Anda di halaman 1dari 6

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIMEULUE

PUSKESMAS SANGGIRAN KECAMATAN SIMEULUE BARAT


Jl. Lingkar Simeulue Kecamatan Simeulue Barat Desa Sanggiran Telp. (0651) Kede Pos. 23892

NOTULENSI
KEGIATAN STBM STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN
DESA AMABAAN DUSUN LAUT TAWAR

1. Kegiatan STBM Stop Buang Air Besar Sembarangan dilaksanakan di Pustu Laut
Tawar Pukul 15.30 WIB
2. Kegiatan STBM Stop Buang Air Besar Sembarangan dihadiri oleh 29 peserta yang
terdiri dari ibu-ibu, bapak-bapak, dan anak anak.
3. Sesi awal perkenalan dan penyampaikan tujuan kegiatan, para peserta antusias.
Namun, suasana kurang kondusif karena ibu-ibu membawa balita.
4. Sesi Bina Suasana, para peserta sangat antusias, riang gembira mengikuti senam
“trek-jing” dari kami.
5. Sesi komunikasi dua arah, peserta mengeksplor segala keluhan, masalah seperti faktor
biaya, ekonomi lemah, merasa miskin untuk membuat jamban padahal sebagian dari
mereka sudah ada keinginan untuk mempunyai jamban. Beberapa peserta masih
menganggap bahwa kebiasaan BABS tidak menjadi masalah kesehatan bagi mereka.
6. Para peserta menyebutkan lokasi Buang Air Besar mereka antara lain di kebun,
dibelakang rumah, halaman rumah, jembatan, sungai kecil / parit, di gunung.
7. Sesi Mapping , para peserta menggambar wilayah dusun Laut Tawar dengan tepung
dan menempelkan kertas kuning sebagai feses di lokasi mereka Buang Air Besar. Para
peserta semangat bergantian melakukan kegiatan tersebut sambil menertawai satu
sama lain dan tepuk tangan meriah.
8. Sesi Transect Walk / telusur jalur mereka BABS, peserta yang mengikuti transect
walk hanya sebagian saja. Sebagian yang lain, berada di pustu karena menggendong
balitanya. Peserta semangat menantang fasilitator berani atau tidaknya melihat feses
mereka. Peserta semangat menunjukkan letak adanya feses mereka yang masih segar
yang terletak dibawah jembatan kecil berjarak ± 4 meter dari sumur tidak terlindung
milik salah satu peserta.
9. Para peserta ternyata merasa jijik melihat feses mereka sendiri ditandai dengan
mereka menutup hidungnya.
10. Sesi demo air bersih, fasilitator meminta peserta untuk cuci muka pakai air bersih dan
peserta bersedia. Kemudian, Fasilitator mengambil sedikit feses segar tersebut untuk
dikontaminasikan ke air yang sama, air tidak terlihat berubah layaknya air bersih yang
biasa mereka gunakan. Ternyata peserta tidak mau cuci muka dengan air tersebut.
11. Para peserta melontarkan pernyataan bahwa mereka menyadari tidak ada jaminan air
bersih yang mereka gunakan tidak tercemar feses mereka sendiri.
12. Sesi Alur Kontaminasi dengan menyusun gambar-gambar, masyarakat sangat
antusias, saling berdiskusi tentang tata urutan kontaminasi feses sampai menimbulkan
penyakit. Peserta menyusun tiga kali salah dan yang ke empat kalinya benar.
13. Peserta dapat menjelaskan alur kontaminasi dengan benar yang disampaikan oleh
perwakilan peserta ibu dan bapak.
14. Peserta dapat menyebutkan penyakit yang disebabkan oleh kontaminasi feses.
15. Sesi Kontrak Sosial pembuatan jamban tanpa memaksa atau dengan kesadaran
mereka. Dari 29 peserta hanya ada 9 orang yang mau menulis kontrak membuat
jamban, sebagai berikut :

16. Kegiatan selesai pukul 17.00 WIB.

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Sanggiran

Juni Syairi, Amd.Keb


NIP. 19750623 200904 2 003
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIMEULUE
PUSKESMAS SANGGIRAN KECAMATAN SIMEULUE BARAT
Jl. Lingkar Simeulue Kecamatan Simeulue Barat Desa Sanggiran Telp. (0651) Kede Pos. 23892

