Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH SENAM YOGA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN

DARAH PADA LANSIA YANG MENGALAMI HIPERTENSI DI


WILAWAH KERJA PUSKESMAS PADANGMATINGGI

Tiurma Adelina Dalimunthe 1, Adi Antoni 2, Rosmadani Hasibuan 3


Email:tiurmaadelina78@gmail.com
STIKES Aufa Royhan Padangsidimpuan Jl. Raja Inal Siregar Kel. Batunadua
Julu, Kota Padangsidimpuan 22733, Telp (0634)7366507
Abstract
Yoga is physical process leading to higher mental exercises. Yoga
combines breathing techniques, relaxation and meditation and stretching
exercises. The type of research used in this study is quantitative research with
research design that will be used is one group pre-post design. The population in
this study is all elderly who suffer from hypertension in Working Area Puskesmas
Padangmatinggi, with amount of sample counted 35 respondents taken by
purposive sampling. The data collection is done by yoga exercises then presented
in the form of frequency distribution tables and cross tables. By statistical test
using wilcoxon test The result of this study there are significant
differences/influence on blood pressure decrease in elderly through yoga
exercises with p-value of 0,013. Suggested for respondent who have hypertension
is suggested to continue gymnastics yoga routinely to prevent blood pressure
increase or increase category of hypertension.
Keywords: Gymnastics Yoga, Hypertensiion.

Abstrak

Yoga merupakan suatu proses jasmani menuju kepada latihan-latihan


mental yang lebih tinggi Yoga mengkombinasiakan antara teknik bernapas,
relaksasi dan meditasi serta latihan peregangan.Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian
yang akan digunakan adalah bersifat one group pre-post design. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh lansia yang menderita hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Padangmatinggi, dengan jumlah 137 orang, dengan jumlah sampel
sebanyak 35 responden, dengan secara purposive sampling. Pengumpulan data
dilakukan dengan tindakan senam yoga kemudian disajikan dalam bentuk table
distribusi frekuensi dan tabel silang. Dengan uji statistic menggunakan uji
wilcoxon. Hasil penelitian ini Terdapat perbedaan /pengaruh yang sangat
signifikan terhadap penurunan tekanan darah pada lansia melalui senam yoga
dengan p – value yaitu 0,013.Disarankan bagi responden yang mengalami
hipertensi agar dapat tetap melanjutkan senam yoga secara rutin untuk mencegah
terjadi peningkatan tekanan darah atau peningkatan kategori hipertensi.

Kata kunci : Senam Yoga , Hipertensi

1
PENDAHULUAN pengerasan pembuluh arteri serta
melancarkan system pernafasan.
Hipertensi adalah
peningkatan tekanan darah diatas Dari hasil survey yang
normal yang ditunjukkan oleh angka dilakukan peneliti melalui
sistolik dan diastolic pada wawancara pada 10 pasien hipertensi
pemeriksaan dengan menggunakan di wilayah kerja Puskesmas
alat ukur tekanan darah. Klasifikasi Padangmatinggi, ada 7 orang yang
hipertensi menurut JNC 7 batas yang tidak mengetahui tentang senam
tepat dari kelainan ini tidak pasti yoga dan manfaatnya untuk
namun nilai yang dapat diterima penurunan tekanan darah. Sehingga
berbeda sesuai dengan usia dan jenis dari latar belakang disenamatas
kelamin. peneliti tertarik untuk meneliti
Berdasarkan penyakit tentang pengaruh senam yoga
penyebab kematian pasien rawat inap terhadap penurunan tekanan darah
di Rumah Sakit Provinsi Sumatera tinggi di wilayah kerja Puskesmas
Utara, hipertensi menduduki Padangmatinggi.
peringkat pertama dengan proporsi
kematian 27%(1162 orang), pada TUJUAN PENELITIAN.
kelompok umur lebih dari 60 Tahun Mengedintifikasi “pengaruh
20,2% (1349 orang). Indeks senam yoga terhadap penutunan
Pembangunan Kesehatan tekanan darah pada lansia yang
Indonesia(IPKM) mencatat mengalami hipertensi di wilayah
prevalensi hipertensi di Indonesia kerja puskesmas padangmatinggi”
tahun 2013 mencapai 24,3%
Sumatera Utara sebanyak 23% dan METODOLOGI PENELITIAN
Pematang Siantar 19,4% (Menkes Jenis penelitian yang
RI, 2009). digunakan dalam penelitian ini
Wratsongko (2006) senam adalah penelitian kuantitatif dengan
yoga mampu mengembalikan posisi rancangan penelitian yang akan
dan kelenturan system saraf dan digunakan adalah bersifat one group
aliran darah, memaksimalkan suplai pre-post design yaitu suatu desain
ke otak, mampu menjaga system yang memberikan perlakuan pada
kesegaran tubuh serta system satu kelompok, kemudian di
pembuangan energy negative dari observas sebelum dan sesudah
dalam tubuh. Selain itu senam yoga implementasi (Polit&Beck, 2006).
juga dapat meningkatkan kekuatan Populasi dalam penelitian ini adalah
otot dan fungsi jantung, mencegah seluruh lansia yang menderita
hipertensi di wilayah kerja

