Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan pada
masyarakat dengan penekanan kelompok resiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat
kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan
rehabilitasi dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan
keperawatan(CHN,1977). Di Indonesia dikenal dengan sebutan perawatan kesehatan
masyakat yang dimulai sejak permulaan konsep puskesmas, diperkenalkan sebagai institusi
pelayanan kesehatan profesional terdepan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat secara komprehensif.
Asuhan keperawatan komunitas dilakukan dengan pendekatan proses keperawatan.
Penerapan dari proses keperawatan bervariasi pada setiap situasi, tetapi prosesnya memiliki
kesamaan. Elemennya menggunakan metoda pendekatan proses keperawatan. Proses
keperawatan adalah suatu kerangka operasional dalam pelaksanaan askep yang berupa
rangkaian kegiatan secara sistematis sehingga masyarakat mampu secara mandiri dalam
menghadapi masalah kesehatan.
Dalam melaksanakan keperawatan kesehatan masyarakat seorang perawat kesehatan
komunitas harus mampu memberi perhatian terhadap elemen-elemen tersebut akan tampak
pada rangkaian kegiatan dalam proses keperawatan yang berjalan berkesinambungan secara
dinamis dalam suatu siklus melalui tahap pengkajian, analisis data, diagnosa keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa Definisi keperawatan kesehatan komunitas?
1.2.2 Bagaimana Paradigma Keperawatan Komunitas?
1.2.3 Apa Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas?
1.2.4 Apa Sasaran Keperawatan Kesehatan Komunitas?
1.2.5 Bagaimana Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas?
1.2.6 Bagaimana Falsafah Keperawatan Komunitas?
1.2.7 Bagaimana Filosofi Keperawatan Komunitas?
1.2.8 Apa Asumsi Keperawatan Kesehatan Komunitas?
1.2.9 Apa Karakteristik Keperawatan Komunitas?
1.2.10 Bagaimana Prinsip Pemberian Pelayanan Keperawatan Kesehatan Komunitas?

1
1.2.11 Bagaimana Tanggung Jawab Perawat Kesehatan Komunitas?
1.2.12 Bagaimana Peran Perawat Komunitas?
1.2.13 Bagaimana Tatanan Praktik dalam Keperawatan Kesehatan Komunitas?
1.2.14 Bagaimana Model Keperawatan Komunitas?
1.2.15 Bagaimana Aplikasi Model Neuman Pada Komunitas?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk Mengetahui Definisi Kesehatan Komunitas.
1.3.2 Untuk Mengetahui Bagaimana Paradigma Keperawatan Komunitas.
1.3.3 Untuk Mengetahui Tujuan Keperawatan Komunitas.
1.3.4 Untuk Mengetahu Sasaran Keperawatan Kesehatan Komunitas.
1.3.5 Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas.
1.3.6 Untuk Mengetahui Falsafah Keperawatan Komunitas.
1.3.7 Untuk Mengetahui Filosofi Keperawatan Komunitas.
1.3.8 Untuk Mengetahui Asumsi Keperawatan Kesehatan Komunitas.
1.3.9 Untuk Mengetahui Karakteristik Keperawatan Komunitas
1.3.10 Untuk Mengetahui Prinsip Pemberian Pelayanan Keperawatan Kesehatan Komunitas
1.3.11 Untuk Mengetahui Tanggung Jawab Perawat Kesehatan Komunitas
1.3.12 Untuk Mengetahui Peran Perawat Komunitas
1.3.13 Untuk Mengetahui Tatanan Praktik dalam Keperawatan Kesehatan Komunitas
1.3.14 Untuk Mengetahui Model Keperawatan Komunitas
1.3.15 Untuk Mengetahui Aplikasi Model Neuman Pada Komunitas

