CBR Diktat
CBR Diktat
CBR Diktat
IDENTITAS BUKU
Identitas Buku
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ringkasan BUKU
Pengantar
Geografi merupakan disiplin ilmu yang membedakan konsep ruang, karakteristik, konsep dan
elemen, berikut alur konsep dan kewilayahan. Geografi pariwisata adalah implementasi Ilmu
Geografi dalam fakta pariwisata. Ruang lingkup Geografis meliputi:
3) geografi sumberdaya;
Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai persamaan dan perbedaan
gejala alam dan kehidupan-kehidupan dimuka bumi (gejala geosfer) serta interaksi antara manusia
dengan lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan. Aspek Fisik meliputi
lingkungan fisik alami seperti bentangan alam (gunung, danau, lembah, laut, pantai). Aspek Sosial
geografi meliputi demografi, budaya serta berbagai interaksi manusia dan lingkungannya.
Secara umum pariwisata adalah suatu kegiatan wisata atau berpergian ke beberapa tempat (alami
atau buatan) untuk tujuan refredhing, hiburan kesenangan dan menikmati waktu luang serta tujuan
lainnya yang didukung fasilitas dan layanan.
Kajian Geografi berupa space (ruang) merupakan komponen utama dari pariwisata. Topik-topik
penelitian pariwisata yaitu:
2
1) Dampak pariwisata dalam Penggunaan Lahan
Topik-topik pembahasan pariwisata oleh geograf terus berkembang, buku yang terbit diantaranya
adalah:
2) Geography of Tourism
4) Geography Tourism
The connections between tourism and geography are linked to them such as place, location, space,
accesablity, scale science also has an integrative character, containing and key others. This element
from all fields of geography, physical, human. Besides this, tourism geography also has many
sciences, including history, geology, biology, art, economy and more modern times, the tourism
geography has become to achieve a broad definition, regarding the study of the spatial and
temporal ome in the composition and unfolding of the tourism phenomenon. being considered as
a complex and specific interaction at the level of the environment. Ada 6 alasan yang dikemukakan
Robinson (1976) sebagai argumentasinya:
1. However one defines the line of modern geography, it cannot be denied that it is particularly
concemed with the nature of environments, the location of phenomena such as settlement and
spatial distributions and relationships.
2. The phenomenon of tourism is closely related to the structure of the landscape. The impact
of tourism on the dcape is basically two changes which tourism brings to the physognomy of
3
the landscape in the form of hotels and other types of acommodalions and installations for
the tourist industry and the place to preserve and conserve the natural landscape through the
national parks and natural reserves. Tourism is a commercial activity and economic aspect of
geography. In many countries, especially in Western Europe and North America, the tourist
trade is now a major industry employing large numbers.
3. Another feature of geographical interest relates to the role of tourism in international trade
and trade import / export items in the economy of a country. Tourism may play a very
important role in a country 's balance of payment.
4. Tourism has important and far-reaching social and cultural effects and are of great concern
to the geographers. The social benefits of tourism center around the money brought OKnto
underloped areas bye the industry.
Geografi berhubungan dengan lingkungan baik alam maupun manusia. Pariwisata erat kaitannya
pada pemanfaatan ruang, lokasi-lokasi daerah tujuan wisata, lokasi dimana wisatawan bergerak
dari suatu daerah ke daerah lain. Pariwisata menyebabkan berubahnya bentang alam menjadi
kawasan budaya. Pariwisata adalah ajtivitas ekonomi komersial, berbagai aktivitas ekonomi di
permukaan bumi secara khusus dikaji oleh geografi ekonomi. Antar hubungan (relationship) dan
pengaruh (effect) suatu fenomena terhadap fenomena lain, baik di dalam suatu tempat maupun ke
tempat lain selalu menjadi kajian geografi. Oariwisata memberikan dampak yang luas baik secara
ekonomi, budaya, sosial, maupun alam.
Applied geography may broadly be defined as the application of geographic methods of survey
investment, analysis and representation in a practical direction. Physical and regional planning,
urban development.The sphere of applied geography differs from traditional or I geography,
leszezyeki says.in having four charateristic features:
- the practical purpose of the studies requires that the results be represented quantitatively and
4
- the studies, since they must take into account the possibilities of further future development,
should be able to give perspective and scentifically.