2
Puskesmas Padangmatinggi Berdasarkan table 4.2 diatas
berjumlah 137 orang. Dilakukan 35 responden seluruhnya mengalami
dengan teknik purposive sampling. hipertensi derajad I yaitu tekanan
darah berada diantara 140-
HASIL DAN PEMBAHASAN 159mmHg.
Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Tabel 4.3 Rerata Tekanan Darah
Responden di Wilayah Kerja Sesudah Melaksanakan Senam
Puskesmas Padangmatinggi Yoga Pada Lansia Di Wilayah
No Karakteristik N %
Kerja Puskesmas Padangmatinggi
1 Umur
55-64 Tahun 28 79,9 No Kategori N %
65-70 Tahun 7 20,1 1 Normal (<120mmHg) 0 0
Total 35 100% 2 Pre Hipertensi (120- 1 2,8
139mmHg)
3 Hipertensi derajad I 34 97,1
No Karakteristik N % (140-159mmHg)
2 Jenis Kelamin 4 Hipertensi Derajad II 35 0
(>160mmHg)
Laki-Laki 12 34,28
Perempuan 23 65,72
Total 35 100%
Berdasarkan tabel 4.3 diatas
Tabel diatas menunjukkan terlihat 35 responden mayoritas
karakteristik berdasarkan umur mengalami penurunan tekanan darah 3
mayoritas berada pada kelompok pada kategori Hipertensi Derajad I
umur 55-64 tahun yaitu sebanyak 28 yaitu berada antara 140-
responden (79,9%). Sedangkan 159mmHgyaitu sebanyak 34 orang
berdasarkan jenis kelamin mayoritas (97,1%) dan hanya 1 orang yang
responden berjenis kelamin tekanan darahnya berada pada
perempuan sebanyak 23 responden kategori Pre Hipertensi (120-
(65,72%). 139mmHg).
Tabel 4.2 Rerata Tekanan Darah Tabel 4.4 Pengaruh Senam Yoga
Sebelum Melaksanakan Senam terhadap Penurunan Tekanan
Yoga Pada Lansia Di Wilayah Darah di Wilayah Kerja
Kerja Puskesmas Padangmatinggi Puskesmas Padangmatinggi
No Kategori N % Kategori Pre Post N p-
1 Normal (<120mmHg) 0 0 Test Test value
2 Pre Hipertensi (120- 0 0 Normal 0 0
139mmHg) (<120mmHg)
3 Hipertensi derajad I 35 100 Pre
(140-159mmHg) Hipertensi 0 1
4 Hipertensi Derajad II 0 0 (120-
(>160mmHg)

