Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH KELOMPOK H
TUTOR : drg. Hengky Bowo Ardhiyanto, MDSc.
STEP 2
Problems Definition
STEP 3
Brain Storming
STEP 4
STEP 5
Learning Objectives
STEP 7
Reporting/ Generalisation
1. LO 1
Terlampir (lampiran 1)
2. LO 2
Terlampir (lampiran 2)
3. LO 3
Terlampir (lampiran 3)
4. LO 4
Terlampir (lampiran 4)
5. LO 5
Terlampir (lampiran 5)
Lampiran 1
Learning Objective 1
Temporo Mandibular Joint atau TMJ adalah salah satu sendi yang paling
kompleks pada tubuh. TMJ juga merupakan tempat dimana mandibula
berartikulasi pada kranium. Artikulasi tersebut memungkinkan pergerakan sendi,
yaitu sendi arthrodial dan ginglimoid. Sendi ini merupakan sendi yang unik,
karena bersifat bilateral. TMJ juga memiliki pengertian sendi yang menyatukan
rahang atas (maksila) dan rahang bawah (mandibula). Ujung dari mandibula yang
berbentuk membulat disebut kondilus (Geocities, 2008).
1. Kondilus Mandibula
Kondilus mandibula adalah tulang dengan struktur elipsoid
melekat pada ramus mandibula. Berbentuk cembung pada seluruh
permukaan, walaupun sedikit terlihat datar pada permukaan bagian
posterior, dan berbentuk seperti tombol lebih lebar pada daerah
mediolateral daripada anteroposterior. Kondilus berbentuk lonjong dan
mempunyai poros yang berorientasi mediolateral (Anggraini, 2002)
2. Fossa Glenoidalis/ Mandibularis
Bentuknya berupa cekungan. Batas anterior dari fossa mandibularis ialah
eminensia artikularis. Selain itu, atap posteriornya tipis (tidak untuk
menerima beban atau tekanan yang berat), yaitu tempat kondilus berada.
Tonjolan atau puncak artikularis terdiri dari tulang yang tebal (untuk
menerima beban). Kecuraman pada tonjolan artikularis ini bertujuan untuk
menentukan arah/ jalur pergerakan kondilus (Liebgott,1994).
3. Kapsula Artikularis
4. Diskus artikularis
Diskus artikularis adalah satu lempeng jaringan ikat fibrosa yang
berada di antara kondil dan fossa artikularis. Diskus ini tidak melekat erat,
baik pada kondil maupun pada fossa artikularis. Bentuk anatominya adalah
bagian tengah tipis dan sedikit menebal pada bagian anterior dan posterior.
Pada kondisi normal dan mulut tertutup, kedudukan kondilus pada bagian
tengah diskus yang tipis (Anggraini, 2002).
Learning Objective 2
Learning Objective 3
- 60% kasus disebabkan oleh trauma akibat jatuh, kecelakaan lalu lintas,
kecelakaan rumah tangga, kekerasan,
- Membuka mulut yang berlebihan saat menguap, tertawa, bernyanyi,
- Membuka mulut berkepanjangan dari prosedur lisan dan THT,
- Membuka mulut dengan kuat dari intubasi endotrakeal dengan
larungeal mask atau tabung trakea,
- Membuka mulut secara kuat dari prosedur anestesi dan endoskopi
- Perubahan pada komponen structural seperti kapsul longgar, ligamen ,
dan atropi kondilus kecil atau pendek, atropi artikular, artikular
memanjang, hipoplasia lengkungan zygomatik, fossa glenoid kurang
berlekuk.
3.4 Patofisiologi
- Trauma
- Jika disertai fraktur, keadaan ini disebut fraktur dislokasi.
- Kongenital
Dislokasi Anterior
Dislokasi Posterior
Dislokasi Superior
Dislokasi Lateral
Learning Objective 4
Learning Objective 5
Indri Seta Septadina. MKS, Th. 47, No. 1, Januari 2015. Prinsip Penatalaksanaan
Dislokasi Sendi Temporomandibular. Bagian Anatomi, Fakultas Kedokteran,
Universitas Sriwijaya, Palembang.
Sarnat BG, Laskin DM. Surgical Considerations. In: Sarnat, B.G and Laskin,
D.M. (Ed). The Temporomandibular Joint: A Biological Basis For
Clinical Practise. 4th ed. Philadelphia: W.B. Saunders. 1992.