra-sekolah?
6. Bagaimana menu gizi seimbang pada neonatus, bayi, balita, dan anak pra-
sekolah dari senin sampai dengan minggu?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian status gizi

Status gizi adalah cerminan ukuran terpenuhinya kebutuhan gizi yang


didapatkan dari asupan dan penggunaan zat gizi oleh tubuh. Malnutrisi atau
gizi salah merupakan suatu kondisi kekurangan atau kelebihan zat gizi, namun
istilah malnutsisi sering dipakai pada kondisi kekurangan gizi. Banyak faktor
yang dapat menjadi penyebab terjadinya gizi kurang, yaitu asupan zat gizi
yang kurang, kondisi penyakit, kondisi lingungan, akses pelayanan kesehatan
yang kurang, dan lain-lain (WHO,2005).

Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, zat gizi terbagi menjadi
dua, yaitu zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi makro adalah zat gizi
yang dibutuhkan dalam jumlah besar. Zat gizi yang termasuk kelompok zat
gizi makro adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Zat gizi mikro adalah zat
gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil atau sedikit tetapi ada
dalam makanan. Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi mikro adalah
mineral dan vitamin.
Kebutuhan bahan makanan pada setiap individu berbeda karena adanya
variasi genetik yang akan mengakibatkan perbedaan dalam proses
metabolisme. Sasaran yang dituju yaitu pertumbuhan yang optimal tanpa
disertai oleh keadaan defisiensi gizi. Status gizi yang baik akan turut berperan
dalam pencegahan terjadinya berbagai penyakit, khususnya penyakit infeksi
dan dalam tercapainya tumbuh kembang anak yang optimal.
Angka Kecukupan Gizi (AKG) adalah banyaknya zat-zat minimal yang
dibutuhkan seseorang untuk mempertahankan status gizi yang adekuat. AKG
yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-masing
kelompok umur, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, kondisi khusus
(hamil dan menyusui) dan aktivitas fisik (Almatsier, 2002). Angka kecukupan

3
zat gizi individu dapat diperoleh dari perbandingan antara asupan zat gizi
dengan standar angka kecukupan gizi seseorang.
Menurut WHO, pemeliharan status gizi anak sebaiknya :
a. Dimulai sejak dalam kandungan. Ibu hamil dengan gizi yang baik,
diharapkan akan melahirkan bayi dengan status gizi yang baik pula.
b. Setelah lahir segera beri ASI eksklusif sampai usia 4 atau 6 bulan.
c. Pemberian makanan pendampingan ASI (weaning food ) bergizi,
mulai usia 4 atau 6 bulan secara bertahap sampai anak dapat
menerima menu lengkap keluarga.
d. Memperpanjang masa menyususi (prolog lactation) selama ibu dan
bayi menghendaki.

2.2 Status Gizi Pada Neonatus

Neonatus adalah masa kehidupan pertama dilur rahim sampai dengan usia
28 hari. Terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan didalam rahim
menjadi di luar rahim. Pada masa ini, akan terjadi pematangan organ hampir pada
semua sistem organ bayi. Neonatus bukanlah miniatur orang dewasa, nukan pula
miniatur anak. Neonatus mengalami masa perubahan dari kehidupan didalam
rahim yang serba tergantung pada ibu menjadi kehidupan diluar rahim yang serba
mandiri. Masa perubahan yang paling besar terjadi selama jam ke 24-72 pertama
(usia 2-6 hari).

Pada neonatus, pemenuhan kebutuhan kalori diperoleh dari minum ASI.


Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi ideal untuk menunjang
kesehatan,pertumbuhan, perkembangan bayi secara optimal. ASI mengandung
lemak,karbohidrat, protein, nutrien mikro dan antibodi dalam jumlah yang tepat
untukpencernaan, perkembangan otak dan pertumbuhan bayi.

Neonatus biasanya ditimbang dalam beberapa menit setelah kelahiran dan


pengukuran yang menjadi dasar untuk memantau berat badan neonatus. Tenaga
kesehatan menggunakan persentase perubahan berat badan dari berat badan lahir

4
sebagai indikator kecukupan makan. Biasanya penyebab penurunan berat badan
adalah asupan yang tidak adekuat sebagai akibat dari pasokan susu tidak
mencukupi atau pemberian susu tidak efektif. Pedoman praktek klinis
menunjukkan penurunan berat badan lebih dari 7% dari berat lahir menjadi
perhatian khusus.

