Anda di halaman 1dari 23

1. Tentukan interface yang akan dibuatkan hotspot.

Karena kita akan membuat hotspot via wifi


maka pilih interface wlan. Disini saya asumsikan menggunakan wlan1. Aktifkan wlan1 dan
gunakan mode AP Bridge, isikan SSID dengan nama hotspot anda.

2. Beri IP address interface wlan1, misalnya 192.168.100.1/24


[admin@MikroTik] > ip address add address= 192.168.100.1/24
interface=wlan1
Atau bisa melalui winbox, masuk ke menu IP --> Address

3. Sekarang kita mulai membuat Hotspot untuk wlan1. Untuk lebih mudah nya kita
menggunakan wizard Hotspot Setup. Masuk ke menu IP --> Hotspot --> Hotspot Setup

4. Pilih Hotspot Interface : wlan1 --> klik Next

5. Selanjutnya mengisikan IP address dari wlan1 dan centang Masquerade Network. klik Next
6. Menentukan range IP address yang akan diberikan ke user (DHCP Server), misal :
192.168.100.10-192.168.100.254. Jadi user akan diberikan IP secara otomatis oleh DHCP
Server antara range IP tersebut.

7. Memilih SSL certificate. Pilih none saja, klik Next.

8. IP Address untuk SMTP Server kosongkan saja. Klik Next.


9. Memasukkan alamat DNS Server. Isikan saja dengan DNS Server nya Google : 8.8.8.8 dan
8.8.4.4. Klik Next.

10. Memasukkan nama DNS untuk local hotspot server. Jika diisi nantinya akan menggantikan
alamat IP dari wlan1 sebagai url halaman login. Jika tidak diisi maka url halaman login akan
mengguakan IP address dari wlan1. Kosongkan saja, klik next.

11. Hotspot sudah berhasil dibuat. Silakan anda coba koneksikan laptop anda ke wifi hotspot
anda.
12. Buka browser dan akses web sembarang, misalnya mikrotikindo.blogspot.com maka anda
akan dialihkan ke halaman login hotspot mikrotik.

13. Silakan coba login dengan username : admin dan password : kosong.
14. Jika berhasil login berarti Hotspot sudah beres.
15. Untuk mengedit dan menambahkan user silakan masuk ke menu IP --> Hotspot --> klik tab
Users
Oke cukup sekian dulu tutorial tentang Cara Membuat Hotspot di Mikrotik : Seting dasar
Hotspot Mikrotik. Untuk pembahasan fitur hotspot mikrotik lainnya seperti penjelasan menu
tab Hotspot dan user manager menggunakan RADIUS Server akan dibahas pada artikel
selanjutnya. Selamat Belajar Mikrotik, Good luck :)
Konfigurasi User dan Username Router Mikrotik

Rizky Agung

Dasar Mikrotik , RouterOS , Tutorial Mikrotik

Saturday, March 9, 2013

1 Komentar

Konfigurasi User dan Username Router Mikrotik - Secara default di Router Mikrotik sudah
terdapat satu user yang dapat mengakses RouterOS yaitu user dengan username : admin
dan tanpa password. Username inilah yang awalnya kita gunakan untuk login ke RouterOS
mikrotik seperti login di Winbox. Nah, kali ini Tutorial Mikrotik Indonesia akan membahas
tentang penjelasan kategori akses user dan penambahan user di router Mikrotik.

User yang dapat login ke Router Mikrotik dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori, yaitu :
1. Full --> user yang memiliki akses ini merupakan user dengan pangkat tertinggi, yang
dapat melakukan konfigurasi seperti menghapus konfigurasi, menambahkan
konfigurasi, sampai dengan menambahkan user baru ke dalam sistem Mikrotik.
2. Write --> user ini memiliki akses konfigurasi seperti pada user yang memiliki akses
full, namun tidak dapat menambahkan user baru, dan juga tidak dapat melakukan
proses backup konfigurasi.
3. Read --> user dengan akses ini hanya mampu melakukan monitoring pada sistem,
tidak mampu melakukan konfigurasi seperti pada user dengan level Write maupun
Full.

Untuk melihat daftar user dalam sistem MikroTik, dapat menggunakan perintah command
line :
[admin@MikroTik] > user print

Atau melalui winbox dengan menu System --> users


Untuk menambahkan user baru klik icon +, masukkan username, pilih kategori akses pada
kotak Group, isikan juga password.
Opsi Allowed Address digunakan jika user yang dibuat hanya boleh login melalui alamat IP
tertentu, misalnya user hanya boleh login melalui interface ether1 maka isikan dengan IP
address ether1 misal : 192.168.100.0/24. Namun jika tidak diisi maka user dapat mengakses
dari interface mana saja.
Jika sudah, maka akan muncul user baru di menu System --> users

Jadi user MikrotikIndo yang baru dibuat itu hanya dapat login jika ia mengakses melalui
ether1 saja. Sementara user lainnya bisa login dari mana saja.
Cara Membatasi (Limit) Bandwidth Mikrotik dengan Simple
Queue Mikrotik

