Makalah Keuangan Negara
Makalah Keuangan Negara
MAKALAH
“PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA”
OLEH:
Pemeriksaan dalam bahasa Inggris disebut Audit. Istilah ini digunakan untuk
negara dan pemeriksaan atas tanggung jawab keuangan negara. Badan Pemeriksa
keuangan negara.
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara dilakukan oleh akuntan publik, maka
1
Republik Indonesia, Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara, Bab 1, Pasal 1 angka 1.
dipublikasikan. Hal ini dimaksudkan untuk memperlihatkan kepastian hukum dan
kejujuran atas kebenaran hasil pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
oleh Badan Pemeriksa Keuangan meliputi pemeriksaan yang bersifat preventif dan
pemeriksaan yang bersifat refresif. Kedua bentuk pemeriksaan tersebut bertujuan untuk
Bank Indoneisa, lembaga Negara lainnya, Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha
Milik Daerah, badan layanan umum, badan atau lembaga lain yang menyelenggarakan
Sedangan pemeriksaan bersifat refresif yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan
keuangan Negara.
2
Muhammad Djafar Saidi, Eka Merdekawati Djafar, Hukum Keuangan Negara: Teori dan Praktek-Ed.3,
Depok, Rajawali Pers, 2018, hlm. 106.
Penjelasan mengenai Standar Pemeriksaan Keuangan sebagai berikut:3
dilakukan secar objektif dan sistematik terhadap berbagai jenis bukti, untuk
ini, BPK menetapkan proses penyiapan standar dan berkonsultasi mengenai substansi
langkah yang perlu ditempuh secara cermat (due process) dengan melibatkan organisasi
3
Muhammad Djafar Saidi, Eka Merdekawati Djafar, Hukum Keuangan Negara: Teori dan Praktek-Ed.3,
Depok, Rajawali Pers, 2018, hlm. 108-109.
terkait dan mempertimbangkan standar pemeriksaan internasional agar dihasilkan
C. SUMBER HUKUM
dalam pasal 23E, Pasal 23F, dan Pasal 23G Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Dari sumber hukum pemeriksaan keuangan Negara tersebut
yang kemudian melahirkan dasar hukum bagi pemeriksaan pengelolaan dan tanggung
keuangan Negara, diamanatkan secara tersirat oleh Pasal 23E ayat (1) Undang-Undang
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang mengatur untuk memeriksa pengelolaan
dan tanggung jawab tentang keuangan Negara diadakan satu Badan Pemeriksa
Keuangan yang bebas dan mandiri. Kemudian dasar hukum bagi Badan Pemeriksa
diamanatkan secara tersurat oleh Pasal 23G ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang menetapkan bahwa ketentuan lebih lanjut
ketentuan Pasal 23E ayat (1) dan Pasal 23G ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia
4
Muhammad Djafar Saidi, Eka Merdekawati Djafar, Hukum Keuangan Negara: Teori dan Praktek-Ed.3,
Depok, Rajawali Pers, 2018, hlm. 94-95.
D. PEMERIKSA KEUANGAN NEGARA
Negara dilakukan oleh suatu lembaga Negara yaitu Badan Pemeriksa Keuangan
disingkat BPK. Pengaturan mengenai Badan Pemeriksa Keuangan terdapat pada Pasal
23E ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
Keuangan.
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Wujud pemeriksaan pengelolaan dan
berarti bahwa Badan Pemeriksa Keuangan berada di bawah Dewan Perwakilan Rakyat.
1. BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang
Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan
5
Republik Indonesia, Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara, Bab 1, Pasal 1 angka 3.
6
Republik Indonesia, Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan,
Bab III Bagian Pertama.
Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan
Negara.
kepada DPD, DPR, dan DPRD. Dan juga menyerahkan hasil pemeriksaan secara
7. Untuk keperluan tindak lanjut hasil pemeriksaan, BPK menyerahkan pula hasil
dengan kewenangannya.
perundang – undangan paling lama 1 (satu) bulan sejak diketahui adanya unsur
pidana tersebut.
Kemudian wewenang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 7:
2. Meminta keterangan dan/atau dokumen yang wajib diberikan oleh setiap orang,
Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan
Usaha Milik Daerah dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan
Negara.
tempat pelaksanaan kegiatan, pembukuan dan tata usaha keuangan negara, serta
Negara.
7. Menggunakan tenaga ahli dan/atau tenaga pemeriksa di luar BPK yang bekerja
7
Republik Indonesia, Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan,
Bab III Bagian Kedua.
8. Membina jabatan fungsional pemeriksa.
Daerah.
