Anda di halaman 1dari 6

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No.

1, (2012) 1-6 1

ANALISA PERBANDINGAN BERBAGAI PENAMPANG


DINDING GESER KOMPOSIT AKIBAT BEBAN
LATERAL

Fran Sinta Suryani, Budi Suswanto, R Soewardojo


Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: budi_suswanto@ce.its.ac.id

Abstrak— Dinding geser merupakan struktur penahan baja tipis dengan dua kolom dan dua balok lantai horisontal.
beban lateral pada bangunan gedung bertingkat tinggi. Pelat baja dengan dua kolom di sisi kanan dan kiri berperilaku
Struktur dinding geser yang sudah biasa digunakan sebagai gelagar pelat vertikal dengan kolom bertindak sebagai
adalah dengan menggunakan material berupa beton atau flanges (sayap) dan lembaran baja sebagai web (badan).
hanya baja saja, dimana keduanya memiliki kelemahan Sedangkan balok lantai horisontal memberikan kekakuan
dan kelebihan masing-masing. Dinding geser beton yang lateral dari gelagar pelat vertikal.
masih mengkhawatirkan terhadap daktilitasnya terutama Selain dinding geser pelat baja, juga terdapat dinding geser
pada zona gempa tinggi, sedangkan dinding geser pelat komposit pelat baja. Dimana pada dinding geser komposit,
baja terdapat kekhawatiran terhadap keseluruhan tekuk lapisan beton bertulang terhubung pada salah satu sisi pelat
yang mempengaruhi kekuatan gesernya. Oleh karena itu,
baja untuk meningkatkan kapasitas geser dengan
digunakanlah dinding geser komposit pelat baja sebagai
meningkatkan jumlah garis medan tarik regional, juga untuk
altenatif, yaitu dengan menggabungkan kelebihan dan
meningkatkan bantalan panel terhadap faktor destruktif seperti
mengkompensasi kekurangan dari dinding geser beton
bertulang dan dinding geser pelat baja. kebakaran, impuls, dan ledakan. Dilakukan peningkatan
kapasitas geser supaya distribusi garis diagonal di pelat baja
Dinding geser komposit pelat baja yang akan dibahas
pada tugas akhir ini adalah perbandingan dari berbagai diperoleh dengan menggunakan mesh baja sebagai pengaku
tipe penampang dinding geser komposit pelat baja dengan yang terhubung ke pelat baja sehingga menghasilkan
dinding geser yang hanya baja saja maupun hanya dengan kekakuan lateral, atau dengan menggunakan lapisan beton
beton bertulang saja. Analisis yang digunakan dalam yang terhubung ke plat baja dengan konektor geser (studs)
perbandingan ini adalah dengan push-over analysis untuk menahan tekuk (buckling) (Rahai dan Fatami 2009).
dimana diberikan pengaruh gempa rencana sebagai beban Pada penelitian sebelumnya oleh Rahai dan Hatami
lateral yang nilainya ditingkatkan secara berangsur- (2009) telah dilakukan analisis mengenai dinding geser
angsur hingga melampaui pembebanan yang komposit pelat baja. Namun yang ditinjau adalah
menyebabkan terjadinya pelelehan pertama di dalam penyelidikan mengenai efek dari jarak antara shear connectors
struktur dinding geser komposit pelat baja tersebut. pada perilaku dinding geser komposit dan ini menunjukkan
Deformasi dan tegangan yang diperoleh dari hasil bahwa semakin jauh jarak antara stud maka dapat
analisa penampang dengan menggunakan program bantu meningkatkan penyerapan energi dalam dinding geser
menunjukan bahwa pelat mengalami buckling terlebih komposit pelat baja dan mengurangi nilai dari perpindahan
dahulu sebelum terjadi kelelehan. Namun, pada cssw type pergeseran baja dan tegangan normal maksimum pada stud
2 terlihat bahwa masih terjadi peningkatan deformasi sampai jarak tertentu, di luar yang tidak ada perubahan. Selain
apabila diberikan beban lagi dan tidak seperti pelat yang itu, pada kekakuan balok tengah dan hubungan balok
lain, yang telah mengalami buckling saat atau sebelum kolomnya tidak berdampak signifikan.
beban yang diberikan sebesar 30 ton. Sementara, tegangan
Oleh karena itu, pada tugas akhir kali ini akan dilakukan
maksimum yang terjadi adalah pada dinding geser pelat
pembahasan dan analisis mengenai dinding geser komposit
baja. Perlu dilakukan studi yang lebih lanjut lagi untuk
pelat baja dengan membandingkan beberapa tipe penampang
mengetahui perlakuan yang terjadi pada setiap dinding
geser. dinding geser komposit dengan dinding geser yang berupa
Kata Kunci— Dinding geser komposit pelat baja, push-over baja saja atau beton bertulang saja. Yang berdasar pada push-
analysis, beban lateral, deformasi, tegangan. over analysis dimana diberikan pengaruh gempa rencana
sebagai beban lateral yang nilainya ditingkatkan secara
berangsur-angsur hingga melampaui pembebanan yang
I. PENDAHULUAN
menyebabkan terjadinya pelelehan pertama di dalam struktur

