Reee
Reee
Pertumbuhan Manusia
e-mail: ezra.2016fk041@civitas.ukrida.ac.id
Abstrak
Karbohidrat, Protein, dan Lemak. 3 komponen inilah yang menjadi dasar manusia
untuk memiliki energi. Selain untuk membuat energi ketiga unsur ini juga mendukung
tumbuh kembang seorang manusia, dari bayi hingga dia meninggal atau mengalami kematian
sel. Tentu dalam setiap komponen dari 3 bahan tersebut memliki ketentuan kepemilikan yang
harus ada dalam tubuh, tidak boleh berlebih ataupun berkurang.Perkembang tubuh manusia
terpesat dialami pada saat pubertas. Dan dalam perkembangan tubuh Manusia tidak
semuanya sempurna, pasti ada yang memiliki kelainan, kelainan terjadi tentu bisa dari
berbagai faktor.
Abstract
Carbohydrates, Proteins, and Fats. These 3 components are the basis of humans to have
energy. In addition to making energy these three elements also support the growth of a human
being, from the baby until he died or experienced cell death. Of course, in every component
of the three materials have provisions of ownership that must exist in the body, should not be
excessive or diminished.Perkembang human body experienced the fastest at the time of
puberty. And in the development of the human body is not all perfect, there must have a
disorder, abnormalities occur of course can be of various factors.
Keywords : Carbohydrates, Fats, Proteins, and Growing Human Development
1
Pendahuluan
Selama masa pertumbuhan tubuh kita akan mengalami beberapa perubahan, salah
satunya adalah perubahan tinggi badan. Tinggi badan kita akan terus naik sampai tahap
remaja selesai. Peristiwa ini dipengaruhi atau diatur juga oleh hormon dalam tubuh kita.
Hormon merangsang pertumbuhan dalam tubuh kita untuk terus berjalan. Hormon ini harus
memiliki batasan yang pas, agar pertumbuhan tidak berlebihan maupun kekurangan. Karena
jika berlebihan atau kekurangan maka akan terjadi kelainan dalam masa pertumbuhan kita.
Hormon yang berperan dalam pertumbuhan kita terdiri dari beberapa hormon, namun hormon
yang paling berperan adalah Growth Hormone (GH). Hormon ini diproduksi di dalam tubuh
kita. Berikut ini adalah penjelasan lebi dalam mengenai hormon – hormon yang berperan
Sistem Endokrin
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar endokrin tanpa duktus atau saluran yang tersebar
diseluruh tubuh. Meskipun kelenjar endokrin secara anatomis tidak berhubungan namun
dikeluarkan, hormon mengalir ke dalam darah ke sel sasaran di tempat yang jauh, tempat
1. Mengatur metabolisme organik serta keseimbangan H2O dan elektrolit, yang secara
4. Mengontrol reproduksi.
2
6. Bersama sistem saraf otonom , mengontrol dan mengintegrasikan sirkulasi dan
Hipofisis
Hipofisis atau kelenjar pituitari, adalah sebuah kelenjar endokrin yang menghasilkan
sejumlah hormon yang penting untuk mengatur metabolisme, pertumbuhan, dan reproduksi.
Hipofisis terletak pada dasar hipotalamus otak (batang: infidibulum) dan panjangnya sekitar
1cm, lebar 1-1.5cm, dan tebal 0.5cm, dengan berat sekitar 0.5g. Terdapat dua lobus yaitu
Hipofisis Anterior
epithelium pada bagian dasar rongga mulut premitif. Lobus anterior (adeno-hipofisis)
kelenjar, terdiri dari pars distalis, merupakan tonjolan lobus anterior; pars tuberalis, pada
manusia akan tereduksi menjadi lempeng tipis sel-sel epithelial pada bagian superior pars
distalis dan bagian ini merupakan bagian yang paling vascular; serta pars intermedia, yang
3
Lobus anterior tidak memiliki hubungan saraf langsung dengan hipotalamus. Hanya
rangsangan dari hipotalamus-lah yang akan menyebabkan sekresi hormon berlangsung. Pusat
saraf pada hipotalamus menyebabkan pelepasan hormon. Pelepasan ini mengalir melalui vena
porta dengan darah dan menyebabkan sel-sel hipofisis melepaskan hormon-hormonnya. 2,3
Granula merupakan bukti yang dapat dilihat dari pembentukan hormon. Sel-sel itu adalah
kromofob yang memiliki granula halus dan sel-sel di dalamnya dalam keadaan istirahat;
basofil (dengan pewarnaan dasar zat) berfungsi untuk mensekresi hormone trofik, yang
mempengaruhi kelenjar lain seperti tiroid; serta asidofil (dengan pewarnaan asam) berfungsi
Suplai darah ke lobus anterior hipofisis adalah tidak langsung. Arteri hipofisis
superior (cabang a.carotis interna) memasuki bagian tengah tonjolan hipotalamus dan batang
infidibulum sehingga membentuk jaring-jaring kapilar pertama. Jaring ini dialiri vena portal
hipofisis yang menjadi awal dari jaring kapilar kedua di bagian bawah lobus anterior.
Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid terdiri dari 2 lobus jaringan endokrin yang dihubungkan di tengah oleh
suatu bagian sempit kelenjar sehingga organ ini tampak seperti dasi kupu-kupu yang terletak
diatas trakea dan tepat dibawah laring. Sel-sel sekretorik utama tiroid, yang dikenal sebagai
sel folikel, tersusun membentuk bola-bola berongga yang masing-masing membentuk 1 unit
fungsional yang dinamai folikel. Pada potongan mikroskopik folikel tampak sebagai cincin
sel-sel folikel mengelilingi suatu lumen dibagian dalam yang terisi oleh koloid, bahan yang
4
Konstituen utama koloid adalah suatu molekul protein besar yang dikenal sebagai
tiroglobulin, yang berikatan dengan hormon-hormon tiroid dalam berbagasi stadium sintesis.
Sel folikel menghasilkan 2 hormon yang mengandung iodium yang berasal dari asam amino
tirosin, yaitu tetraiodotironin (T4 atau tiroksin) dan triiodotironin(T3). Kedua hormon tersebut
merupakan hormon tiroid yang berfungsi sebagai regulator penting laju metabolik
basal(BMR) keseluruhan.1
peptida kalsitonin. Kalsitonin berperan dalam metabolisme kalsium serta sama sekali tidak
Hormon adalah zat yang dihasilkan oleh suatu kelenjar endokrin, disekresikan ke
dalam darah, dan sampai ke sel sasaran jaringan lain dalam tubuh tempat hormon
menimbulkan efek fisiologis.5 Secara umum, hormon di dalam tubuh berfungsi dalam
mengkoordinasikan proses – proses fisiologis dalam tubuh kita. Setidaknya ada beberapa
fungsi utama dari sistem hormon, yaitu mempertahankan keseimbangan tubuh, merespos
5
stress pada tubuh secara cepat, dan mengatur pertumbuhan serta perkembangan tubuh. Dalam
hipofisis anterior. Hormon ini mengendalikan pertumbuhan seluruh sel tubuh yang
mampu memperbesar ukuran dan jumlah, disertai efek utama pada pertumbuhan
tulang dan massa otot rangka.6 Hormon GH bertanggung jawab atas pertumbuhan
manusia sejak dari kecil sampai dia tumbuh besar. Setelah manusia sudah bertumbuh
besar, bukan berarti hormon ini tidak berguna, akan tetapi hormon ini bertugas untuk
Fungsi dari hormon ini yang pertama adalah untuk mensintesis protein. GH
mempercepat laju sintesis protein pada seluruh sel tubuh dengan cara meningkatkan
pemasukan asam amino melalui membran sel. Kedua, untuk konservasi karbohidrat.
GH menurunkan laju penggunaan karbohidrat oleh sel – sel tubuh, dengan demikian
6
Gambar 3. Kontrol Sekresi Hormon Pertumbuhan1
7
hipotalamus – hipofisis menuju hipofisis anterior, tempatnya
aktivitas yang merendahkan kadar gula darah, seperti puasa dan olah
raga.
2. Inhibisi pelepasan
mengurangi ambilan glukosa oleh sel, menaikkan sekresi insulin, serta menurunkan
hampir semua ambilan asam amino dan sintesis protein oleh sel, dan pada saat yang
8
Hormon tiroid
Terdapat dua hormon tiroid, yaitu tiroksin (T3) dan triyodotironin (T4) yang
Terdapat dua cara, yaitu merangsang hampir setiap jaringan tubuh untuk
menghasilkan protein, dan meningkatkan jumlah oksigen yang dipakai sel. Selain itu,
kedua hormon tiroid ini memiliki fungsi untuk merangsang pertumbuhan pada anak-
anak.
