Anda di halaman 1dari 6

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN CLOSED SUCTION SYSTEM

DALAM MENCEGAH INFEKSI NOSOKOMIAL VENTILATOR


ASSISTED PNEUMONIA (VAP) PADA PASIEN DENGAN
VENTILATOR
2 3
Syafni 1, Siti Rahmalia , Misrawati
syafnirsab@yahoo.com, hp 081276441511

Abstract

The purpose of this reasearch is to describe the effectiveness of Closed Suction System(CSS) to
prevent VAP using clinical pulmonary infection score (CPIS). The research method used is
Quasi-Experiment with post test reseach design. The research was conducted at Awal Bros
Hospital. The total responden in the research 30 respondents who were divided into two groups:
group CSS as many as 15 people and groups Open Suction System (OSS) as many as 15 people.
Sampling technique of purposive sampling. The data was by Chi-Squaret. The studys showed
that there is not significan differences betweenCSS and OSS( p: 0.203). Based on the result of
study, the reasercher suggested that for future reseacher have to add more the total responden
and make homogen of characteristic of resppondent.

Key words: Closed suction system, open suction system, nosokomial infection VAP
Bibliography: 32 (2002-2012)

PENDAHULUAN yang digunakan ada dua tipe yaitu Closed


Suction System (CSS) dan Open Suction
Penggunaan ventilasi mekanik System (OSS). Penggunaan CSS digunakan
menimbulkan efek samping dan komplikasi, pada pasien yang terpasang endotracheal
salah satunya adalah infeksi jalan nafas. atau ventilator, terutama dalam pencegahan
Infeksi jalan nafas yang berhubungan hipoxemia dan infeksi nosokomial VAP
dengan pemakaian ventilator dikenal dengan ( Ozcan, 2006).
Ventilator Assisted Pneumonia (VAP) Closed Suction System digunakan untuk
(Jones, 2009). Hal ini diakibatkan salah mencegah kontaminasi udara luar,
satunya karena tindakan suction yang kontaminasi pada petugas dan pasien,
dilakukan untuk mempertahankan efektifnya mencegah kehilangan suplai udara paru,
jalan nafas, merangsang batuk, mencegah terjadinya hipoksemia, mencegah
membersihkan sekret pada pasien yang penurunan saturasi oksigen selama dan
terpasang endotracheal tube (Smith, 2004). sesudah melakukan suction, menjaga
Tindakan suction merupakan suatu prosedur tekanan positive pressure ventilasi dan
penghisapan lendir, yang dilakukan dengan PEEP, terutama pasien yang sensitif bila
memasukkan selang kateter suction melalui lepas dari ventilator seperti pasien apnoe
selang endotracheal. Selang kateter suction atau pasien yang butuh PEEP tinggi (Masry,
2005). Secara unit cost menggunakan mencegahnya, Namun belum ada referensi
Closed Suction System (CSS) lebih efektif yang menentukan seorang perawat supaya
dibanding Open Suction System (OSS) penggunaan CSS atau OSS. Berdasarkan
karena tidak memerlukan dua tenaga, tidak penjelasan tersebut, maka rumusan
menggunakan glove steril, dan tidak sering permasalahan dari penelitian adalah Apakah
menganti kateter suction. (Rabitsch, 2004). “Efektif penggunaan closed suction system
Pneumonia nosokomial menduduki dalam pencegahan infeksi nosokomial
urutan ke-2 sebagai infeksi nosokomial di ventilator assisted pneumonia (VAP) pada
Rumah Sakit di Amerika Serikat. Angka pasien dengan ventilator”.
kejadian pneumonia nosokomial berkisar 5- Tujuan penelitian adalah
10 kasus per 1000 pasien, angka kejadian Mengidentifikasi kejadian infeksi
meningkat 6-20 kali pada pasien yang nosokomial VAP setelah penggunaan closed
terpasang ventilator, angka kematian suction system pada pasien terpasang
berkisar 20-50%. Angka kejadian ventilato. Mengidentifikasi kejadian infeksi
pneumonia nosokomial 5-10 per 1000 nosokomial VAP setelah penggunaan open
pasien di Jepang, angka kejadian pneumonia suction system pada pasien terpasang
karena pemasangan ventilator berkisar 20- ventilator. Mengidentifikasi keefektifan
