I. Tujuan
Mahasiswa mengetahui bagaimana cara membuat lipbalm, bahan apa saja
lip balm.
III. Dasar Teori
Bibir memiliki ciri yang berbeda dari kulit bagian lain, karena lapisan
jangatnya sangat tipis. Stratum germinativum tumbuh dengan kuat dan korium
mendorong papila dengan aliran darah yang banyak tepat di bawah permukaan
kulit. Pada kulit bibir tidak terdapat kelenjar keringat, tetapi pada permukaan kulit
bibir sebelah dalam terdapat kelenjar liur, sehingga bibir akan nampak selalu
basah, sangat jarang terdapat kelenjar lemak pada bibir, menyebabkan bibir
hampir bebas dari lemak, sehingga dalam cuaca yang dingin dan kering lapisan
bahan untuk meminyaki dan melindungi bibir dari lingkungan yang merusak,
misalnya sinar ultraviolet. Ada beberapa macam kosmetika rias bibir, yaitu lipstik,
lip crayon, krim bibir (lip cream), pengkilap bibir (lip gloss), penggaris bibir (lip
2010, menyatakan bahwa kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan
untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir,
dan organ genital bagian luar), atau gigi, dan membran mukosa mulut terutama
untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan, dan atau
memperbaiki bau badan atau melindungi dan memelihara tubuh dalam kondisi
perawatan kulit (skin care cosmetics), kosmetik dekoratif (dekoratif atau make
up), kosmetik perawatan rambut (hair care cosmetics), kosmetik untuk mulut
1. Kosmetik perawatan kulit (skin-care cosmetics) Jenis ini perlu untuk merawat
dan menutup cacat pada kulit sehingga menghasilkan penampilan yang lebih
menarik serta menimbulkan efek psikologis yang baik, seperti percaya diri
(self confidence).
dan lain-lain.
2. Kosmetik dekoratif yang efeknya mendalam dan biasanya dalam waktu lama
terlihat lebih menarik dan juga disertai bahan yang dapat melindungi bibir dari
Lipbalm atau salep bibir adalah lilin substansi dioleskan pada bibir dari mulut.
Tujuannya untuk melembabkan bibir agar tidak mudah kering dan pecah-pecah.
umpamanya pada keadaan kelembaban udara yang rendah atau karena suhu yang
terlalu dingin, untuk mencegah penguapan air dan sel-sel epitel mukosa bibir.
Lipbalm sering mengandung beeswax atau lilin karnauba, kapur barus, setil
merupakan sediaan kosmetik yang dibuat dengan basis yang sama dengan basis
lipstik.
Macam-macam Lipstik
a. Liquid
Berbentuk cair, mengkilap, dan pekat. Lipstik dalam bentuk cair
pelembab.
b. Palette
Dalam satu wadah palette terdapat beberapa warna. Bentuknya
bisa krim padat atau balm yang berfungsi melembabkan bibir. Gunakan
Lip gloss mengkilat bisa memberi efek bibir lebih menonjol, jadi tidak
tahan lama, oleskan seperti biasa lalu hapus dengan tisu. Setelah itu,
oleskan kembali.
f. Mate
Dikenal memiliki ribuan warna indah, lipstik matte ini
jenis lipstik lainnya, melindungi bibir dari sinar matahari, udara dan
ada kandungan wax, lipstik jenis ini memberikan sedikit kesan basah.
Lipstik krim ini juga cocok digunakan oleh mereka yang memiliki
tampak berkilau. Pas jika digunakan pada pesta atau sekedar hang out
bertahan beberapa jam lebih lama. Sayangnya, lipstik jenis ini juga
1. Minyak
Minyak yang digunakan dalam lipstik harus memberikan
minyak jarak, minyak mineral, dan minyak nabati lain. Minyak jarak
dalam menunda pengendapan dari pigmen yang tidak larut pada saat
1972).