D inding geser pelat baja sering digunakan dalam bangunan


tahan gempa dan diharapkan dapat menahan beban lateral
dalam struktur bangunan. Dinding geser pelat baja terdiri dari
dinding geser komposit pelat baja tersebut. Dilakukan
perbandingan dari berbagai penampang dinding geser
diharapkan dapat diketahui secara signifikan, dinding geser
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 2

mana yang mampu membantu kekakuan balok kolom.

II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Umum
Dinding geser merupakan bagian dari struktur bangunan
yang berfungsi sebagai penahan lateral bangunan bertingkat
tinggi. Dinding geser yang telah umum digunakan adalah
dinding geser beton, namun selalu ada kekhawatiran terhadap
daktilitas, kekuatan lokal serta efisiensi pembangunan dalam
bengunan bertingkat tinggi terutama pada zona gempa tinggi. Gambar 2.2. Komponen-komponen pada dinding geser komposit
Dalam beberapa tahun terakhir terdapat alternatif baru (Astaneh-Asl 2002)
mengenai dinding geser, yaitu menggunakan dinding geser
pelat baja karena dianggap lebih efisien dibandingkan dinding b. Dinding geser beton bertulang
geser beton. Tetapi tentu saja masih terdapat kelemahan yaitu Dinding beton bertulang dapat dihubungkan ke salah satu
kekhawatiran terhadap keseluruhan tekuk pada pelat baja yang sisi dinding geser pelat baja, Gambar 2.1 (a) atau kedua sisi
mempengaruhi kekuatan geser dan kekakuan serta kehilangan pelat baja dinding geser, Gambar 2.1 (b dan c) atau dinding
energi (Zhao 2004), sebagaimana besarnya deformasi inelastik beton bertulang dapat terjepit di antara dua pelat dinding geser
pada pelat baja dapat menghasilkan putaran atau rotasi yang baja, Gambar 2.1 (d). Dalam semua hal ini, dinding beton
besar pada hubungan momen dan simpangan (Allen 1980). Di bertulang memberikan kekuatan geser dan kekakuan, melalui
sisi lain, terdapat dinding geser komposit pelat baja yang dapat bidang kompresi yang ditunjukkan pada Gambar 2.4, dan
memberikan alternatif lain karena dapat mengkompensasi beberapa daktilitas tergantung pada jumlah penguat atau
kerugian dari dinding geser beton betulang dan dinding geser pengaku dalam dinding. Dinding beton bertulang juga
pelat baja, karena menggabungkan keunggulan dari keduanya. berpartisipasi dalam melawan saat terjadi keruntuhan. Dinding
Berdasarkan American institute of Steel Contruction, beton bertulang dapat dicor di tempat atau berupa pracetak.
Inc1997 (AISC 1997), tipe-tipe dinding geser seperti pada Salah satu peran penting dari dinding beton bertulang adalah
untuk mencegah tekuk dari dinding pelat baja. Hal ini
Gambar 2.1 :
dilakukan dengan menghubungkan pelat baja dan dinding
a. Pelat beton berada di salah satu sisi dinding dengan
beton bertulang dengan menggunakan konektor geser (studs).
pembatas di sisi lainnya adalah pelat baja.
c. Kolom
b. Pelat baja berada di tengah-tengah struktur dinding Selain beban gravitasi, kolom di sisi dinding geser komposit
geser komposit dengan beton sebagai elemen berfungsi untuk menahan sebagian besar momen balik. Kolom
pembatas. juga menyediakan titik balik untuk aksi ketegangan bidang
c. Hampir sama dengan Gambar 2.1 (b), yaitu beton pelat baja dan bantalan elemen untuk elemen tekan diagonal
sebagai elemen pembatas yang menyelimuti pelat dari dinding beton. Dalam struktur dengan kolom yang relatif
baja dan kolom. besar, kolom juga dapat mentransfer cukup banyak gaya geser
d. Balok
Bagian atas dan bawah balok dalam suatu aksi dinding
geser komposit berfungsi sebagai angkur apabila terjadi
tegangan pada bidang pelat baja dan bantalan sebagai elemen
kompresi untuk kompresi diagonal dinding beton. Selain itu,
balok menahan beban gravitasi dari lantai. Karena saat momen
balik, balok dikenakan aliran geser yang relatif besar di
ujungnya.