30%. Kejadian infeksi nosokomial karena closed suction system terhadap pencegahan
ventilator secara nasional belum ada di infeksi nosokomial VAP pada pasien
Indonesia, yang ada hanya data dari terpasang ventilator.
beberapa rumah sakit swasta atau
pemerintah dan angkanya masih bervariasi
(PDIP, 2003). METODELOGI PENELITIAN
Pasien ICU terutama yang terpasang Desain penelitian merupakan suatu
alat invasif seperti ventilator, mudah strategi penelitian dalam mengidentifikasi
terjadinya infeksi nosokomial VAP,
permasalahan sebelum perencanaan akhir
sehingga perlu prinsip kesterilan, pengumpulan data (Nursalam, 2003).
penggunaan alat dan tindakan keperawatan Penelitian ini menggunakan Quasi-
yang tepat dalam bekerja. Berdasarkan experimental dengan rancangan post test
penjelasan tentang keuntungan penggunaan design, rancangan ini melibatkan kelompok
closed suction system, sehingga peneliti eksperimen menggunakan closed suction
tertarik untuk melakukan penelitian tentang system dan kelompok kontrol menggunakan
efektifitas penggunaan closed suction open suction system. Kedua kelompok
system dalam mencegah infeksi nosokomial dilakukan post test setelah 3 hari pemakaian
VAP pada pasien yang terpasang ventilator. ventilator, untuk melihat kejadian infeksi
Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru adalah nosokomial VAP (Notoatmodjo, 2010).
tempat yang peneliti pilih dalam melakukan Melalui desain ini dapat dilihat bagaimana
riset, dikarenakan Rumah Sakit Awal Bros keefektifan penggunaan closed suction
merupakan rumah sakit swasta terbesar dan system dalam mencegah terjadinya infeksi
terlengkap di Pekanbaru yang memiliki nosokomial VAP pada pasien dengan
jumlah pasien yang cukup banyak. Infeksi Ventilator. Penelitian ini yang menjadi populasi
nosokomial saluran pernafasan merupakan adalah seluruh pasien yang terpasang
masalah yang sering terjadi pada pasien ventilator di ruang ICU Rumah Sakit Awal
yang menggunakan ventilator di ruang ICU Bros Pekanbaru. Data jumlah pasien yang
(Rabitsch, 2004), sehingga perawat perlu terpasang ventilator bulan November dan
penggunaan alat yang tepat untuk Desember 2012 berjumlah 30
pasien.Populasi adalah keseluruhan objek penggunaan System Closed Suction efektif
atau subjek yang memiliki karakteristik dalam mencegah infeksi nosokomial pada
tertentu yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). pasien terpasang ventilator (Hastono,
Penelitian ini yang menjadi populasi adalah 2007).
seluruh pasien yang terpasang ventilator di
ruang ICU Rumah Sakit Awal Bros HASIL PENELITIAN
Pekanbaru. Data jumlah pasien yang
Uji Chi-Square
terpasang ventilator bulan November dan
Desember 2012 berjumlah 30 pasien. Tabel. 11
Pengambilan sampel pada penelitian
ini dengan menggunakan teknik purposive Test statistics
sampling yaitu teknik pengambilan sampel
dari populasi yang sesuai dengan keinginan
peneliti berdasarkan tujuan ataupun Karekt Kelompok Kelompok Total OR P-
masalah penelitian serta karakteristik subjek aristik eksperime kontrol 95% value
yang diinginkan (Nursalam, 2003). Teknik n (CI)
pengambilan sampel dilakukan atas dasar n % n % n % 3.2 0.195
pertimbangan waktu, keterbatasan biaya, Terjdi 2 3.5 5 3.5 7
7. 5(0.
VAP 0 21-
tenaga, dan tempat.
Tjd 13 11. 10 11. 23 23 20.
Peneliti mengambil sample VAP 5 5 37)
sebanyak 30 orang, perlakukan pertama
pada 15 kelompok eksperimen Dari Hasil uji statistik Chi-Square didapat
menggunakan closed suction system dan p=0.195 (p>0.05), maka Tidak ada perbedaan
perlakuan kedua pada 15 orang kelompok signifikan penggunaan closed suction system dan
kontrol menggunakan open suction system open suction system dalam pencegahan infeksi
nosokomial ventilator asissted pneumonia (VAP)