Rizky Agung

Bandwidth Management , Dasar Mikrotik , Mikrotik , RouterOS , Setting Mikrotik , Tutorial Mikrotik

Thursday, March 21, 2013

66 Komentar

Cara Membatasi (Limit) Bandwidth Mikrotik dengan Simple Queue Mikrotik - Mengatur dan
membatasi pemakaian Bandwidth internet memang suatu hal yang penting ketika koneksi
internet kita terbatas, misalnya kuota bandwidth yang terbatas dari ISP. Kita perlu membatasi
kuota bandwidth tiap user yang terkoneksi ke Router Mikrotik. Pada Router Mikrotik sendiri
sudah tersedia fitur yang bisa membatasi (limit) bandwidth yaitu Queue. Ada dua macam
Queue pada Mikrotik :
1. Queue Simple : merupakan cara termudah untuk melakukan management bandwidth
yang diterapkan pada jaringan skala kecil sampai menengah untuk mengatur
pemakaian bandwidth upload dan download tiap user.
2. Queue Tree : mirip seperti queue simple tapi lebih rumit, yaitu dapat melakukan
pembatasan bandwidth berdasarkan group bahkan secara hierarki. Kita harus
mengaktifkan fitur Mangle pada Firewall jika ingin menggunakan Queue Tree.

Pada artikel kali ini kita akan membahas fitur Queue Simple dulu. Oke, mari kita belajar
mikrotik bersama :)

Untuk pembahasan Queue Simple kali ini kita akan mencoba praktek membuat limit
Bandwidth semua user dengan mikrotik. Silakan buka Winbox nya dan pilih menu Queues,
maka akan muncul tampilan berikut :
Sebelum kita mulai membatasi Bandwidth internet dengan mikrotik, pastikan dulu berapa
Bandwidth Internet yang anda dapat dari ISP yang anda pakai. Sehingga nantinya nilai
Bandwidth yang dilimit tidak melebihi alokasi Bandwidth dari ISP. Misalnya bandwidth dari
ISP sebesar 1 Mbps, maka limit bandwidth nya diset lebih kecil atau sama dengan 1 Mbps.

Untuk menambahkan Simple Queue baru klik tombol +, maka akan muncul tempilan seperti
berikut :
Ada beberapa tab di jendela Simple Queue tersebut, namun kita hanya akan menggunakan
tab General dan Advanced saja.

Tab General
Pada tab General ada beberapa pilihan yang dapat diseting. Yang perlu kita perhatikan
dengan seksama yaitu pilihan Target Address dan Max Limit.

Target Address

Anda dapat mengisis Target Address dengan IP address tertentu yang ingin anda batasi
Bandwidth nya, misal 192.168.100.0/24. Dari gambar di atas bisa dilihat untuk Target
Address kosong, ini berarti konfigurasi limit Bandwidth ini berlaku untuk semua alamat IP.

Max Limit
Max Limit adalah alokasi bandwidth maksimal yang bisa didapatkan user, dan biasanya akan
didapatkan user jika ada alokasi bandwidth yang tidak digunakan lagi oleh user lain. Jangan
lupa centang Target Upload dan Target Download untuk mengaktifkan fitur ini, pilih besar
Bandwidth yang ingin dilimit pada Max Limit. Misalnya upload : 256kbps download : 1Mbps.

Besar limit Bandwidth untuk upload lebih rendah daripada download nya karena memang
user biasanya lebih banyak melakukan download (browsing, download musik, file, dll)
daripada upload. Anda dapat memilih sesuai keinginan.

Anda juga dapat menentukan waktu kapan dan berapa lama Simple Queue ini akan mulai
berjalan dengan memilih opsi Time.

Tab Advanced

Pada tab Advanced hal yang perlu diperhatikan pada opsi Interface dan Limit At.
Interface
Pilih interface mana yang ingin dibatasi bandwidth nya, misalnya interface Wlan1 untuk
membatasi koneksi internet via wireless. Jika ingin membatasi bandwidth di semua
Interface pilih all.

Limit At
Limit At adalah alokasi bandwidth trendah yang bisa didapatkan oleh user jika traffic jaringan
sangat sibuk. Seburuk apapun keadaan jaringan, user tidak akan mendapat alokasi
bandwidth dibawah nilai Limit At ini. Jadi Limit At ini adalah nilai bandwidth terendah yang
akan didapatkan oleh user. Nilai nya terserah anda mau diisi berapa. Misalnya diisi upload
128kbps download : 512kbps.

Untuk opsi lainnya akan dibahas pada artikel Tutorial Mikrotik Indoselanjutnya.

Nah, dari konfigurasi tersebut, maka hasilnya jika semua user sedang memakai koneksi
internet dan kondisi jaringan sibuk maka tiap user akan mendapatkan bandwidth sebesar
128kbps/512kbps. Jika satu atau beberapa user tidak sedang menggunakan koneksi maka
alokasi bandwidth akan diberikan ke user yang sedang terkoneksi. Dan jika hanya satu user
yang menggunakan koneksi maka user itu akan mendapatkan alokasi bandwidth maksimal
256kbps/1Mbps.