2. Lilin
Lilin digunakan untuk memberi struktur batang yang kuat pada
Campuran lilin yang ideal akan menjaga lipstik tetap padat setidaknya
pada suhu 50 dan mampu mengikat fase minyak agar tidak keluar atau
berkeringat, tetapi juga harus tetap lembut dan mudah dioleskan pada
yang sangat keras karena memiliki titik lebur yang tinggi yaitu 85 .
basis antara fase minyak dan fase lilin dan sebagai bahan pendispersi
untuk pigmen. Lemak padat yang biasa digunakan dalam basis lipstik
Zat tambahan dalam lipstik adalah zat yang ditambahkan dalam formula
lipstik untuk menghasilkan lipstik yang baik, yaitu dengan cara menutupi
kekurangan yang ada tetapi dengan syarat zat tersebut harus inert, tidak toksik,
tidak menimbulkan alergi, stabil, dan dapat bercampur dengan bahan-bahan lain
dalam formula lipstik. Zat tambahan yang digunakan yaitu antioksidan, pengawet
1. Antioksidan
Antioksidan digunakan untuk melindungi minyak dan bahan tak jenuh
lain yang rawan terhadap reaksi oksidasi. BHT, BHA dan vitamin E
1997):
a. Tidak berbau agar tidak mengganggu wangi parfum dalam
kosmetika
b. tidak berwarna
c. Tidak toksik
d. Tidak berubah meskipun disimpan lama.
2. Pengawet
Kemungkinan bakteri atau jamur untuk tumbuh di dalam sediaan lipstik
menutupi bau dari lemak yang digunakan sebagai basis, dan dapat
rasa
khas, lemak agak rapuh.
tempat sejuk
Penggunaan : pelembut (Anonim, 1979)
3) Castor Oil
Pemerian : cairan kental, jernih, kuning pucat, atau hamper tidak
tempat sejuk
Konsentrasi : 5-12,5% (Rowe dkk, 2009)
4) Carnauba wax
Pemerian : serbuk agak kasar atau serpihan warna coklat muda
tempat sejuk
Penggunaan : dapat meningkatkan kelembabab dan kekuatan dalam
hingga meleleh
4) Masukkan coconut oil ke dalam slow cooker sambil diaduk sampai
homogen
5) Masukkan castor oil ke dalam slow cooker sambil diaduk sampai homogen
6) Masukkan sediaan ke dalam wadah yang telah disediakan.
balm tidak berwarna dengan lip balm yang berwarna (merah), lip balm tidak
berwarna sediaan bolong-bolong dan memiliki tekstur keras seperti balsem dan lip
balm yang berwarna (merah) sediaan padat dan memiliki tekstur yang lembek.
Tetapi dari kedua lip balm tersebut tidak mengalami perubahan warna dan bau.
IX. Kesimpulan
perbedaan antara lip balm tidak berwarna dan yang berwarna dalam hal sediaan
Balsam, M.S.1972. Cosmetic Science and Technology Second Editio. London: Jhon Willy
and Son, Inc.
Departemen Kesehatan RI. 2010. Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 1755/
Menkes/ Per/ VII/ 2010 Tentang Produksi Dan Peredaran Kosmetika. Jakarta:
Departemen Kesehatan Indonesia. Diakses dari
(http://www.ikatanapotekerindonesia.net/ pharmaceutical-law/ saranaproduksi/2204-
permenkes-no-1176-thn-2010-kosmetika.html).Pada tanggal 28 maret 2015.
Ditjen POM. (1985). Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Jellinek, J.S. (1976). Formulation and Function of Cosmetics. New York: Wiley Interscience.
Poucher, J. (2000). Poucher’s Perfumes, Cosmetics and Soaps. Edisi Kesepuluh. London:
Kluwer Academic Publisher.
Senzel, A. (1977). Newburger’s Manual of Cosmetic Analysis. Edisi Kedua. Washington DC:
Association of Official Analytical Chemists, Inc.
Tranggono Dan Latifah. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Editor: Jhosita
Djadjadisastra. Jakarta: Penerbit Pustaka Utama.