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Keperawatan kesehatan komunitas terdiri dari tiga kata yaitu keperawatan, kesehatan,
dan komunitas dimana setiap kata memiliki arti yang cukup luas. Azrul Anwar (2000)
mendefinisikan ketiga kata tersebut sebagai berikut:
1. Keperawatan adalah ilmu yang mempelajari penyimpangan atau tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia yang dapat mempengaruhi perubahan, penyimpangan atau
tidak berfungsinya secara optimal setiap unit yang terdapat dalam sistem hayati
manusia, baik secara individu, keluarga, ataupun masyarakat dan ekosistem.
2. Kesehatan adalah ilmu yang mempelajari masalah kesehatan manusia mulai dari
tingkat individu sampai tingkat ekosistem serta perbaikan fungsi setiap unit dalam
sistem hayati tubuh manusia mulai dari tingkat sub sampai dengan tingkat sistem
tubuh.
3. Komunitas adalah sekelompok manusia yang saling berhubungan lebih sering
dibandingkan dengan manusia lain yang berada diluarnya serta saling ketergantungan
untuk memenuhi keperluan barang dan jasa yang penting untuk menunjang kehidupan
sehari-hari.
4. Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi, dalam
upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pelayanan keperawatan(Spradley, 1985;Logan dan Dawkin,1987).

Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perawatan kesehatan


komunitas adalah suatu bidang dalam ilmu keperawatan yang merupakan keterpaduan antara
keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat, serta
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan dengan tampa
mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif, secara menyeluruh dan terpadu ditujukan
kesatuan yang utuh melalui proses keperawatan untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan
manusia secara optimal.

3
2.2 Paradigma Keperawatan Komunitas
Paradigma keperawatan komunitas adalah terdiri dari empat komponen pokok, yaitu
manusia, keperawatam, kesehatan dan lingkungan. Sebagai sasaran praktik keperawatan klien
dapat dibedakan menjadi individu, keluarga dan masyarakat.
1. Individu sebagai klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, sosial, dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien, pada
dasarnya memenuhi kebutuhan biologi, sicial, psikologi dan spiritual karena adanya
kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurangnya kemauan menuju
kemandirian pasien/klien.
2. Keluarga sebagai klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus
menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara
bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.
Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia yaitu,
kebutuhan fisiologi, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan
aktualisasi diri.
Beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah satu fokus pelayanan
keperawatan yaitu:
a. Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang
menyangkut kehidupan masyarakat.
b. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, memperbaiki,
ataupun mengabaikan masalah kesehatan didalam kelompoknya sendiri.
c. Masalah kesehatan di dalam keluarga saling berkaitan. Penyakit yang diderita salah
anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga tersebut.
3. Masyarakat sebagai klien
Masyarakat memiliki ciri-ciri adanya interaksi antar warga, diatur oleh adat
istiadat, norma, huku dan peraturan yang khas dan memiliki identitas yang kuat mengikat
semua warga. Kesehatan dalam keperawatan kesehatan komunitas didefinisikan sebagai
kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif. Kesehatan adalah proses
yang berlangsung mengarah kepada kreatifitas, kontruktif, dan produktif, Menurut
hendrik L.Blum ada empat faktor yang mempengaruhi kesehatan, yaitu lingkungan,
prilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Lingkungan terdiri dari lingkungan fisik dan
lingkungan sosial. Lingkungan fisik yaitu lingkungan yang berkaitan dengan fisik seperti

4
air, udara, sampah, tanah, wabah diare dan penyakit kulit akibat kesulitan air bersih
Keturunan merupakan faktor yang telah ada pada diri manusia yang dibawa sejak lahir,
misalnya penyakit asma. Keempat faktor tersebut saling berkaitan dan saling menunjang
satu dengan yang lainnya dalam menentukan derajat kesehatan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
Keperawatan dalam keperawatan kesehatan komunitas dipandang sebagai bentuk
pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat kepada individu, keluarga, dan
kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan menggunakan proses keperawatan untuk
mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan
profesional sebagai bagian integaral pelayanan kesehatan dalam bentuk pelayanan
biologi, psikologi, sosial dan spiritual secara komprehensif yang ditujukan kepada
individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup
manusia.
Lingkungan dalam paradigma keperawatan berfokus pada lingkungan masyarakat,
dimana lingkungan dapat mempengaruhi status kesehatan manusia. Lingkungan disini
meliputi lingkungan fisik, psikologis, sosial dan budaya dan lingkungan spiritual.