Gambar 2.1. Tipe dinding geser komposit pelat baja (Astaneh-Asl 2002)

B. Karakteristik Dinding Geser Komposit


a. Pelat baja
Elemen ini merupakan pelat baja yang relatif tipis. Alasan
mengapa dinding geser komposit pelat baja ini mampu
mencapai titik leleh adalah karena dinding beton yang ada
telah menguatkan pelat baja sehingga dapat mencegah
terjadinya tekuk sebelum mencapai titik leleh. Dengan kata
lain, dinding beton bertindak sebagai pengaku dan mencegah
tekuk pelat.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 3

III. METODOLOGI
A. Flowchart Metodologi

B. Preliminari Desain
Direncanakan dinding geser komposit pelat baja dengan
dimensi komponen yang berkaitan adalah sebagai berikut:

Tipe-tipe dinding geser yang dianalisa:

IV. PERHITUNGAN DAN ANALISA


A. Pembebanan struktur utama
Perhitungan pembebanan dilakukan untuk ,mengetahui
distribusi beban-beban yang bekerja, sehingga dapat diketahui
gaya-gaya yang bekerja pada struktur, perhitungan
pembebanan dilkaukan secara serentak apabila data-data
beban dan dimensi awal elemen struktur telah ditentukan.
B. Pembebanan gravitasi berat bangunan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 4

C. Perhitungan beban gempa Gaya geser nominal (Vn)


Analisa perhitungan beban gempa yang bekerja pada struktur 𝑉𝑉𝑛𝑛 = 0,6𝐴𝐴𝑠𝑠𝑠𝑠 𝐹𝐹𝑦𝑦
dari SNI 1726 – 2002 Tata Cara Perencanaan Ketahanan = 0.6 x 160000 x 2400
Gempa Bangunan Gedung adalah menggunakan analisa = 230400000 kg
pembebanan gempa berdasarkan statik ekivelen dengan data
struktur : Gaya geser yang dapat terjadi
Wilayah gempa = Zone 6 𝑉𝑉𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛 = 𝐶𝐶𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑅𝑅𝑦𝑦 𝑉𝑉𝑛𝑛
Jenis tanah = Tanah Lunak �𝐹𝐹𝑦𝑦 +𝐹𝐹𝑢𝑢 � 1 𝐹𝐹𝑢𝑢
𝐶𝐶𝑝𝑝𝑝𝑝 = = +� �
Percepatan gravitasi = 10 m/dt2 �2𝐹𝐹𝑦𝑦 � 2 2𝐹𝐹𝑦𝑦
(2400 +3700 ) 3700
Faktor kepentingan (I) = 1 (perkantoran) 𝐶𝐶𝑝𝑝𝑝𝑝 = = 0.5 + � �=1.27
2×2400 2×2400
Faktor reduksi gempa (R) = 8,5 (SRPMK)
V nse = 1.27 x 1.1 x 230400000
= 321868800 kg