Leszezis goes on to say that applied geography either provide solutions to concrete problems,
providing an evaluation and the perspective of having an important practical value event even
though the research is, in the first place, not specifically commissioned to solve the existing
problems on the ground.
If you want to enter the business, go to a business, if you are using a good case, you can make the
geography of tourism an aspect of applied geography. For the geography of tourism, embraces all
four features mentioned above.
Geografi pariwisata merupakan suatu kajian kepriwisataan dalam konteks ilmu geografi. Beberapa
konsep dasar yang harus dipahami dalam Geografi Pariwisata antara lain:
Wisata (tour)
Dalam UU RI no.10 Tahun 2009 (pengganti UU no.9 Tahun 1990) tentang Kepariwisataan
dinyatakan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan
pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu
sementara. Bedanya piknik dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam sementara tour
mengunjungi beberapa tempat yang menarik lebih dari 24 jam .
Wisatawan (Tourist)
Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata ( UU no.10 tahun 2009). Menurut Yoeti (2001)
wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan yang jika dikaitkan dengan wisata sama
dengan traveller.
- Pengunjung adalah siapa pun yang melakukan perjalanan ke daerah lain diluar dari lingkungan
kesehariannya dalam jangka waktu tidak lebih dari 12 bulan bertutut-berturut dan tujuan
pembelajaran tidak untukrncari nafkah di daerah tersebut.
5
- Eisatawan merupakan pengunjung yang menginap atau pengunjung yang tinggal didaerah tujuan
setidaknya satu malam di akomodasi umum ataupun pribadi (lebih dari 24 jam)
- Pengunjung harian pengunjung yang tidak bermalam di akomodasi umum atau pribadi di daerah
tujuan (kurang dari 24 jam)
1. Wisatawan Internasional
Disebut juga dengan wisatawan mancanegara, Foreign Tourist, yaitu pengunjung sementara, yang
tinggal sekurang-kurangnya 24 jam di negara yang dikunjungi dengan alasan apapun selain
mencari nafkah. Pengertian wisatawan internasional sebagai berikut:
Dianggap bukan wisatawan internasional apabila berkunjung untuk menetap, mencari pekerjaan
dan wisatawan yang hanya lewat.
Yaitu penduduk yang melakukan perjalanan ketempat lain selian tempat menetap kurang dari 24
jam dengan rujuan tidak untuk mencari nafkah dan perjalanannya dilakukan dalam batas negara
yang artinya masih dalam negara yang meenjadi domisilinya.
Pariwisata (Tourism)
Dalam UU RI no.10 Tahun 2009 (Pengganti UU no. 9 Tahun 1990) tentang Kepariwisatawan
dinyatakan bahwa Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung oleh berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah
6
daerah. Yoeti menekankan bahwa faktor-faktor yang penting dalam memahami pariwisata
meliputi:
o Perjalanan itu, apapun bentuknya, harus selalu, dikaitkan dengan pertamasyaan atau
rekreasi.
o Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah ditemoat yang
dikunjunginya.
Kepariwisataan
Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multi
dimensi serta multi disiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta
binteraksi antara wisatawan dan masyarakat setempat , sesama wisatawan,pemerintah,pemerintah
daerah, dan pengusaha ( UU no. 10 tahun 2009). Kepariwisataan bertujuan untuk:
Mengatasi pengangguran,
Memajukan kebudayaan,
7
Elemen Geografi Dalam Pariwisata
Obyek wisata adalah segala sesuatu yang menarik yang berbentuk fisik ataupun non fisik yang
telah dikunjungi wisatawan. Daya tarik wisata adalah sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan,
dan memiliki nilai kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia. UU RI NOmor 9 Tahun
1990 tentang kepariwisatawaan ada 2 jenis obyek dan daya tarik wisata yaitu:
1. Obyek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud keadaan
alam, flora dan fauna, dan
2. Obyek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum.
Spillane (2002) ada lima unsur penting dalam suatu obyek wisata yaitu:
Menurut Karyono (1997) suatu daerah tujuan wisata mempunyai daya tarik disamping harus ada
obyek dan atraksi wisata, kuga harus memiliki tiga syarat daya tarik, yaitu:
8
3. Ada sesuatu yang dikerjakan
Atraksi Wisata
Atraksi wisata yaitu segala sesuatu yang memiliki daya tarik berupa benda fisik maupun non fisik.