2.3 Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas


Keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan yang dilakukan
sebagai upaya dalam pencegahan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui
pelayanan keperawatan langsung (direction) terhadap individu, keluarga dan kelompok
didalam konteks komunitas serta perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat
dan mempertimbangkan masalah atau isu kesehatan masyarakat yang dapat mempengaruhi
individu keluarga serta masyarakat.
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara menyeluruh dan
memelihara kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal secara mandiri.
2. Tujuan Khusus
a. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.
b. Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk
melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah
keperawatan.

5
c. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan
asuhan keperawatan.
d. Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan pembinaan
dan asuhan keperawatan di rumah, di panti dan di masyarakat.
e. Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan
asuhan keperawatan dirumah.
f. Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi yang
memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di rumah dan di Puskesmas.
g. Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan social untuk menuju
keadaan sehat optimal.

2.4 Sasaran Keperawatan Kesehatan Komunitas


Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk individu,
keluarga, dan kelompok yang berisiko tinggi seperti keluara penduduk di daerah kumuh,
daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita dan
ibu hamil.
Menurut Anderson(1988) sasaran keperawatan komunitas terdiri dari tiga tingkatan
yaitu:
1. Tingkat Individu
Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang mempunyai masalah
kesehatan tertentu misalnya TBC, ibu hamil dll yang dijumpai di poliklinik,
puskesma dengan sasaran dan pusat perhatian pada masalah kesehatan dan
pemecahan masalah kesehatan individu.
2. Tingkat Keluarga
Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga mempunyai
masalah kesehatan dirawat sebagai bagian dari keluarga dengan mengukur sejauh
mana terpenuhinya tugas kesehatan keluarga yaitu mengenal masalah kesehatan,
mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan, memberikan perawatan
kepada anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang sehat dan memanfaatkan
sumber daya dalam masyarakat untuk meningkatkan kesehatan keluarga. Prioritas
pelayanan perawatan kesehatan masyarakat difokuskan pada keluarga yaitu:
a. Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan yaitu keluarga dengan ibu
hamil yang belum ANC, ibu nifas yang persalinannya ditolong oleh dukun dan
neonatusnya, balita tertentu, penyakit kronis menular yang tidak bisa diintervensi

6
oleh program, penyakit endemis, penyakit kronis tidak menular atau keluarga
dengan kekacauan tertentu (mental dan fisik).
b. Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil yang memiliki
masalah gizi, seperti anemia gizi berat (HB kurang dari 8 gr%) ataupun Kurang
Energi Kronis (KEK), keluarga dengan ibu hamil resiko tinggi seperrti
perdarahan,infeksi, hipertensi, keluarga dengan balita dengan BGM, keluarga
dengan neonates BBLR, keluarga dengan usia lanjut jompo atau keluarga dengan
kasus percobaan bunuh diri.
c. Keluarga dengan tindak lanjut perawatan
3. Tingkat komunitas
Dilihat sebagai suatu kesatuan dalam komunitas sebagai klien.
a. Pembinaan kelompok khusus
b. Pembinaan desa atau masyarakat bermasalah

2.5 Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas


Keperawatan komunitas mencakup berbagai bentuk upaya pelayanan kesehatan baik
upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitative, maupun resosiatif. Upaya promotif
dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
dengan melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan, peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan
perorangan, pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga teratur, rekreasi dan pendidikan
seks.
Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan
terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan imunisasi,
pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas dan kunjunganrumah,
pemberian vitamin A, iodium ataupun pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan
menyusui.
Upaya kuratif bertujuan untuik mengobati anggota keluarga yang sakit atau masalah
kesehatan melalui kegiatan perawatan orang sakit di rumah, perawatan orang sakit sebagai
tindaklanjut dari Puskesmas atau rumah sakit, perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis,
perawatan buah dada ataupun perawatan tali pusat bayi baru lahir.
Upaya rehabilitative atau pemulihan terhadap pasien yang dirawat dirumah atau
kelompok - kelompok yang menderita penyakit tertentu seperti TBC, kusta, dan cacat fisik
lainnya melalui kegiatan latihan fisik pada penderita kusta patch, kegiatan fisioterapi pada
penderita stroke, batuk efektif pada penderita TBC, dl.

