Anda di halaman 1dari 8

Konversi Sistem Bilangan

Konversi yang akan dibahas pada artikel ini meliputi bilangan bulat dan bilangan
pecahan dari sistem bilangan desimal, biner, oktal, dan heksadesimal. Konversi
dari desimal ke biner diperlukan untuk menerjemahkan keinginan (perintah)
manusia kedalam kode-kode yang dikenali oleh sistem digital. Sebaliknya,
konversi dari biner ke desimal diperlukan untuk menterjemahkan kode hasil
pengolahan sistem digital ke dalam bentuk informasi yang dimengerti oleh
manusia. Konversi dari biner ke oktal atau heksadesimal (dan sebaliknya)
merupakan perantara konversi dari/ke biner ke/dari desimal. Konversi ini banyak
dilakukan karena disamping digit angka biner jauh lebih banyak dibandingkan
dengan angka-angka pada sistem bilangan oktal dan heksadesimal, juga karena
melakukan konversi tersebut sangat mudah.
Konversi Bilangan Biner ke/dari Desimal
Konversi bilangan biner ke desimal
Seperti yang dikatakan pada artikel sebelumnya, bahwa sistem bilangan biner
merupakan bilangan yang berbasiskan 2 (X2), sehingga digunakan 2X untuk
mengkonversikannya kedalam bentuk bilangan desimal.

Contoh:
① 11102 = ……….. 10
11102 = (1 x 23) + (1 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20)
=8+4+2+0
= 1410

② 1001,01012 = ……….. 10
➥ Bagian bilangan bulat = 10012
Nilai desimalnya = (1 x 23) + (0 x 22) + (0 x 21) + (1 x 20) = 8 + 0 + 0 + 1 = 910
➥ Bagian bilangan pecahan = 0,01012
Nilai desimalnya = (1 x 2-1) + (0 x 2-2) + (0 x 2-3) + (1 x 2-4) = 0,312510
∴ 1001,01012 = 910 + 0,312510 = 9,312510

Konversi bilangan desimal ke biner


Sedangkan untuk mengkonversi bilangan bulat desimal ke dalam bentuk bilangan
biner, dilakukan dengan cara membagi secara berulang-ulang bilangan desimal
tersebut dengan angka 2 sampai bilangan desimal tersebut tidak dapat dibagi
lagi. Sisa dari setiap pembagiannya merupakan hasil bit yang didapat. Untuk
mengkonversi bagian bilangan pecahannya, dilakukan dengan cara mengalikan
bilangan pecahan tersebut secara berulang-ulang dengan angka 2 sampai hasil
kalinya sama dengan 0 atau hasilnya berulang. Bilangan didepan koma (carry)
dari hasil perkalian adalah hasil bit yang didapat.

Contoh:
① 62510 = ……….. 2
625 / 2 = 312 Sisa 1 (LSB)
312 / 2 = 156 0
156 / 2 = 78 0
78 / 2 = 39 0
39 / 2 = 19 1
19 / 2 = 9 1
9/2 =4 1
4/2 =2 0
2/2 =1 0
1/2 =0 1 (MSB)
∴ 62510 = 10011100012

② 13,37510 = ……….. 2
➥ Bagian bilangan bulat = 1310
13 / 2 = 1 (LSB)
6/2 =0
3/2 =1
1 / 2 = 1 (MSB)
Jadi, nilai biner dari 1310 = 11012
➥ Bagian bilangan pecahan = 0,37510
0,375 x 2 = 0,75 dengan carry 0 (LSB)
0,74 x 2 = 0,5 dengan carry 1
0,5 x 2 = 0 dengan carry 1 (MSB)
Jadi, nilai biner dari 0,37510 = 0,0112
∴ 13,37510 = 11012 + 0,0112 = 1101,0112

Konversi Bilangan Oktal ke/dari Desimal atau Biner


Konversi bilangan oktal ke desimal
Seperti yang dikatakan pada artikel sebelumnya, bahwa sistem bilangan oktal
merupakan bilangan yang berbasiskan 8 (X8), sehingga digunakan 8X untuk
mengkonversikannya kedalam bentuk bilangan desimal.

