Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MANAJEMEN K3

PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN K3

Dosen Pembimbing
Demes Nurmayanti, ST, M.Kes

Penyusun :
Kelompok A Sub 4
1) Dyan Asrie Septiani P27833116022
2) Atiyatus Eka Putri P27833116023
3) Sazkia Nuhaa Sabrina P27833116026

PRODI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA TA
2017/2018
PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA DI BENGKEL METRO MOTOR

A. KOMITMEN DAN KEBIJAKAN


Untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan seluruh komunitas yang
berhubungan dengan seluruh kegiatan perusahaan, selaku manajer utama selalu
mengadakan pengendalian setiap resiko mutu, keselamatan dan kesehatan kerja dan
lingkungan sehingga akan dihasilkan proses kerja dan produk yang berkualitas, dan
aman serta baik terhadap lingkungan. Untuk mencapai komitmen tersebut maka
perusahaaan menetapkan:
1) Mematuhi semua ketentuan peraturan dan persyaratan lain yang relevan, terkait
dengan masalah mutu, keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan.
2) Berusaha mengendalikan resiko mutu, keselamatan dan kesehatan kerja serta
lingkungan yang dapat menyebabkan kecelakaan dan penyakit kerja serta
pencemaran lingkungan maupun penurunan kepuasan pelanggan.
3) Berusaha mengendalikan aspek penting mutu, keselamatan dan kesehatan kerja
serta lingkungan terutama penggunaan sumber daya manusia, sumber daya
alam, pengelolaan kualitas udara dan penanganan limbah termasuk aspek
lainnya yang berdampak negatif terhadap mutu, keselamatan dan kesehatan
kerja serta lingkungan.
4) Menjamin seluruh karyawan dan pihak terkait lainnya kompeten dengan cara
memberikan pelatihan yang memadai sesuai dengan tugas-tugasnya.
Menjadikan kerangka ini sebagai acuan dalam penetapan tujuan dan sasaran
mutu, keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan.
5) Berusaha agar kebijakan ini dikomunikasikan dan dapat dipahami oleh seluruh
karyawan, pihak pemasok dan sub-sub yang terkait.
6) Menjamin peningkatan berkesinambungan terhadap penerapan Sistem
Manajemen mutu, keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan.
7) Menjamin agar kegiatan ini tersedia bagi publik yang memerlukannya.
Kebijakan tersebut tentunya disesuaikan dengan sifat, skala dan dampak dari
kegiatan dan produk perusahaan yang dihasilkan.Kebijakan K3 ditinjau ulang secara
berkala satu tahun sekali atau bila terjadi perubahan internal dan eksternal yang
mempunyai dampak terhadap K3 secara berarti.
B. PERENCANAAN K3
1. Rencana Strategi K3
a. Identifikasi bahaya
No. Jenis Bahaya Resiko Konsekuensi
1. Faktor Fisik:
Kebisingan Telinga (Indra Tuli, Pusing
Pendengaran) dan
Psikologi
Silau Mata (Indra Kurangnya
Penglihatan) penglihatan
Suhu panas Biang keringat, Kelelahan, Panu
Dehidrasi, Kulit
2. Faktor Biologis:
Bakteri Infeksi Penyakit-penyakit
Virus Infeksi yang diderita para
Jamur Infeksi pekerja, seperti
kanker karena
kontak dengan
bahan kimia terus
menerus seperti
oli, cat dan Pilek,
Alergi, Infeksi,
Panu.
3. Faktor Ergonomi:
Jongkok terlalu lama Musculoskeletal Lumbago pain,
pada saat menservice. Pegal, Bungkuk,
Kesemutan,
Ketidaknyamanan
4. Faktor Psikososial:
Jam kerja yang lama/ Stress Mialgia, loss
istirahat kurang. concentration.
Pelanggan yang sedikit Stress Pusing, Jengah,
Bosan
Kurang baiknya Pasien stress, keluar Lemah, palpitasi,
komunikasi antara keringat dingin pingsan.
pemerbaiki dengan
pelanggan
5. Alat Perlindungan Diri Pada Saat Memperbaiki Motor:
Tidak memakai kaca Kecelakaan pada mata Membuat mata
mata pada saat bekerja menjadi sakit
Tidak memakai Kecelakaan pada Membuat fungsi
pelindung pendengaran telinga indra pendengaran
berkurang.
6. Kecelakaan Service:
Salah pasang mesin Kerusakan Mesin jadi rusak
pada motor dan mungkin
terjadi ledakan
yang kecil.