Klik ok untuk menambahkan Simple Queue tersebut, sehingga akan muncul di queue list.
Pada gambar di atas, ada dua Simple Queue, yaitu Simple Queue yang terbentuk secara
otomatis oleh Hotspot di artikel sebelumnyaCara Membuat Hotspot di Mikrotik : Seting
dasar Hotspot Mikrotik
dan Simple Queue yang baru dibuat. Jika ada dua konfigurasi berbeda maka akan dieksekusi
dari atas ke bawah (top to bottom), jadi Simple Queue hotspot dieksekusi dulu baru
kemudian Simple Queue Mikrotik Indo. Walaupun Simple Queue hotspot Tx Rx Max limit nya
unlimited, tapi semua user hotspot akan mendapatkan bandwidth Max Tx Rx 256k/1M dari
Simple Queue MikrotikIndo, sehingga Simple Queue hotspot itu tidak berlaku.
Contoh Seting Routing Statik pada Mikrotik

Rizky Agung

Mikrotik Lanjut , Routing , Setting Mikrotik , Tutorial Mikrotik

Wednesday, May 8, 2013

7 Komentar

Contoh Seting Routing Statik pada Mikrotik - Routing static adalah menambahkan jalur
routing tertentu secara manual. Mikrotik secara default akan membuat jalur routing otomatis
(dynamic route) ketika kita menambahkan ip address pada interface. Lalu kenapa kita
memerlukan static routing? Karena untuk menghubungkan perangkat network yang memilik
ip segment (subnet) yang berbeda memerlukan sebuah perangkat yang mampu melakukan
proses static routing.

Sebagai contoh seperti pada Gambar 1 dan Gambar2 dimana terdapat 2 router yang masing-
masing router terhubung ke perangkat network. Dalam artikel ini akan di bahas bagaimana
cara menghubungkan perangkat network di bawah router tersebut dengan cara membuat
routing statik sehingga setiap perangkat yang berada di bawah router yang memiliki ip
segment (subnet) yang berbeda dapat saling berkomunikasi, selain itu juga di dalam artikel
ini akan di bahas bagaimana menghubungkan perangkat di bawah router akan tetapi berada
didalam satu segement, untuk media interface yang digunakan nantinya ada dua jenis yaitu
interface wireless, interface Ethernet dan interface bridge

A. LAN A --- Router A --- Router B --- LAN B


Gambar.1 topologi jaringan dan ip address yang akan digunakan
Dari topologi Gambar 1 maka perlu kita tambahkan ip address pada setiap interface
ethernet di masing-masing router seperti pada langkah berikut :

Untuk Router A
ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether1
ip address add address=172.16.1.1/24 interface=ether2
Untuk Router B
ip address add address=192.168.5.250/24 interface=ether3
ip address add address=10.10.10.1/24 interface=ether2
ip address add address=172.16.1.2/24 interface=ether1

Agar PC di bawa Router A dan Router B bisa saling berkomunikasi perlu di tambahkan
Routing Statik pada masing –masing Router.

Untuk Router A
ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=172.16.1.2
ip route add dst-address=10.10.10.0/24 gateway=172.16.1.2

Untuk Router B
ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.5.1
ip route add dst-address=192.168.1.0/24 gateway=172.16.1.1
B. LAN A ---- Router A --- Wireless Router A ---- Wireless Router B --- Router B ----
LAN B

Gmabar 2. topologi jaringan dan ip address yang akan digunakan

a. Konfigurasi untuk wireless Router A


Jika menggunakan Command line :
interface wireless enable wlan1
interface wireless set mode=ap-bridge
interface wireless set band=2ghz-b/g
interface wireless set ssid=tes123

b. Konfigurasi untuk Wireless Router B


Jika menggunakan Command line :
interface wireless enable wlan1
interface wireless set mode=station
interface wireless set band=2ghz-b/g
interface wireless set ssid=tes123

Dari topologi Gambar 2 maka perlu kita tambahkan ip address pada setiap interface
ethernet dan interface wireless di masing-masing router seperti pada langkah berikut :

Memasang Ip address pada router A


ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether1
ip address add address=172.16.2.1/24 interface=wlan1
Memasang Ip address pada router B
ip address add address=10.10.10.1/24 interface=ether2
ip address dd address=172.16.2.2/24 interface=wlan1

Agar setiap PC yang berada di bawa Router A dan Router B bisa saling berkomunikasi
perlu di tambahkan Routing Statik pada setiap masing –masing Router

Router A
ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=172.16.2.2
ip route add dst-address=10.10.10.0/24 gateway=172.16.2.2

Router B
ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.5.1
ip route add dst-address=192.168.1.0/24 gateway=172.16.2.1
Demikianlah tutorial mikrotik tentang Contoh Seting Routing Statik pada Mikrotik. Silakan
dipraktekkan dan semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai