Anda di halaman 1dari 3

PERBANDINGAN PENGARUH PEMBERIAN AIR PUTIH DENGAN MINUMAN

ISOTONIK TERHADAP KECEPATAN PEMULIHAN DENYUT NADI PADA


MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UMSU DENGAN INDEKS MASSA TUBUH
YANG NORMAL

A. ABSTRAK

Pemulihan denyut nadi adalah kecepatan penurunan denyut nadi atau waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai denyut nadi normal kembali seperti sebelum melakukan aktivitas
fisik. Pemulihan denyut nadi setelah latihan merupakan suatu penanda tingkat kebugaran fisik
atlet. Proses pemulihan merupakan gambaran dari fungsi sistem saraf otonom. Sistem saraf
otonom terdiri dari sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis.

Minuman olahraga (minuman isotonik) adalah minuman yang di dalamnya terdiri dari
air, zat gizi, dan zat terlarut untuk mendukung ergogenic. Biasanya kaya akan karbohidrat,
sebagai sumber energi yang paling efisien, yang penting dalam menjaga latihan dan kinerja
olahraga. Minuman isotonik adalah minuman dengan konsentrasi yang sama dengan cairan
tubuh, sehingga dapat dengan cepat menggantikan kehilangan cairan dan elektrolit tubuh setelah
beraktivitas. Minuman olahraga mengandung elektrolit (mineral seperti klorida, kalsium,
magnesium, natrium dan kalium), yang bersama dengan cairan tubuh akan berkurang/hilang
ketika berolahraga dan keringat.

Dibandingkan dengan air biasa, minuman yang mengandung karbohidrat dan garam
(elektrolit) dapat meningkatkan kinerja ketika dikonsumsi sebelum atau selama exercise
intensitas tinggi yang berlangsung setidaknya satu jam. Mengkonsumsi air putih setelah olahraga
dapat menyebabkan penurunan konsentrasi natrium dalam plasma darah sehingga mengurangi
rasa haus selanjutnya menunda proses dehidrasi.

Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan efek pemberian air putih dan minuman
isotonik terhadap kecepatan pemulihan denyut nadi khususnya pada menit ke 5,7 dan 9

Rancangan penelitian ini adalah eksperimental pretest and posttest group design. Subjek
penelitian adalah 10 orang Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara, yang dipilih secara simple random sampling. Sebelum melakukan latihan
treadmill menggunakan protokol Bruce modifikasi selama 15 menit, subjek diberikan air putih
dan minuman isotonik. Rentang waktu antara pemberian air putih dan minuman isotonik adalah
2 hari. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon.

B. Background of Study

Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari cairan. Air dan elektrolit yang terkandung di
dalam cairan tubuh sangat diperlukan untuk efektivitas saraf dan otot. Aktivitas fisik yang berat
mengakibatkan terjadinya penumpukan asam laktat dan cairan tubuh akan banyak yang keluar
melalui keringat. Cairan penting dalam memelihara keseimbangan serta proses metabolisme
tubuh. Bila asupan cairan ke dalam tubuh lebih sedikit dibandingkan dengan pengeluaran, maka
tubuh akan mengalami ganggunan atau dehidrasi Hal-hal yang dapat mempengaruhi
keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh diantaranya adalah dehidrasi, suhu diatas
normal, suhu tubuh yang tinggi, kelembapan yang relative tinggi dan radiasi sinar matahari yang
tinggi.

Keseimbangan cairan selama latihan merupakan hal yang penting untuk mengoptimalkan
fungsi kardiovaskuler dan pengaturan suhu tubuh. Pada saat latihan, air dialirkan dari plasma dan
ruangan ekstraseluler kedalam ruang intraseluler. Penurunan volume plasma dalam tubuh akan
meningkatkan denyut nadi, tekanan darah dan suhu tubuh. Perubahan tersebut akan mengalami
pemulihan setelah fase istirahat, dimana lama periode pemulihan tergantung pada kondisi sample
dan tercapainya keseimbangan cairan di dalam tubuh.