b. Pengendalian bahaya

No. Jenis Pengendalian Cara Mengendalikan Bahaya


1. Pengguna APD di bengkel Dalam mencegah/mengendalikan kecelakaan
motor kerja, para pekerja tidak mempunyai
program/prosedur apapun, pekerja hanya
mencegah terjadinya kecelakaan kerja dengan
bersikap hati-hati pada setiap aktivitas yang akan
dilakukan, juga dengan penggunaan APD yang
harus digunakan oleh pekerja, seperti:
a. Pelindung mata/kaca mata pengaman
(spectacles/goggles)
b. Pelindung pendengaran (ear plug)
c. Pakaian pelindung
2. Pengendalian teknik Menghilangkan bahaya yang ada/kemungkinan
bahaya mengenai pekerja, seperti menggunakan
alat yang lebih aman dan APD yang sesuai
dengan potensi bahaya karena pekerjaanya, serta
memisahkan jenis kegiatan yang dilakukan di
bengkel, seperti modifikasi dan servis motor
3. Pengendalian Administratif Bisa dilakukan dengan membatasi waktu kontak
antara pekerja dengan bahaya, seperti memberikan
jarak yang cukup antara pengerjaan servis dan
pengelasan, pemberian istirahat yang cukup,
meningkatkan kebersihan dan keselamatan
pekerja.

2. Informasi K3
a. Tujuan
- Meningkatkan efektifitas perlindungan K3 yang terencana, terstruktur,
terukur, dan terintegrasi
- Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen dan pekerja
- Menciptakan tempaata kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk
meningkatkan produktivitas karyawan
b. Peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain
Hasil temuan atau identifikasi bahaya yang dinilai telah dibandingkan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan pihak bengkel
menjamin bahwa peraturan perundang-undangan maupun persyaratan lain yang
digunakan dapat dengan mudah diidentifikasi.
Pihak Bengkel menginformasikan dan mengomunikasikan kepada
seluruh pihak yang berhubungan dengan penerapan K3 mengenai peraturan
perundangan-undangan dan persyaratan lain yang digunakan oleh Bengkel
dalam menerapkan K3 di lingkungan Bengkel.
3. Target (sasaran) dan Program-program K3
Sasaran Program Wewenang
Mencegah dan MerencanakanSistem Manajemen HRD
mengurangi Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
terjadinya Penerapannnya serta melakukan
kecelakaan kerja identifikasi bahaya dan rencana

yang dapat pengendalian terhadapnya


menghilangkan
waktu kerja tenaga
kerja
Membentuk Panitia Pembina Pimpinan Bengkel
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(P2K3) sesuai perundang-undangan
yang berlaku untuk mendukung
berjalannya penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Menyediakan sumber daya yang HRD
dibutuhkan sesuai identifikasi bahaya
dan perencanaan penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Meningkatkan dan Melaksanakan audit internal sistem P2K3
memelihara kinerja Manajemen K3 setiap 1 tahun sekali
K3 bengkel
Meningkatkan Melaksanakan pendidikan dan HRD dan Ahli K3
pengetahuan pelatihan K3 sesuai dengan Umum
tenaga kerja kebutuhan, keahlian tenaga kerja
mengenai K3 di secara rutin.
tempat kerja
Meningkatkan Ikut serta dalam program BPJS HRD dan Ahli K3
derajat kesehatan Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan Umum
kerja pada pekerja Pemerintah

4. Pendokumentasian Sistem Manajemen K3


Terdapat laporan yang berisi pendokumentasian atau perekaman setiap kegiatan
manajemen K3 di bengkel.