Menu gizi seimbang Pada neonatus

Ketika bayi lahir di beri ASI setiap 1jam- 2jam dan ketika bayi menangis
kelaparan

a. Usia bayi 0 - 6 bulan


WAJIB ASI
Pemberian ASI harus segera dilakukan setelah bayi lahir sampai 1 jam
pertama. ASI pertama yang diberikan pada bayi disebut kolostrum.
Kolostrum ini sedikit lebih kental dan berwarna kekuningan yang
mengandung banyak lemak dan protein serta sistem kekebalan. Sampai
usia 6 bulan bayi cukup mendapatkan asupan makanan dari ASI tanpa
di tambah makanan atau minuman lain karena ASI mengandung semua
zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh
kebutuhan gizi pada 6 bulan pertama kehidupannya.
b. Usia 6 – 9 bulan
Setelah usia 6 bulan ASI tetap diberikan namun tidak sebagai makanan
utama lagi, sehingga bayi harus sudah di perkenalkan dengan makanan
yang dikenal dengan istilah Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).
Makanan pendamping untuk bayi usia 6 – 9 bulan adalah berupa
bubur susu sampai nasi tim lumat.
c. Usia 10 – 12 bulan
ASI tetap diberikan dengan ditambah makanan padat berupa bubur
nasi sampai nasi tim. Frekwensi pemberian makanan pendamping
sebanyak 3 kali sehari atau lebih tergantung kemampuan bayi dalam
menerima makanan dengan jumlah yang disesuaikan dengan umur.

5
2.3 Status Gizi Pada Bayi

Bayi adalah masa tahapan pertama kehidupan seorang manusia setelah


terlahir dari rahim seorang ibu. Pada masa ini,perkembangan otak dan fisik bayi
selalu menjadi perhatian utama, terutama pada bayi yang terlahir premature
maupun bayi yang terlahir cukup bulan namun memiliki berat badan rendah. Ibu
maupun ayah dan orang-orang terdekat si bayi juga harus selalu mengawasi serta
memberikan perawatan yang terbaik bagi bayi sampai bayi berumur 1 tahun.

Masa bayi dimulai dari usia 0-12 bulan yang ditandai dengan pertumbuhan
dan perubahan fisik yang cepat disertai dengan perubahan dalam kebutuhan zat
gizi (Notoatmodjo, 2007). Selama periode ini, bayi sepenuhnya tergantung pada
perawatan dan pemberian makan oleh ibunya. Nursalam, dkk (2005) mengatakan
bahwa tahapan pertumbuhan pada masa bayi dibagi menjadi masa neonatus
dengan usia 0-28 hari dan masa pasca neonatus dengan usia 29 hari-12 bulan.
Masa bayi merupakan bulan pertama kehidupan kritis karena bayi akan
mengalami adaptasi terhadap lingkungan, perubahan sirkulasi darah, serta mulai
berfungsinya organ-organ tubuh, dan pada pasca neonatus bayi akan mengalami
pertumbuhan yang sangat cepat (Perry & Potter, 2005).

Kebutuhan asupan gizi pada bayi.

Unsur-unsur gizi utama wajib pada bayi :

1. Kolostrum, yaitu ASI yang keluar pertama kali berwarna jerni kekuningan
dan kaya akan zat antibody
2. Protein, protein sangat dibutuhkjan pada tubuh bayi untuk pengembangan
sel dan pertumbuhan, protein juga terdapat pada asi
3. Karbohidrat, memeberikan energi kepada bayi. Contoh sumber
karbohidrat yang baik adalah sereal dan roti
4. Nukleotida, meningkatkan respon imun dan memperkecil kemungkinan
terjadinya diare pada bayi

