Anda di halaman 1dari 4

Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662

Vol. 18, No. 4, Juli 2015, hal 113 - 116

STUDY OF ELECTROOPTICS BEHAVIOUR OF


NAPHTHALENE AND ANTHRACENE
K. Sofjan Firdausi*, Ali Khumaeni, Very Richardina, Fajar Arianto dan Wahyu Setia Budi
Jurusan Fisika, Universitas Diponegoro, Semarang
*
Korespondensi penulis, Email: firdausi@undip.ac.id

Abstract
In this paper, we demonstrate electro-optics behaviour of naphthalene and anthracene using
change of polarization of sample induced by external electric field. The source of light for polarization
was 1 mW-he-ne Laser 633 nm. The induced external Electric field was produced by high DC voltage
0 – 7 kV. The samples were diluted in solutions-form using wash-benzene. The result shows that
anthracene has higher polarizability than naphthalene, which is indicated by higher change of
polarization in anthracene than naphthalene. The Assumption that potential difference is proportional
to the distance between molecules is shown qualitatively by graphs of Van der Waals potential energy
or force between molecules. In this case, anthracene has higher level Energy than naphthalene so that
it can be used in visible excitation for environmental spectroscopy.
Keywords: electro-optics, polarization, naphthalene, anthracene, Van der Waals potential energy

Abstrak
Pada penelitian didemonstrasikan sifat-sifat electrooptis bahan naftalena dan antrasena
menggunakan perubahan polarisasi setelah sampel diinduksi medan listrik luar. Sumber cahaya untuk
polarisasi adalah laser he-ne 1 mW dengan panjang gelombang 633 nm. Imbas medan listrik luar
dihasilkan menggunakan catu daya tegangan tinggi DC 0 – 7 kV. Agar diperoleh perubahan
polarisasi, sampel terlebih dahulu dilarutkan dalam larutan wash bensin. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa antrasena memiliki sifat polarisabilitas yang lebih besar dari naftalena yang
diindikasikan dengan nilai perubahan polarisasinya yang lebih besar. Dengan asumsi bahwa
pemberian beda potensial pada sampel sebanding dengan jarak antar molekul ternyata diperoleh
secara kualitatif melalui grafik energi potensial atau gaya interaksi Van der Waals antar molekul
dalam sampel. Dalam kasus ini, antrasena memiliki tingkat-tingkat energi yang lebih besar relatif
dibandingkan naftalena sehingga dapat digunakan untuk aplikasi eksitasi cahaya tampak dalam
bidang spektroskop lingkungan.
Kata Kunci: elektrooptis, polarisasi, naftalena, antrasena, potensial energi Van der Waals

Pendahuluan Sedangkan bahan antrasena dengan rumus


Bahan naftalena di Indonesia sering kimia (C14H10) terdiri dari tiga cincin
dijumpai dalam bentuk kapur barus. benzena (gambar 2), sering digunakan
Struktur kimianya tersusun dari gabungan sebagai bahan pewarna, insektisida, dan
dua cincin benzena dengan rumus kimia pengawetan kayu.
C10H8, seperti terlihat pada gambar 1.