Pada anak-anak yang sedang tumbuh, hormon tiroid memiliki pengaruh yang
anak tersebut menderita hipertiroid maka anak tersebut akan menjadi lebih tinggi
dibandingkan normalnya. Akan tetapi, bila epifisis menutup pada usia yang lebih
awal, akan memungkinkan anak tersebut memiliki tubuh yang lebih pendek pada saat
dewasa.
seperti meningkatkan pertumbuhan pada semua jaringan pembentukan tubuh lain. Hal
ini mungkin merupakan akibat dari efek hormon tiroid dalam pembentukan protein.
Pada sisi lain, hormon tiroid berfungsi mempercepat penutupan epifisis. Oleh karena
itu, anak-anak yang berada di bawah pengaruh hormon tiroid mula-mula akan
bertumbuh dengan cepat, namun kemudian akan berhenti pertumbuhannya pada usia
yang jauh lebih muda dibanding teman seusianya. Akhirnya, tinggi badannya kurang
dari normal. Namun, apabila tidak ada hormon tiroid pada masa kanak-kanak, akan
9
tiroid ini tinggi, maka aktifitas osteoklas menyebabkan tulang menjadi keropos
(osteoporosis).
Fungsi tiroid ini diatur oleh hormon perangsang tiroid (TSH) hipofisis, di bawah
kendali hormone pelepas tirotropin (TRH) hipotalamus, melalui sistem umpan balik
hipofisis-hipotalamus. Sistem ini mengacu pada kedua jaring kapilar di atas (satu hipotalamus
dan satu lagi dalam adeno-hipofisis) dan vena yang terletak diantara keduanya. Melalui
sistem ini, hormon yang di produksi di hipotalamus akan langsung dibawa ke adeno-hipofisis
10
Kelainan yang Terkait
GHRH). Akibat dari kekurangan hormon ini pada masa anak-anak yaitu cebol
akibat penurunan sintesis protein otot, mobilisasi lemak sub kutis yang minim.
Pertumbuhan anak tidak sesuai dengan rentang umur yang tepat, contohnya: ketika
berumur 10 tahun, mempunyai tinggi badan yang seharusnya dimiliki oleh anak
berumur 5 tahun.
Selain itu dikenal tipe kelainan lain yaitu cebol laron (laron dwarfism).Pada
kelainan ini, gambaran yang tampak pada penderita sama dengan penderita dengan
defisiensi hormon pertumbuhan. Tetapi, pada penderita cebol laron ini, kadar hormon
pertumbuhan dalam darahnya adekuat seperti orang normal. Cebol laron seperti yang
menurun sehingga efek dari hormon tersebut tidak tercapai secara optimal. Selain itu,
cebol laron ini memiliki jenis lain dimana disebabkan oleh defisiensi somatomedin.
11
beberapa gangguan seperti: penurunan kekuatan otot serta penurunan kepadatan
tulang.
somatotrof. Jika terjadi pada masa anak-anak, gejala utama adalah tinggi yang sangat
mengganggu proporsi tubuh. Kelebihan hormon ini juga mengakibatkan otot yang
membesar dan jaringan-jaringan lain ikut tumbuh besar melebihi kapasitas saat
normal. Oleh karena itu terapi yang diberikan pada penderita gigantisme ini adalah
(tambahan).
Akromegali ditandai dengan pembesaran ukuran tulang selain tulang pipa. Gejala
yang tampak antara lain: penonjolan tulang rahang dan pipi, jari-jari tangan dan kaki
menebal.8 Komplikasi dari kelainan ini adalah gangguan pada saraf perifer dimana
jaringannya sendiri. Jika dibiarkan dalam waktu yang relatif lama, kelenjar hipofisis
12
Daftar Pustaka
1. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Jakarta: EGC, 2011. Hal. 725-808.
3. Broom B. Anatomi dan fisiologi kelenjar endokrin dan sistem persarafan. Ed2.
5. Marks AD, Smith EC. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta: EGC; 2003, h.651.
6. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : Buku Kedokteran EGC;
2003, h.206.
7. Wong DL, Eaton MH, Wilson D, et all. Buku ajar keperawatan pediatrik wong. Ed6.
8. Sudiono J. Gangguan tumbuh kembang. Jakarta : Buku Kedokteran EGC; 2009, h. 57.
13