Anda di halaman 1dari 5

AB II

PEMBAHASAN

A. TRASFER ELEKTRON DALAM SEL


Rantai transferr elektron adalah tahapan terakhir dari reaksi respirasi aerob. Transfer
elektron sering disebut juga sistem rantai respirasi atau sistem oksidasi terminal. Transpor
elektron berlangsung pada krista (membran dalam) dalam mitokondria. Molekul yang
berperan penting dalam reaksi ini adalah NADH dan FADH2, yang dihasilkan pada reaksi
glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, dan siklus Krebs. Selain itu, molekul lain yang juga
berperan adalah molekul oksigen, koenzim Q (Ubiquinone), sitokrom b, sitokrom c,dan
sitokrom-a

Energi yang terbentuk dari peristiwa glikolisis dan siklus Krebs ada dua macam.
Pertama, dalam bentuk ikatan fosfat berenergi tinggi, yaitu ATP atau GTP (guanosin
trifosfat). Energi ini merupakan energi siap pakai yang langsung dapat digunakan. Kedua,
dalam bentuk sumber elektron, yaitu NADH dan FAD (flavin adenin dinukleotida) dalam
bentuk FADH2. Kedua macam sumber elektron ini dibawa ke sistem transfor elektron.
Proses transfos elektren ini sangat kompleks. Pada dasarnya, elektron dan H+ dari
NADH dan FADH2 dibawa darai satu subtrat ke substrat lain secara berantai. Pembawa
elektron dalam transfor elektron antara lain protein besi-sulfur (Fe.S) dan sitokrom. Selain itu
terdapat pula senyawa ubikuinon yang bukan protein. Setiap kali dipindahkan, energi yang
terlepas digunakan untuk mengikat fosfat anorganik (P) ke molekul ADP sehingga terbentuk
ATP. Pada bagian akhir terdapat (O2) sebagai penerima (akseptor), sehinga terbentuk H2O.

Jadi, dari keseluruhan proses katabolisme 1 glukosa melalui respirasi aerobik,


dihasilkan 38 ATP, dengan perincian sebagai berikut:
Glikolisis : 2 NADH + 2 ATP = 8 ATP
Oksidasi dari piruvat : 2 NADH (atau 6 ATP) = 6 ATP
Siklus Krebs : 6 NADH + 2 FADH + 2 ATP = 24 ATP
Jadi total ATP = 38 ATP
Pertama-tama, NADH dan FADH2 mengalami oksidasi, dan elektron berenergi tinggi
yang berasal dari reaksi oksidasi ini ditransfer ke koenzim Q. Energi yang dihasilkan ketika
NADH dan FADH2 melepaskan elektronnya cukup besar untuk menyatukan ADP dan fosfat
anorganik menjadi ATP. Kemudian koenzim Q dioksidasi oleh sitokrom b. Selain
melepaskan elektron, koenzim Q juga melepaskan 2 ion H+. Setelah itu sitokrom b dioksidasi
oleh sitokrom c.
Energi yang dihasilkan dari proses oksidasi sitokrom b oleh sitokrom c juga
menghasilkan cukup energi untuk menyatukan ADP dan fosfat anorganik menjadi ATP.
Kemudian sitokrom c mereduksi sitokrom a, dan ini merupakan akhir dari rantai transpor
elektron. Sitokrom a ini kemudian akan dioksidasi oleh sebuah atom oksigen, yang
merupakan zat yang paling elektronegatif dalam rantai tersebut, dan merupakan akseptor
terakhir elektron. Setelah menerima elektron dari sitokrom a, oksigen ini kemudian
bergabung dengan ion H+ yang dihasilkan dari oksidasi koenzim Q oleh sitokrom b
membentuk air (H2O).
Oksidasi yang terakhir ini lagi-lagi menghasilkan energi yang cukup besar untuk
dapat menyatukan ADP dan gugus fosfat organik menjadi ATP. Jadi, secara keseluruhan ada
tiga tempat pada transpor elektron yang menghasilkan ATP.
Sejak reaksi glikolisis sampai siklus Krebs, telah dihasilkan NADH dan FADH2
sebanyak 10 dan 2 molekul. Dalam transpor elektron ini, kesepuluh molekul NADH dan
kedua molekul FADH2 tersebut mengalami oksidasi sesuai reaksi berikut.
Setiap oksidasi NADH menghasilkan kira-kira 3 ATP, dan kira-kira 2 ATP untuk setiap
oksidasi FADH2. Jadi, dalam transpor elektron dihasilkan kira-kira 34 ATP. Ditambah dari
hasil glikolisis dan siklus Krebs, maka secara keseluruhan reaksi respirasi seluler
menghasilkan total 38 ATP dari satu molekul glukosa. Akan tetapi, karena dibutuhkan 2 ATP
untuk melakukan transpor aktif, maka hasil bersih dari setiap respirasi seluler adalah 36 ATP.