sesuai dengan teori Burn dan pada pasien dengan ventilator.
Grove, 2005. Dalam melakukan
pengumpulan data pada penelitian ini PEMBAHASAN
menggunakan alat ukur dengan lembar Menggunakan uji Chi-Square pada
observasi. Lembar observasi berisi tentang kelompok closed suction system dan open
ada atau tidaknya kejadian infeksi suction system dengan tingkat kepercayaan
nosokomial VAP. Hal-hal yang diobservasi 95%, diketahui tidak ada perbedaan yang
adalah suhu tubuh, leukosit darah, sekret signifikan antara penggunaan closed
trakhea, oksigenasi/PaO2, Ro thorax, dan suction system dan open suction system
kultur sputum bila ditemui gejala klinis. terhadap kejadian infeksi nosokomial
Skor dari lembar observasi dikatakan terjadi ventilator asissted pneumonia VAP,
infeksi nosokomial VAP bila skornya > 6 sehingga dapat disimpulkan bahwa closed
(Jones & Fix, 2009). suction system tidak lebih efektif dari open
Pada analisa ini digunakan uji non suction system dalam mencegah infeksi
parametrik Chi-Square. digunakan untuk nosokomial ventilator assisted pneumonia
mengetahui efektifitas closed suction pada pasien dengan ventilator
system (kelompok eksperimen) dan open Pada penelitian ini berbeda dengan
suction system (kelompok kontrol) dalam konsep penelitian sebelumnya. Hal ini
mencegah infeksi nosokomial pada pasien kemungkinan disebabkan oleh singkatnya
terpasang ventilator. Derajat kemaknaan (α) hari rawat pasien, jumlah pasein yang
yang digunakan pada uji ini adalah 0,05. digunakan sebagai responden, selain itu
Bila uji statistik didapatkan p value < α berdasarkan hasil observasi yang dilakukan
(0,05), maka bahwa semua perawat ICU komitmen
terhadap teknik steril saat melakukan SARAN
suction pada pasien yang menggunakan
open suction system, selain itu juga karena Peneliti lain yang akan melanjutkan
adanya penggunaan antibiotik pada seluruh penelitian ini supaya melakukan penelitian
responden dimulai dari awal perawatan. tentang penggunaan closed suction system
Dilihat dari segi cost effective berdasarkan berdasarkan lama waktu rawatan dan
penelitian tentang keuntungan penggunaan spesifikasi penyakit serta beban kerja
closed suction system yang dilakukan oleh perawat.
Sugiyanto dan Lanjar, 2000, melalui analisa
biaya-mamfaat secara normatif dengan
standarisasi biaya operasional untuk 1 1. Syafni: Perawat RS Awal Bros
minggu masing-masing kateter mempunyai Pekanbaru
tingkat coct effektive berbeda, dimana 2. Siti Rahmalis HD, MNS: Dosen
penggunaan closed suction system Keperawatan Medikal Bedah
memberikan tingkat cost effectiveness yang Program Studi Ilmu keperawatan
lebih baik dibandingkan dengan open Universitas Riau
suction system. 3. Misrawati, M.Kep, Sp.Mat: Dosen
Keperawatan maternitas dan anak,
Program Studi Ilmu Keperawatan
KESIMPULAN Universitas Riau
Setelah dilakukan penelitian tentang
“Efektifitas penggunaan closed suction
system dalam mencegah kejadian infeksi DAFTAR PUSTAKA
nosokomial VAP pada pasien dengan Aru, W., & Sudoyo. (2009). Buku ajar ilmu
ventilator”, maka dapat disimpulkan bahwa penyakit dalam jilid III, edisi V.
kejadian VAP tidak dipengaruhi oleh umur Jakarta: InternaPublishing.
dan jenis kelamin, baik menggunakan Barbara, T. K., & Smith, N. E. (2006).
closed suction system dan open suction Introducting medikal-surgical
system. Kejadian VAP dengan penggunaan nursing. Edisi 9. Philadelphia:
closed suction system sebanyak 2 orang Lippincott Williams & Wilking.
(13,3%) dan kejadian VAP dengan Hastono, S. P. (2007). Analisis data
menggunakan kesehatan. Jakarta: Fakultas
open suction system adalah 5 orang (33.3%). kesehatan masyarakat UI.
Irwin, R. S., & Rippe, J. M (2006). Manual
Hasil uji statistik dengan menggunakan of Intensive care medicine edisi 4.
Chi-Square didapatkan nilai p = 0,195 Philadephia: Lippicott Williams &
berarti pada alpha 5% terlihat tidak ada Wilkins.
perbedaan yang signifikan rata-rata jumlah Jean & Johnson. (2006). Nurses’ guide to
kejadian VAP menggunakan closed suction clinical prosedures edisi 5.
system dengan open suction system, dimana Philadelphia: Lippincott William &
closed suction system tidak lebih efektif dari Wilkins.
open suction system. Wilson, J. (2005). Infection control in
clinical. New York: Bailliere Tindall.
Jones, J., & Fix, B. (2009). Perawatan kritis
seri panduan klinis. Jakarta:
Erlangga.
Jongerden, I. P., Rovers, M. M., & ventilator Januari-Juni 2012.
Grypdonck, M. H. (2007). Critical Pekanbaru: RSUD Arifin Achmad.
Care Medicine. Philadelphia: PanitiaPengendalian Indonesia. (2012).
Lippincott William & Wilkins. Pola kuman unit intensive Januari-
Kozier, B., & Erb, G. B. (2002). April 2012. Pekanbaru: RS Awal
Fundamentals of nursing consepts, Bros Pekanbaru.
process and practice. Edisi 6. Purnawan, I., & Saryono. (2010). Mengelola
California : Addison Wesley. pasien dengan ventilator mekanik.
Masry, A. E., & William, R. P. F. (2005). Bogor: Rekatama.
Respiratory care. Vol. 50. Boston:
Dept of anesthesia. Rabitsch, W. M. D., Kostler, W. J., &
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Fiebiger, W. MD. ( 2004). Critical
penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka care and trauma. Austria: Anesth
Cipta. Analog.
Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan
metodologi penelitian ilmu Richard S. I., & James, M. R. (2006).
keperawatan. Jakarta: Salemba Manual intensive care edisi 4. USA:
Medika. Lippincott Williams & Wilking.
Lynn, P. (2011). Clinical Nursing Skills Rosyda, N. (2010). Hubungan metode
edisi 3 Philadelphia: Lippincott suction pada pasien terpasang
Williams & Wilkins. ventilator terkait kejadian infeksi
Ozcan, M. S., Bonett, S. W., dan Martin, A. nosokomial associated pneumonia
D., (2006). Abnormally increased (VAP). Journal EBSCO. Diperoleh
power of breathing as a complication tanggal 2 Juni 2012 dari jtptunimus-
of closed endotracheal suction gdl-rosy bab 1.
catheter systems. Accepted for Smith, S., Duel, D., & Martin. (2004)
publication in a peer reviewed Clinical nursing skills. New Jersey:
journal. Diperoleh tanggal 20 Juli Person Prentice Hall.
2012 dari Syaifuddin. (2011). Anatomi tubuh manusia
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/art untuk mahasiswa Keperawatan edisi
icles/PMC16181789. 2. Jakarta: Salemba Medika.
Patricia, G. M. (2005) Critical Care Sugiyanto & Lanjar (2000). Analisa biaya-
Nursing. USA: Lippincott Williams hasil pada penggunaan closed
& Wilking. ventilation suction pada
Potter, P. (2000). Keterampilan dan pengendalian pneumonia. Journal
prosedur dasar edisi 3. Jakarta: EBSCO. Diperoleh 10 Juni 2012 dari
ECG. http://digilib.ui.ac.id/opac/theme/libr
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. (2003). i2/detail.
Pedoman diagnosis & Sundana, K. (2008). Ventilator pendekatan
penatalaksanaan Indonesia. Jakarta: praktis di unit perawatan kritis
PDIP. edisi1 vol 1. Bandung: CICU RSHS
Pitoyo, C. W., & Amin, Z. (2009). Buku ajar Bandung.
ilmu penyakit dalam jilid III, edisi V. Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2004)
Jakarta: InternaPublishing. Brunner & Suddart’s textbook of
Panitia Pengendalian Infeksi. (2012). medikal-surgical nursing edisi 8.
Kejadian pneumonia assisted Philadelphia: Lippincott-Raven
Publisher.
Timby, K. B. (2006) Perawatan medikal
bedah. vol 4, Jakarta: ECG.
Wahyono. (2010). Hubungan antara
pengetahuan perawat tentang
prosedur suction dengan pelaksanaan
dalam melakukan tindakan suction.
Journal EBSCO. Diperoleh 10 Juni
2012 dari jtptunimus-gdl-
wiyotog2a2-5560-bab I pdf.

Wiryana, M. (2007). Ilmu penyakit dalam.


Vol 8, No. 3. Jakarta: FKUI

Anda mungkin juga menyukai