Pemberian cairan dapat dipilih antara air mineral dan larutan yang mengandung glukosa
elektrolit (Isotonik). Air bersifat hipotonik terhadap cairan tubuh dan diserap dalam usus halus
dengan kondisi berdifusi pasif melalui proses osmosis. Sedangkan larutan glukosa elektrolit
(Isotonik) diserap usus halus lebih cepat (berdifusi aktif) daripada air oleh karena glukosa. Jika
glukosa dan natrium sudah diabsorpsi, zat ini akan menarik air melalui efek osmotik sehingga
mempercepat air yang masuk ke sirkulasi.

Berbagai jenis cairan akan memberikan pengaruh berbeda terhadap proses pemulihan.
Pengaruh pemberian cairan yang diamati pada penelitian-penelitian sebelumnya adalah pada
aspek pemberian cairan terhadap tekanan darah . Banyaknya cairan yang dikeluarkan oleh tubuh
pada saat aktivitas mengakibatkan kelelahan.

Aktivitas fisik berpotensi meningkatkan frekuensi denyut nadi bila mempunyai beban
aktivitas yang tinggi. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi aktivitas tubuh maka semakin
tinggi peningkatan aliran darah untuk mensuplai zat makanan dan oksigen ke jaringan otot
sehingga jantung berkontraksi lebih cepat dan kuat yang akan meningkatkan frekuensi denyut
nadi. Saat melakukan latihan fisik terjadi peningkatan produksi keringat.Selama berkeringat
tubuh akan kehilangan cairan dan elektrolit

Atas dasar permasalahan yang telah dijabarkan, keseimbangan cairan Akibat aktivitas
fisik dengan intensitas yang tinggi sangatlah penting dalam menjaga kondisi tubuh khususnya
dalam periode waktu pemulihan denyut nadi. Oleh karena itu, penulis tertarik melakukan
penelitian dengan membandingkan hasil pemberian cairan pada saat aktivitas fisik dan juga
untuk dapat diketahui perbedaan penurunan denyut nadi pemulihannya.

C. METODE

Penelitian ini dilakukan pada November 2015-Januari 2016 di Kota Medan. Populasi
penelitian adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Teknik penarikan
sampel : Purposive sampling. Sampel penelitian yang digunakan berjumlah 10 sampel yang
merupakan Mahasiswa Aktif Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Variabel penelitian adalah variabel bebas, vriabel tergantung. Instrument dari penelitian ini
adalah pulse oximeter, stopwatch, pensil, aqua dan pocari sweat (240ml). Indikasi waktu
pemulihan dapat dilihat dari penurunan denyut nadi pemulihan pada menit ke5, 7 dan 9. Penulis
menggunakan jenis aktivitas fisik treadmill sebagai jenis olahraga penelitian yang akan dilakukan
menggunakan aktivitas fisik treadmill, dan menggunakan cairan air mineral dan minuman
berisotonik sebagai variabel bebas.

D. RESULT

Berdasarkan hasil analisis data didapatkan bahwa rerata kecepatan pemulihan denyut nadi
setelah pemberian air putih adalah 6,16 menit dan minuman isotonik adalah 4, 04 menit. Hasil uji
rerata beda kecepatan pemulihan denyut nadi dengan metode Wilcoxon diperoleh hasil p < 0,05.
Yang bearti dimana, terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kecepatan pemulihan denyut
nadi.

E. CONCLUSION

Rerata kecepatan pemulihan denyut nadi setelah pemberian minuman isotonik lebih cepat
jika dibandingkan dengan kecepatan pemulihan denyut nadi setelah pemberian air putih.
Terdapat perbedaan bermakna efek pemberian air putih dan minuman isotonik terhadap rerata
kecepatan pemulihan denyut nadi (p < 0,05).

F. SUGGESTION

Pada beberapa penelitian, didapatkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan
pada kecepatan pemulihan denyut nadi setelah diberi minuman isotonik dan air putih.
Dikarenakan beberapa faktor salah satunya adalah suhu. Untuk penelitian lanjutan Kondisikan
sampel dalam keadaan istirahat yang sama dan lakukan test penelitian dalam ruangan dengan
suhu yang stabil, karena suhu udara salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan denyut
nadi.

Anda mungkin juga menyukai