Atraksi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
Bagyono (2005) menyatakan sarana pariwisata adalah fasilitas dan perusahaan yang memberikan
pelayanan kepada wisatawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung . Sarana
pariwisata dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
a. Sarana utama yaitu sarana yang benar-benar dibutuhkan meliputi akomodasi, jasa
(biro) perjalanan, makan dan minum, rekreasi, hiburan, dan informasi
Usaha pariwisata meliputi ( UU no. 10 tahun 2009 pasal 14), antara lain:
o Kawasan pariwisata,
9
o Penyediaan akomodasi,
Produk Wisata
Produk wisata adalah segala sesuati atau keselurihan barang dan jasa yang diperlukan oleh
wisatawan mulai dari meninggalkan tempat tinggalnya, selama perjalanannya sampai kembali ke
tempat tinggalnya semula baik bersifat tangible dan maupun intangible .
Produk wisata sebagai salah satu obyek penawaran dalam pemasaran pariwisata memiliki unsur-
unsur utama yang terdiri dari 3 bagian yaitu :
1. Daya tarik daerah tujuan wisata termasuk citra yang dibayangkan wisatawan
2. Fasilitas yang dimiliki DWT
3. Kemudahan untuk mencapai DWT tersebut.
Paket Wisata
Adalah suatu rencana atau perjalanan wisata yang tersusun tetap dengan harga tertentu.
Gabungan beberapa unsur produk wisata dapat dibentuk menjadi suatu paket wisata dapat
diuraikan berdasarkan kebutuhan wisatawan yakni :
10
3) Jasa perusahaan angkutan
4) Jasa pelayanan akomodasi,restoran,rekreasi dan hiburan
5) Jasa souvenir
6) Jasa perusahaan pendukung
There are three basic components of tourism locale, transport and. G. sunhine, sightseeing,
sporting facilities. Finally, having his destination offered to tourist, get to his destination, the
holiday maker has to travel and, there is no need to provide food and sleep. Peters inventory of
tourist attraction
1. Cultural: (Sites and areas of archaeological interest, historical buildings and monuments,
places of historical significance, museums, modern kultural, political and educational
institutions, religion).
2. Traditions: (National festivals, arts and handicraft, music, folkore, native life and customs)
3. Scenic: ( Outstanding panoramas and areas of natural beauty, natutal beauty, national parks
wildlife, flora dan fauna, beach resorts, mountain resorts)
4. Entertainments: ( Participations and Viewing Sports, amusement and recreaction parks, zoos
and oceanariums, cinemas and theaters, night life, cuisine)
5. Other attractions: ( climte, health or spas, unique attractions not available elsewhere, source
attractions not avaibble elsewhwhere)
Komponem Geografis
The attraction of tourism is, to very large geographical in their character extent, and table 2
attempts to them. Geographical components of tourism industry. T on he tour tina
11
4. Sunshine and cloud climate, temperature conditions, rain and show are
5. Animal life: (a) wildife.eg birds, game reservations, zoos. (0b) hunting and fishing
6. Settlement features (a) towns, cities, villages. (b) historical remain and monuments. (c)
archaeological remains.
7. Culture of ways of life, traditions of folklore, arts and craff, etc.
These elements, which are the fundamental attractions of tourism, are: 1. good weather, 2. scenery,
3 amenities, 4 historical and cultural features, 5. accessibility, 6 accommodation.
Good Weather
Fines weather warmth and sunshine are one of the most important attractions in tourist areas.
Weather is particularly important ingredient in holiday and its significance, at last in britain, is
reflected in such advertising to sunny sandsea. Most of the seaside resorts in England are on the
warmer south, and sunnier east, the coasts of The South Cornish Coast have become the English
riviera because of its mildness of mild winters which permits sub-tropical vegetation to flourish.
