| ||
Chapter 63-64
Diterjemahkan oleh Makyou-kun
Chapter 63
Sudah Pernah Bertemu Keduanya Di sana.
「Hah, hah……!」
Seorang gadis kecil beralari. Gadis kecil yang kira-kira hanya
berumur sekitar 14 atau 15 tahun. Gadis kecil itu bernafas dengan
terengah-engah dan sepertinya terlihat seang kesakitan tetapi dia tetap
berlari.
Itu seolah dia terlihat berlari dari sesuatu.
Di dekatnya, terdapat lautan api. Jalan yang seperti labirin di tutupi
oleh lautan api.
Akan tetapi, gadis kecil itu tetap berlari dari sosok yang bahkan lebih
mengerikan dari lautan api yang ada di sekelilingnya.
Dia di banjiri dengan air mata. Itu adalah air mata yang entah dari
rasa sakit ataupun air mata yang keluar karena bahagia dan bersyukur.
「っ, Otou-sama……」
(TL : “Ayah”)
Apa yang dia ingat kembali di dalam ingatannya adalah, sosok dari
Mazoku yang memiliki empat lengan yang menghabisi ayahnya.
「Otou-sama……!」
Itu adalah air mata kesedihan dari kehilangan ayahnya yang baik dan
hebat.
「Fufufufu, tidak ada gunanya meskipun kau lari, gadis kecil. Kau
takkan bisa kabur dariku, kau tahu?」
Sementara suara tersebut yang bisa di dengar sebagai suara yang
lembut, pemilik dari suara tersebut memiliki empat lengan dan
merupakan seorang pria….. Tidak, Mazoku yang membunuh ayah si
gadis kecil sedang berada tepat di hadapannya.
「っ……!」
Dengan terburu-buru karena mendengar suara yang mendekatinya
dari belakang, gadis kecil itu keluar dari lautan api, membuka semacam
pintu. Dan menutupnya mencoba untuk bersembunyi.
Dia tidak berfikir kalau dia bakal bisa kabur dari sang Mazoku
dengan melakukan itu. Akan tetapi, bagi gadis kecil itu yang saat ini
berada dalam situasi yang sangat ekstrim, dia tidak punya waktu untuk
memikirkannya.
Nampaknya masih belum terkubur oleh api, ruangan yang tempat di
mana dia kabur untuk bersembunyi sangat gelap gulita. Meskipun di
dalam sana sangat gelap gulita, tapi itu tidak cukup untuk mengatakan
kalau itu adalah di dalam sebuah ruangan.
*DON!!* (Sfx : BAM!!)
「Kyaah!!」
Pintu yang di tekannya menggunakan punggungnya meledak, dan
gadis kecil itu terhempas oleh ledakan tersebut.
「Aguh!」
Menabrak “sesuatu” yang berada di tengah ruangan, gadis kecil itu
megeluarkan suara kesakitan.
Dan kemudian, di sisi lain dari pintu yang meledak, di sanalah berdiri
sosok dari Mazoku dengan lautan api di belakangnya.
「Biar aku katakan sekali lagi, namaku adalah 『Deilameth』.
Menerima nama julukan 『Si Tinju Angin』, aku adalah seorang
Count Class Mazoku.」
Dia adalah seorang Mazoku yang memperkenalkan dirinya seperti
lelaki sejati, tetapi dari mata miliknya, rasa hormat ataupun
semacamnya tidak bisa di rasakan.
Itu hal yang alami. Karena, bertepatan dengan kenyataan kalau, bagi
manusia, Mazoku adalah musuh alami mereka dan merupakan subjek
yang harus di musnahkan, dan bagi Mazoku, manusia adalah makhluk
rendahan dan merupakan subjek yang harus di musnahkan.
Dia mengekspresikan kalimat hormatnya kepada sang gadis kecil,
tetapi, bagi Deilameth, gadis kecil ini keberadaan yang tidak lebih dari
sekedar serangga.
「Baiklah kalau begitu, meskipun ini sangat di sayangkan, aku harus
menculikmu gadis kecil. Tolong, jangan melakukan perlawanan yang
tidak berguna, menurutlah dan ikut denganku ke sisi master-ku…..」
「Lalu kenapa! Kenapa kau harus membunuh ayah! Bukankah tidak
masalah hanya tinggal menculikku saja langsung!?」
Menyela sang Mazoku, perkataan Deilameth, sang gadis kecil
meneriakkan hal tersebut.
Ketika dia melakukannya, ekspresi wajah Deilameth berubah
menjadi marah.
「Dasar kau, manusia rendahan…..! Beraninya kau menyela
perkataanku!!」
Nada yang sebelumnya sangat lembut berubah menjadi liar, dan
Deilameth mengepalkan tinju dari keempat lengannya dengan kuat.
「Aku sudah tidak bisa menahan ini lagi. Baiklah kalau begitu, jika
aku menghancurkan anggota tubuhmu, aku takkan mendengar mulutmu
itu, benar ‘kan!?」
Keempat lengan yang seperti balok kayu itu terrangkat di atas
kepalanya, menargetkan sang gadis kecil.
(Siapapun…… Tolong…..!)
Menjawab “keinginan harapan yang sangat mirip dengan doa itu”,
sebuah “pedang” yang menjadi dinding di belakang sang gadis kecil
bergerak bersamaan dengan itu.
「Ap-Apa yang terjadi!?」
「……Eh?」
Melampaui intensitas cahaya dari api, kilatan cahaya yang bisa di
salah kenali dengan cahaya matahari itu dengan lembut menyelimuti
sang gadis kecil.
Sembari merasakan perasaan aman yang sangat mirip ketika di peluk
oleh lengan ibu, di berbalik ke arahnya, menuju cahaya.
Dan di sanalah sosoknya,
「Fuhahahaha!! Akulah yang memanipuasi kobaran api hitam, yang
membawa ribuan pedang! ……Akulah sang 『Darkness
Executioner』. Wahai jiwa yang jahat, terbakarlah oleh pedang
keyakinanku dan musnahlah!」
Sosok dari pemuda yang memakai jubah panjang berwarna hitam
legam mengangkat pedang cahaya ke atas.
Chapter 64
Pahlawan Sebelumnya dan Suara Hujan