Gambar 2 struktur kimia antrasena


Gambar 1 struktur kimia naftalena

113
K. Sofjan Firdausi, et. al. Study of Electrooptics …

Dari tinjauan sifat simetri dan tak-simetri, menggunakan persamaan (3), dengan 
nampak bahwa kedua bahan bersifat simetri mewakili energi potensial, dan V mewakili
sehingga dapat diprediksi tidak akan jarak pisah antar molekul yang terinduksi
menghasilkan efek optis aktif (perubahan atau terpolarisasi.
polarisasi cahaya sangat kecil). Namun
demikian, sifat optis aktif akan muncul Metode
signifikan bila diimbas dengan medan Metode penelitian merujuk pada
listrik luar seperti hasil-hasil studi awal referensi [3] hanya saja sampel yang
kami [1-3], atau yang lebih dikenal dengan digunakan adalah serbuk naftalena dan
elektrooptis, di mana sifat optisnya antrasena, yang terlebih dahulu dilarutkan
bertambah akibat imbas medan eksternal. dalam petroleum eter, dengan berbagai
Dari ukuran dan bentuk struktur variasi konsentrasi. Sumber cahaya adalah
molekul naftalena dan antrasena, dapat laser he-ne 1 mW dan pembangkit
diprediksi bahwa polarisabilitas antrasena elektrooptis menggunakan catu daya
lebih besar dari naftalena karena memiliki tegangan tinggi DC 0 – 7 kV.
derajat luas kontak lebih besar, sehingga
interaksi gaya Van der Waals dengan Hasil dan Pembahasan
molekul lain lebih besar dibanding Pada gambar 3 dan 4, berturut-
naftalena. Dengan mengacu dari studi awal turut, ditampilkan nilai perubahan sudut
kami [3], perubahan sudut polarisasi cahaya polarisasi bahan naftalena dan antrasena
 = 0 yang semula tidak ada (atau sangat terhadap kenaikan beda potensial listrik.
kecil), dengan penambahan medan
eksternal E, maka akan muncul sifat optis 0,02 g/ml 0,04 g/ml
0.8
tak-liniernya sebagai berikut,
 = 0 + 1 E + 2 E2 ... (1) 0.6
dengan 1, 2, ... dan seterusnya, masing – 
0.4
masing, adalah koefisien skalar linier dan
kuadratus elektrooptis. Diasumsikan bahwa 0.2
medan listrik eksternal menghasilkan
momen dipol molekul terinduksi, dengan 0.0
0 2 4 V (kV) 6 8
besar beda potensial V yang dikenakan
pada sampel berakibat jarak pisah antar
molekul menjadi r, yang sebanding dengan Gambar 3 nilai perubahan polarisasi
potensial listrik luar tersebut, bahan naftalena terhadap kenaikan beda
Vr (2). potensial.
Karena gaya sebanding dengan medan
listrik, maka seperti halnya kasus molekul 1.8 0,013 g/ml 0,02 g/ml
sentro-simetri, Energi potensial listrik  1.5
akibat interaksi Van der Waals sebanding 1.2
dengan besar medan listrik [3], atau 
0.9
   /V (3).
0.6
Pada tulisan ini hendak dipelajari sifat
0.3
elektrooptis sifat naftalena dan antrasena
beserta energi potensial Van der Waals 0.0
0 2 4 V (kV) 6 8
kedua bahan tersebut. Nilai elektrooptis
dinyatakan dalam perubahan sudut tiap
perubahan beda potensial. Sedangkan Gambar 4 nilai perubahan polarisasi
bahan antrasena terhadap kenaikan beda
potensial energi dianalisa secara kualitatif
potensial.

114
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 18, No. 4, Juli 2015, hal 113 - 116

maupun dipol terinduksi. Semakin besar


Kedua bahan (gambar 3 dan 4) medan listrik luar yang diberikan, semakin
menunjukkan perubahan sudut yang relatif banyak dipol listrik terinduksi yang
kecil karena bersifat tak optis aktif. Namun terbentuk. Karenanya, model potensial Van
untuk elektrooptis, bahan antrasena der Waals merupakan kombinasi linier
menghasilkan perubahan sudut yang besar antara interaksi dipol terinduksi – dipol
karena polarisabilitasnya yang paling besar, sesaat dan dipol terinduksi – dipol
sesuai dengan prediksi awal. Untuk terinduksi. Kedua model berbading terbalik
konsentrasi yang sama (0,02 g/ml), dengan r6 untuk molekul yang saling tarik
perbandingan nilai elektrooptis kedua menarik, dan berbanding terbalik dengan r12,
bahan dapat dilihat pada gambar 5 berikut. untuk molekul yang tolak menolak, dengan r
Terlihat bahwa sifat optis tak-linier masih adalah jarak antar molekul terdekat. Model
cenderung orde 1. Dari nilai gradien potensial Van der Waals dapat dijelaskan
diperoleh nilai elektrooptis untuk antrasena dengan sudut polarisasi  dan beda potensial
adalah (0,1350.003)/kV dan untuk antar plat, V, mengacu pada hasil penelitian
naftalena sekitar (0,0950.004) /kV. sebelumnya [3]. Plot data hasil eksperimen
sesuai dengan persamaan (3) untuk
naftalena dan antrasena dapat dilihat pada
1.5 antrasen
gambar 6 berikut.