Contoh:
① 11618 = ……….. 10
11618 = (1 x 83) + (1 x 82) + (6 x 81) + (1 x 80)
= 512 + 64 + 48 + 1
= 62510

② 137,218 = ……….. 10
➥ Bagian bilangan bulat = 1378
Nilai desimalnya = (1 x 82) + (3 x 81) + (7 x 80) = 64 + 24 + 7 = 9510
➥ Bagian bilangan pecahan = 0,218
Nilai desimalnya = (2 x 8-1) + (1 x 8-2) = 0,25 + 0,015625 ≈ 0,26510
∴ 137,218 = 9510 + 0,26510 = 95,26510

Konversi bilangan desimal ke oktal


Sedangkan untuk mengkonversi bilangan bulat desimal ke dalam bentuk bilangan
oktal, cara yang digunakan sama seperti pada konversi bilangan desimal ke
biner, namun bilangan pembagi pada bilangan oktal adalah angka 8, karena
sistem bilangan oktal adalah bilangan dengan basis delapan. Untuk
mengkonversi bagian bilangan pecahannya, dilakukan dengan cara mengalikan
bilangan pecahan tersebut secara berulang-ulang dengan angka 8 sampai hasil
kalinya sama dengan 0 atau hasilnya berulang. Bilangan didepan koma ( carry)
dari hasil perkalian adalah hasil bit yang didapat.

Contoh:
① 62510 = ……….. 8
625 / 8 = 78 Sisa 1 (LSD)
312 / 8 = 9 6
156 / 8 = 1 1
78 / 8 = 0 1 (MSD)
∴ 62510 = 11618

② 73,7510 = ……….. 8
➥ Bagian bilangan bulat = 7310
73 / 8 = 1 (LSD)
9/8 =1
1 / 8 = 1 (MSD)
Jadi, nilai biner dari 7310 = 1118
➥ Bagian bilangan pecahan = 0,7510
0,75 x 8 = 0 dengan carry 6
Jadi, nilai biner dari 0,7510 = 0,68
∴ 73,7510 = 1118 + 0,68 = 111,68

Konversi bilangan oktal ke biner


Mengkonversi bilangan oktal ke bilangan biner caranya lebih mudah
dibandingkan dengan mengkonversi bilangan oktal ke bilangan desimal, yaitu
dengan cara mengkonversi setiap satu digit bilangan oktal kedalam bentuk 3-bit
binernya.

Contoh:
① 11618 = ……….. 2
1 1 6 1
001 001 110 001
∴ 11618 = 10011100012

② 374,268 = ……….. 2
3 7 4 , 2 6
011 111 100 , 010 110
∴ 374,268 = 11111100,010112

Konversi bilangan biner ke oktal


Untuk mengkonversi bilangan biner ke bilangan oktal, caranya adalah dengan
mengelompokan bilangan biner yang bersangkutan menjadi 3-bit mulai dari LSB
(bagian paling kanan untuk bilangan bulat dan bagian paling kiri untuk bilangan
pecahan) lalu mengkonversi setiap 3-bit bilangan biner tersebut kedalam bentuk
bilangan oktalnya.

Contoh:
① 10011100012 = ……….. 8
001 001 110 001
1 1 6 1
∴ 10011100012 = 11618

② 1110100,01001112 = ……….. 8
001 110 100 , 010 011 100
1 6 4 , 2 3 4
∴ 1110100,01001112 = 164,2348

Konversi Bilangan Heksadesimal ke/dari Desimal atau Biner


Konversi bilangan heksadesimal ke desimal
Seperti yang dikatakan pada artikel sebelumnya, bahwa sistem bilangan oktal
merupakan bilangan yang berbasiskan 16 (X16), sehingga digunakan 16X untuk
mengkonversikannya kedalam bentuk bilangan desimal.

Contoh:
① 27116 = ……….. 10
27116 = (2 x 162) + (7 x 161) + (1 x 160)
= 512 + 112 + 1
= 62510

② 1E0,2A16 = ……….. 10
➥ Bagian bilangan bulat = 1E08
Nilai desimalnya = (1 x 162) + (14 x 161) + (0 x 160) = 256 + 224 + 0 = 48010
➥ Bagian bilangan pecahan = 0,2A8
Nilai desimalnya = (2 x 16-1) + (10 x 16-2) = 0,125 + 0,0390625 ≈ 0,16410
∴ 1E0,2A16 = 48010 + 0,16410 = 480,16410

Konversi bilangan desimal ke heksadesimal


Untuk mengkonversi bilangan bulat desimal ke dalam bentuk bilangan
heksadesimal, cara yang digunakan sama seperti pada konversi bilangan desimal
ke biner atau oktal, namun bilangan pembagi pada bilangan heksadesimal adalah
angka 16, karena sistem bilangan heksadesimal adalah bilangan dengan basis
enam-belas. Untuk mengkonversi bagian bilangan pecahannya, dilakukan
dengan cara mengalikan bilangan pecahan tersebut secara berulang-ulang
dengan angka 16 sampai hasil kalinya sama dengan 0 atau hasilnya berulang.
Bilangan didepan koma (carry) dari hasil perkalian adalah hasil bit yang didapat.

