Study of Electrooptics Behaviour of Naphthalene and Anthracene
Study of Electrooptics Behaviour of Naphthalene and Anthracene
Abstract
In this paper, we demonstrate electro-optics behaviour of naphthalene and anthracene using
change of polarization of sample induced by external electric field. The source of light for polarization
was 1 mW-he-ne Laser 633 nm. The induced external Electric field was produced by high DC voltage
0 – 7 kV. The samples were diluted in solutions-form using wash-benzene. The result shows that
anthracene has higher polarizability than naphthalene, which is indicated by higher change of
polarization in anthracene than naphthalene. The Assumption that potential difference is proportional
to the distance between molecules is shown qualitatively by graphs of Van der Waals potential energy
or force between molecules. In this case, anthracene has higher level Energy than naphthalene so that
it can be used in visible excitation for environmental spectroscopy.
Keywords: electro-optics, polarization, naphthalene, anthracene, Van der Waals potential energy
Abstrak
Pada penelitian didemonstrasikan sifat-sifat electrooptis bahan naftalena dan antrasena
menggunakan perubahan polarisasi setelah sampel diinduksi medan listrik luar. Sumber cahaya untuk
polarisasi adalah laser he-ne 1 mW dengan panjang gelombang 633 nm. Imbas medan listrik luar
dihasilkan menggunakan catu daya tegangan tinggi DC 0 – 7 kV. Agar diperoleh perubahan
polarisasi, sampel terlebih dahulu dilarutkan dalam larutan wash bensin. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa antrasena memiliki sifat polarisabilitas yang lebih besar dari naftalena yang
diindikasikan dengan nilai perubahan polarisasinya yang lebih besar. Dengan asumsi bahwa
pemberian beda potensial pada sampel sebanding dengan jarak antar molekul ternyata diperoleh
secara kualitatif melalui grafik energi potensial atau gaya interaksi Van der Waals antar molekul
dalam sampel. Dalam kasus ini, antrasena memiliki tingkat-tingkat energi yang lebih besar relatif
dibandingkan naftalena sehingga dapat digunakan untuk aplikasi eksitasi cahaya tampak dalam
bidang spektroskop lingkungan.
Kata Kunci: elektrooptis, polarisasi, naftalena, antrasena, potensial energi Van der Waals
113
K. Sofjan Firdausi, et. al. Study of Electrooptics …
Dari tinjauan sifat simetri dan tak-simetri, menggunakan persamaan (3), dengan
nampak bahwa kedua bahan bersifat simetri mewakili energi potensial, dan V mewakili
sehingga dapat diprediksi tidak akan jarak pisah antar molekul yang terinduksi
menghasilkan efek optis aktif (perubahan atau terpolarisasi.
polarisasi cahaya sangat kecil). Namun
demikian, sifat optis aktif akan muncul Metode
signifikan bila diimbas dengan medan Metode penelitian merujuk pada
listrik luar seperti hasil-hasil studi awal referensi [3] hanya saja sampel yang
kami [1-3], atau yang lebih dikenal dengan digunakan adalah serbuk naftalena dan
elektrooptis, di mana sifat optisnya antrasena, yang terlebih dahulu dilarutkan
bertambah akibat imbas medan eksternal. dalam petroleum eter, dengan berbagai
Dari ukuran dan bentuk struktur variasi konsentrasi. Sumber cahaya adalah
molekul naftalena dan antrasena, dapat laser he-ne 1 mW dan pembangkit
diprediksi bahwa polarisabilitas antrasena elektrooptis menggunakan catu daya
lebih besar dari naftalena karena memiliki tegangan tinggi DC 0 – 7 kV.
derajat luas kontak lebih besar, sehingga
interaksi gaya Van der Waals dengan Hasil dan Pembahasan
molekul lain lebih besar dibanding Pada gambar 3 dan 4, berturut-
naftalena. Dengan mengacu dari studi awal turut, ditampilkan nilai perubahan sudut
kami [3], perubahan sudut polarisasi cahaya polarisasi bahan naftalena dan antrasena
= 0 yang semula tidak ada (atau sangat terhadap kenaikan beda potensial listrik.
kecil), dengan penambahan medan
eksternal E, maka akan muncul sifat optis 0,02 g/ml 0,04 g/ml
0.8
tak-liniernya sebagai berikut,
= 0 + 1 E + 2 E2 ... (1) 0.6
dengan 1, 2, ... dan seterusnya, masing –
0.4
masing, adalah koefisien skalar linier dan
kuadratus elektrooptis. Diasumsikan bahwa 0.2
medan listrik eksternal menghasilkan
momen dipol molekul terinduksi, dengan 0.0
0 2 4 V (kV) 6 8
besar beda potensial V yang dikenakan
pada sampel berakibat jarak pisah antar
molekul menjadi r, yang sebanding dengan Gambar 3 nilai perubahan polarisasi
potensial listrik luar tersebut, bahan naftalena terhadap kenaikan beda
Vr (2). potensial.