7
Upaya resosialitatif aadalah upaya untuk mnegembalikan penderita ke masyarakat
yang karena penyakitnya dikuculkan oleh masyarakat seperti , penderita AIDS, kusta dan
wanita tuna susila.

2.6 Falsafah
Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai – nilai yang menjadi pedoman untuk
mencapai suatu tujuan atau sebagai pandangan hidup. Falsafah keperawatan memandang
keperawatan sebagai pekerjaan yang luhur dan manusiawi.
Penerapan falsafah dalam keperawatan kesehatan komunitas yaitu :
a. Pelayanan kesehatan keperawatan komunitas masyarakat bagian integral dari upaya
kesehatan yang harus ada dan terjangkau serta dapat diterima oleh semua orang.
b. Upaya promotif dan preventif adalah upaya pokok tanpa mengabaikan upaya kuratif
dan rehabilitative.
c. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien berlangsung secara berkelanjutan.
d. Perawat sebagai provider dank lien sebagai konsumen pelayanan kesehatan, menjalin
suatu hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam
kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan.
e. Pengembangan ketenagaan keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan
berkesinambungan.
f. Individu dalam suatu masyarkat ikut bertanggung jawab atas kesehatannya. Ia harus
ikut mendorong, mendidik dan berpartisipasi secara aktif dalam pelayanan kesehatan
mereka sendiri.

2.7 Filosofi
Menurut Helvie (1991) keperawatan komunitas memiliki filosofi sebagai :
1. Kesehatan dan hidup produktif lebih lama adalah hak semua orang.
2. Semua penduduk mempunyai kebutuhan belajar kesehatan.
3. Beberapa klien tidak menegnal kebutuhan bel;ajarnya dapat membantu meningkatkan
kesehatannya.
4. Penduduk menerima dan menggunakan informasi yang bermanfaat bagi dirinya.
5. Kesehatan adalah sesuatu yang berniali bagi klien dan memiliki pririoritas yang
berbeda pada waktu yang berbeda.
6. Konsep dan nilai kesehatan berbeda pada setiap orang bergantung pada latar belakang
budaya, agama dan social klien.

8
7. Autonomi individu dan komunitas dapat diberikan pririoritas yang berbeda pada
waktu yang berbeda.
8. Klien adalah fleksibel dan dapat berubah dengan adanya perubahan rangsang internal
dan eksternal.
9. Klien dimotivasi menuju pertumbuhan.
10. Kesehatan adalah dinamis bagi klien terhadap perubahan lingkungannya.
11. Klien bergerak dalam arah berbeda sepanjang rentang sehat pada waktu yang berbeda.
12. Fungsi terbesar keperawatan komunitas adalah membantu klien bergerak kearah
kesejahteraan lebih tinggi yang dilakukan dengan menggunakan kerangka teori dan
pendekatan sistematik.
13. Pengetahuan dan teknologi kesehatan yang baru terjadi sepanjang waktu akan
merubah kebutuhan kesehatan..

2.8 Asumsi Keperawatan Kesehatan Komunitas


Asumsi mengenai kesehatan keperawatan komunitas yang dikemukakan ANA (1980)
yaitu keperawatan kesehatan komunitas merupakan system pelayanan kesehatan yang
kompleks, keperawatan kesehatan komunitas merupakan subsistem pelayanan kesehatan.
Penentu kebijakan kesehatan seharusnya melibatkan penerima pelayanan, perawatn dank lien
membentuk sebuah hubungan kerja sama yang menunjang pelayanan kesehatan, lingkingan
mempunyai pengaruh terhadap kesehatan klien, serta kesehatan menjadi tanggung jawab
setiap individu.

2.9 Karakteristik Kesehatan


Keperawatan kesehatan memiliki beberapa karakteristik yaitu pelayanan keperawatan
yang diberikan berorientasi kepada pelayanan kelompok, focus pelayanan utama adalah
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, asuhan keperawatan diberikan secara
komperehensif dan berkelanjutan dengan melibatkan partisipasi klien/masyarakat, klien
memiliki otonomi yang tinggi, focus perhatian dalam pelayanan keperawatan lebih kearah
pelayanan pada kondisi sehat, pelayanan memerlukan kolaborasi interdisiplin, perawat
secara langsung dapat mengkaji dan mengintervensi klien dan lingkungannya serta pelayanan
didasarkan pada kewaspadaan epidemiologi.