Scenery
Scenic attraction are, perhaps the second most important factor in tourism. The scenic mountains
and coast scenery are the most beautiful and the tourist vising of the Alps or the Pyrenees or the
Norwegian coasts for the first time. impressed by their physical majesty. When water is added,
beauty is a physical splendor. The reaction against the classical tradition and the led beauty to an
appreciation of nature, individuality of expression and intensity of emotion.
Amenities
Facilties for bathing, boating, recreation, dancing and amusement, are important features of any
seaside resort, indeed, every tourist center. Amenities are either
Natural, e.g beaches, sea bathing. possibilities of fishing opportunities for climbing. viewing,
etc.
Man - made, e.g entertainment of every kind and facilities which all cater for special needs
visiting tourist.
12
Fine sandy beaches, sheltered, drenched in sunshine and offering good bathing condition. The
magnificent beaches of the Northhumbrian coast (marred, however, by cool easterly winds and
occasional sea frets), the sandy coves of cornwall, the wide sand of Cardigan bay and are especially
popular in Britan. Increasingly the holiday maker in general has demanded entertainment and
recreational faciities in larger and langger measure and what has came to be known as development
has preoccupied the resort managements.
Feature of historical or cultural interest exert a powerful attraction for tourist. Relics of the past,
whether glorious or inglorious, has a strange fascination for many: including view Europe as their
original homeland and the gift of a sentimental attachment to many Americans and Canadians.
Many countries, especially those which are still developing tourist industries, are using the legacy
of their historical past as their principal tourist attraction. For exampel: cambodia has capitalized
on the ruin of angkor, peru on the long lost but newly found inca city of macchi piechu. So far,
however, most of these countries lack the infrastructure to take advantage of the situation.
Accessibilty
Tourist attraction of what ever kind of will be their value locations were inaccessible by normal
means of transport. Physical isolation and inadequate transport facilities are, clearly. Handicaps to
tourism. Although the North western Highlands of Scotland has a lot of scenery than the
Grampians, relatively few tourist destinations in the Caledonian Canal. The lack of good roads,
often the lack of any motorways, discourages many holiday makers from touring Yugoslavia. In
the city of Andorra, today it can be easily reached by the motorbike in the city. flock to it weekly,
Nowadays, aircraft have revolutionized travel.
Accommodation
Accommodation is a great choice for food and lodging. This type of holiday accommodation has
been shown to strike changes since 1950. It has been turned into a holiday flatlets. The same
applies of course to individual establishments. Many hotels pride themselves on their service and
good facilities will attract custom.
13
A variety of other factors may influence the choice of tourist destination:
1) Hospitality. A friendly and welcoming attitude on the part of the nation visited by the country,
make the visitors feel at home A variety Men a) and help him enjoy his holiday.
2) Information centers It is very necessary, too, have information bureau where foreign visitors
who are unfamiliar with the country or resort and who may not speak the language of the
country, can readily acquire information about the interests of interest to visit, sports
facilities, nightlife, shopping etc
3) Trained and competent courier and local guides, who can speak the b) local language, are
also needed.
4) A part of certain health, customs, and currency restrictions, it is desirable that formalities
should be reduced to a minimum and as much freedom given to visitors as possible.
B. Jenis-jenis Pariwisata
1. Seasonal Tourism
2. Occasional Tourism
14
Jenis-jenis Pariwisata dalam sebuah "Konferensi Roma : Purpose To Visit" yang dilaksanakan
pada tahun 1963, berisi tentang:
Buisness (Bisnis)
Healthy (Kesehatan)
Sport (Olahraga)
Studi (Sekolah)
1. Aspek budaya
2. Aspek alam
1. Learning
2. Rewarding
3. Enriching
4. Adventuring
Sebagai suatu industri pariwisata harus mampu menyediakan produk wiasata yang akan dioalah
untuk dipasarkan, guna untuk mecari keuntungan yang optimum dengan menyungguhkan dan
memberikan kepuasan kepada konsumen. Bahan dasar industry menurut Ditjen Pariwisata
Republik Indonesia dapat dibedakan atas 3 bentuk yaitu:
Menurut UU no. 9 Tahun 1990 pda pasal 4, Obyek dan daya Tarik wisata terdiri atas:
a. Obyek dan daya Tarik wisata Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud dengan
keadaan alam, serta flora dan fauna.
b. Obyek dan daya Tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, seni budaya,
taman rekreasi, dan sebagainya.
c. Sosial dan Budaya (society and culture0
Pariwisata merupakan event sosial-budaya bagi turis maupun orang yang dikunjungi. Hubungan
antara hosts dan guests pada daerah wisata dapat dikategorikandalam empat kenampakan utama
menurut sebuah studi yang dilakukan oleh UNESCO (1976) yaitu:
1. The involve relationship (so any interaction has little chance to progress beyond casual and
superficial).
