OLEH
KELAS:B
NIM:DF.16.03093
2018
1.Uraian Obat Azatioprine
Selain itu, obat ini juga digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri dan
bengkak pada rheumatoid arthritis parah yang tidak teratasi oleh obat-obatan
anti inflamasi non steroid (NSAID). Namun demikian, penderita rheumatoid
arthritis yang pernah mengonsumsi obat alkylating agent atau dalam kondisi
hamil tidak diperbolehkan mengonsumsi azathioprine.
Selain untuk tiga kondisi utama di atas, azathioprine juga dapat digunakan pada
beberapa pasien yang memiliki dermatitis atopik, dan peradangan dinding usus.
Tentang Azathioprine
Golongan Obat immunosupresan
Dikonsumsi
Dewasa dan anak-anak
oleh
Peringatan:
Bagi wanita hamil atau berencana untuk hamil dan menyusui dilarang
mengonsumsi obat ini karena dapat membahayakan janin dan bayi.
Berhati-hatilah jika pernah menderita atau sedang memiliki masalah pada
ginjal, hati, pankreas, gangguan pada usus besar, sumsum tulang
belakang, kadar sel darah putih sedikit, infeksi, kekurangan enzim tertentu,
perdarahan tidak wajar, dan gangguan genetik.
Konsultasikan kepada dokter apabila Anda menderita rheumatoid arthritis
dan sedang atau pernah mengonsumsi obat alkylating agent seperti
siklofosfamid, klorambucil, atau melphalan.
Bicarakan dengan dokter jika akan melakukan vaksinasi yang
mengandung virus dan bakteri hidup, operasi atau sedang menjalani terapi
immunosupresan.
Konsultasikan pada dokter jika mengonsumsi obat-obatan lain, termasuk
obat yang dijual bebas, obat herbal atau suplemen.
Jika terjadi reaksi alegi dan overdosis, segera temui dokter.
Dosis Azathioprine
Jumlah dosis obat tergantung dari kondisi penyakit yang akan diobati.
Dosis untuk anak-anak ditentukan dokter sesuai kondisinya. Sedangkan dosis
untuk dewasa mempertimbangkan berat badan dan juga harus ditentukan oleh
dokter.
Untuk mengatasi reaksi Dosis awal: 3-5 mg/ kg/ hari diberikan
penolakan terhadap Dewasa sebagai dosis tunggal, dilanjutkan
transplantasi ginjal dengan dosis rumatan 1-3 mg/ kg/ hari.
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan
azathioprine sebelum mulai mengonsumsinya.
Azathioprine dapat dikonsumsi secara oral dengan atau tanpa makanan. Jika
terjadi gangguan pada perut, sebaiknya obat ini dikonsumsi dengan makanan
untuk mengurangi iritasi perut.
Untuk mencegah penolakan transplantasi, pemakaian azathioprine dimulai satu
hingga tiga hari sebelum transplantasi dan pada hari pelaksanaan transplantasi.
Segera konsumsi obat ini jika lupa mengonsumsinya. Jika waktu konsumsi
berikutnya hampir tiba, lewatan dosis yang terlupa. Jangan mengonsumsi dua
dosis untuk sekali pemakaian.
Selain itu, azathioprine juga dapat menurunkan jumlah sel darah putih dan
platelet dalam darah sementara sehingga meningkatkan risiko infeksi. Jika ini
terjadi, perlu diambil langkah pencegahan terutama jika jumlah darah tersebut
rendah untuk mengurangi risiko infeksi atau pendarahan.Gunakan juga tabir
surya dengan faktor SPF minimal 15 saat berada di luar rumah. Obat ini juga
dapat meningkatkan risiko mengalami kanker jenis tertentu, terutama kanker pada
kulit, getah bening, atau darah. Bicarakan pada dokter tentang risiko ini.
Jangan menghentikan konsumsi obat ini kecuali atas anjuran dokter karena dapat
membuat kondisi pasien memburuk. Jika dokter melihat ada kemajuan kondisi
dalam waktu tiga hingga enam bulan, dokter mungkin akan menurunkan dosis secara
bertahap hingga akhirnya menghentikan pemberian obat ini.