3
139mmHg) keadaan meningkatnya tekanan darah
Hipertensi 35 34 35 0,013
sistolik >140mmHg dan diastolik
Derajat I
(140- >90 mmHg (Sayogo, 2014).
159mmH)
Hipertensi 0 0 Hipertensi adalah suatu
Derajad II
peningkatan abnormal tekanan darah
(>160mmHg)
dalam pembuluh darah arteri secara
terus menerus lebih dari suatu
Berdasarkan uji wilcoxon periode (Udjianti, 2010).
diperoleh nilai significancy 0,013 Peningkatan tekanan darah terus
(<0,05) dengan demikian menerus pada pasien hipertensi
disimpulkan terdapat perbedaan essensial akan mengakibatkan
tekanan darah yang bermakna antara kerusakan pembuluh darah pada
sebelum senam yoga dengan sesudah organ-organ vital. Hal ini
senam yoga. menyebabkan infark miokard, stroke,
gagal jantung dan gagal ginjal. Jenis
PEMBAHASAN
kelamin juga erat kaitannya terhadap
Tekanan Darah Pada Lansia terjadinya hipertensi dimana pada
Sebelum Dan Sesudah Melakukan muda dan paruh baya lebih tinggi
Senam Yoga hipertensi pada laki-laki dan pada
wanita lebih tinggi setelah usia 55
Berdasarkan hasil tahun, ketika mengalami menopause
pengukuran terhadap Tekanan Darah (Endang, 2014).
pada lansia sebelum melakukan
senam yoga didapatkan data rerata Pengaruh Penurunan Tekanan
tekanan darah tertinggi yaitu 152 Darah Pada Lansia Sebelum dan
mmHg dan rerata tekanan darah Sesudah Melakukan Senam Yoga
terendah 142 mmHg. Sedangkan
Setelah dilakukan terapi yoga
rerata tekanan darah tertinggi
selama 5 hari, dari 35 lansia yang
sesudah senam yoga 149 mmHg dan
mengalami hipertensi didapatkan
rerata tekanan darah terendah 141
sebagian besar responden mengalami
mmHg. Tekanan darah merupakan
penurunan tekanan darah. Individu
kekuatan lateral pada dinding arteri
yang mempunyai riwayat keluarga
oleh darah yang didorong dengan
dengan hipertensi berisiko tinggi
tekanan dari jantung. Tekanan darah
untuk terkenahipertensi (Udjianti,
dalam system arteri tubuh adalah
2010). Senam yoga termasuk
indicator yang baik tentang
kedalam alternative bentuk aktivitas
kesehatan kardiovaskular (Perry &
fisik yang dapat membantu dalam
Potter,2005). Hipertensi adalah
mencapai tingkat latihan fisik yang

4
disarankan untuk individu.Penurunan obat hipertensi yang dikonsumsi
tekanan darah responden disebabkan sebelum melakukan senam yoga.
karena responden merasa rileks,
sehingga dapat merangsang hormone KESIMPULAN
Endorphin yang menurunkan tekanan a. Tekanan darah tertinggi
darah. Terapi yoga yang dilakukan sebelum melakukan senam
bukan sebagai satu-satunya yoga 152 mmHg dan tekanan
pengobatan yang dapat dilakukan darah terendah sebelum
akan tetapi yoga dilakukan untuk melakukan senam yoga
mendukung pengobatan farmakologi adalah 142 mmHg.
yang telah dilakukan penderita b. Tekanan darah tertinggi
hipertensi, dimana lebih 50% sesudah melakukan senam
mengkonsumsi obat hipertensi secara yoga adalah 149 mmHg dan
rutin. Hal ini didukung oleh tekanan darah terendah 141
penelitian yang dilakukan oleh Devi mmHg.
Oktavia 2011 di Panti Wreda c. Terdapat perbedaan/pengaruh
Pengayoman “Pelkris”dan Panti yang sangat signifikan
Wreda omega Semarang bahwa ada terhadap penurunan tekanan
pengaruh terapi senam yoga terhadap darah pada lansia melalui
perubahan tekanan darah pada senam yoga dengan p-value
penderita hipertensi paling banyak yaitu 0,013.
hipertensi ringan menjadi normal
berdasarkan klasifikasi hipertensi SARAN
menurut WHO.
Bagi Responden
KETERBATASAN PENELITIAN
Bagi responden yang
Peneliti sangat menyadari mengalami hipertensi disarankan
adanya keterbatasan dalam agar dapat melanjutkan senam yoga
melaksanakan penelitian antara lain: secara rutin agar mencegah terjadi
peningkatan tekanan darah.
1. Peneliti kesulitan menyamakan
waktu responden dalam Bagi Lokasi Penelitian
melaksanakan senam yoga
Bagi para penanggungjawab
2. Responden yang mengkonsumsi
dilokasi penelitian agar dapat
obat hipertensi, kemungkinan
berkoordinasi dalam melakukan
perubahan tekanan darah tidak
senam yoga secara bersama-sama
dikarenakan hanya dengan senam
sesuai dengan waktu yang telah
yoga akan tetapi karena efek dari
disepakati.

