Anda di halaman 1dari 3

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Pantai Ngebum merupakan pantai yang berlokasi di Desa Mororejo, Kecamatan


Kaliwungu, Kabupaten Kendal. Pantai Ngebum berbatasan dengan Laut Jawa di Utara,
Kabupaten temanggung di Selatan, sera Kabupaten Batang di Barat. Pantai Ngebum
merupakan pantai wisata yang terletak dekat dengan Pabrik Kayu Lapis dan dermaga
Kota Kendal.
2. Pantai Ngebum termasuk dalam kategori vegetasi pantai non-Mangroove. Pada
umumnya di sisi pantai banyak ditemukan substrat yang didominasi oleh pasir. Jenis
vegetasi pantai non mangrove umumnya terdiri dari : tapak kambing, rumput angin,
santigi, ketapang, cemara laut dan kelapa. Tanaman-tanaman ini tumbuh sekiatr ±8
meter dari tepi pantai. Salah satu tanaman yang mendominasi yaitu tanaman cemara
laut.
3. Dari segi ekosistem lain, Pantai Ngebum di Desa Mororejo memiliki banyak mangrove
di area tambaknya. Desa Mororejo hanya mempunyai dua jenis mangrove tanaman
bakau yaitu Rhizopora sp. dan Avicennia sp.
4. Pantai Kaliwungu atau yang sering disebut Pantai Ngebum memiliki pasir yang
berwarna hitam. Hal ini dikarenakan pasir mengandung mineral dengan dominasi unsur
besi. Semakin gelap warna dari pasir, menunjukkan konsentrasi unsur Fe yang makin
tinggi. Pantai Ngebum memiliki kemiringan lereng sebesar 20%, sehingga Pantai
Ngebum termasuk dalam klasifikasi pantai sangat miring
5. Dari hasil pengamatan selama berada di Pantai Ngebum, masyarakat sekitar mayoritas
bekerja sebagai petambak ikan bandeng, terutama untuk pembibitan ikan bandeng.
Selebihnya masyarakat bekerja sebagai pedagang makanan di sekitar pantai, mengingat
Pantai Ngebum merupakan pantai wisata.
6. Potensi pengembangan pantai dari segi studi kelayakan, penilaian terhadap faktor
fasilitas dikarenakan ketersediaan fasilitas umum yang kurang memadai dan kurang
dapat digunakan. Dari segi perekonoman diperlukan pendongkrak sektor pariwisata
yang lebih besar untuk lebih meningkatkan lagi pendapatan warga sekitar. Dari segi
sarana dan prasarana sudah cukup baik, namun untuk jaringan jalan terdapat kerusakan
di eberapa titik dan pengelolaan sampah masih buruk sehingga dibutuhkan pengelolaan
lebih lanjut sehingga potensi pantai meningkat.
6.2 Saran

Diharapkan untuk survey yang akan datang dapat dikaji lebih lanjut mengenai kawasan
pesisir yang ada di Kecamatan Kaliwungu terutama saat kondisi pasang dan surut sehingga
kondisi pantai dapat dibedakan. DIharapkan terdapat kajian lanjutan mengenai kondisi pantai
serta kondisi biota lainnya yang ada di sekita pantai.
DAFTAR PUSTAKA

Bird, W. C. F. 1984. “An Introduction to Coastal Geomorhology”. Third Edition.

Dahuri Rokhmin, dkk. 2004. Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Laut. Jakarta : PT. Pradnya
Paramita

Gem, C. 1996. Kamus Saku Biologi. Erlangga. Jakarta

Noor, R.Y., M. Khazali, dan I.N.N Suryadiputra. 1999. Panduan pengenalan mangrove di
Indonesia. PKA/WI-IP, Bogor

Nybakken, J. W., 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. PT. Gramedia. Jakarta

Sandy, I. M. 1996. “Pantai dan Wilayah Pesisir. Dalam seminar sehari penerapan teknologi
penginderaan Jauh dan Sistem nformasi Geogradis dalam perencanan dan
pengelolaan sumber daya kelautan dan pesisir”, Jurusan Geografi FMIPA Universitas
Indonesia, Jakarta.

Triatmodjo, Bambang, 1999, Teknik Pantai, Beta offset, Yogyakarta.

Tumengkol, Selvie. 2013. Potensi Dan Permasalahan Pembangunan Wilayah Pesisir Dan
Lautan ( Suatu Kaiian Terhadap Sosiologi Pembangunan Wilayah Pesisir). Universitas
Sam Ratulangi: Manado.

Yanti, Fefi Tri., Suryanto, Agung., dan Purwanti, Frida. 2015. PEMAHAMAN MASYARAKAT
TENTANG POTENSI EKOSISTEM PESISIR UNTUK OBYEK WISATA DI DESA
MOROREJO KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL. DIPONEGORO
JOURNAL OF MAQUARES. Volume 4, Nomor 2, Hlm. 1-8.

Anda mungkin juga menyukai