C. Pendokumentasian Sistem Manajemen K3


1. Pengurus Organisasi P2K3

Ketua
Atiyatus Eka Putri

Wakil
Sazkia Nuhaa Sabrina

Sekretaris Anggota
Dyan Astrie Septiani Bunny
2. Peran dan Wewenang P2K3

Peran Wewenang

1. Memimpin semua rapat pleno P2K3 ataupun menunjuk anggota untuk


memimpin rapat pleno.
2. Menentukan langkah dan kebijakan demi tercapainya pelaksanaan
program-program P2K3.
3. Mempertanggung-jawabkan pelaksanaan K3 di Bengkel ke
Ketua Disnakertrans Kabupaten/Kota setempat melalui Pimpinan Bengkel.
4. Mempertanggung-jawabkan program-program P2K3 dan
pelaksanaannya kepada Pimpinan.
5. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaannya program-program K3
di Bengkel.

1. Melaksanakan tugas-tugas ketua dalam hal ketua berhalangan dan


Wakil
membantu pelaksanaan tugas ketua sehari-hari.
Ketua

1. Membuat undangan rapat dan notulen.


2. Mengelola administrasi surat-surat P2K3.
3. Mencatat data-data yang berhubungan dengan K3.
4. Memberikan bantuan/saran-saran yang diperlukan oleh seksi-seksi
Sekretaris demi suksesnya program-program K3.
5. Membuat laporan ke Disnakertrans setempat maupun instansi lain
yang bersangkutan dengan kondisi dan tindakan bahaya di tempat
kerja.
Peran Wewenang

1. Melaksanakan program-program yang telah ditetapkan sesuai dengan


seksi masing-masing.
Anggota
2. Melaporkan kepada Ketua atas kegiatan yang telah dilaksanakan.

3. Program Kerja
a. Identifikasi Masalah K3
 Mengidentifikasi dan menginventarisasi sumber bahaya dan penyakit akibat
kerja disetiap Bagian/ Group dalam rangka perlindungan tenaga kerja.
 Inventarisasi masalah yang berkaitan dengan upaya mengendalikan dan
mencegah timbulnya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan upaya
peningkatan efisiensi dan produktifitas kerja.
 Masalah yang berkaitan dengan upaya untuk memenuhi peraturan perundangan.
 Masalah yang berkaitan dengan upaya untuk memberikan jaminan akan
keselamatan dan rasa aman terhadap masyarakat umum khususnya dilingkungan
tempat kerja.
b. Pendidikan dan Pelatihan
 Melakukan training Safety untuk karyawan disemua tingkatan dan sesuai dengan
kepentingan (didalam atau diluar perusahaan).
 Pendidikan dalam bentuk: memasang spanduk-spanduk K3, membuat film-film
tentang K3.,buletin,majalah tentang K3.
 Melakukan ceramah didalam atau diluar perusahaan dengan mengundang tenaga
ahli K3.
c. Menyediakan Prasarana Dan Sarana Yang Memadai Prasarana dan sarana yang
disediakan meliputi:
1) Organisasi/Unit yang bertanggung jawab di bidang K3
2) Prosedur operasi/kerja, informasi, dan pelaporan serta
pendokumentasian
 Prosedur operasi/kerja dibengkel
Sebelum pengerjaan :
1. Pengaturan parkir sepeda motor
2. Pemberian nomor urut
3. Memasang pelindung sepeda motor
4. Pendaftaran servis
5. Pengecekan awal (SP7) dan pemasangan SOP – Card
6. Persilahkan konsumen ke ruang tunggu
7. Koordinasi pekerjaan dengan teknisi
Saat pengerjaan :
1. Pemahaman surat perintah kerja
2. Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan
3. Proses pengerjaan
a) Pengecekan sistem injeksi
b) Penyetelan ECM (Engine Control Module) dan sensor PGM FI
c) Pengecekan saringan udara
d) Pengecekan oli mesin dan oli transmisi untuk tipe matik
e) Pembersihan busi
f) Penyetelan dan pelumasan rantai
g) Pengecekan dan penyetelan sistem pengereman
h) Pengecekan battery atau aki
i) Pengecekan lampu-lampu dan klakson
4. Bekerja sesuai dengan SOP
5. Pemeriksaan hasil akhir
6. Merapikan peralatan dan membersihkan sepeda motor

Setelah pengerjaan :
1. Pemeriksaan akhir seluruh pekerjaan
2. Melakukan final check (tekanan ban, RPM dan kekencangan motor)
3. Melepas pelindung sepeda motor
4. Tes fungsi dan laik jalan
5. Penjelasan hasil kerja dan penyerahan part bekas
6. Penyelesaian administrasi

Pada setiap jenis pekerjaan dan dibuat melalui analisa pekerjaan berwawasan K3 (Job
Safety Analysis) oleh personil yang kompeten.
1. Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran
Dalam melakukan konsultasi, motivasi dan kesadaran SMK3, pengusaha
dan/atau pengurus harus memberi pemahaman kepada tenaga kerja atau pekerja/buruh
tentang bahaya fisik, kimia, ergonomi, radiasi, biologi, dan psikologi yang mungkin
dapat menciderai dan melukai pada saat bekerja, serta pemahaman sumber bahaya
tersebut. untuk itu dibentuklah suatu divisi khusus yang nantinya menangani masalah
mengenai K3. Divisi tersebut diberi nama Tim K3 atau P2K3. TIM K3 yang bertugas
untuk penerapan Keselamatan dan melakukan konsultasi, motifasi dan kesadaran dalam
penerapan K3 bagi para tenaga kerja.
2. Dokumentasi
Sistem dokumentasi dalam Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja meliputi antara lain :

Tingkat Dokumen Jenis Dokumen


Dokumen Tingkat I Panduan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja termasuk di dalamnya ialah Kebijakan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Sasaran dan
Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Dokumen Tingkat II Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Dokumen Tingkat III Instruksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Dokumen Tingkat IV Form, Laporan, Catatan dan Rekaman K3.
Dokumen Tingkat V Pengumuman, Surat Menyurat dan Sejenisnya.
Dokumen Tingkat VI Peraturan Perundang-Undangan dan Persyaratan K3
Lainnya dari Pemerintah dan Lembaga Standarisasi
Penerapan K3.
Dokumen Tingkat VII Perizinan-perizinan resmi K3 (Izin Penggunaan Mesin,
Alat, Bahan, Operator, Kalibrasi, dsj).
Dokumen Tingkat VIII Hasil Pengujian dan Pengukuran K3 dari Pihak Luar.
Dokumen Tingkat IX Dokumen Internal (Denah, Proses, Daftar Mesin/Alat,
Daftar Bahan B3) berkaitan dengan penerapan K3).
Dokumen Tingkat X Kontrak Kerja dan Kerjasama terkait K3.

Dokumen Tingkat XI Laporan Kontraktor dan Pihak Ke-III Lainnya .


Dokumen Tingkat XII Hasil Audit/Pemeriksaan dari Pihak Luar.

3. Prosedur pelaporan
1. Internal, yang harus ditetapkan untuk menangani:
a) Laporan terjadinya insiden
b) Laporan ketidaksesuaian
c) Laporan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja
d) Laporan identifikasi sumber bahaya.
2. Eksternal, yang harus ditetapkan untuk menangani:
a) Laporan yang dipersyaratkan peraturan perundang- undangan
b) Laporan kepada pemegang saham atau pihak lain yang terkait.
Laporan harus disampaikan kepada pihak manajemen dan/atau pemerintah.

D. Pemantauan Dan Evaluasi


1. Pemantauan Kesehatan
a. Bengkel Arta Sanjaya Motor dalam pemantauan kesehatan belum memiliki
ruangan khusus unit kesehatan, sehingga di bengkel Arta Sanjaya Motor tidak ada
petugas medis maupun dokter yang berjaga. Jika terdapat kecelakaan makan akan
dirujuk ke layanan kesehatan yang ada disekitar bengkel tersebut.
b. Bengkel Arta Sanjaya Motor memiliki asuransi untuk pekerja sehingga pelayanan
kesehatan tidak ditanggung oleh pekerja.
c. Tidak ada dokumentasi khusus dalam pemantauan pelayanan kesehatan bagi
pekerja.