6
5. AA dan DHA, Asam Arakhidonat (AA) dan Asam Dokosheksaenoat
(DHA) adalah 2 asam lemak penting, khiususnya dalam masa
pertumbuhan otrak bayi
6. Vitamin C, merupakan jenis vitamin utama yang menopang sistem
imunitas tubuh. Kebutuhan setiap harinya adalah 200 mg
7. Vitamin D, sinar matahri membantu tubuh membuat vitamin D sendiri
8. Vitamin B kompleks, semua vitamin B membantu produksi energi dan
membantu terbentuknya sel-sel otak bayi, serta membantu mencegah
kelambatan pertumbuhan
9. Vitamin E, memghasilkan antioksidan yang secara alamiah mampu
membunuh sel tangkar dan menghasilkan sel B
10. Karotin, zat ini mmpu meningkatkan jumlah sel-sel pencegah infeksi atau
sel-sel pembunuh alami. Zat ini banyak terdapat pada wortel, pepaya,
sayuran, buah berwarna merah dan orange, serta sayuran hijau.
11. Omega 3, terdapat pada salmon dan makarel. Anak yang mengonsumsi
minyak ikan setiap hari lebih jarang terkena flu, demam dan infeksi
saluran pernapasan
12. Bioflavonoids, zat ini dapat membantu sistem kekebalan tubuh dengan
melindungi sel-sel tubuh dari volusi lingkungan.

Menu gizi seimbang untuk bayi

1. Senin
 Jam 06.00 ASI
 Jam 08.00 makan pagi bubur tim
 Jam 10.00 ASI dan makanan selingan seperti buah jeruk
 Jam 12.00 makan siang dengan bubur brokoli
 Jam 14.00 ASI
 Jam 16.00 biskuit
 Jam 20.00-24.00 ASI diberikan perjam nya
2. Selasa
 Jam 06.00 ASI
 Jam 08.00 makan pagi bubur susu
 Jam 10.00 ASI dan makanan selingan seperti buah pisang

7
 Jam 12.00 ASI
 Jam 14.00 ASI
 Jam 16.00 buah
 Jam 20.00-24.00 ASI diberikan perjam nya
3. Rabu
 Jam 06.00 ASI
 Jam 08.00 makan pagi Sup sayur
 Jam 10.00 ASI
 Jam 12.00 makan siang dengan biskuit
 Jam 14.00 ASI
 Jam 16.00 biskuit
 Jam 20.00-24.00 ASI diberikan perjam nya
4. Kamis
 Jam 06.00 ASI
 Jam 08.00 makan pagi bubur wortel
 Jam 10.00 ASI
 Jam 12.00 buah melon
 Jam 14.00 ASI
 Jam 16.00 biskuit
 Jam 20.00-24.00 ASI diberikan perjam nya
5. Jumat
 Jam 06.00 ASI
 Jam 08.00 makan pagi bubur kacang ijo
 Jam 10.00 ASI dan buah
 Jam 12.00 biskuit
 Jam 14.00 ASI
 Jam 16.00 buah
 Jam 20.00-24.00 ASI diberikan perjam nya
6. Sabtu
 Jam 06.00 ASI
 Jam 08.00 makan pagi bubur melon
 Jam 10.00 biskuit
 Jam 12.00 pure salmon
 Jam 14.00 ASI
 Jam 16.00 sayur 1 cangkir
 Jam 20.00-24.00 ASI diberikan perjam nya

8
7. Minggu
 Jam 06.00 ASI
 Jam 08.00 makan pagi bubur Beras merah campur ayam
 Jam 10.00 ASI
 Jam 12.00 sup tahu
 Jam 14.00 ASI
 Jam 16.00 buah
 Jam 20.00-24.00 ASI diberikan perjam nya

Pengaturan waktu pemberian bayi (MP ASI)


Menurut WHO asi ekslusif dibari hingga bayi berusia 6 bulan
setelah usia 6 bulan kebtuhan gizi bayi akan menjadi ebih besar sekitar 60-
70% sehingga nutrisi tanbahan yang perlu diberikan dalam bentuka
makanan pendamping asi/ MP ASI dianjurkan sebelum bayi berusia 4-6
bulan.
Jadwal pembberian asi
No Umur bulan Jam pemberian Jenis makanan
1 0-2 Setiap 3 jam Air susu ibu
2 2-4 06.00 Air sus ibu
08.00 Air susu ibu
10.00 Buah/sari buah
12.00 Air susu ibu
15.00 Buah/sari buah
18.00 Air susu ibu
21.00 Air susu ibu
3 4-6 06.00 Air susu ibu
08.00 Bubur tepung
10.00 Buah sari buah
12.00 Air susu ibu
15.00 Buah/sarii buah
18.00 Air susu ibu/bubr
tepung