9
2.10 Prinsip Pemberian Pelayanan Keperawatan Kesehatan Komunitas
Pada saat memberikan pelayanan kesehatan, perawat komunitas haruis
mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu kemanfaatan dimana semua tindakan dalam
asuhan keperawatan harus memeberikan mang=faat yang besar bagi komunitas, pelayanan
keperawatan kesehatan komunitas dilakukan bekerjasama dengan klien pada waktu yang
panjang dan berkelanjutan serta melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral,
asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi klien dan
lingkungannya serta termasuk lingkungan social, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan
utama peningkatan kesehatan, pelayanan keperawatan komunitas juga harus memperhatikan
prinsip keadilan dimana semua tindakan harus disesuaikan dengan kemampuan atau
kapasitas dari komunitas itu sendiri, prinsip yang lainnya yaitu otonomi dimana kliatau
komunitas diberi kebebasan dalam meilih atau melaksanakan beberapa alternative terbaik
dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada.
Prinsip dasar lainnya dalam keperawatan kesehatan komunitas, yaitu :
1. Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
2. Sasaran terdiri dari individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
3. Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat bukan bekerja untuk masyarakat.
4. Pelayanan keperawatan yang diberikan lebih menekankan pada upaya promotif dan
preventif dengan tidak melupakan kuratif dan rehabilitative.
5. Dasar utama dalam pelayanan perawatan masyarakat adalah dengan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dalam proses keperawatan.
6. Kegiatan utama perawatan kesehatan komunitas atau dimasyarakat bukan di rumah
sakit.
7. Klien adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sakit maupun yang sehat.
8. Perawatan kesehatan masyarakat ditekankan kepada pembinaan perilaku hidup sehat
masyarakat.
9. Tujuan perawatan kesehatan komunitas adalah meningkatkan fungsi kehidupan
sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan seoptimal mungkin.
10. Perawat kesehatan komunitas tidak bekerja sendiri tetapi bekerja secara tim.
11. Sebagian besar waktu dari perawat kesehatan komunitas digunakan untuk kegiatan
meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakkit, pelyanan masyrakat yang sehat atau
yang sakit, penduduk sakit yang tidak berobat ke puskesmas, pasien yang baru
kembali dari rumah sakit.
12. Kunjungan rumah sangat penting.

10
13. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama.
14. Pelayanan perawatan kesehatan komunitas harus mengacu pada system pelayanan
yang ada.
15. Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan di institusi pelayanan kesehatan
puskesmas, sekolah, pati, dan lainnya dimana kleuarga sebagai unit pelayanan.

2.11 Tanggung Jawab Perawat Kesehatan Komunitas


Claudia M.Smith & Frances A.Mauren (1995) menjelaskan bahwa tanggungjawab
perawat komunitas adalah menyediakan pelayanan bagi orang sakit atau orang cacat diruamh
mencakup pengajaran terhadap pengasuhnya, mempertahankan lingkungan yang sehta,
megajarkan upaya-upaya peningkatan kesehatan, pencegahahn penyakit dan injuri,
identifikasi standar kehidupan yang tudak adekuat atau mengancam penyakit atau injuri serta
melakukan rujukan, mencegah atau melaporkan adanya kelalaian atau penyalahgunaan
(neglect & abuse), memberikan pembelaan untuk mendapatkan kehidupan dan pelayanana
kesehatan yang sesuai standar, kolaborasi dalam mengembangkan pelayanana kesehatan
yang dpaat diterima sesuai dan adekuat, melaksanakan pelayanan madiri serta berpartisipasi
dalam mengembangkan pelayanan professional serta menjamin pelayanan keperawatan yang
berkualitas dan melaksanakan riset keperawatan.

2.12 Peran Perawat Komunitas


1. pendidik (educator)
Perawat memiliki peran untuk dapat memberikan informasi yang memungkikan klien
membuat pilihan atau mempertahankan autonomnya. Perawat selalu mengkaji dan
memotivasi belajar klien.
2. advokat
Perawat memberi pembelaan kepada klien yang tidak dapat biacara kepada dirinya.
3. manajemen kasus
Perawat member pelayanan kesehatan yang bertujuan menyediakan pelayanan yang
berkualitas, mengurangi fragmentasi, serta meningkatkan kualitas

11
2.13 Tatanan Praktik Dalam Keperawatan Kesehatan Komunitas

Perawat kesehatan komunitas melakukan pekerjaan pada berbagai posisi dengan


fokus utama klien individu keluarga dan komunitas. (Archer, 1976). Tatanan praktik dalam
keperawatan kesehatan kmunitas sangat luas karena pada semu tatanan perawat komunitas
dapat memberikan pelayanan dengan penekanan tingkat pencegahan primer, sekunder da
tertier. Perawat yang bekerja dikomunitas dapat bekerja sebagai perawat dan keluarga,
perawat sekolah, perawat kesehatan kerja atau pegawai gerontology.

1. Perawat Keluarga
Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat keperawatan tingkat kesehatan
masyarakat yang dipusatkan pada keluarga sebagai satu kesatuan yang dirawat dengan
sehat sebagai tujuan pelayanan dan perawatan sebagai upaya(Bailon dan Maglaya,
1978).
Perawat keluarga adalah perawat terregistrasi dan telah lulus dalam bidang
keperawatan yang dipersiapkan untuk praktik memberikan pelayanan individu dan
keluarga disepanjang rentang sehat sakit.
Peran yang dilakukan perawat keluarga adalah melaksanakan asuhan keperawatan
keluarga, bepartisipasi dan menggunakan hasil riset, mengembangkan dan
melaksanakan kebijakan dibidang kesehatan, kepemimpinan, pendidikan, care
management dan konsultasi.
2. Perawat Kesehatan Sekolah
Keperawatan sekolah adalah keperawatan yang difokuskan pada anak ditatanan
pendidikan guna memenuhi kebutuhan anak dengan mengikut sertakan keluarga
maupun masyarakat sekolah dalam perencanaan pelayanan (Logan BB, 1986). Fokus
utama perawat kesehatan sekolah adalah siswa dan lngkungannya dan sasaan
penunjang adalah guru dan kader.
3. Perawat Kesehatan Kerja
Perawatan kesehatan kerja adalah penerapan prinsip-prinsip keperawatan dalam
memelihara kelestarian kesehatan tenaga kerja dalam segala bidang pekerjaan.
Perawat kesehatan kerja megaplikasikan praktik keperawatan dalam upaya memenuhi
kebutuhan unit individu,kelompok dan masyarakat ditatanan industry pabrik, tempat
kerja, tempat konstruksi, universitas dan lain-lain.
4. Perawat Gerontologi

12
Perawat gerontology atau gerontik adalah ilmu yang mepelajari dan memberikan
pelayanan kepada oran lanjut usia yang dapat terjadi diberbagai tatanan dan
membantu orang lanjut usia tersebut unuk mencapai dan mempertahankan fungsi
yang optimal.
Lingkup praktik keperawatan gerontologi adalah memberikan asuhan keperawatan,
melaksanakan advokasi dan bekerja untuk memaksimalkan kemampuan atau
kemandirian lanjut usia, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan, mencegah
dan meminimalkan kecacatan dan menunjang proses kematian yan bermatabat.

