Dalam pembelajaran tentang vektor, kita tidak bisa terlepas dari dot dan cross product.. Apa itu dot dan cross
vektor? Lebih jauh lagi, darimana rumus dot dan cross itu berasal? Bagaimanakah contoh soalnya?
=========================================================================
Bagian I
Sekilas Tentang Vektor
Vektor adalah garis yang memiliki panjang dan arah. Simbol untuk vektor, bisa berupa overline variable
(misalnya: atau ) bisa juga dalam simbol dot to dot variabel (misalnya: atau , yang artinya titik
Misalnya: =>
Vektor dalam bentuk matriks kolom dapat dibuat lebih *hemat tempat* dengan pemberian unsur transpos
matriks. Jadi, matriks juga dapat ditulis dalam bentuk . Simbol T berarti *tranpos*.
Selain itu matriks dapat ditulis dalam bentuk penambahan vektor-vektor satuan.
Sebagai contoh: = 3 + 5 . (Bentuk ini adalah bentuk yang paling efektif, karena menunjukkan elemen
vektor satuan.. Tapi, kurang enak dibaca.. ~~a)
2. Perkalian dengan skalar (menghasilkan vektor yang sejajar dengan vektor awal)
Jawab: + = + = =
Jawab: 2 = 2(2 + 5 -8 ) = + 5 -16 . (bentuk ini adalah bentuk lain dari vektor. Lihat penjelasan awal).
_________= 5 - 3
Panjang vektor dapat ditentukan dengan konsep phytagoras. (perhatikan simbol untuk panjang vektor)..
Jawab: = =
Vektor satuan adalah vektor yang panjangnya 1 satuan. Lambang vektor satuan bermacam-macam. Di sini akan
digunakan simbol .
Contoh soal 7: Terdapat vektor dimana = 2 + 6j +5k.Tentukan vektor satuan yang searah dan sejajar
dengan vektor .
Jawab:
Syarat sejajar dan searah, vektor itu harus dikalikan konstanta yang positif.
= c. ... (i)
= c.
1 = c.
Maka, c = = .
= = = .
Contoh soal 8: Berapakah vektor satuan dari vektor (yang ada di contoh soal nomor 3)?
Jawab:
Di soal ini, kita mencoba memakai rumus vektor satuan, yang logikanya sudah ada di contoh soal nomor 7.
Jadi, = = = .
Vektor Posisi adalah vektor yang berpangkal dari koordinat O, bisa (0,0) atau (0,0,0), dan seterusnya.
Misalnya: = =>
Jawab:
= = =
Ruang Dimensi Vektor menunjukkan di dimensi mana vektor itu berada. Misalnya, vektor itu terletak di dalam
ruang, maka dia akan berada di dimensi 3 atau di . Jika vektor itu terletak di bidang, maka vektor itu berada
di dimensi . Lalu, apakah dimensi 4 itu ada? Bagaimana cara menggambar vektor di dimensi 4 atau lebih?
Hmm..
Sebetulnya, vektor dimensi 4 atau lebih itu ada, tapi vektor ini bersifat *khayal*, dan tidak bisa digambar.
Apakah Dot dan Cross Product berlaku untuk dimensi 4, 5, dan seterusnya...??
Tidak!! Cross Product hanya berlaku di . Namun, dot bisa berlaku di semua dimensi. Namun, pembuktian
untuk dot product di dimensi 4 (atau lebih) masih belum ada (dan tidak akan ada). Jadi, kita sebaiknya lihat
=========================================================================
Bagian II
Dot Product
Dot ( ) Product adalah bentuk perkalian antara 2 vektor yang akan menghasilkan skalar, yang didefinisikan
dalam rumus:
= . .
Masing-masing unsur dari , , dan adalah skalar. Jadi, juga skalar. (Lihat juga pembahasan
Justru itulah masalahnya. Si pembuat definisi itu memang sangat kreatif. Mulanya, untuk mengalikan vektor
dan , maka akan ada tiga unsur yang berperan, yaitu panjang , panjang , dan sudut yang dibentuk keduanya
Kalo ngak *diolah* lebih lanjut, hasil dari . . sesungguhnya tidak memiliki arti. . . hanya
kumpulan angka-angka saja dan angka itu tidak menunjukkan besaran apapun (bagi saya). Oleh, karena itu dot
= .
Jawab:
( ) = =1
. . . = =
. =1 Jadi, =
Jika = 4, berapakah ?
Jawab:
= 16
Di sini kita akan bermain-main dengan vektor satuan. Kita akan melihat vektor di dimensi ruang ( ), jadi akan
= , = , dan =
Sesuai dengan definisi Dot Product, maka didapat karakteristik sebagai berikut.
=| |.| |. = 1
=| |.| |. = 1
=| |.| |. = 0
=| |.| |. = 0
=| |.| |. = 0
=| |.| |. = 0
=| |.| |. = 0
Sifat yang dimiliki dot product ini adalah komutatif (dibolak-balik hasilnya sama.. ^^)
Dengan melihat karakteristik itu, maka kita dapat mengalikan tanpa perlu tahu sudutnya. Lihat
penguraian di bawah.
= + +
= + +
=( + + ) ( + + )
= + + +
==== + + +
==== + +
= ( )+ ( )+ ( )+
++++ ( )+ ( )+ ( )+
==== ( )+ ( )+ ( )
= + +
Jika = dan = , berapa sudut yang dibentuk oleh kedua vektor itu?
Jawab:
(-1)(4)+(2)( )+(3)(-1) = . .
-6 = . .
= - 0,386
Ternyata dot vektor dapat digunakan untuk menghitung sudut dengan rumus:
=
Proyeksi Vektor
Di contoh soal di atas, dot product dapat digunakan untuk mencari sudut apit. Namun, sesungguhnya dot vektor
dapat digunakan untuk kemampuan yang lebih, yaitu mencari vektor proyeksi. Lihat penjelasan di bawah.
Misalkan diberikan vektor dan . adalah proyeksi vektor ke , maka dapat digambarkan sebagai berikut.
(Sebenarnya, pangkal vektor dan tidak harus berhimpit, namun, dianggap demikian supaya lebih mudah
dipahami).
Gabungkan kedua persamaan di atas, maka akan kita dapatkan rumus untuk
Karena dan berhimpit, maka dapat kita simpulkan bahwa vektor satuan dari sama dengan vektor satuan
dari .
Ingat rumus untuk vektor satuan sebelumnya, maka persamaan di atas menjadi:
Untuk mencari vektor proyeksi dari ke , maka kita tinggal ganti simbol:
= (vektor proyeksi dari ke )
Jawab:
Kasus di atas dapat digambarkan sebagai berikut ( dan dianggap sebagai vektor posisi)
Diketahui vektor dan bukan (vektor yang panjangnya 0) memenuhi kondisi berikut.
=2 = .
Jawab:
Ini adalah soal vektor yang tricky. Mungkin pada awalnya kita kesulitan karena bingung memulai dari mana.
Tapi, kita bisa memulai dari apa yang ditanyakan. selalu berhubungan dengan , maka inilah hal yang
pertama kali kita lakukan.
Substitusi nilai = 2 :
= 2 .
= 2 ... (i)
Lalu, kita tinggal menentukan untuk mengolah . Supaya lebih mudah, maka sebaiknya kita kalikan
= + 6 ( ) + 9 ( )
= + 6 ( ) + 9
= +6( )+9
6( )= 9
= ... (ii)
=2