Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2018
Gerak Parabola
Gerak Parabola juga dikenal sebagai Gerak Peluru. Dinamakan Gerak parabola
karena lintasannya berbentuk parabola, bukan bergerak lurus. Contoh bentuk
gerak ini dapat kita lihat pada gerakan bola saat dilempar, gerakan pada peluru
meriam yang ditembakkan, gerakan pada benda yang dilemparkan dari pesawat
dan gerakan pada seseorang yang melompat maju.
Jika kita memerhatikan gambar diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa gerak
parabola memiliki 3 titik kondisi,Pada titik A, merupakan titik awal gerak benda.
Benda memiliki kecepatan awal (V0).Pada titik B, benda berada di akhir
lintasannya. Pada titik C, merupakan titik tertinggi benda. Benda berada pada
ketinggian maksimal (ymaks), pada titik ini kecepatan vertikal benda besarnya 0
(Vy di titik C} = 0).
Komponen gerak horizontal besarnya selalu tetap dalam setiap rentang waktu
karena tidak terdapat percepatan maupun perlambatan pada sumbu x ax = 0,
sehingga:
Terdapat sudut (θ) antara kecepatan benda (V) dengan komponen gerak
horizontal V_x dalam setiap rentang waktu, sehingga:
x = V0 cos Ѳ0 x t
Komponen gerak vertikal besarnya selalu berubah dalam setiap rentang waktu
karena benda dipengaruhi percepatan gravitasi (g) pada sumbu y. Jadi kamu harus
pahami bahwa benda mengalami perlambatan akibat gravitasi ay = -g
Terdapat sudut [θ] antara kecepatan benda (V) dengan komponen gerak vertikal
(Vy), sehingga:
Vy = V0 sin Ѳ0 - gt
Karena dipengaruhi percepatan gravitasi, maka komponen gerak vertikal (Vy) pada
selang waktu (t) dapat kita cari dengan rumus:
Vy = V0 sin Ѳ0 - gt
Kita dapat mencari ketinggian benda (y) pada selang waktu (t) dengan rumus:
Apabila tidak diketahui komponen waktu, kita dapat langsung mencari jarak
tempuh benda terjauh (x_{max}), yakni dari titik A hingga ke titik B, dengan
menggabungkan kedua komponen gerak.
Selain itu, dengan dengan menggunakan teorema Pythagoras kita dapat mencari
kecepatan benda jika kedua komponen lainnya diketahui.
V= {Vx2 + Vy 2}
Jika diketahui kedua komponen kecepatan, kita juga dapat mengetahui besarnya
sudut θ yang dibentuk, yaitu:
tan Ѳ = Vy / Vx
Contoh Soal Gerak Parabola
Soal 1:
Pembahasan:
x{max} = 90 m ax = 0 y_c = y0 = 0
y = 0 – 1/2 gt2
y = - 1/2 gt2
t = 3,19 s
Dengan rumus untuk mencari jarak tempuh, kita bisa mendapatkan kecepatan
motor:
x = V{x0} \ t
Jadi, kecepatan yang harus dicapai harus sebesar 28,21 m/s atau sekitar 100 km/h
(101,55 km/h).
SOAL 2
Sebuah bola ditendang membentuk sudut (Ѳ0= 37o) dengan kecepatan . Hitunglah
(a) ketinggian maksimum bola, (b) waktu tempuh bola hingga bola mendarat di
tanah (c) seberapa jauh bola mencapai tanah, (d) kecepatan bola di ketinggian
maksimum, dan (e) percepatan saat ketinggian maksimum. Abaikan gesekan
udara dan rotasi pada bola.
Pembahasan:
Vy = V{y0} - gt
0 = V{y0} - gt
V{y0} = gt
y = 7.35 m
b) dan (c):
x{max} = 39,2 m.
(d) Di titik tertinggi, tidak terdapat komponen kecepatan vertikal. Jadi kecepatan
bola saat di titik tertinggi adalah:
(e) Besarnya percepatan sama di setiap lintasan, yakni sebesar 9,8 m/s^2 ke
bawah.
A. PENGERTIAN GERAK JATUH BEBAS (GJB)
Gerak Jatuh Bebas (GJB) adalah salah satu bentuk gerak lurus dalam kelompok
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dimana pergerakan benda hanya
dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan gaya gesek dengan udara. Gerak jatuh bebas
merupakan gerakan yang terjadi tanpa adanya kecepatan awal pada benda
(kecepatan awal sama dengan nol). Contohnya adalah ketika buah jatuh ke tanah
dari pohonnya. Kecepatan yang terjadi pada gerak jatuh bebas terus berubah dan
bertambah tergantung dari ketinggiannya, oleh karena itu gerak ini termasuk
kedalam kelompok Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB). Selama terjadinya
GJB, pergerakan benda akan dipengaruhi oleh dua gaya utama, yaitu gaya
gravitasi yang membuat kecepatannya bertambah dan gaya gesek dengan udara
yang menghambat penambahan kecepatan, dalam hal ini gaya gravitasi arahnya
selalu berlawanan dengan gaya gesekan benda.