2.14 Konsep Model Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas memberikan perhatian terhadap pengarh factor


lingkungan meliputi fisik, biologis, psikologis, social dan cultural serta spiritual,
terhadap kesehatan masyarakat dan memberi prioritas pada strategi pencegahan,
peningkatan, dan pemeliharaan kesehatan dalam upaya mencapai tujuan.
a. Model Sistem Imogene M. King (1971)
Komunitas merupakansuatu system dari subsistem keluarga dan supra sistemnya
adalah system social yang lebih luas. Adanya gangguan atau stressor pada salah
satu subsistem akan mempengaruhi komunitas, misalnya adanya gangguan pada
salah satu subsistem pendidikan, dimana masyarakat akan kehilangan informasi
atau ketidaktahuan.
b. Model Adaptasi C.Roy (1976)
Aplikasi dari model adaptasi pada keperawatan komunikasi tujuannya adalah
untuk mempertahankan perilaku adaptif dan menubah perilaku maladaptive pada
komunitas. Adapun upaya pelayanan keperawatan yang dilakukan adalah untuk
meningkatkan kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku adaptif.
c. Model “Self Care” D.E Orem (1971)
Model ini dapat digunakan untuk keperawatan keluarga karena tujuan akhir dari
keperawatan keluarga adalah kemandirian keluarga dalam melakukan upaya
kesehatan yang terkait dengan lima tugas kesehatan keluarga yaitu : mengenal
masalah, mengambil keputusan untuk mengatasi masalah, merawat anggota
keluarga yang mengalamigangguan kesehatan, memodifikasi lingkungan yang
dapat menunjang kesehatan, dan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
secara cepat.

13
Pengertian keperawatan mandiri adalah salah satu kemampuan dasar manusia
dalam menjaga fungsi tubuh dan kehidupan yang harus dimilikinya. Menurut
Orem, keperawatan mandiri adalah pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan
dilakukan oleh individu itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna
mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan sesuai keadaan sehat
sakit (Orem, 1980). Individu: integrasi keseluruhan fisik, mental, psikologis dan
social dengan berbagai variasi tingkat kemampuan keperawatan mandiri. “Self
Care” : referensi untuk mengkaji kebutuhan dan pilihan yang teliti bagaimana
untuk memenuhi kebutuhan. Keperawatan : pelayanan erhadap manusia, proses
interpersonal dan teknikal merupakan tindakan kusus. Tindakan keperawatan
untuk meningkatkan keperawatan mandiri dan kemampuan perawatan mandiri yan
terapeutik asuhan keperawatan mandiri dapat digunakan dalam praktik
keperawatan keluarga.
Sasaran
1. Menolong klien atau keluarga untuk keperawatan mandiri secara terapeutik
2. Menolong klien bergerak kearah tindakan asuhan mandiri
3. Membantu anggota keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami
gangguan

Fokus Asuhan Keperawatan

1. Aspek interpersonal : hubunga didalam keluarga


2. Aspek social : hubungan keluarga dengan masyarakat yang berada
disekitarnya
3. Aspek procedural : melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu
mengantisipasi perubahan yang terjadi
4. Aspek teknis : mengajarkan keluarga teknik-teknik dasar yang mampu
dilakukan keluarga dirumah misalnya : mengompres dengan baik dan benar.

System keperawatan adalah membantu klien dalam meningkatkan atau melakukan


keperawatan mandiri. System keperawatan mandiri dibagi tiga katagori bantuan
sebagai berikut :

a. Wholly comphensatory, bantuan secara keseluruhan dibutuhkan untuk


klien yang tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungan dan tidak
berespon terhadap rangsangan.

14
b. Partially compensantory, bantuan sebagian dibutuhkan oleh klien yang
mengalami keterbatasan gerak karena sakit, mialnya kecelakaan.
c. Suportive-educative, dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang
membutuhkan bantuan untuk mempelajari agar melakukan keperawatan
mandiri.
d. Model “Health Care System” Betty Neuman
Asumsi yang dikemukakan Neuman tentan empat konsep utama dari paradigm
keperawatan yang terkait keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:
1. Manusia
Merupakan suatu system terbuka yang selalu mencari keseimbangan dari
harmoni an merupakan satu kesatuan dari variable-variabel:
fisiologis,psikologis,sosiokulturasi perkembangan dan spiritual.
2. Lingkungan sehat keperawatan
Sehat menuut model Neuman adalah suatu keseimbangan biopsoko-sosio-
cultural dan spiritual pada tiga garis pertahanan klien yaitu fleksibel, normal
dan resistem keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan
tersebut dengan berfokus empat intervensi yaitu: intervensi yang bersifat
promosi dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan
normal yang tergangg. Edangkan intervensi yang bersifat kurasi atau
rehabilitasi dilakukan apabila garis pertahanan resitem yang terganggu.
Keperawatan sebagai ilmu dan kiat, mempelajari tidak terpenuhinya keutuhan
dasar klien (individu, keluarga kelompok, dan komunitas) yang berhubungan
dengan ketidakseimbangan yang terjadi pada ketiga garis pertahanan yaitu
fleksibel, normal dan resisten serta berupaya membantu mempertahankan
keseimbangan untuk sehat