Contoh:
① 62510 = ……….. 16
625 / 16 = 39 Sisa 1 (LSD)
312 / 16 = 2 7
156 / 16 = 0 2 (MSD)
∴ 62510 = 27116

② 82,2510 = ……….. 16
➥ Bagian bilangan bulat = 8210
82 / 16 = 2 (LSD)
5 / 16 = 5 (MSD)
Jadi, nilai biner dari 8210 = 5216
➥ Bagian bilangan pecahan = 0,2510
0,25 x 16 = 0 dengan carry 4
Jadi, nilai biner dari 0,2510 = 0,416
∴ 82,2510 = 5216 + 0,416 = 52,416

Konversi bilangan heksadesimal ke biner


Mengkonversi bilangan heksadesimal ke bilangan biner caranya mirip seperti
cara mengkonversi bilangan oktal ke bilangan biner, namun pada bilangan
heksadesimal ada sedikit perbedaan, yaitu mengkonversi setiap satu digit
bilangan heksadesimal ke dalam bentuk 4-bit binernya.

Contoh:
① 27116 = ……….. 2
2 7 1
0010 0111 0001
∴ 27116 = 10011100012

② 17E,F616 = ……….. 2
1 7 E , F 6
0001 0111 1110 , 1111 0110
∴ 17E,F616 = 101111110,11110112

Konversi bilangan biner ke heksadesimal


Untuk mengkonversi bilangan biner ke bilangan heksadesimal, caranya adalah
dengan mengelompokan bilangan biner yang bersangkutan menjadi 4-bit mulai
dari LSB (bagian paling kanan untuk bilangan bulat dan bagian paling kiri untuk
bilangan pecahan) lalu mengkonversi setiap 4-bit bilangan biner tersebut
kedalam bentuk bilangan heksadesimalnya.

Contoh:
① 1011010110110010112 = ……….. 16
0010 1101 0110 1100 1011
2 D 6 C B
∴ 1011010110110010112 = 2D6CB16

② 1011001110,0110111012 = ……….. 16
0010 1100 1110 , 0110 1110 1000
2 C E , 6 E 8
∴ 1011001110,0110111012 = 2CE,6E816
Kesimpulan
Tabel sistem bilangan desimal,
heksadesimal, oktal, dan biner
Desimal Heksadesimal Oktal Biner
0 0 0 0000
1 1 1 0001
2 2 2 0010
3 3 3 0011
4 4 4 0100
5 5 5 0101
6 6 6 0110
7 7 7 0111
8 8 10 1000
9 9 11 1001
10 A 12 1010
11 B 13 1011
12 C 14 1100
13 D 15 1101
14 E 16 1110
15 F 17 1111

Dalam mengkonversi dari satu sistem bilangan ke sistem bilangan lainnya, cara
termudah yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan alur seperti
gambar bagan dibawah ini.
Peta konversi sistem bilangan

Gambar diatas menunjukkan bagan konversi antar sistem bilangan yang paling
mudah untuk dilakukan secara langsung. Jika diperhatikan, ada sistem bilangan
yang sulit untuk dikonversi ke sistem bilangan lainnya, yaitu sistem bilangan oktal
ke heksadesimal atau sebaliknya. Pengkonversian bilangan oktal ke
heksadesimal (atau sebaliknya), paling mudah dilakukan dengan cara
mengkonversinya kedalam bentuk bilangan biner terlebih dahulu. Namun jika
sobat tau cara termudah lainnya dalam mengkonversi bilangan tersebut secara
langsung, mungkin dapat berbagi dengan menuliskannya di kolom komentar.
Dibawah ini merupakan contoh cara konversi bilangan heksadesimal ke/dari
bilangan oktal yang saya maksudkan itu.

Konversi Heksadesimal ke Oktal


Untuk mengkonversi sistem bilangan heksadesimal ke oktal, cara yang paling
mudah adalah dengan mengkonversi bilangan heksadsimal tersebut ke bilangan
biner terlebih dahulu kemudian hasil dari bilangan binernya dikonversi ke bentuk
bilangan oktal.

Contoh:
2F,C416 = ……….. 8
2 F , C 4
0010 1111 , 1100 0100 = 101111,1100012
101 111 , 110 001
5 7 , 6 1
∴ 2F,C416 = 57,618

Konversi Oktal ke Heksadesimal


Untuk mengkonversi sistem bilangan oktal ke heksadesimal, cara yang paling
mudah adalah dengan mengkonversi bilangan oktal tersebut ke bilangan biner
terlebih dahulu kemudian hasil dari bilangan binernya dikonversi ke bentuk
bilangan heksadesimal.

Contoh:
762,0138 = ……….. 16
7 6 2 , 0 1 3
111 110 010 , 000 001 011 = 111110010,0000010112
0001 1111 0010 , 0000 0101 1000
1 F 2 , 0 5 8
∴ 762,0138 = 1F2,05816

Anda mungkin juga menyukai