2. There are temporal and spatial constrains to visitor-host interaction.
3. Semakin berkembangnya massa tourism, pertemuan pertemuan visitors-hots menjadi
berkurang spontan karena adanya package tours yang menyebabkan terjadinya controlled
events.
4. Whwn visitors and residents meet, it is generally an unequal and unbalanced experience,
residents often fell inferior.
Dalam hubungan antara hosts dan guests akan terjadi damapak sosial-budaya , terutamma terhadap
intergritas budaya masyarakat local dan perubahandalam kualitas hidup serta penyusuain
masyarakat lokal terhadap perilaku masyarakat industri.
Sebelum sesorang memutuskan melakukan perjalanan wisata ada beberapa factor yang menjadi
pertimbangan yaitu:
16
a. They must have time free of other commitment
b. Money (affulance)
c. Freedom of movement
Kegiatan pariwisata dapat didorong oleh factor: religion, business, visiting friendsand relatives,
sport and cultural purposes and holiday travel.
History of tourism
Perkembangan pariwisata pada abad ke-20 banyak dipengaruhi oleh perkembangan sarana
angkutan, anatara lain:
1. Motorisasi,
2. Pesawat Udara,
3. Timbulnya agen Perjalanan
Factor utama yang menentukan keberdan volume aktivitas kepariwiastaan disuatu masyarakat
adalah:
a. The overall affluence of a country (diukur berdasarkan GNP per kapita penduduk)
b. Organisasi dan struktur ekonomi, politik, dan sosial yang ada dalam negara yang berfungsi
mengatur distribusi kemakmuran antara anggota masyarakat.
17
mengalami kebingungan karena satu-satunya pendapatan negara (Income) adalah minyak bumi
dan gas alam tersebut.
Maka dengan keadaan tersebut, mereka berpikir untuk mengembangkan Pariwisata di Indonesia
pada pnghujung tahun 19870an dan 1980an.
Dampak Kepariwisataan
Pengembangan sector pariwisata dapat memberikan dampak positif dan dampak negative bagi
suatu negara. Menurut Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, dampak positif dan negative pariwisata
dapat dilihat dari 4 aspek yaitu:
a. Aspek ekonomi
b. Aspek sosial-budaya
c. Aspek berbangsa dan bernegara, dan
d. Aspek lingkungan
Dampak positif yang dapat timbul dari pengembangan sector wisata diantaranya:
1. Aspek Ekonomi
a. Menambah devisa negara
b. Membuka kesempatan berusaha dan lapangan kerja sehingga pendapatan masyrakat itu
meningkat
c. Mendorong pembangunan daerah
18
4. Aspek Lingkungan
a. Adanya kesadaran elestarikan lingkungan
b. Meningkatkan pemanfaatan lingkungan sehingga dapat bernilai ekonomis tapi tetap dalam
Batasan carrying
Sedangkan dampak negative yang dapat muncul dari pengembangan kepariwisatawaan yaitu:
1. Aspek Ekonomi
Adanya kenaikkan harga baik barang maupun jasa diasatu sisi ada pihak yang diuntungkan dan
sisi lain ada pihak yang dirugikan
Masuknya berbagai pengaruh dari luar seperti wisatawan mancanegara bisa membawa pengaruh
negative pada dengan tergusurnya budaya dan tatanan sosial yang sudah ada.
Banyaknya orang asing yang masuk ke Indonesia dapat juga menjadi ancaman bagi kedaulatan
NKRP.
4. Aspek Lingkungan
Berkembangnya suatu Kawasan wisata dapat menjadi ancaman bagi kelestarian lingkungan
denagn adanya pembangunan berbagai sarana dan prasarana wisata baik bagi lingkungan fisik
berupa pencemaran
A. Sumberdaya iklim
Pengaruh lingkungan iklim terhadap persebaran jenis dan bentuk potensi objek wisata. Seasonal
distribution of the intensity and duration of high or low temperatures, rainfall or snow; sleet or
hail, amount of cloud cover in various seansons are important to note before investing for the
promotion of tourism.