B. HUBUNGAN RANTAI PERNAFASAN DENGAN SENYAWA FOSFAT BERENERGI


TINGGI
Adenosin trifosfat (ATP) berperan sentral dalam pemindahan energi bebas dari proses
eksergonik ke proses endergonik. ATP adalah nukleotida trifosfat yang mengandung adenin,
ribosa dan 3 gugus fosfat .
Dalam reaksinya di dalam sel, ATP berfungsi sebagai kompleks Mg2+ Gambar 3.1
ATP diperlihatkan sebagai kompleks magnesium. ATP dan ADP Energi bebas baku hasil
hidrolisis senyawa-senyawa fosfat penting dala Terlihat bahwa nilai hidrolisis gugus terminal
fosfat pada ATP terbagi menjadi 2 kelompok.
Pertama, fosfat berenergi rendah yang memiliki ΔG lebih rendah dari pada ΔG0 pada
ATP. Kedua, fosfat berenergi tinggi yang memiliki nilai ΔG lebih tinggi daripada ΔG0 pada
ATP, termasuk di dalamnya, ATP dan ADP, kreatin fosfat, fosfoenol piruvat dan sebagainya.
Senyawa biologik penting lain yang berenergi tinggi adalah tiol ester yang mencakup
koenzim A (misal asetil-KoA), protein pembawa asil, senyawa-senyawa ester asam amino
yang terlibat dalam sintesis protein, S-adenosilmetionin (metionin aktif), uridin difosfat
glukosa dan 5-fosforibosil-1-pirofosfat.
Gugus fosfat berenergi tinggi oleh Lipmann dilambangkan dengan ~℗. Simbol ini
menunjukkan bahwa gugus yang melekat pada ikatan, pada saat peralihan pada suatu
akseptor yang tepat, akan mengakibatkan pemindahan kuantitas energi bebas yang lebih
besar. Oleh karena itulah sebagian ahli biokimia lebih menyukai istilah potensial pemindahan
gugus daripada ikatan berenergi tinggi.
ATP merupakan donor fosfat berenergi tinggi (donor energi bebas) bagi senyawa-
senyawa di bawahnya. Di sisi lain, ADP dapat menerima fosfat berenergi tinggi untuk
membentuk ATP dari senyawa yang berada di atas ATP dalam tabel. Akibatnya siklus
ATP/ADP menghubungkan proses-proses yang menghasilkan ~℗ dan proses-proses yang
menggunakan ~℗. Dengan demikian ATP terus dikonsumsi dan terus diproduksi. Proses
terjadi dengan kecepatan sangat tinggi, karena depot ATP/ADP sangat kecil dan hanya cukup
untuk mempertahankan jaringan aktif dalam beberapa detik saja.
Ada 3 sumber utama ~℗ yang berperan dalam konservasi atau penangkapan energy:
1. Fosforilasi oksidatif Fosforilasi oksidatif adalah sumber ~℗ terbesar dalam organisme
aerobik. Energi bebas untuk menggerakkan proses ini berasal dari oksidasi rantai respirasi di
dalam mitokondria dengan menggunakan oksigen.
2. Glikolisis Dalam glikolisis terjadi pembentukan netto dua ~℗ yang terjadi akibat pembentukan
laktat
3. Siklus asam sitrat Dalam siklus asam sitrat satu

Anda mungkin juga menyukai