1. Perencanaan Pemeriksaan;
pengambilan keputusan yang telah diperhitungkan secara matang mengenai hal-hal apa
yang akan terjadi di masa mendatang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
dasar bagi pelaksanaan pemeriksaan, sehingga pemeriksaan dapat berjalan secara efisien
dan efektif.
menentukan obyek yang akan diperiksa termasuk penentuan waktu pelaksanaan dan
lembaga perwakilan, serta informasi dari berbagai pihak. Proses perencanaan ini harus
sangat penting untuk dilakukan karena dengan adanya perencanaan yang terarah dan
matang maka akan memberikan dampak pada kejelasan tindakan-tindakan apa yang
Tahapan pelaksanaan pemeriksaan menjadi salah satu tahapan yang penting harus
perencanaan pemeriksaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebab tanpa adanya tindak
lanjut tahapan pelaksanaan maka, hal-hal yang telah dirumuskan sebelumnya pada
tahapan perencanaan hanyalah sebatas konsep yang ideal di atas kertas. Bahkan ada
kalanya meskipun perencanaan telah dilakukan secara matang dan mendetil tetapi masih
dan/atau tenaga ahli dari luar BPK yang bekerja untuk dan atas nama BPK. Penggunaan
pemeriksa dan/atau tenaga ahli dari luar BPK dilakukan apabila BPK tidak
memiliki/tidak cukup memiliki pemeriksa dan/atau tenaga ahli yang diperlukan dalam
suatu pemeriksaan. Pemeriksa dan/atau tenaga ahli dalam bidang tertentu dari luar BPK
pemeriksa, dan/atau tenaga ahli lain yang memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh
BPK. Penggunaan pemeriksa yang berasal dari aparat pengawasan intern pemerintah
a. Meminta dokumen yang wajib disampaikan oleh pejabat atau pihak lain yang
keuangan Negara;
b. Mengakses semua data yang disimpan di berbagai media, asset, lokasi, dan segala
jenis barang atau dokumen dalam penguasaan atau kendali dari entitas yang
menjadi objek pemeriksaan atau entitas lain yang dipandang perlu dalam
dituangkan secara tertulis ke dalam suatu bentuk laporan yang disebut dengan Laporan
8
Muhammad Djafar Saidi, Eka Merdekawati Djafar, Hukum Keuangan Negara: Teori dan Praktek-Ed.3,
Depok, Rajawali Pers, 2018, hlm. 115.
Laporan tertulis berfungsi untuk: (a) Mengkomunikasikan hasil pemeriksaan
undangan yang berlaku; (b) Membuat hasil pemeriksaan terhindar kesalah pahaman; (c)
Membuat hasil pemeriksaan sebagai bahan untuk tindakan perbaikan oleh instansi
terkait; dan (d) Memudahkan tindak lanjut untuk menentukan apakah tindakan
informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada
2. Kecukupan pengungkapan;
Terdapat 4 jenis opini yang boleh diberikan oleh pemeriksa atas nama Badan
pemeriksaan pengelolaan keuangan Negara. Adapun keempat opini yang yang diberikan
9
Muhammad Djafar Saidi, Eka Merdekawati Djafar, Hukum Keuangan Negara: Teori dan Praktek-Ed.3,
Depok, Rajawali Pers, 2018, hlm. 116.
10
Ibid., hlm. 117.
Laporan hasil pemeriksaan (LHP) atas kinerja memuat temuan, kesimpulan, dan
rekomendasi, lain halnya dengan laporan hasil pemerikaan (LHP) dengan tujuan
Badan Pemeriksa Kuangan (BPK) selaku lembaga yang diberikan tugas dan
Perwakilan Rakyat (DPR) dalam jangka waktu selambat-lambatnya dua bulan setelah
Adapun tata cara penyampaian laporan hasil pemeriksaan baik itu mengenai
laporan hasil pemeriksaan atas kinerja, laporan hasil pemeriksaan atas keuangan, dan
laporan hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu, diatur bersama oleh lembaga atau
badan yang telah ditentukan yakni Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), atau Dewan Perwakilan
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), juga disampaikan kepada Dewan Perwakilan Daerah
(DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) serta disampaikan kepada
berkedudukan sebagai Chief Financial Officer. Laporan hasil Pemeriksaan (LHP) yang
telah disampaikan kepada lembaga baik itu kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR),
Dewan Perwakilan Daerah (DPD), atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD),
dinyatakan terbuka untuk umum dalam artian bahwa dapat diperoleh ataupun diakses
oleh masyarakat.
Dengan demikian, tujuan adanya pemeriksaan menyangkut apa yang ingin dicapai
kinerja yang harus dipertimbangkan. Termasuk temuan pemeriksaan yang potensial dan
legislasi, dan anggaran serta bebas dari pengaruh lembaga negara lainnya.
berdasarkan UUD 1945 memberikan posisi yang sangat tinggi pada BPK sebagai suatu
lembaga tinggi negara sejajar dengan lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Tugas
BPK adalah untuk memelihara transparansi dan akuntabilitas seluruh aspek keuangan
Negara
DAFTAR PUSTAKA
Negara: Jakarta.
Saidi, Djafar. Merdekawati, Eka. 2018. Hukum Keuangan Negara: Teori dan Praktek.
01 November 2018.
01 November 2018.