19
a. Perbedaan iklim merupakan salah satu factor geografi yang mampu menumbuhkan dan
menimbulkan variasi lingkungan alam dan budaya, sehingga dalam mengembangkan
kepariwisataan karakteristik iklim perlu diketahui.
b. Factor-faktor iklim membatasi Kegiatan Kepariwisataan merupakan krusial untuk
pembangunan pariwisata adalah reliabilitas dan distribusi musiman dari factor-faktor
berikut (dan bukan Jumlah totalnya) :
1. Rainfall, most of the main tourist generating areas are in the Northern, Hemisphere,
(summer monts : June-September)
2. Cloud Cover/fog, related to partterns of rainfall
3. Sunshine
Setelah iklim, pantai dan laut merupakan sumberdaya geografis paling penting dalam pariwisata,
terutama ditinjau dari keadaan kualitas pantai dan lautnya.
Pada laut dangkal didaerah iklim tropis merupakan daerah yang sangat cocok untuk hidup atau
pertumbuhan binatang karang dan jenis-jenis ikan lainnya. Kondisi yang demikian tentu saja
merupakan potensi alam yang dapat dikembangkan sector wisata.
2. Kawasan yang alamnya sangat baik untuk pariwisata sun, sea, and sand tidak semua
Kawasan pantai dapat dikembangkan menjadi Kawasan wisata, pertama kali yang dicari
oleh para turis atau wisatawan pantai berpasir, yaitu:
- Bersih
- Aman
- Gentle waves
- Tidak ada pasang naik
- Tidak mengandung shelving beach
Pantai yang kondisi geologisnya buruk/mudah tererosi juga tidak baik untuk dikembangkan
biasanya tersusun atas soft clays, glacial deposit, tersusun membentuk lapisan horizontal bebatuan
yang keras dan lunak (soft and hard rocks).
Proses alam yang ditimbulkan dari dalam bumi ( Tenaga Endogen) dapat membentuk perubahan
bentang permukaan bumi (landform), misalnya bentuk pegunungan, gunung, dome, danau, sungai,
lembah, dataran dan bentuk lainnya. Factor geografi merupakan factor penting untuk perimbangan
pengembangan kepariwisatawan, iklim mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya potensi
paeriwisata. Factor geografi yang dapat digunakan sebagai alternative penentu kebijakan
pembanagunan pariwisata adalah tanah, geologi, hidrologi, kemiringan vegetasi, dan lainnya
Ada tiga unsur geografis yang paling mendasar pada suatu bentang lahan agar dapat dikembangkan
menjadi Kawasan wisata yaitu:
Suatu bentang lahan telah menunjukkan adanya tipe-tipe landscape tertentu secara luas yaitu:
a) Landscape dengan high relative relief (dianggap paling dramatis dan paling menarik)
b) Landscape of low relative, truly flat landscape (denagn relief relative nol)
21
Bentang lahan yang ada pada kawasan atau negara selalu mengandung tempat-tempat yang baik
untukdijadikan kawasan yang harus dilindungi dari segala jenis eksploitasi yang dapat merusak
keindahan dan fungsi laninnya.
Pembangunan berkelanjutan adlah suatu konsep pemabngunan yang tidak hanya dinikmati oleh
generasi sekarang tapi juga menjamin keberlangsungan hidup genersai yang akan datang.