Tegangan leleh yang mungkin terjadi


fy sw = Ry . fy
= 1.1 x 2400
= 2640 kg/cm2 > fy = 2400 kg/cm2

E. Hasil Analisa dengan Program Bantu


Untuk membandingkan hasil deformasi dan tegangan yang
terjadi pada dinding geser, maka dilakukan analisa dengan
menggunakan bantuan program bantu yang lain.

D. Kontrol Penampang
Elemen penampang composite steel plate shear wall
Untuk elemen penampang composite steel plate shear wall
hanya dituliskan salah satu penjabaran dari ketiga model yang
ada, karena gaya-gaya yang dihasilkan sama.
Kontrol dimensi dinding geser

fy = 240 MPa = 2400 kg/cm2


fu = 370 MPa = 3700 kg/cm2
L = 400 cm
b = d = 400 cm
tw = 6 mm = 0.6 cm
A sp = b x d
= 400 x 400 = 160000 cm2

Ry = antara 1.1 s/d 1.5 → dipakai Ry = 1.1


Panel aspek ratio 0.8 < L/ b < 2.5
Ratio = L/b
= 400 / 400
= 1 OK

Kontrol penampang dinding geser


5
𝑘𝑘𝑣𝑣 = 5 + (𝑎𝑎 ⁄ )2

5
𝑘𝑘𝑣𝑣 = 5 + (400 ⁄ = 658,061
400 )2
𝑏𝑏 𝑘𝑘 𝑣𝑣 𝐸𝐸
≤ 1,10�
𝑡𝑡 𝐹𝐹𝑦𝑦𝑦𝑦

400 658 ,061 ×2100000


≤ 1,10� → 666,67 ≤ 834,699
0.6 2400
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 5

Displacement maksimum yang terjadi pada composite steel


plate shear wall type2 sebesar 0,8224mm.

Displacement yang terjadi pada composite steel plate shear


wall type3 sebesar 0,829mm.

Displacement yang terjadi pada concrete shear wall sebesar


1mm.

Displacement maksimum yang terjadi pada steel plate shear


wall sebesar 0,819mm.

Tegangan maksimum yang terjadi pada steel plate shear wall


36,412Mpa.

Displacement maksimum yang terjadi pada composite steel


plate shear wall type1 sebesar 0,823mm.

Tegangan maksimum yang terjadi pada cssw type1


22,412Mpa.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 6

Tegangan maksimum yang terjadi pada cssw type2 5. Untuk concrete shear wall displacement maksimum yang
33,669Mpa. terjadi pada arah x saat beban 20 ton, sedangkan pada
saat pemberian beban sebesar 30 ton pelat sudah
mengalami buckling. Pada concrete shear wall, tegangan
yang terjadi sebesar 1,0704 N/mm2 pada tegangan geser
saat beban lateral yang diberikan sebesar 30 ton.
Jadi, diantara kelima model tersebut, dapat disimpulkan
bahwa untuk composite steel plate shear wall type 2 masih
dapat mengalami peningkatan deformasi apabila beban
lateralnya juga ditingkatkan. Sedangkan untuk tegangan yang
terjadi masih kurang dari tegangan yang diijinkan, sehingga
dinding geser pelat komposit masih belum mengalami
Tegangan maksimum yang terjadi pada cssw type2 kelelehan.
36,7851Mpa. Dan untuk boundary elemen dinding geser pada kelima
model dinding geser tersebut, setelah dilakukan perhitungan
analisa penampang, untuk balok menggunakan profil
WF350.250.9.14 dan untuk kolom menggunakan profil
WF300.300.10.15 telah memenuhi.