Karena gaya sebanding dengan medan
listrik, maka seperti halnya kasus molekul 1.8 0,013 g/ml 0,02 g/ml
sentro-simetri, Energi potensial listrik 1.5
akibat interaksi Van der Waals sebanding 1.2
dengan besar medan listrik [3], atau
0.9
/V (3).
0.6
Pada tulisan ini hendak dipelajari sifat
0.3
elektrooptis sifat naftalena dan antrasena
beserta energi potensial Van der Waals 0.0
0 2 4 V (kV) 6 8
kedua bahan tersebut. Nilai elektrooptis
dinyatakan dalam perubahan sudut tiap
perubahan beda potensial. Sedangkan Gambar 4 nilai perubahan polarisasi
bahan antrasena terhadap kenaikan beda
potensial energi dianalisa secara kualitatif
potensial.
114
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 18, No. 4, Juli 2015, hal 113 - 116
115
K. Sofjan Firdausi, et. al. Study of Electrooptics …
naftalena dan antrasena, seperti terlihat pada dalam larutan masih perlu dikaji lebih jauh,
gambar 7 berikut. dengan kenaikan beda potensial di atas 7
kV.
3
naftalen antrasen
Kesimpulan
Bahan naftalena dan antrasena
2 menunjukkan sifat simetri yakni tak optis
aktif, namun demikian kedua bahan
2/V menunjukkan sifat elektrooptis. Antrasen
mempunyai sifat elektrooptis yang paling
1
besar. Hasil kajian sementara dari interaksi
energi potensial, yang dapat dianggap
bersesuaian dengan model energi potensial
0 Morse, energi disosiasi rata-rata antrasen
0 2 4 V (kV) 6 8
lebih besar dan dimungkinkan lebih sesuai
sebagai kajian aplikasi absorpsi dan emisi
Gambar 7 kurva energi potensial pada pada spektroskopi lingkungan dari pada
molekul naftalena dan antrasena setelah
naftalena.
/V diganti menjadi 2/V. Garis padat
mewakili kurva energi potensial pada
naftalena, dan garis putus-putus mewakili
Daftar Pustaka
kurva antrasena. [1]. Moch. Mahmudi, Evi Setiawati, K. S.
Firdausi, Analisis Sifat Optis Bahan
Seperti terlihat pada gambar 7, dengan Naftalena menggunakan Metode Efek
asumsi bila energi potensial kedua molekul Faraday, Berkala Fisika, 2011.
dapat didekati dengan model potensial [2]. K. S. Firdausi, K. Triyana, and Ade I.
Morse, maka energi disosiasi rata-rata Susan, an Improvement of New Test
maksimum dari antrasen lebih besar dari Method for Determination of
naftalena. Tugas tambahan yang cukup Vegetable Oil Quality Based on
menantang adalah bagaimana bentuk Electro-optics Parameter. Berkala
hubungan secara eksplisit antara dengan Fisika, 2012, 15(3): 77-86.
energi disosiasi rata-rata maksimum. [3]. K. S. Firdausi dan Ade Ika Susan.
Seperti yang telah dilakukan oleh Evi dkk Penentuan Nilai Polarisabilitas
[4] berkaitan dengan pemanfaatan bahan Taklinier pada Molekul Minyak
antrasena sebagai detektor sintilasi. Maka Kelapa Sawit menggunakan Sifat
perlu diketahui bagaimana tingkat-tingkat Elektrooptis. Prosiding Pertemuan
molekuler energi dari bahan antrasena. Ilmiah XXV Himpunan Fisika
Efek absorpsi disusul emisi dengan cahaya Indonesia Jateng – DIY, (2011) ISSN
tampak sampai dengan UV akibat rentetan 0853-0823, hal 200-202.
radiasi dari inti atom akan lebih sesuai pada [4]. E. Setiawati, Z. Muhlisin, and Asep Y.
bahan antrasen dari pada naftalena. Namun Wardaya, A Study of Anthracene
demikian, perlu lebih jauh dikaji sehingga Organic Material (C14H10) in a
diperoleh berapa energi disosiasi rata-rata Scintillation Detector, Proceedings of
maksimumnya secara kuantitatif 4th International Seminar on New
terkonversi dalam satuan eV. Paradigm and Innovation on Natural
Pada hasil penelitian ini, masih Sciences and its Application, 2014,
belum diperoleh nilai optimal terhadap ISBN: 978-602-18940-3-3, Pp 53, 28
konsentrasi sampel dalam pelarut October.
petroleum eter. Pengaruh konsentrasi bahan
116