Pengembangan pariwisata yang gerkelanjutan menekankan pada penyeimbnagan beberapa aspek
yaitu:
1. Aspek ekologi
2. Aspek ekonomi
3. Aspek sosial budaya
A. Pengertian Ekowisata
Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 33 Tahun 2009 tentang pedoman pengembangan
ekowisata pada suatu daerah, dinyatakan bahwa ekowisata adalah kegiatan wisat alam didaerah
yang beertanggung jawab dengan memperhatikan unsur Pendidikan, pemahaman, dan dukungan
terhadap usaha-usaha konservasi sumber daya alam , serta peningkatan pendapatan masyarakat
lokal. Aspek kawan ekowisata yaitu:
22
C. Prinsip Pengembangan Ekowisata
Peraturan Menteri dalam Negeri No. 33 Tahun 2009 tentang pedoman pengembangan ekowisata
di daerah pasal 3, memuat 7 prinsip dalam pengembangan ekowisata yaitu:
D. Jenis-jenis Ekowisata
Jenis-jenis ekopariwisata didaerah Dalam Peraturan Menteri dalam Negara No. 33 Tahun 2009
tentang pedoman pengembangan ekowisata di daerah pasal 2 yaitu:
a. Ekowisata bahari
b. Ekowisata hutan
c. Ekowisata pegunungan
d. Ekowisata karst
The term Community Based Tourism (CBT) emerged in the mid 1990s. CBT may enhance social
sustainability by empowering local communities to manage their own, resources, provide
meaningful employment., and assist with capacity building and cultural preservation.
23
1. Natural and cultural resources
2. Community organizations
3. Management
4. Learning
Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menghasilkan devisa dari sector pariwisata. Sumber
daya tersebut adalah:
Beberapa bentang lahan di Indonesia yang dapat dijadikan destinasi wisata diantaranya:
24
c. Dataran rendah
a) Banguan candi
b) Banguan masjid
c) Bangungan Gedung peninggalan
Sector pariwisata salah satu penyumbang devisa terbesar di Indonesia. Peningkatan pencapaian
devisa tersebut justru terjadi etika devisa dari komoditi batu bara dan migas cenderung mengalami
penurun. Sementara itu, jumlah perjalanan wisatawan nusantara telah mencapai 225 juta
perjalanan, dengan total oengeluaran sebesar 224.68 Triliun.
25
BAB III
PEMBAHASAN CRITICAL BOOK REORT
A. Latar Belakang
Critical book adalah hasil kritik tentang suatu materi yang dikaji dalam buku yang secara umum
dari keselurahan isi buku . pada dasranya critical book ini bertujan untuk nmembandingkan satu
buku dengan buku lainnya, dalam mebuat critical book tentu saja kita sudah membaca tentang
materi-materi yang ada dibuku, dengan itu kita dapat mengetahui tentang apa saja kelebihan dan
kekurangan dari isi buku tersebut, serta kita dapat mengetahui tentang kelayakan suatu buku
tersebut ketika kita meresensi terhadap buku kita yang kita kritik. Dan suatu buku denagn
kelebihannya yang dominan dibandingan kan dengan kekurangan suatu buku dimana yang
dimaksud disini adalah buku ini sudah layak tidak untuk dipakai dan dijadikan referensi bagi
banyak orang.
26
place) and so geography has a fundamental role to play in examining the spatial interplay of
tourist demand and satisfaction.
2. The phenomenon of tourism is closely related to the structure of the landscape. The impact
of tourism on the dcape is basically two changes which tourism brings to the physognomy of
the landscape in the form of hotels and other types of acommodalions and installations for
the tourist industry and the place to preserve and conserve the natural landscape through the
national parks and natural reservesThe dispersion of development to the underdeveloped
areas is perhaps the greatest benefit brought by tourism. This is a key factor in the promotion
of economic growth.
3. Another feature of geographical interest relates to the role of tourism in international trade
and trade import / export items in the economy of a country.
4. Tourism has important and far-reaching social and cultural effects and are of great concern
to the geographers.
B. Wisata (tour)
Dalam UU RI no.10 Tahun 2009 (pengganti UU no.9 Tahun 1990) tentang Kepariwisataan
dinyatakan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan
pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu
sementara. Bedanya piknik dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam sementara tour
mengunjungi beberapa tempat yang menarik lebih dari 24 jam .
C. Wisatawan (Tourist)
Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata ( UU no.10 tahun 2009). Menurut Yoeti
(2001) wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan yang jika dikaitkan dengan wisata
sama dengan traveller.
D. Pengertian Ekowisata
Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 33 Tahun 2009 tentang pedoman pengembangan
ekowisata pada suatu daerah, dinyatakan bahwa ekowisata adalah kegiatan wisat alam didaerah
27
yang bertanggung jawab dengan memperhatikan unsur Pendidikan, pemahaman, dan
dukungan terhadap usaha-usaha konservasi sumber daya alam.