NOTULENSI
KEGIATAN SOSIALISASI ARISAN JAMBAN
DUSUN LAUT TAWAR DESA AMABAAN

1. Kegiatan Sosialisasi Arisan Jamban dilaksanakan di Pustu Laut Tawar Pukul 14.30
WIB - 16.00 WIB
2. Kegiatan Sosialisasi Arisan Jamban dihadiri oleh 25 peserta yang terdiri dari ibu-ibu
dan bapak-bapak.
3. Suasana awal sesi kegiatan para peserta kurang kondusif dikarenakan para ibu
membawa balitanya.
4. Presentan melaksanakan Ice Breaking untuk Bina Suasana supaya para peserta
semangat dan antusias terhadap kegiatan yang dilaksanakan.
5. Metode sosialisasi yang digunakan adalah ceramah, visualisasi materi (Power point),
komunikasi dua arah, dan Audiovisual (Video Simulasi).
6. Metode Audiovisual lebih menarik antusias para peserta dengan ditunjukkan seluruh
peserta tenang dan memperhatikan tayangan video Stop BABS.
7. Presentan I masih mengalami kesulitan dalam berkomunikasi kepada para peserta
karena perbedaan bahasa daerah.
8. Presentan I dibantu oleh presentan II yaitu Ibu Juni Syairi, Amd.Keb selaku ND.
Kepala Puskesmas Sanggiran dalam berkomunikasi kepada peserta dengan mengulas/
resume materi kegiatan.
9. Beberapa peserta dapat menjelaskan makna dari video tersebut.
10. Para peserta setuju dengan kegiatan Arisan Jamban.
11. Pembentukan Struktur Organisasi, sebagai berikut :
a. Ketua: Bapak Jamnus ( Kepala Dusun)
b. Sekretaris : Ibu Siti Mani
c. Bendahara : Ibu Titi
d. Seksi Gotong Royong : Ibu Juni Darti
e. Seksi Pengadaan Barang : Ibu Marlina
12. Anggota Arisan berjumlah 6 orang.
13. Biaya Iuran Arisan yang disepakati Rp. 10.000,-
14. Waktu Arisan dilaksanakan seminggu satu kali (Minggu) dengan satu undian
pemenang dilakukan pada minggu ke-2
15. Pemenang Arisan dapat langsung membangun jamban dengan sistem gotong royong
secara bergiliran sampai pemenang terakhir.

Sanggiran, 10 November 2017

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Sanggiran

Juni Syairi, Amd.Keb


NIP. 19750623 200904 2 003
ND .Peg.800 / 307 / 2017
TGL. 18 September 2017
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIMEULUE
PUSKESMAS SANGGIRAN KECAMATAN SIMEULUE BARAT
Jl. Lingkar Simeulue Kecamatan Simeulue Barat Desa Sanggiran Telp. (0651) Kede Pos. 23892

NOTULENSI
KEGIATAN STBM STOP BABS
DUSUN GELUK BATANG DESA LHOK MAKMUR

1. Kegiatan STBM Stop BABS dilaksanakan di Posyandu Dade Alimbu Pukul 15.00
WIB - 16.30 WIB
2. Kegiatan STBM Stop Babs dihadiri oleh 34 peserta yang terdiri dari ibu-ibu dan
bapak-bapak.
3. Para peserta antusias untuk menghadiri kegiatan.
4. Suasana awal sesi kegiatan para peserta kurang kondusif dikarenakan para ibu
membawa balitanya.
5. Fasilitator mengalami kesulitan dalam berkomunikasi kepada para peserta karena
kondisi ramai tanpa menggunakan alat pengeras suara.
6. Kegiatan yang dilaksanakan adalah perkenalan, penyampaian tujuan, bina suasana,
mapping, transect walk, alur kontaminasi, dan kontrak sosial.
7. Para peserta enggan untuk melaksanakan transect walk dikarenakan beberapa alasan
yaitu merasa malu, jijik bau tinja, bahkan menakuti fasilitator dengan adanya pacet /
lintah ketika di lokasi BABS.
8. Kegiatan setelah transect walk beberapa peserta pulang dari lokasi kegiatan karena
balita yang menangis dan kemungkinan peserta masih menganggap tidak pentingnya
isi dari kegiatan.
9. Kontrak sosial pembuatan jamban dan perubahan perilaku Stop BABS dari 34 peserta
hanya 7 peserta yang mau berkomitmen.

Sanggiran, 12 Januari 2018

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Sanggiran

Ida Ronita, AMK


NIP. 19830121 200604 2 005

Anda mungkin juga menyukai