Intevensi yang dilakukan terhadap klien ditujukan pada garis pertahanan yang
mengalami gangguan :

1. Intervensi bersifat promosi untuk gangguan pada garis pertahanan fleksibel


2. Intervensi bersifat prevensi untuk gangguan pada garis pertahanan normal
3. Intervensi bersifat kurasi dan rehabilitas untuk gangguan pada garis
pertahanan resistem
e. Aplikasi Model Neuman Pada Komunitas

15
Sesuai dengan teori Neuman, kelompok atau komunitas dilihat sebagai klien
dipengaruhi oleh dua factor utama yaitu komunitas yang merupakan klien dan
pengguaan proses keperawatan sebagai pendekatan, yang terdiri dari 5 tahapan
yaitu pengkajian, diagnose keperawatan, perencanaan implementasi dan evaluasi.
Model ini sangat cocok diterapkan pada masyarakat. Dalam model ini neuman
menekankan pada setiap bagian. Pengkajian merupakan kegiatan awal yang perlu
dilakukan oleh seorang perawat komunitas. Melalui pengkajian yang baik akan
didapatkan data yang baik dan memadai untuk menuju ketahapan berikutnya.
Dianosa keperawatan sebagai tahapan setelah pengkajian merupakan upaya
lanjutan yang dilakukan perawat untuk mengetahui dan menentukan arah
daripermasaahan yang ada pada masyarakat. Diagnose ini akan bagus jika langkah
awal atau (pengkajian) mendapatkan data yang benar dan lengkap.
Tahapan berikutnya adalah perencanaan,pada tahapan ini perawat akan
merencanakan tindakan apa saja yang akan dlakukan berdasarkan pengkajian dan
diagnose yang telah dibuat. Pada tahap ini harus dilakukan denan seksama
mempertimbangkan berbagai hal yang mungkin terjadi hal yang perlu
diperhatikan juga dalam tahapan ini adalahmelibatkan pihak-pihak yang akan
memanfaatkannya agar perencanaan sesuai dengan sasaran.
Implementasi dan evaluasi, merupakan tahapan yang peting. Dalam taha
iplementasi perawat harus memahami kondisi klien atau masyarakat agar
tidakterjadi masalah atau benturan yang tidak diinginkan. Tahap ini sebaiknya
dilakukan dengan hati-hati dan sungguh-sungguh agar hasilnya maksimal.
Tahap evaluasi dilakukan agar apa yang telah direncanakan dan
diimplementasikan dapat diukur sejauh mana keberhasiannya. Evaluasi dilakukan
secara menyeluruh agar dapat diketahui kekuragan dari program yang dijalankan
untuk nantinya dilakukan perbaikan.

16
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Simpulan
Perawatan kesehatan komunitas adalah suatu bidang dalam ilmu keperawatan yang
merupakan keterpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan
peran serta masyarakat, serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan dengan tampa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif, secara
menyeluruh dan terpadu ditujukan kesatuan yang utuh melalui proses keperawatan untuk
ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal.
Paradigma keperawatan komunitas adalah terdiri dari empat komponen pokok, yaitu
manusia, keperawatam, kesehatan dan lingkungan. Sebagai sasaran praktik keperawatan
klien dapat dibedakan menjadi individu, keluarga dan masyarakat.
Tujuan utama keperawatan kesehatan komunitas yaitu meningkatkan derajat kesehatan
dan kemampuan masyarakat secara menyeluruh dan memelihara kesehatan untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal secara mandiri.

3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca terutama mahasiswa keperawatan
diharapkan dapat menggunakan makalah ini sebagai referensi untuk menambah
pengetahuan tentang keperawatan komunitas dan diharapkan para pembaca bisa
memberikan kritik dan saran untuk dapat menjadikan kami lebih baik lagi dalam
penulisan makalah kami selanjutnya.

17

Anda mungkin juga menyukai