5
Bagi Perkembangan Ilmu Depkes RI. 2006. Masalah
Keperawatan Hipertensi di Indonesia.
Kementerian Kesehatan RI,
Terapi yoga dapat digunakan Jakarta.
sebagai pendukung dari pengobatan
farmakologis untuk menurunkan Depkes RI. 2007. Profil Kesehatan
tekanan darah pada penderita Indonesia. Jakarta.
hipertensi. Terapi dengan yoga
sebagai intervensi untuk menurunkan Direktorat Jenderal Pelayanan Dan
tekanan darah sehingga dapat Rehabilitasi Sosial,
meningkatkan pengembangan Depatemen Sosial RI.(2009).
program kesehatan Puskesmas Keputusan Direktur Jenderal
Padangmatinggi. Pelayanan Dan Rehabilitasi
Sosial. No.28a/PRS-
Bagi Peneliti selanjutnya 3/KEP/2009. Tentang
Pedoman Bimbingan Sosial
Terapi yoga untuk institusi Psiko Sosial di Panti social
pendidikan sebagai referensi dalam Tresna Werda. Jakarta.
meningkatkan mutu pembelajaran
dan tambahan informasi untuk Depkes RI,2013. Masalah Hipertensi
intervensi bagi penderita hipertensi di Indonesia. Kementerian
dalam menurunkan tekanan darah. Kesehatan RI. Jakarta.
Sehingga peneliti selanjutnya dapat
melakukan variasi senam yoga. Knight J.C. 2006 Anti Platelet
treatment in stable coronary
DAFTAR PUSTAKA artery desease.
Heart.2011:89:1273-78.
Amir, M. (2012). Hidup Bersama
Penyakit Hipertensi Asam Lebang. Erikar.(2013). Yoga sehari-
Urat, Jantung Koroner. hari. Jakarta: Pustaka Bunda,
Jakarta: PT. Inti Sari Media Volume I.
Utama.
Muhammad.(2012),. Medikal Bedah
Azizah, Lilik Ma’rifatul.(2011). untuk Mahasiswa.
Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Dive Press.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Once. 2011. Latihan Fisik Untuk
Corwin, E. J. 2009. Buku Saku Kesegaran Jasmani Lansia.
Patofisiologi. Penerbit Buku
Kedokteran EGC:Jakarta.

6
Palmer A, W. B. (2007). Tekanan
Darah tinggi. Jakarta:
Erlangga.

Pujiastuti.(2013). Hidup Sehat Dan


Seimbang Dengan Yoga.
Bandung: Canita.

WHO.2012. Clinician’s Manual


Hypertension and The
Elderly. London: Science
Press: 2012.

Wratsongko, M. 2006. Senam


Ergonomik Dan Pijat Getar
Saraf. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai