STEP 2
STEP 3
Ginjal : merupakan organ retroperitoneal primer , letaknya didaerah punggung di antara os.ilium dan
costa , dextra lebih kebawah dari pada sinistra dikarenakan adanya hepar ( dibawah dari hepar tertutupi
oleh colon, kemudian samping colon ada duodenum )
Dari sintopi dilihat dari posterior ( ditutupi oleh otot dan costa ). Sinsitra dari costar 11 dan 12
sedangkan yg dextra ditutupi costa 12. Pada bagian sinstra ditutupi otot yaitu m.psoas mayor, m.
quadrates luborum ,m. resctus abdominalis dan. Paling medial dan anterior (
Kalau dipotong secara sagital akan terlihat korteks dan medulla. Di medulla terdapat garis pryramid
ditengahnya dan papilla
Dari pelvis renalis mencabangkan 2-3 yaitu kaliks mayor dan akan mencabang lagi yg disebut kaliks
minor . terdapat nefron yang terdiri kapsula bowman ke ansa henle kemudian tubulus qontrontus
Vaskulariasasi ginjal . dari aretri dextra dan sinistra akan mencabangkan 5 a. sigmintalis posterior ,
superior, apical, media, inferior. Dari a.segmentalis bercabang lagi akan menjadi a.logularis yg
memperdarahi lobus-lobus dan akan memperdarahi santuan terkecil nefron menjadi arteri aferen
glomelurus akan terjadi filtasi glomelurus sebagian plasma dikeluarkan kecualli darah dan protein. Dari
eferen . lanjut ke venula
Urether
Dibagi 3 pars pelvis, abdominis, vesikel urinaria. Dan ada 3 penyempitan didekat pelvisnya apabila ada
batu menyebabkan nyeri. Ada dipersilangan arteri iliaca comunis , vesica urinaria.
Vesica urinaria
Terdiri dari organ penghasil urine membawa urine keluar. Pembentuk urine yaitu ginjal yaitu fungsinya
mengatur dalam kesimbangan asam basa dan cairan dalam tubuh dna mengatur sekresi elektropoetin.
Uretehr saluran yng menyalurkan dari pelvis ke kandung kemih , menampung urine sesungguhnya,
kandung kemih kontraski kemudian urine keluar. Dan ada saluran Urethra
Cairan ekstra( 20%) dari intersisil ( 5%), plasma (15%)dan transeluler (1%) dan intraseluler ( 40%) terdiri
dari ion Na, K, Cl. Ronga ronga synovial pada intersisil . untuk menjaga , yaitu dnegan trasnpor secara
aktif dan pasif
Aktif terdiri dari primer sekunder, kalau primer membutuhkan ATP. Sekunder sisa dari simpanan
energy dari primer, tidak sepenuhnya menggunakan ATP seperti pengangkutan glukosa
Pasif difusi terfasilitasi ( dubantu oleh protein carier dna tidak mebutuhkan ATP kalau pengankutan
glukosa dibantu dnegan GLUT), difusi ( perpindah zat terlarut dari konsentrasi tinggi kerendah ) dan
osmosis ( zat pelarut dari kosentrasi tinggi ke rendah )
Ginjal seperti kacang merah terletak dodaerah lumbal , struktur dari korteks medulla dan pelvis,
sedangkan dikorteks banyak nefron yg berfungsi menyaring darahnya dari nefron terdiri dari badan
malfigi tersusun oleh kapsula bowman dan didalam terdapat glomerulus. Fungsi ginjal
- sebagai pengaturan asam basa keseimbangan akan mempertahankan plasma darah diangka 7,4 ,
urine bisa asam dan basa
- pengaturan konsetrasi garam dalam darah hormone algosteron , ion Na dalam proses homestatis
akan meningkatkan dilumen tubulus
- pengaturan tekanan osmotic lingkungan kenaikan dan penurunan osmotic didalam darah, kalau
missal penurunan osmotis dari hipotalamus ke PTH ke hormone vaskopreksin ,
Ginjal dilapisi oleh kapsula fibrosa didalam ginjal ada tubulus urinifereus terdiri dari 2ada nefron dan
ductuc dolekticus dan kemudian dibagi
Corpus renal terbagi menjadi glome;urus dan kapsula nowman, glomerulus didalam bervenestra .
dikapsula bowman terdiri dari 2 lapisan visceral dan parietal . sel fibrosit mempunyai akan menjadi
sawar filtasi darah dan protein tidak masuk ke dalam ginjal dan difiltasia didalam urine.
Dari tubulus renal yaitu berfungsi sebagai rebasorbsi ( kuboid simplex mikrofili ) berfungsi sebagai
rebasorbsi yg dibutuhkan didalam tubuh
Desending dan asending dua duanya ada tebal dan tipis ( letak ansa henle) . desending tipis permeable
air tapi permeable terhadap Na. kebalikan dengan asending yang tipis .
Urether dan urethra epitel transisional bisa berubah bentuk, bentuk berlapis ada sel rans ( sel
paying) akan melebar jika terisi urine, dari kuboid menjadi squamous. Ada 3 lapisan, tunika mukosa,
adventisia, muskularis . tunika mukosa di urethra diterdiri dari2 lapisan otot. Kalau vesica urinaria ada 3
lapisan otot
Glomerulus terdiri dari barier, kapiler bervenstra ( leawt H20 protein dan ion ). Membrane basalis
glomerulus , celah filtasi untuk mencegah protein mikro yg lewat. dan sel mesangial ( karate sel otot
polos dan bersifat makrofag ) untuk produksi matrik mesangial kolagen tipe 4 , fibrolaktin dan juga
melepaskan sitokin terajadi inflamasi, dan mengatur aliran darah dan berikatan angiotensis 2 untuk
kontraksi ditubulus renal dan sel podosit
Renin akan mengubah angiotensinogen menjadi angiotensin 1 akan diubah oleh enzim ACE oleh paru
paru menjadi angiotensi 2 akan menrangsang korteks ardrenal akan menyebabkan abrobsi dari Cl, Na
ditahan oleh tubuh karena NA ubersifat menarik air dan menyebabkan haus. Agiotensis 2 akan
merangsang ADH akan meningkatkan rebasobrsi dari H20.
Kekurangan air , tubuh kekurangan cairan osmolaritas meningkat merangsang osmoresptor yg ada
di hipotalamus anterior merangsang glandula sekrestorik melepaskan ADH ada dihipofisis posterior
mengatur permeabilitas tubulus urin yg dikeluarkan menjadi sedikit
Ada apartus junglomelura mengadnung sel sel mengatur Na dalam ginjal , tubulus kontortus distal
nempel diaferen dan eferen. Kalau cairan lwat dikontrortus distal ada macula densa akan ngirim sinyal
ke sel sampingnya yaitu sel ektragomelular akan mengantur kadar renin akan menyebabkan tekanan
dalam arteri berjalan dengan normal
Darah difiltasi oleh glomelurus ada laju filtasi seberapa banyak darah yg terfiltasi. Di laju bisa
dipengaruhi beberapa factor arteriol aferennya , kontriksi yaitu tekanan darah naik. Dari laju nya kan
menurun juga bisa dipengaruhi oleh arterinya didalam glomelurus dilapisi oleh kapsula bowman akan
tekan hidrostatis golemlurus dan tekanan koloid glomelurus akan mendorong dan melawan. Tekanan
yang mendorong yaitu tekanan hodrostatis glomerulus 60mmhg akan menyebabkan filtarsi. Tekanan
osmotic koloid dikapsula bowman 0 mmhg
Peran simpatis , cairan dalam tubuh hilang volume plasma akan menurun akan menyebabkan urine
menurun . merangsang baroresptor .
Filtasi reabsobsri
Filtrasi ada sel podosit ada sawar filtrasi mencegah darah masuk ke urine.
Tubulus kontrotus distal Sel macula densa akan menyebabkan baroresptor dan mengatur reninnya
Renin akan mengubah angiotensinogen menjadi angiotensin 1 akan diubah oleh enzim ACE oleh paru
paru menjadi angiotensi 2 akan menrangsang korteks ardrenal akan merangsang algosteron akan
menyebabkan vasokontriksi arteriol dan mengaktifkan vasopressin akan meningkatkan volume plasma
menyebabkan abrobsi dari Cl, Na ditahan oleh tubuh karena Na ubersifat menarik air dan menyebabkan
haus. Agiotensis 2 akan merangsang ADH akan meningkatkan rebasobrsi dari H20.
Filtrasi
Darah glomerulus lewat arteriol afferen akan diambil air dan protein bebasnya dan
menjadi urin primer capsula bowman TKP. Seharusnya protein tidak boleh masuk. Tapi ada
protein kecil yang bisa masuk.
Darah mengalir 20% dan difiltrasi dan menjadi filtrate glomerulus. Akan menghasilkan 180
L/hari.
Reabsrobsi
Menghasilkan urin sekunder, protein kecil akan reabsorbsi melalui endositosis dan didegradasi
menjadi asam amino ke darah. Akan diserap kembali awalnyna 180L jadi 178,5L akan
direabsorbsi dan 1,5 nya akan dio lanjutkan ke fase sekresi untuk dijadikan sebagai urin.
Sekresi
Mengeluarkan zat yang tidak berguna dari kapiler peritubulus ke tubulus ke pelvis renalis
ureter vesica urinaria uretra untuk menjadi urine
MIND MAP
Sitem Urinaria
ANATOMI
SISTEM
URINARIA
FISIOLOGI
REN
MENGATUR CAIRAN
URETER
TEKANAN DARAH
VESICAURINARIA
ASAM BASA
URETRA
1. bagaimana anatomi dari system urinaria ?
a. REN
b. GLANDULA SUPRARENAL
GLANDULA SUPRARENAL KANAN
Berbentuk pyramid
Dataran ventralnya sebagian menghadap langsung dengan VCI
Bersandar pada diafragma
1. Filtrasi
Gambar diatas memperlihatkan perlakuan ginjal terhadap empat zat hipotetik.
- Zat yang terlihat pada Panel A
difiltrasi secara bebas oleh kapiler glomerulus tetapi tidak direabsorpsi
ataupun disekresi. Oleh karena itu, laju ekskresinya sama dengan laju
filtrasinya. Hasil buangan tertentu dalam tubuh, seperti kreatinin,
diperlakukan oleh ginjal dengan cara tersebut, sehingga pada dasamya
mengakibatkan ekskresi semua bahan yang difiltrasi.'
- Pada Panel B, zat difiltrasi secara bebas tetapi sebagian direabsorpsi dari
tubulus kembali ke darah. Oleh karena itu, laju ekskresi urin lebih rendah
daripada laju filtrasi pada kapiler glomerulus. Dalam kasus ini, laju
ekskresi dihitung sebagai laju filtrasi dikurangi laju reabsorpsi. Hal ini khas
untuk berbagai elektrolit dalam tubuh.
- Pada Panel C, zat difiltrasi secara bebas pada kapiler glomerulus tetapi
tidak diekskresi ke dalam urin karena semua zat hasil filtrasi direabsorpsi
dari tubulus kembali ke darah. Pola ini terjadi pada beberapa zat nutrisi
dalam darah, seperti asam amino dan glukosa, menyebabkan zat tersebut
dipertahankan dalam cairan tubuh.
- Zat pada Panel D difiltrasi secara bebas pada kapiler glomerulus dan tidak
direabsorpsi, tetapi tambahan jumlah zat ini disekresi dari kapiler darah
peritubulus ke tubulus renalis. Pola ini sering terjadi pada asam dan basa
organik, menyebabkan zat ini secara cepat dibersihkan
a. Reabsorbsi dan Sekresi
1. TKP
2. Ansa henle
3. TKD
4. Duktus kolektivus
Guyton, A. C., & Hall, J. E. 1. (2006). Textbook of medical physiology (11th ed.). Philadelphia : New Delhi:
Elsevier Saunders.
Guyton, A. C., & Hall, J. E. 1. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Edisi ke-11). Jakarta : EGC
• Warna
• Volume : l - 2 liter/hari
• pH : 4,6 - 8
• Berat Jenis : 1,01- 1,025