Anda di halaman 1dari 3

Kasus : hubungan tingkat pengetahuan ibu yang menikah pada usia dini tentang pola asuh

pada anak yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi terhadap status gizi
balita.

Orangtua memiliki tanggung jawab besar di hadapan Allah SWT berkaitan dengan
pendidikan atau pengasuhan anak. Hal ini terlihat dalam firman Allah SWT sebagai berikut:

Berdasarkan ayat di atas, dapat diketahui bahwa orangtua memiliki tanggung jawab dalam
mendidik anaknya berkenaan dengan hal-hal yang diwajibkan Allah SWT dan apa yang dilarang-
Nya.

Maraknya perilaku pernikahan dini dapat memberikan dampak terhadap pengetahuan ibu.
Khususnya dalam hal ini adalah pengetahuan mengenai pemenuhan status gizi pada anaknya.
Semakin muda umur ibu pada saat mempunyai anak, maka pengalaman yang dimiliki tentang
pemenuhan gizi anaknya juga semakin sedikit, sehingga akan kesulitan dalam memahami
masalah gizi yang terjadi. Masalah gizi kurang dapat disebabkan oleh 2 faktor, yaitu faktor
secara langsung (asupan dan infeksi) serta faktor secara tidak langsung (pola asuh ibu). Status
gizi merupakan hal penting yang perlu diperhatikan pada saat masa bayi dan balita karena pada
masa ini terjadi proses pertumbuhan dan perkembangan. Masalah gizi yang terjadi disebabkan
karena adanya ketidakseimbangan antara asupan dan keluaran zat gizi pada anak. Konsumsi gizi
yang baik merupakan modal utama bagi seorang individu yang dapat mempengaruhi status
kesehatannya.

Anak merupakan kelompok rentan terhadap gangguan kesehatan dan gizi karena status
imunitas dan diet, sehingga kelangsungan serta kualitas hidup anak tergantung pada pengasuhan
dari orang sekitarnya terutama ibu. Kesalahan pola asuh orang tua dalam memilih makanan
untuk anaknya akan memicu terjadinya masalah gizi, seperti penyakit kronis; berat badan
berlebih dan kurang; karies gigi; serta alergi makanan tertentu. Penyediaan makanan di tingkat
keluarga dipengaruhi oleh pengatahuan, sikap, dan perilaku dari ibu tentang gizi dan kesehatan.
Pengetahuan ibu yang baik diharapkan mampu menyediakan dan mendistribusikan makanan bagi
keluarganya secara baik dan benar. Tingkat pengetahuan yang rendah menyebabkan ibu tidak
mengerti cara pemenuhan gizi anaknya selama masa pertumbuhan. Pengetahuan ibu dalam
menyediakan makanan dalam tingkat rumah tangga sangat penting untuk mendukung perbaikan
gizi anggota keluarganya terutama bagi anaknya.

Ibu menikah diusia dini akan mengalami kesulitan dalam memahami masalah gizi yang
dihadapi terutama dalam pemenuhan gizi balita. Semakin muda seorang ibu pada saat menikah
maka pengalaman yang dimiliki juga semakin sedikit. Hal ini akan mengakibatkan ibu muda
cenderung kurang peduli pada kebutuhan anggota keluarganya termasuk kebutuhan akan
konsumsi makanan dalam keluarga. Perilaku pemenuhan gizi oleh ibu muda harus didasari
dengan pengetahuan dan sikap yang baik agar hasilnya lebih maksimal.

Sumber :

Endah, A., Arum, P., Rizal A C. 2016. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu yang
Menikah Dini pada Usia Muda dalam Pemenuhan Gizi Balita Usia 3-5 Tahun dengan
Status Gizi Balita di Pondok Bersalin Dsa Suko Jember Kecamatan Jelbuk Kabupaten
Jember. Jurnal Kesehatan. Vol 4, No 1.

Lestarini, R D. 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu yang Menikah pada Usia Dini
tentang pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dengan Status Gizi Balita di Desa Sucopangepok
Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember.

Anda mungkin juga menyukai