a. Kecepatan (v)
Kecepatan adalah salah satu besaran dalam fisika yang menunjukkan seberapa
cepat sebuah benda berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya. Satuan
internasional yang digunakan untuk kecepatan adalah meter per sekon (m/s),
tetapi dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia, pasti kita lebih sering memakai
satuan kilometer per jam (km/jam), sedangkan di amerika lebih sering dipakai mil
per ja, (mil/jam). Kecepatan dapat diperoleh dari perkalian antara jarak yang
ditempuh dengan waktu tempuh. Simbol dari kecepatan adalah v (huruf kecil).
b. Jarak (s)
Jarak adalah salah satu besaran dalam fisika yang menunjukkan seberapa jauh
suatu benda berubah posisi dalam lintasan tertentu. Satuan Internasional (SI)
untuk jarak adalah meter (m), dalam kehidupan sehari hari di indonesia, kita lebih
sering menggunakan satuan kilometer (km), sedangkan di Amerika sering
digunakan satuan mil atau kaki. Hasil dari Jarak dapat diperoleh dari perkalian
kecepatan dengan waktu tempuh. Jarak pada Gerak Jatuh Bebas (GJB) adalah
ketinggian benda tersebut dari permukaan.
Penting untuk diketahui kalau “jarak” itu berbeda dengan “perpindahan”. Jarak
adalah angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu benda berubah posisi
dengan mengkur lintasan yang dilaluinya. Sedangkan perpindahan adalah angka
yang menunjukkan seberapa jauh suatu benda berubah posisi dengan
mengabaikan panjang lintasan yang dilaluinya. Contohnya, Sebuah mobil balap
melaju dari titik start, mengelilingi 1 lintasan yang panjangnya 2 kilometer,
kemudian berhenti kembali di titik start pada posisi yang sama sebelum ia mulai
melintas. “Jarak” yang dilalui mobil itu adalah 2 km, sedangkan perpindahannya
adalah 0 (karena dia memulai dan berhenti pada lokasi yang sama).
Waktu tempuh adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu benda untuk berpindah
dari suatu posisi ke posisi yang lain dalam kecepatan tertentu. Satuan
Internasional untuk Waktu Tempuh adalah sekon (s), sedangkan simbol yang
dipakai untuk melambangkan waktu tempuh adalah t (huruf kecil). Waktu tempuh
dapat diperoleh dari hasil pembagian jarak dengan kecepatan.
d. Percepatan
1. Sebuah apel terlepas dari tangkainya dan menyentuh tanah dalam waktu 5
detik. Berapa kecepatan benda saat detik ke 4 ? (gravitasi = 10m/s²)
Pembahasan :
Diketahui :
t=3s
g = 10 m/s²
Ditanya :
vt ?
Jawab :
vt = vo + g.t
karena vo = 0, maka
vt = g.t
= 10 . 3
= 30 m/s
2. Sebuah jeruk jatuh dari ketinggian 6 meter. Hitunglah ketinggian kelapa setelah
0,5 detik.
Pembahasan :
Diketahui :
h total = 6 meter
t = 0,5 s
Ditanya :
Jawab :
h = ½ gt²
=1/2 (10)(0,5)²
= 1,25 m
Karena h yang ditempuh kelapa tersebut selama 0,5 detik adalah 1,25 m. Maka
ketinggian h setelah 0,5 s adalah :
6 – 1,25 = 4,75 m.
GERAK MELINGKAR
Gerak melingkar adalah gerak yang lintasannya berupa lingkaran. Contoh gerak
melingkar dalam kehidupan sehari-hari adalah mobil yang menikung, gerak kincir
angin, gerak bulan mengelilingi bumi, gerak roler coaster dan gerak
roda sepeda yang berputar pada porosnya. Prinsip gerak melingkar juga banyak
diterapkan pada mesin-mesin kendaraan atau pabrik. Secara tidak langsung,
pemahaman tentang gerak melingkar telah memperingan kerja manusia. Oleh
karena itu, penting bagi Anda untuk mengerti tentang gerak melingkar.
a. Periode
Waktu yang diperlukan untuk melakukan satu putaran disebut dengan periode
(T), yang dirumuskan dengan:
b. Frekuensi
Banyaknya putaran yang dilakukan dalam waktu satu sekon disebut dengan
frekuensi (f), yang secara matematis dinyatakan dengan:
Satuan frekuensi adalah seper sekon, disebut dengan Hertz dan disingkat Hz.Dari
kedua persamaan di atas, dapat dilihat bahwa terdapat hubungan antara periode
dan frekuensi yang dinyatakan dengan:
c. Kecepatan Linear
dengan pusat lingkaran (O) atau jari-jari lingkaran. Kecepatan linear (v)
merupakan hasil bagi panjang lintasan linear yang ditempuh benda dengan selang
waktu tempuhnya. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
Karena , maka:
Dengan:
f = frekuensi (Hz)
T = periode (s)
d. Kecepatan Sudut (Kecepatan Anguler)
Kecepatan sudut sering disebut juga frekuensi sudut. Nama ini diambil karena ω
memiliki kaitan dengan f. Kaitan itu dapat ditentukan dengan melihat gerak satu
lingkaran penuh. Perubahan posisi sudut pada gerak satu lingkaran penuh adalah
Δθ = 2π dan waktunya satu periode T sehingga kecepatan sudutnya memenuhi
persamaan berikut.
e. Hubungan antara kecepatan linear (v) dengan kecepatan anguler (ω)
Hubungan antara kecepatan linear (v) dengan kecepatan anguler (ω) seperti
berikut.
Gaya Sentripetal
Fs = – Fsf
Fs = gaya sentripetal