Anda di halaman 1dari 2

PEMBERIAN CAIRAN PARENTERAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO-RSIA-AG/PROGNAS/22/II/2018 00 1/2

RSIA ANUGRAH
TanggalTerbit: Ditetapkan :
Direktur RSIA Anugrah
STANDAR
1 Februari 2018
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Hilmi K Riskawa Sp A, M. Kes
Nutrisi Parenteral (NP) merupakan cara pemberian nutrisi dan energi
secaraintravena yang bertujuan untuk memberikan kecukupan karbohidrat,
protein, lemak,vitamin dan mineral yang diperlukan untuk metabolisme dan
PENGERTIAN
pertumbuhan bayi baru lahir yang mempunyai problem klinik yang berat,
terutama pada Bayi Baru Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR) di mana
belum/tidak memungkinkan untuk diberikan nutrisi enteral
Memberikan kecukupan karbohidrat, protein,lemak, vitamin dan mineral yang
diperlukan untuk metabolisme dan pertumbuhan bayibaru lahir yang
TUJUAN mempunyai problem klinik yang berat, terutama pada Bayi Baru LahirAmat
Sangat Rendah (BBLASR) di mana belum/tidak memungkinkan untuk
diberikan nutrisi enteral.
Keputusan Direktur RSIA Anugrah Nomor: 014/Skep/DIR/AG-
PROGNAS/II/2018 Pemberlakuan Nomor: 1051/Menkes/SK/XI/2008 tentang
KEBIJAKAN
Penyelenggaraan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif
(PONEK) 24 jam di RSIA Anugrah.
Prosedur Pemberian Nutrisi Parenteral Total (Npt)
1. Pemberian NPT secara perifer :
2. Berikan larutan asam amino, dekstrose dan lipid perinfus melalui
kateterplastik (No. 22 atau 24 F) atau melalui wing needle.
3. Hubungkan dekstrose dan asam amino dicampur pada botol yang sama,
denga bagian bawah infus yang mempunyai filter berukuran 0,22 um.
4. Hubungkan cairan lipid dengan infus diluar filter melalui bagian atas dari
T-connector atau Y-connector.
5. Pakai infusion pump untuk mempertahankan tetesan cairan infus agar
tetap konstan.
6. Ganti infus set, tube dan jarum intravena setiap 3 hari
7. Ganti lipid setiap 24 jam.
8. Pindahkan jarum intravena ke tempat lain setiap 48 jam.
9. Ganti cairan parenteral dan cairan lipid setiap hari.
10. Obat-obatan tidak boleh melalui cairan NPT.
11. Obat-obatan diberikan setelah kateter dibilas dengan NaCl dan melalui
cairan intravena.
PROSEDUR
12. Siapkan semua cairan infusolehfarmasi.
13. Tambahkan mineral, vitamin dan unsur kelumit.
14. Gunakan emulsi lemak 10 atau 20%
Prosedur NPT SENTRAL
1. Gunakan Osmolaritas cairan diatas 900 mosm/L, konsentrasi
dekstrose15-25%.
2. Pasang kateter pekutan atau melalui vena seksi.Gunakan kateter silastik
yang paling kecil, pada BBLSR yaitu No. 1, 9 F sedangkan untuk bayi
yang lebih besar digunakan No. 2, 7 F.
3. Hindari penggunaan kateter double lumen yang lebih besar, karena
berhubungan dengan sindroma Vena Cava Superior dan erosi dinding
pembuluh darah.
4. Kateter dapat dimasukka melalui V. Antekubiti, V. Saphena, V. Jugularis
interna dan eksterna, V. Subkalvia atau yang lebih jarang melalui V.
Umbikalis atau fermoralis. Kateter harus diarahkan sedemikian rupa
sehingga ujungnya terletak pada sambungan antara atrium kanan dan V.
Cava superior/inferior.
PEMBERIAN CAIRAN PARENTERAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO-RSIA-AG/PROGNAS/22/II/2018 00 2/2

RSIA ANUGRAH
5. Hindari penggunaan keteter arteri umbikalis untuk infus NPT pada
BBLSR, karena hal ini menimbulkan kerugian berupa insiden trombosis
tinggi tidak dapat digunakan untuk memperoleh sampel darah
6. Tidak diberikan nutrisi enteral selama terpasang kateter arteri umbilikal.
7. Berikan cairan dengan infusion pump melalui penghubung Y atau T,
PROSEDUR
sama dengan pemberian perifer.
8. Semua cairan disiapkan di bagian farmasi.
9. Tambahkan heparin dengan konsentrasi 0,5 u/ml cairan
10. Tuliskan prognosa asuhan berkaitan dengan hasil asuhan yang telah
dilakukan .
1. IGD
UNIT TERKAIT 2. Perinatologi
3. Ruang VK

Anda mungkin juga menyukai