Nim : 170621634574
Seluruh tubuh manusia dipersarafi oleh saraf yang merupakan bagian dari sistem saraf. Saraf ini
membantu kita untuk merasakan semua panca indra kita. ini kranial saraf adalah saraf yang muncul
langsung dari otak seperti terhadap saraf tulang belakang yang muncul dari segmen dari sumsum tulang
belakang. Pada manusia, ada total dua belas pasang saraf kranial. Hanya saraf pertama dan pasangan
kedua muncul langsung dari otak besar, sedangkan sisanya sepuluh pasang muncul dari batang otak dan
bagian terkait, seperti pons dan perbatasan medulla.
Saraf Optik
Saraf Oculomotor
Saraf Trochlear
Saraf Trigeminal
Saraf Abducens
Nervus Facialis
Saraf Vestibulocochlear
Saraf Glossopharingeus
Saraf Vagus
Saraf Aksesori
Fungsi saraf kranial bervariasi tergantung pada asal dan jenis saraf. Namun, penting untuk mengetahui
segala sesuatu tentang berbagai fungsi mereka, karena setiap jenis masalah yang mempengaruhi saraf ini
dapat menyebabkan masalah serius dan komplikasi kesehatan mental orang tersebut.
5. Fungsi Motoris Saraf Kranial
• Fungsi somatis motorik dari saraf kranial diperankan oleh saraf III, IV, VI, XII: – Otot ekstrinsik okular
yang menggerakkan bola mata dan kelopak mata bagian ataas disarafi oleh saraf oculomotor (III),
trochlear (IV) and abducens (VI). – Otot lidah dipersarafi oleh saraf hipoglosus (XII).
• Branchiomotor: V, VII, IX, X , XI. Lima lengkungan brakialis terdiri atas tonjolan meesoderm yang
melewati bagian ventral–dorsal pada kedua sisi embrio. Perlu diperhatikan, penomeran saraf tersebut
berasal dari urutan letak dilihat dari atas ke bawah. Masing-masing lekungan brakialis membentuk struktur
tulang, otot, saraf, dan arteri. Sehingga otot pada setiap lengkungan brakialis disarafi oleh saraf yang
berada pada lengkungan yang sama. Baik saraf somatis maupun branchiomotor, memilik akson dibagian
sistem saraf tepi yang berjalan dari badan sel di nukleus motorik batang otak menunju otot yang dituju
tanpa adanya gangguan yang berarti.[3]
6. Fungsi Otonom
Serat parasimpatis yang berasal dari otak hanya melalui empat saraf kranial: III, VII, IX dan X, mereka
menuju tempat persarafannya di percabang saraf V. Keempat saraf kranial tersebut mensarafi otot silier
dan iris dari bola mata, serta kelenjar ludah, lakrimal/air mata, hidung dan kelenjar palatal. Pengaturan
saraf-saraf parasimpatis ini melalui 2 sel saraf tepi yang terpisah ganglion yaitu sel saraf (neuron) pra-dan
postganglionik. Badan sel neuron preganglionik berada di nuklus parasimpatis di batang otak, dan
aksonnya bersinaps dengan neuron postganglionik di ganglia parasimpatis perifer.[3]
7. Fungsi Sensoris
Saraf kranialis yang mengirimkan serat sensorik (selain saraf I, II, VIII) adalah saraf trigeminus (V),
fasialis (VII), glosofaringeal (IX) dan vagus (X). Serat sensoris saraf kranialis secara umum terbagi
menjadi 2 jenis yakni somatis dan visceral.
Saraf somatosensori di saraf kranial menyampaikan impuls rasa sakit, suhu, sentuhan dan sensasi
proprioseptif dari kulit kulit kepala, wajah, pipi, rongga mulut, gigi dan gusi, rongga hidung dan sinus,
serta sendi temporomandibular dan ototnya. Saraf kranialis trigeminus sejatinya merupakan saraf kranialis
somatosensoris. Karena semua saraf kranialis lainnya yang bersifat somatosensori harus melalui inti
sensorik dari saraf trigeminus, terlepas dari serat mana yang dilalui saraf tersebut untuk masuk ke batang
otak.
Serabut saraf sensoris visceral terdiri atas saraf perasa, saraf dari saluran pencernaan kecuali gigi,
rongga mulut, dan gusi, dan serat dari kemoreseptor dan thoracoabdominal viseral. Semua serabut saraf
kranial sensoris viseral melewati inti dari saluran soliter, terlepas dari serat mana yang dilalui saraf
tersebut untuk masuk ke batang otak.