9
21.00 Air susu ibu
4 6-9 06.00 Air susu ibu
08.00 Bubur tepung
10.00 Buah/sari buah
12.00 Bubur tepung
15.00 Buah/ sari buah
18.00 Tim saring
21.00 Air susu ibu
5 9-12 06.00 Susu ibu
08.00 Tim
10.00 Buah / sari buah
12.00 Tim
15.00 Buah/ sar buah
18.00 Tim
21.00 Air susu ibu

2.4 Status Gizi Pada Batita dan Balita

Batita adalah bayi dibawah 3 tahun, maka pengertian balita adalah bayi
dibawah 5 tahun. Pengertian balita adalah periode usia manusia setelah bayi
sebelum anak awal, yaitu usia 2-5 tahun pada masa ini seorang anak sedang
lucu-lucunya dan terjadi perubahan siklus pada hidupnya.

Pengertian balita lainnya menurut situs bookoopedia balita adalah anak yang
telah menginjak usia diatas 1 tahun. Atau dalam artian khusus, anak yang
berusia dibawah 5 tahun. Pengertian balita ini juga ditunjang dengan
dibutuhkannya pola makan yang cukup atau kecukupan gizi yang seimbang.

10
Pangan dan angka kecukupan gizi balita :

1. Energi
AKG usia 1-3 tahun dan 4-5 tahun secara berturut-turut adalah 1000 kkal
dan 1550 kkal. Kabutuhan energi balita secsra perorangan didasarkan
energi untuk metabolisme basal, kecepatan pertumbuhan dan aktivitas.
2. Protein
Kebutuhan protein balita termsuk untuk pemeliharaan jaringan, perubahn
komposisi tubuh, dan pembetukan jaringan baru. AKG yang dianjurkan
untuk balita usia 1-3 tahun adalah 25 gram dan 4-5 tahun adalah 39 gram.
3. Mineral
Mineral penting untuk proses tumbuh kembang secara normal. Diantara
sumber mineral adalah sayuran-sayuran berwarna seperti wortel, bayam,
brokoli, labu kuning, tomat, dan buah-buahan seperti apel, mangga,
pepaya, pisang, pear, jambu biji, dan serta daging-dagingan dan susu.
4. Kalsium
Kalsium penting untuk pertumbuhan dan mineralissi tulang dan gigi.
Penambahan kalsium rata-rata sehari hendaknya berkisar antara 150-200
mg, puncaknya adalah sebanyak 400 mg sehari dalam periode
pertumbuhan cepat. Angka kecukupan kalsium menurut AKG untuk anak
berkisar antara 500-600 mg/hari.
5. Zat Besi
AKB yang dianjurkan untuk balita usia 1-3 tahun didasrkan pada median
kebutuhan besi sebanyak 4,6 mg/hari, dengan penyerapan besi sebesar
7,5% maka kecukupan besi menjadi 8,0 mg./hari.
6. Seng
AKS balita usia 1-3 tahun didasarkan pada kebutuhan rata-rata normatif
sebesar 0,46 mg/kg/hari dengan berat badan 12kg adalah sebesar 8,3
mg/hari.
7. Yodium

11
AKY balita berusia 1-3 tahun adalah 10 mcg/kg berat badan perhari.
Dengan rata-rata berat badan 12 kg, maka angka kecukupan yodium
kelompok umur ini adalah 120 mcg/hari
8. Vitamin
Fungsi vitamin adalah utuk membantu proses metabolisme, yang berarti
kebutuhannya ditentukan oleh asupam energi, karbohidrat, protein dan
lemak.
9. Suplemin zat gizi
Untuk anak hanya dianjurkan apabila sudah dilakukan penilaian terhadap
konsumsi makanan dan asupan zat gizinya.

Menu gizi seimbang pada balita


1. senin

 Pagi: nasi,semur bola bola daging.