Peraturan Menteri dalam Negeri No. 33 Tahun 2009 tentang pedoman pengembangan ekowisata
di daerah pasal 3, memuat 7 prinsip dalam pengembangan ekowisata yaitu:
Menurut saya metode yang diguankan dalam buku ini adalah metode deskriptif. Karena metode
deskriptif adalah metode dalam meneliti sekelompok manusia, objek, suatu sistem pemikiran,
atapun kelas suatu peristiwa. Yang dimana tujuan dari metode deskriptif ini adalah untuk membuat
deskripsi yang akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan anatara fenomena yang
diselidiki.
28
2. Buku ini juga sangat dianjurkan bagi mahasiswa-mahsiswa karena buku ini memuat tentang
kepariwisataan secara detail dan menyeluruh.
3. Buku ini juga sangat berguna untuk buku pegangan dalam proses belajar
4. Buku ini juga sudah lengkap pembahsannya hanya saja buku ini tidak mecantumkan
gambar di dalam pembahsannya tersebut sehingga pembaca mudah bosan. Dan buku ini
juga kebanyakan teori saja di dalam pembahsannya tersebut sehingga pembaca malas ingin
membaca isi buku tersebut.
5. Ada beberapa istilah didalam buku ini yang bukan bahasa umum yang tidak semua orang
tau, jadi kita harus memahami beberapa istilah secara lebih luas.
Kelemahan Buku
1. Dari segi uraian materi buku sudah jelas namun ada beberapa kata masih terdengar
sehingga si pembaca sulit untuk memahaminya.
2. Buku ini juga memiliki Bahasa yang sulit dimengerti seorang pembaca, karena setiap
pembaca memiliki latar belakang dan ilmu yang berbeda-beda.
3. Buku ini juga sudah lengkap pembahsannya hanya saja buku ini tidak mecantumkan
gambar di dalam pembahsannya tersebut sehingga pembaca mudah bosan. Dan buku ini
juga kebanyakan teori saja di dalam pembahsannya tersebut sehingga pembaca malas ingin
membaca isi buku tersebut.
4. Ada beberapa istilah didalam buku ini yang bukan bahasa umum yang tidak semua orang
tau, jadi kita harus memahami beberapa istilah secara lebih luas.
Analisis mahasiswa tentang buku pariwisata , buku ini sangat cocok untuk pembahasan tentang
suatu industri dalam melakukan atau pembentukan suatu pariwisata . Karena, buku ini memiliki
suatu makna yang efektif dalam digunakan untuk refrensi di buku pariwisata ini. Buku ini juga
memiliki pembahsan yang cukup lengkap tentang tata cara untuk membuat suatu industri
pariwisata .
29
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap perjalanan wisata memiliki durasi atau jangka waktu minimum tetapi bersifat
sementara, tidak untuk tujuan menetap di tempat baru di tuju. Jangka waktu minimum semalam
cukup beralasan untuk membedakannya dengan penglaju (commuter), yang berpergian dari
rumah kurang dari 24 jam. Ada 2 jenis wisatawan yaitu wisatawan Internasional dan wisatawan
Nusantara, jenis-jenis pariwisata dapat dibagi menjadi pariwisata aktif dan pariwisata pasif.
Buku ini juga membahas tentang sejarah dan perkembangan kepariwisatawan, prinsip dan
penembangan ekowisata. Dan dibuku ini dapat kita ketahui tentang pengembangan pariwisata
berbasis masyarakat serta mengenai tentang tagihan perkembangan pariwisata dunia.
B. Saran
Buku ini adalah sebagai panduan untuk memahami tentang pariwisata dan jika kita ingin
membuka usaha, kita bisa membaca buku ini. Karena buku adalah sumber ilmu, yang mana
kita harus bener-bener memahami tentang wisata atau industri pariwisata. Buku ini juga bisa
digunakan untuk refrensi makalah dan refrensi dalam sekripsi tentang konsentari sosial di
jurusan geografi.
30
DAFTAR PUSTAKA
Sugiharto dan Fitra Delita. 2018. Geografi Pariwisata. Universitas Negeri Medan
31