2. Pemantauan Kinerja
a. Belum ada evaluasi dan update laporan kegiatan pengukuran dan pemantauan
kinerja K3.
3. Evaluasi Kebijakan K3
a. Tidak ada dokumen evaluasi kebijakan K3 secara tertulis.
b. Tidak konsisten dalam evaluasi legal, serta tidak mematuhi hukum dan
persyaratan secara berkala.
E. Ulang Manajemen
Tinjauan Manajemen focus terhadap keseluruhan kinerja Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Kecukupan pemenuhan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja terhadap kebijakan K3 Bengkel.
2. Kesesuaian Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap
operasional dan aktivitas Bengkel
3. Keefektifan penyelesaian tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta hasil-
hasil yang diinginkan.

Pihak bengkel seharusnya melakukan evaluasi terhadap kebijakan K3 sehingga


pada saat ditemukan ketidaksesuaian terhadap persyaratan Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja akan segera dilakukan tindakan perbaikan.
Tinjauan Manajemen dipimpin oleh Pimpinan Bengkel dan Panitia Pembina
Keselamatan Kerja melaporkan hasil-hasil penerapan K3 Bengkel dan dilaksanakan secara
berkala, secara umum minimal 1 tahun sekali setelah dilaksanakannya audit internal tahunan
untuk meninjau penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bengkel.
Hal-hal yang dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan Tinjauan Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja antara lain :
1. Laporan keadaan darurat.
2. Suvey kepuasan tenaga kerja terhadap pnerapan K3 di tempat kerja.
3. Hasil dan rekomendasi pemantauan dan pengukuran kinerja K3 di tempat kerja.
4. Informasi perubahan peraturan perundang-undangan dan peraturan lain yang berkaitan
dengan penerapan K3 di tempat kerja.

Seluruh hasil tinjauan manajemen didokumentasikan oleh Sekretaris P2K3 untuk


ditindaklanjuti sebagai perbaikan berkelanjutan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Bengkel.
F. Rencana Anggaran Biaya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3)
Tabel Rencana Anggaran Biaya SMK3
Bengkel METRO Motor
Tahun 2018
HARGA TOTAL
NO. URAIAN SATUAN VOLUME
SATUAN HARGA
1. Penyiapan RK3K
a. Intruksi kerja, ijin Set 3 500.000 1.500.000
kerja
b. Pembuatan kartu Lbr 10
5.000 50.000
identitas
2. Sosialisasi dan promosi K3
a. Keselamatan Org 10 - -
radiasi K3
b. Pengarahan K3
Pertemuan
Org 10 20.000 200.000
keselamatan
(toolbox meeting)
c. Pelatihan K3 2 3.000.000 6.000.000
Org
Simulasi K3 10 50.000 500.000
Spanduk / banner 1 350.000 350.000
Lbr
Poster 1 170.000 170.000
Papan informasi Buah 1 1.250.000 1.250.000
K3
3. Alat Pelindung diri
a. Topi pelindung Buah 10 25.000 250.000
b. Pelindung mata Psg 10 15.000 150.000
c. Masker full face Buah 10 127.000 1.270.000
4. Personil K3
a. Ahli K3 umum 1 5.250.000 5.250.000
Org
b. Anggota P2K3 4 3.750.000 15.000.000
5. Asuransi dan perijinan
a. Teknisi / karyawan 10 100.000 1.000.000
Org
b. Personil K3 3 150.000 450.000
c. Perolehan Buah 2 2.250.000 4.500.000
sertifikat ijin
telaksananya
SMK3
HARGA TOTAL
NO. URAIAN SATUAN VOLUME
SATUAN HARGA
6. Rambu-rambu K3
a. Berupa papan 2 100.000 200.000
Buah
b. Berupa bendera 1 77.000 77.000
Total Biaya SMK3 38.167.000

Anda mungkin juga menyukai