 Jam 10:00 : bubur kacang ijo
 Siang: :nasi.sop baso ikan
 Jam 16:00: puding buah
 Malam: bubur,sayuran,pisang
 Jam 21:00: susu

2. selasa

 Pagi: susu,bubur ikan


 Jam 10:00 : kentang rebus
 Siang: :nasi,sop sayur
 Jam 16:00: buah jeruk
 Malam: susu segelas

3. rabu

 Pagi: susu
 Jam 10:00 : pizza
 Siang: : nasi.sayur capcay
 Jam 16:00: pisang goreng
 Malam: nasi,oseng tahu,udang goreng

12
 Jam 21:00: susu

4. Kamis
 Pagi: susu
 Jam 10:00 : nasi telur dadar soup kacang merah
 Selingan : buah pisang
 Siang : nasi, pepes ayam , tempe bacem
 Sore : donat
 Malam : nasi+ naget+ sayuran

5. Jumat
 Pagi: susu
 Jam 10:00 : nasi tongkol suwir
 Selingan : buah melon
 Siang : nasi, sayur bayem , tempe
 Sore : jus
 Malam : susu

6. sabtu
 Pagi: susu
 Jam 10:00 : nasi telur dadar soup kacang merah
 Selingan : buah melon
 Siang : nasi cumi
 Sore : buah jeuk
 Malam : nasi+ naget+ sayuran

7. minggu
 Pagi: susu
 Jam 10:00 : nasi telur dadar soup kacang merah
 Selingan : buah pisang
 Siang : nasi, pepes ayam , tempe bacem
 Sore : donat
 Malam : nasi+ naget+ sayuran

13
2.5 Status Gizi Pada Pra Sekolah

Ketika pertumbuhan dan nafsu makan anak mulai menurun pada


usia pra sekolah diperlukan pemilihan jenis makanan yang tepat. Meski demikian,
jumlah kebutuhan zat gizi perhari meningkat sejalan dengan ukuran tubuh.

1. Energi
Energi yang dibutuhkan anak usia 1-3 tahun adalah 1.125 kal dan untuk
anak usia 4-6 tahun membutuhkan energi sebesar 1600 kal. Namun,
diketahui bahwa perbedaan jenis kelamin hanya berpengaruh kecil pada
anak dibawah usia 10 tahun, dan ditemukan tidak ada perbedaan menurut
jenis kelamin dalam hal kebutuhan asupan energi yang dianjurkan sebelum
usia 10 tahun.
2. Protein
Kebutuhan protein anak berguna untuk pemeliharaan jaringan, perubahan
komposisi tubuh, dan untuk sintesis jaringan baru. Selama pertumbuhan,
kandungan protein tubuh meningkat dari 14,6% pada usia 1 tahun sampai
18-19% pada usia 4 tahun. Kebutuhan protein untuk anak usia 1-3 tahun
adalah 26 gram dan kebutuhannya meningkat menjadi 35 gram pada anak
usia 4-6 tahun.
3. Vitamin dan Mineral
Vitamin dan mineral sangat di butuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan normal. Asupan vitamin dan mineral yang tidak cukup
dapat terlihat dari pertumbuhan yang lambat, ketidakcukupan mineralisasi
tulang, ketidakcukupan simpanan zat besi, dan anemia. Untuk memenuhi
kebutuhan vitamin dan mineral, harus diupayakan pemberian jenis buah
dan sayur yang bervariasi.
a) Kalsium dan fosfor
Kalsium sangat penting untuk pertumbuhan tulang dan
mineralisasi. Lebih dari 98% kalsium tubuh terdapat di tulang.
Kebutuhan kalsium untuk anak usia 1-3 tahun sebesar 650 mg dan
untuk anak usia 4-6 tahun sebesar 1000 mg (AKG,2013). Selain

14
kalsium, fosfor juga dibutuhkan tubuh untuk mineralisasi tulang.
Kebutuhan fosfor untuk anak usia 1-6 tahun sebesar 500 mg.
b) Seng
Mineral seng berfungsi untuk sintesis protein dan pertumbuhan.
Kekurangan seng memiliki dampak serius, seperti gangguan
pertumbuhan, diare, serta gangguan penyembuhan luka dan
imunitas. Kebutuhan mineral seng untuk anak usia 1-3 tahun
adalah 4 mg dan usia 4-6 tahun adalah 5 mg.

c) Zat besi
Defisiensi zat besi atau Fe tidak begitu terlihat pada masa ini
karena tubuh akan menyerap Fe lebih baik dan bayi mempunyai
cukup cadangan Fe sejak lahir. Kebutuhan zat besi harian untuk
anak usia 1-3 tahun sebesar 8 mg dan untuk usia 4-6 tahun sebesar
9 mg.
d) Fluor
Mineral lainnya yang penting pada usia ini adalah fluor (F) yang
sangat penting untuk menurunkan insiden karies gigi. Kebutuhan
fluor haria untuk anak usia 1-3 tahun sebesar 0,6 mg dan untuk
usia 4-5 tahun sebesar 0,9 mg.

