1, (2012) 1-6 1
Abstrak— Dinding geser merupakan struktur penahan baja tipis dengan dua kolom dan dua balok lantai horisontal.
beban lateral pada bangunan gedung bertingkat tinggi. Pelat baja dengan dua kolom di sisi kanan dan kiri berperilaku
Struktur dinding geser yang sudah biasa digunakan sebagai gelagar pelat vertikal dengan kolom bertindak sebagai
adalah dengan menggunakan material berupa beton atau flanges (sayap) dan lembaran baja sebagai web (badan).
hanya baja saja, dimana keduanya memiliki kelemahan Sedangkan balok lantai horisontal memberikan kekakuan
dan kelebihan masing-masing. Dinding geser beton yang lateral dari gelagar pelat vertikal.
masih mengkhawatirkan terhadap daktilitasnya terutama Selain dinding geser pelat baja, juga terdapat dinding geser
pada zona gempa tinggi, sedangkan dinding geser pelat komposit pelat baja. Dimana pada dinding geser komposit,
baja terdapat kekhawatiran terhadap keseluruhan tekuk lapisan beton bertulang terhubung pada salah satu sisi pelat
yang mempengaruhi kekuatan gesernya. Oleh karena itu,
baja untuk meningkatkan kapasitas geser dengan
digunakanlah dinding geser komposit pelat baja sebagai
meningkatkan jumlah garis medan tarik regional, juga untuk
altenatif, yaitu dengan menggabungkan kelebihan dan
meningkatkan bantalan panel terhadap faktor destruktif seperti
mengkompensasi kekurangan dari dinding geser beton
bertulang dan dinding geser pelat baja. kebakaran, impuls, dan ledakan. Dilakukan peningkatan
kapasitas geser supaya distribusi garis diagonal di pelat baja
Dinding geser komposit pelat baja yang akan dibahas
pada tugas akhir ini adalah perbandingan dari berbagai diperoleh dengan menggunakan mesh baja sebagai pengaku
tipe penampang dinding geser komposit pelat baja dengan yang terhubung ke pelat baja sehingga menghasilkan
dinding geser yang hanya baja saja maupun hanya dengan kekakuan lateral, atau dengan menggunakan lapisan beton
beton bertulang saja. Analisis yang digunakan dalam yang terhubung ke plat baja dengan konektor geser (studs)
perbandingan ini adalah dengan push-over analysis untuk menahan tekuk (buckling) (Rahai dan Fatami 2009).
dimana diberikan pengaruh gempa rencana sebagai beban Pada penelitian sebelumnya oleh Rahai dan Hatami
lateral yang nilainya ditingkatkan secara berangsur- (2009) telah dilakukan analisis mengenai dinding geser
angsur hingga melampaui pembebanan yang komposit pelat baja. Namun yang ditinjau adalah
menyebabkan terjadinya pelelehan pertama di dalam penyelidikan mengenai efek dari jarak antara shear connectors
struktur dinding geser komposit pelat baja tersebut. pada perilaku dinding geser komposit dan ini menunjukkan
Deformasi dan tegangan yang diperoleh dari hasil bahwa semakin jauh jarak antara stud maka dapat
analisa penampang dengan menggunakan program bantu meningkatkan penyerapan energi dalam dinding geser
menunjukan bahwa pelat mengalami buckling terlebih komposit pelat baja dan mengurangi nilai dari perpindahan
dahulu sebelum terjadi kelelehan. Namun, pada cssw type pergeseran baja dan tegangan normal maksimum pada stud
2 terlihat bahwa masih terjadi peningkatan deformasi sampai jarak tertentu, di luar yang tidak ada perubahan. Selain
apabila diberikan beban lagi dan tidak seperti pelat yang itu, pada kekakuan balok tengah dan hubungan balok
lain, yang telah mengalami buckling saat atau sebelum kolomnya tidak berdampak signifikan.
beban yang diberikan sebesar 30 ton. Sementara, tegangan
Oleh karena itu, pada tugas akhir kali ini akan dilakukan
maksimum yang terjadi adalah pada dinding geser pelat
pembahasan dan analisis mengenai dinding geser komposit
baja. Perlu dilakukan studi yang lebih lanjut lagi untuk
pelat baja dengan membandingkan beberapa tipe penampang
mengetahui perlakuan yang terjadi pada setiap dinding
geser. dinding geser komposit dengan dinding geser yang berupa
Kata Kunci— Dinding geser komposit pelat baja, push-over baja saja atau beton bertulang saja. Yang berdasar pada push-
analysis, beban lateral, deformasi, tegangan. over analysis dimana diberikan pengaruh gempa rencana
sebagai beban lateral yang nilainya ditingkatkan secara
berangsur-angsur hingga melampaui pembebanan yang
I. PENDAHULUAN
menyebabkan terjadinya pelelehan pertama di dalam struktur
Gambar 2.1. Tipe dinding geser komposit pelat baja (Astaneh-Asl 2002)
III. METODOLOGI
A. Flowchart Metodologi
B. Preliminari Desain
Direncanakan dinding geser komposit pelat baja dengan
dimensi komponen yang berkaitan adalah sebagai berikut:
D. Kontrol Penampang
Elemen penampang composite steel plate shear wall
Untuk elemen penampang composite steel plate shear wall
hanya dituliskan salah satu penjabaran dari ketiga model yang
ada, karena gaya-gaya yang dihasilkan sama.