B. Saran
1. Pada saat pemodelan pada program bantu analisis
struktur ataupun penampang, perlu diperhatikan beban-
Tegangan yang terjadi pada cssw type2 1,94Mpa. bebannya dan transfer gaya-gaya dalam.
2. Perlu dilakukan studi yang lebih mendalam untuk
V. PENUTUP mengetahui perilaku dinding geser yang lebih lanjut lagi,
sehingga diharapkan dapat diterapkan di lapangan.
A. Kesimpulan
Dari analisa yang telah dilakukan dengan menggunakan
bantuan program analisa struktur dan penampang, diperoleh
hasil dari besarnya deformasi serta tegangan yang terjadi pada DAFTAR PUSTAKA
dinding geser, baik itu untuk dinding geser pelat baja biasa, [1] AISC. 1997. Seismic Provisions for Structural Steel Buildings.
komposit maupun dinding geser beton. American Institute of Steel Construction, Inc. May. Chicago.
1. Untuk steel plate shear wall arah x mengalami deformasi [2] Allen, H.G dan P.S. Bulson. 1980. Background to Buckling. McGraw
Hill Book Company, U.K.
sebesar 0,8199mm saat beban lateral sebesar 30 ton. [3] Astaneh-Asl, A. 2002. Seismic Behavior and Design of Composite Steel
Pada spswa menunjukan bahwa tegangan yang terjadi Plate Shear Walls. Steel Tips Reports, Structural Steel Educational
mengalami tekan, dengan maksimum tegangan yang Council. May. Berkeley, CA.
terjadi adalah sebesar 18,7485 N/mm2, pada saat [4] Ericken, Jason, S.E., and Rafael Sabelli,S.E..2008. A Closer Look at
Steel Plate Shear Walls. Modern Steel Construction Journal. January.
tegangan geser.
[5] Rahai, A dan F. Hatami. 2009. Evaluation of Composite Shear Wall
2. Sedangkan pada composite steel plate shear wall, untuk Behavior Under Cyclic Loadings. Journal of Constructional Steel
tipe1 deformasi maksimum terjadi pada arah x sebesar Research. March.
0,82mm saat beban lateral 20 ton. Pada composite steel [6] Zhao, Qiuhong dan A. Astaneh-Asl. 2007. Seismic Behavior of
Composite Shear Wall Systems and Application of Smart Structures
plate shear wall type 1, tegangan yang terjadi pada part
Technology. Journal of Steel Structures. USA.
baja sebesar 11,2983 N/mm2 pada saat tegangan geser. [7] Zhao, Qiuhong dan A. Astaneh-Asl. 2004. Cyclic Behavior of an
Dan untuk part beton sebesar 5,13613 N/mm2. Innovative Steel Shear Wall System. Proceedings of the 13th World
3. Namun untuk tipe 2 pada saat beban lateral sebesar 20 Conferences on Earthquake Engineering. Vancouver, Canada.
[8] _______.1983. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983.
ton diberikan, masih terjadi peningkatan deformasi
Departemen Pekerjaan Umum. Mei. Bandung.
hingga beban lateral sebesar 30 ton dari 0,822 mm ke [9] _______. 2002. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan
0,8221 mm. Pada composite steel plate shear wall type 2, Gedung SNI 03-1729-2002. Departemen Pekerjaan Umum.
tegangan yang terjadi pada part baja sebesar 18,4828 [10] _______. 2002. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur
Bangunan Gedung SNI 03-1726-2002. Badan Standarisasi Nasional.
N/mm2 pada tegangan geser. Dan untuk part beton April. Jakarta.
sebesar 4,29338 N/mm2.
4. Begitu juga untuk tipe 3, namun pada tipe 3 sudah
terlihat akan terjadi buckling pada saat beban sebesar 30
ton yaitu 0,829mm. Pada composite steel plate shear wall
type 3, tegangan yang terjadi pada part baja yang sebesar
20,0039 N/mm2 pada tegangan geser. Dan untuk part
beton sebesar 3,84939 N/mm2.

Anda mungkin juga menyukai