Menu gizi seimbang pada pra sekolah

Pada anak prasekolah

1. Senin
 Pagi 1 gelas mie
 Jam 08.00 mie rebus
 Jam 10.00 roti isi, nasi, ikan goreng, kripik, tempe, sayur asem,
pepaya
 Jam 16.00 bubur kacang ijo

15
 Malam hari nasi, sate ayam, perkedel, tahu, sup bayam, 1 gelas
susu

2. Selasa
 Jam 06.00 susu
 Jam 08.00 bubur ikan
 Jam 10.00 telur ayam
 Jam 12.00 nasi ayam
 Jam 14.00 buah pepaya
 Jam 16.00 kentang goreng
 Jam 20.00 nasi+sayur sop

3. Rabu
 Jam 06.00 susu
 Jam 08.00 roti bakar
 Jam 10.00 agar agar
 Jam 12.00 nasi+sayur bayam
 Jam 14.00 sop wortel
 Jam 16.00 juice mangga
 Jam 20.00 makan+ikan salmon

4. Kamis
 Jam 06.00 susu
 Jam 08.00 nasi goreng
 Jam 10.00 nuget
 Jam 12.00 nasi+tahu tempe
 Jam 14.00 juice alpuket
 Jam 16.00 pisang goreng
 Jam 20.00 susu

5. Jumat
 Jam 06.00 susu
 Jam 08.00 keju
 Jam 10.00 agar agar
 Jam 12.00 nasi+sayur brokoli
 Jam 14.00 kentang goreng
 Jam 16.00 jagung rebus
 Jam 20.00 nasi+telor goreng

16
6. Sabtu
 Jam 06.00 susu
 Jam 08.00 roti bakar
 Jam 10.00 juice jeruk
 Jam 12.00 nasi+teriyaki
 Jam 14.00 bola bola ubi
 Jam 16.00 sosis bakar
 Jam 20.00 nasi+ayam
7. Minggu
 Jam 06.00 susu
 Jam 08.00 biskuat
 Jam 10.00 bihun goreng
 Jam 12.00 nasi+rendang
 Jam 14.00 juice tomat
 Jam 16.00 kentang goreng
 Jam 20.00 nasi+sop ayam

17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Namun, dengan bertambahnya
umur bayi dan tumbuh kembang, bayi memerlukan energi dan zat-zat
gizi yang melebihi jumlah ASI. Untuk itu bayi yang berumur 6 bulan
di anjurkan untuk mengkonsumsi bubur tim dengan cara pengolahan
dan ragam sayuran/buah yang telah disebutkan di atas.
Pada usia balita juga membutuhkan gizi seimbang yaitu makanan
yang mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh sesuai
umur. Makanan seimbang pada usia ini perlu diterapkan karena akan
mempengaruhi kualitas pada usia dewasa sampai lanjut.
Gizi makanan sangat mempengaruhi pertumbuhan termasuk
pertumbuhan sel otak sehingga dapat tumbuh optimal dan cerdas,
untuk ini makanan perlu diperhatikan keseimbangan gizinya sejak
janin melalui makanan ibu hamil. Pertum-buhan sel otak akan berhenti
pada usia 3-4 tahun.

3.2 Saran
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan agar dapat mengerti tentang kebutuhan fisik
pada neonatus bayi dan balita, serta kebutuhan fisik apa saja yang
dibutuhkan.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapakan mampu dan mengerti tentang kebutuhan fisik pada
neonatus bayi dan balita serta dapat memberikan pelayanan yang
terbaik bagi klien.

18
Daftar Pustaka

http://eprints.ums.ac.id/47873/5/04.BAB%20I.pdf

http://eprints.undip.ac.id/37573/1/Loraine_Harinda-G2A008108-LAP.KTI.pdf

Fikawati sandra.dkk, 2017.”gizi anak dan remaja”. Depok : pt raja gravindo


pepsada

19

Anda mungkin juga menyukai