Kontrol dimensi dinding geser
Tegangan maksimum yang terjadi pada cssw type2 5. Untuk concrete shear wall displacement maksimum yang
33,669Mpa. terjadi pada arah x saat beban 20 ton, sedangkan pada
saat pemberian beban sebesar 30 ton pelat sudah
mengalami buckling. Pada concrete shear wall, tegangan
yang terjadi sebesar 1,0704 N/mm2 pada tegangan geser
saat beban lateral yang diberikan sebesar 30 ton.
Jadi, diantara kelima model tersebut, dapat disimpulkan
bahwa untuk composite steel plate shear wall type 2 masih
dapat mengalami peningkatan deformasi apabila beban
lateralnya juga ditingkatkan. Sedangkan untuk tegangan yang
terjadi masih kurang dari tegangan yang diijinkan, sehingga
dinding geser pelat komposit masih belum mengalami
Tegangan maksimum yang terjadi pada cssw type2 kelelehan.
36,7851Mpa. Dan untuk boundary elemen dinding geser pada kelima
model dinding geser tersebut, setelah dilakukan perhitungan
analisa penampang, untuk balok menggunakan profil
WF350.250.9.14 dan untuk kolom menggunakan profil
WF300.300.10.15 telah memenuhi.
B. Saran
1. Pada saat pemodelan pada program bantu analisis
struktur ataupun penampang, perlu diperhatikan beban-
Tegangan yang terjadi pada cssw type2 1,94Mpa. bebannya dan transfer gaya-gaya dalam.
2. Perlu dilakukan studi yang lebih mendalam untuk
V. PENUTUP mengetahui perilaku dinding geser yang lebih lanjut lagi,
sehingga diharapkan dapat diterapkan di lapangan.
A. Kesimpulan
Dari analisa yang telah dilakukan dengan menggunakan
bantuan program analisa struktur dan penampang, diperoleh
hasil dari besarnya deformasi serta tegangan yang terjadi pada DAFTAR PUSTAKA
dinding geser, baik itu untuk dinding geser pelat baja biasa, [1] AISC. 1997. Seismic Provisions for Structural Steel Buildings.
komposit maupun dinding geser beton. American Institute of Steel Construction, Inc. May. Chicago.
1. Untuk steel plate shear wall arah x mengalami deformasi [2] Allen, H.G dan P.S. Bulson. 1980. Background to Buckling. McGraw
Hill Book Company, U.K.
sebesar 0,8199mm saat beban lateral sebesar 30 ton. [3] Astaneh-Asl, A. 2002. Seismic Behavior and Design of Composite Steel
Pada spswa menunjukan bahwa tegangan yang terjadi Plate Shear Walls. Steel Tips Reports, Structural Steel Educational
mengalami tekan, dengan maksimum tegangan yang Council. May. Berkeley, CA.
terjadi adalah sebesar 18,7485 N/mm2, pada saat [4] Ericken, Jason, S.E., and Rafael Sabelli,S.E..2008. A Closer Look at
Steel Plate Shear Walls. Modern Steel Construction Journal. January.
tegangan geser.
[5] Rahai, A dan F. Hatami. 2009. Evaluation of Composite Shear Wall
2. Sedangkan pada composite steel plate shear wall, untuk Behavior Under Cyclic Loadings. Journal of Constructional Steel
tipe1 deformasi maksimum terjadi pada arah x sebesar Research. March.
0,82mm saat beban lateral 20 ton. Pada composite steel [6] Zhao, Qiuhong dan A. Astaneh-Asl. 2007. Seismic Behavior of
Composite Shear Wall Systems and Application of Smart Structures
plate shear wall type 1, tegangan yang terjadi pada part
Technology. Journal of Steel Structures. USA.
baja sebesar 11,2983 N/mm2 pada saat tegangan geser. [7] Zhao, Qiuhong dan A. Astaneh-Asl. 2004. Cyclic Behavior of an
Dan untuk part beton sebesar 5,13613 N/mm2. Innovative Steel Shear Wall System. Proceedings of the 13th World
3. Namun untuk tipe 2 pada saat beban lateral sebesar 20 Conferences on Earthquake Engineering. Vancouver, Canada.
[8] _______.1983. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983.
ton diberikan, masih terjadi peningkatan deformasi
Departemen Pekerjaan Umum. Mei. Bandung.
hingga beban lateral sebesar 30 ton dari 0,822 mm ke [9] _______. 2002. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan
0,8221 mm. Pada composite steel plate shear wall type 2, Gedung SNI 03-1729-2002. Departemen Pekerjaan Umum.
tegangan yang terjadi pada part baja sebesar 18,4828 [10] _______. 2002. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur
Bangunan Gedung SNI 03-1726-2002. Badan Standarisasi Nasional.
N/mm2 pada tegangan geser. Dan untuk part beton April. Jakarta.
sebesar 4,29338 N/mm2.
4. Begitu juga untuk tipe 3, namun pada tipe 3 sudah
terlihat akan terjadi buckling pada saat beban sebesar 30
ton yaitu 0,829mm. Pada composite steel plate shear wall
type 3, tegangan yang terjadi pada part baja yang sebesar
20,0039 N/mm2 pada tegangan geser. Dan untuk part
beton sebesar 3,84939 N/mm2.