Selain manfaat dari obat ini, beberapa efek samping dapat terjadi. Efek samping
tersebut di antaranya:
Jika mengalami gejala yang diduga sebagai efek samping dari obat azathioprine ini,
segera temui dokter.
2.URAIAN OBAT ALLOPURINOL
Penggunaan
Allopurinol adalah obat untuk mengobati asam urat dan beberapa jenis batu ginjal. Obat
ini juga digunakan untuk mencegah peningkatan kadar asam urat pada pasien yang
menerima kemoterapi kanker. Pasien kemoterapi kanker dapat mengalami peningkatan
kadar asam urat akibat pelepasan asam urat dari sel kanker yang mati. Allopurinol
bekerja dengan mengurangi jumlah asam urat yang dibuat oleh tubuh. Peningkatan
kadar asam urat dapat menyebabkan masalah asam urat dan ginjal.
Obat ini biasanya diminum sekali sehari atau persis seperti yang diarahkan oleh dokter
Anda. Minum obat ini setelah makan untuk mengurangi sakit perut. Jika dosis lebih dari
300 miligram per hari, Anda perlu membaginya dalam beberapa dosis kecil untuk
digunakan satu hari demi mencapai jumlah yang disarankan (mintalah petunjuk dari
dokter Anda).
Obat ini paling baik diminum dengan segelas air putih (240 ml) untuk setiap dosis, dan
setidaknya minum 8 gelas lebih cairan sehari. Jika dokter Anda mengarahkan Anda
untuk mengurangi minum cairan karena alasan medis lainnya, konsultasikan dengan
dokter untuk petunjuk lebih lanjut. Dokter Anda mungkin juga menginstruksikan Anda
tentang cara untuk mengurangi asam dalam urin Anda (misalnya, menghindari jumlah
besar asam askorbat/vitamin C).
Dosis didasarkan pada kondisi medis Anda dan respon terhadap pengobatan. Gunakan
obat ini secara teratur untuk mendapatkan manfaatnya. Untuk membantu Anda ingat,
minumlah pada waktu yang sama setiap hari.
Untuk pengobatan nyeri sendi akibat asam urat (gout), mungkin memakan waktu
hingga beberapa minggu untuk merasakan efek dari obat ini. Anda mungkin akan
mengalami encok lebih sering untuk beberapa bulan setelah memulai pengobatan ini
sementara tubuh menghilangkan kelebihan asam urat. Allopurinol bukanlah pereda
nyeri. Untuk mengurangi rasa sakit dari asam urat, terus minum obat yang diresepkan
untuk serangan encok (misalnya, colchicine, ibuprofen, indometasin) seperti yang
diarahkan oleh dokter Anda.
Beri tahu dokter jika kondisi Anda tidak membaik atau semakin memburuk. Ikuti aturan
yang diberikan oleh dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan. Jika Anda
memiliki pertanyaan, konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda.
Dosis
Pemeliharaan: 200-300 mg (gout ringan) secara oral satu kali sehari, atau 400-600
mg/hari (gout sedang-berat) dalam dosis terbagi.
Awal:
Parenteral: 200 hingga 400 mg/m²/hari hingga dosis maksimal 600 mg/hari
Oral: 600 sampai 800 mg/hari selama 1 sampai 3 hari dengan konsumsi minimal 2 L
dari cairan/hari.
Pemeliharaan: 200 sampai 300 mg/hari secara oral sampai pasien tidak lagi berisiko
tinggi hiperurisemia.
Studi: Pada Coronary Artery Bypass Graft Surgery, berikan 600 mg secara oral satu
hari sebelum operasi dan 600 mg secara oral pada hari operasi.
Laporan Kasus – Mania (bipolar I) terkait dengan hyperuricemia: 300 mg secara oral
setiap hari.
Parenteral:
Usia ≤10 tahun: 200 mg/m2/hari dalam 1-3 dosis terbagi, tidak melebihi 600 mg dalam
24 jam. Penakaran dosis yang lebih besar dari 300 mg harus diberikan dalam dosis
terbagi.