1.0 5 naftalen antrasen



4
0.5 naftalena
3
 /V
0.0 2
0 2 4 V (kV) 6 8
1

Gambar 5 perubahan polarisasi pada 0


antrasena lebih besar dibanding naftalena. 0 2 4 V (kV) 6 8

Potensial energi Gambar 6 kurva /V vs V yang mewakili


Didasarkan pada sifat gaya tarik antar energi potensial fungsi jarak pada molekul
molekul Van Der Waals, perlu diketahui naftalena (garis padat) dan antrasena (garis
bahwa luas bidang naftalena lebih kecil dari putus-putus)
pada antrasen sehingga interaksi molekul
antar naftalena lebih kecil dari pada molekul Baik kurva untuk naftalena maupun
antrasen yang memiliki luas bidang sentuh antrasena, terdapat kelengkungan dengan
lebih besar. Akibatnya interaksi rata-rata titik minimum di sekitar V = 1,5 kV.
Van der Waals antara molekul naftalena Sedangkan variabel yang merepresentasikan
dalam larutan relatif lebih lemah energi disosiasi (dengan asumsi kurva setara
dibandingkan dengan antrasen. Bila dengan potensial Morse) kedalaman energi
dianggap kedua molekul adalah non-polar, disosiasinya tidak begitu jelas. Untuk itu
maka dalam medan listrik eksternal kedua skala relatif diubah dengan mengganti 
molekul akan bersifat Polar dengan Pantrasen > dengan 2. Bila nilai  dikuadratkan dan
Pnaftalen. Kebolehjadian molekul membentuk diplot kurva 2/V, diperoleh perbedaan
dipol listrik, ketika diberi medan listrik luar secara kualitatif yang cukup jelas antara
akan cenderung menghasilkan dipol sesaat tingkat-tingkat energi disosiasi pada

115
K. Sofjan Firdausi, et. al. Study of Electrooptics …

naftalena dan antrasena, seperti terlihat pada dalam larutan masih perlu dikaji lebih jauh,
gambar 7 berikut. dengan kenaikan beda potensial di atas 7
kV.
3
naftalen antrasen
Kesimpulan
Bahan naftalena dan antrasena
2 menunjukkan sifat simetri yakni tak optis
aktif, namun demikian kedua bahan
 2/V menunjukkan sifat elektrooptis. Antrasen
mempunyai sifat elektrooptis yang paling
1
besar. Hasil kajian sementara dari interaksi
energi potensial, yang dapat dianggap
bersesuaian dengan model energi potensial
0 Morse, energi disosiasi rata-rata antrasen
0 2 4 V (kV) 6 8
lebih besar dan dimungkinkan lebih sesuai
sebagai kajian aplikasi absorpsi dan emisi
Gambar 7 kurva energi potensial pada pada spektroskopi lingkungan dari pada
molekul naftalena dan antrasena setelah
naftalena.
/V diganti menjadi 2/V. Garis padat
mewakili kurva energi potensial pada
naftalena, dan garis putus-putus mewakili
Daftar Pustaka
kurva antrasena. [1]. Moch. Mahmudi, Evi Setiawati, K. S.
Firdausi, Analisis Sifat Optis Bahan
Seperti terlihat pada gambar 7, dengan Naftalena menggunakan Metode Efek
asumsi bila energi potensial kedua molekul Faraday, Berkala Fisika, 2011.
dapat didekati dengan model potensial [2]. K. S. Firdausi, K. Triyana, and Ade I.
Morse, maka energi disosiasi rata-rata Susan, an Improvement of New Test
maksimum dari antrasen lebih besar dari Method for Determination of
naftalena. Tugas tambahan yang cukup Vegetable Oil Quality Based on
menantang adalah bagaimana bentuk Electro-optics Parameter. Berkala
hubungan secara eksplisit antara  dengan Fisika, 2012, 15(3): 77-86.
energi disosiasi rata-rata maksimum. [3]. K. S. Firdausi dan Ade Ika Susan.
Seperti yang telah dilakukan oleh Evi dkk Penentuan Nilai Polarisabilitas
[4] berkaitan dengan pemanfaatan bahan Taklinier pada Molekul Minyak
antrasena sebagai detektor sintilasi. Maka Kelapa Sawit menggunakan Sifat
perlu diketahui bagaimana tingkat-tingkat Elektrooptis. Prosiding Pertemuan
molekuler energi dari bahan antrasena. Ilmiah XXV Himpunan Fisika
Efek absorpsi disusul emisi dengan cahaya Indonesia Jateng – DIY, (2011) ISSN
tampak sampai dengan UV akibat rentetan 0853-0823, hal 200-202.
radiasi dari inti atom akan lebih sesuai pada [4]. E. Setiawati, Z. Muhlisin, and Asep Y.
bahan antrasen dari pada naftalena. Namun Wardaya, A Study of Anthracene
demikian, perlu lebih jauh dikaji sehingga Organic Material (C14H10) in a
diperoleh berapa energi disosiasi rata-rata Scintillation Detector, Proceedings of
maksimumnya secara kuantitatif 4th International Seminar on New
terkonversi dalam satuan eV. Paradigm and Innovation on Natural
Pada hasil penelitian ini, masih Sciences and its Application, 2014,
belum diperoleh nilai optimal terhadap ISBN: 978-602-18940-3-3, Pp 53, 28
konsentrasi sampel dalam pelarut October.
petroleum eter. Pengaruh konsentrasi bahan

116

Anda mungkin juga menyukai