Usia ≻10 tahun: 200 hingga 400 mg/m2/hari diberikan dalam 1 sampai 3 dosis terbagi,
tidak melebihi 600 mg/24 jam.
Oral:
Usia >5 tahun: Studi (n = 31) – leishmaniasis Cutaneous: 20 mg/kg/hari, ditambah dosis
rendah meglumine antimoniate (30 mg/kg/hari) selama 20 hari.
Efek Samping
Cari bantuan medis segera jika Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi berikut ini:
gatal-gatal, kesulitan bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan,
atau jika Anda merasa ingin pingsan
Hentikan menggunakan Allopurinol dan hubungi dokter Anda jika Anda memiliki salah
satu dari efek samping serius berikut ini:
Demam, sakit tenggorokan, dan sakit kepala parah, kulit mengelupas, dan ruam kulit
merah
Gejala awal dari setiap ruam kulit, tidak peduli seberapa ringan
Rasa sakit atau perdarahan ketika buang air kecil
Mual, nyeri perut bagian atas, gatal-gatal, kehilangan nafsu makan, penurunan berat
badan, urine gelap, tinja berwarna sepertin tanah liat, sakit kuning (menguningnya kulit
atau mata)
Kencing lebih sedikit dari biasanya atau tidak sama sekali
Nyeri sendi, gejala flu
Kesemutan, mati rasa, nyeri, kelemahan otot yang parah atau
Mudah memar, perdarahan yang tidak biasa (hidung, mulut, vagina, atau dubur)
bintik-bintik ungu atau merah di bawah kulit Anda
Muntah, diare
Mengantuk, sakit kepala
Perubahan indera perasa atau
Nyeri otot
Tidak semua orang mengalami efek samping seperti yang telah disebutkan. Mungkin
ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki
kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikan dengan dokter atau
apoteker Anda.
Beri tahu dokter dan apoteker jika Anda alergi terhadap Allopurinol, atau obat-obatan
lain
Beri tahu dokter dan apoteker tentang obat resep dan obat non resep, vitamin,
suplemen gizi, dan produk herbal yang Anda gunakan atau yang akan Anda gunakan.
Pastikan untuk menyebutkan hal berikut: antikoagulan lain seperti amoksisilin (Amoxil,
Trimox) ampisilin (Polycillin, Principen) antikoagulan ( ‘pengencer darah’) seperti
warfarin (Coumadin) obat kemoterapi kanker seperti siklofosfamid (Cytoxan) dan
merkaptopurin (Purinethol) klorpropamid (Diabinese) diuretik ( ‘pil air’) obat-obat yang
menekan sistem kekebalan tubuh seperti azathioprine (Imuran) dan siklosporin (Neoral,
Sandimmune) obat lain untuk gout seperti probenesid (Benemid) dan sulfinpyrazone
(Anturane) dan tolbutamid (Orinase). Dokter Anda mungkin perlu mengubah dosis obat
Anda atau memantau Anda dengan hati-hati untuk adanya efek samping
Beri tahu dokter Anda jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau menyusui.
Jika Anda hamil sewaktu mengambil allopurinol, hubungi dokter Anda
Anda harus tahu bahwa allopurinol dapat membuat Anda mengantuk. Jangan
mengendarai mobil atau mengoperasikan mesin sampai Anda tahu bagaimana obat ini
mempengaruhi Anda
Tanyakan dokter Anda tentang penggunaan yang aman dari minuman beralkohol saat
Anda menggunakan allopurinol. Alkohol dapat menurunkan efektivitas allopurinol
Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu
hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk
mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Obat ini
termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C menurut US Food and Drugs
Administration (FDA)
A= Tidak berisiko
B= Tidak berisiko pada beberapa penelitian
C= Mungkin berisiko
D= Ada bukti positif dari risiko
X= Kontraindikasi
N= Tidak diketahui
Studi pada wanita menunjukkan bahwa obat ini menimbulkan risiko yang minimal untuk
bayi bila digunakan selama menyusui.